02.sop Persalinan Normal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROSEDUR ASUHAN PERSALINAN NORMAL No. Dokumen :



SOP



SOP/UKP/166/II/2017 No. Revisi :0 Tanggal Terbit : 13-02-2017 Halaman : 1/8



Puskesmas Jogonalan I 1. Pengertian



dr.Hj Parwiyati NIP 196309061990032005 Asuhan Persalinan Normal adalah Asuhan yang diberikan pada ibu bersalin dengan usia kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), presentasi belakang kepala,berlangsung tidak lebih dari 8 jam,dan



2. Tujuan 3. Kebijakan



tidak terjadi komplikasi baik pada ibu maupun janin. Sebagai Acuan petugas dalam pertolongan persalinan SK Kepala Puskesmas Nomor 445/SK/81/14.8/17



4. Referensi



Pelayanan Klinis 1. Permenkes No.74 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan



tentang



Masyarakat. 2. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Praktek Mandiri Dokter, dan tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi. 3. Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan 2013 , Pelatihan APN 2017 4. Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan 5.Prosedur/







Rujukan, 2013 Persiapan Alat dan Bahan



langkahlangkah



a. APD (sarung tangan steril, topi, masker, sepatu, kaca mata, celemek) b. Bak instrumen berisi partus set ( klem 2,gunting tali pusat 1,setengah kocher 1,kateter 1) c. Underpad d. Perlak e. Kom berisi kapas dan air DTT f. Penghisap lendir atau Delee g. Oksitoksin



h. Spuit 3 cc i. Umbilikal klem j. Kassa Steril k. Kain untuk ibu dan bayi l. Bengkok m. Tempat Plasenta n. Baskom berisi air DTT dan waslap o. Baskom berisi larutan Klorin 0,5 % p. Tempat sampah basah dan kering. 



KALA I a. Beri dukungan dan dengarkan keluhan ibu b. Jaga privasi ibu c. Jaga kondisi ruangan agar tetap sejuk d. Beri



minum



yang



cukup



untuk



menghindari



dehidrasi e. Sarankan ibu berkemih sesering mungkin f. Pantau secara rutin dengan partograf







KALA II Tata laksana kala II dengan 58 langkah APN yaitu : 



Mengenali tanda dan gejala kala II : 1. Ibu ingin meneran,ibu merasa ada tekanan pada rectum,perineum menonjol,anus dan vagina membuka.







Menyiapkan pertolongan persalinan 2. Pastikan kelengkapan alat ,bahan dan obat esensial 3. Kenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih 4. Lepaskan semua perhiasan tangan dan cuci tangan



kedua tangan dengan air sabun dan keringkan dengan handuk 5. Pakai Sarung tangan steril/DTT untuk periksa dalam 6. Ambil spuit dengan tangan yang bersarung tangan,isi dengan oksitoksin 10 unit dan letakkan kembali spuit di bak partus set 



Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik 7. Bersihkan vulva dengan kassa yang dibasahi air DTT dari depan ke belakang 8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap,lakukan amniotomi bila selaput ketuban belum pecah dan kepala sudah masuk panggul serta tali pusat tidak teraba 9. Dekontaminasi sarung tangan dengan mencelupkan ke dalam larutan klorin 0,5 % kemudian lepas dengan posisi terbalikdan rendam selama 10 menit,cuci tangan setelahnya 10. Periksa Denyut Jantung Janin ( DJJ)







Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses meneran 11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik 12. Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi meneran 13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu merasakan dorongan ingin meneran 14. Anjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman jika belm ada dorongan untuk meneran







Mempersiapkan pertolongan kelahiran bayi 15. Jika vulva telah membuka diameter 5-6 cm,letakkan



handuk diatas perut ibu 16. Letakkan kain bersih/underpad dibawah bokong ibu 17. Buka partus set dan pastikan kembali kelengkapan alat dan bahan 18. Pakai Sarung tangan steril/DTT pada kedua tangan 



Membantu lahirnya kepala 19. Setelah



kepal tampak diameter 5-6



cm,lindungi



perineum dengan satu tangan yang diindungi kain bersih,sementara tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu kelairan kepala ( anjurkan ibu meneran sambil bernapas cepat dan dangkal) 20. Memeriksa lilitan tali pusat ddan lakukan tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi 21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan 



Membantu lahirnya bahu 22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar,pegang secara



biparietal,anjurkan



ibu



meneran



saat



kontraksi,dengan lembut gerakkkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah pubis,lalu



gerakkan



ke



arah



atas



distal



untuk



melahirkan bahu belakang 



Membantu lahirnya badan dan tungkai 23. Setelah kedua bahu lahir,geser tangan yang berada di bawah



kearah



perineum



ibu



untuk



menyangga



kepala ,lengan dan siku sebelah bawah gunakan tangan yang berada diatas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas 24. Setelah



lengan



dan



badan



bayi



lahir,lanjutkan



penelusuran



tangan



yang



berada



diatas



punggung,bokong ,tungkai dan kaki bayi 



Penanganan Bayi Baru Lahir 25. Lakukan Penilaian selintas,apakah bayi cukup bulan? Apakah menangis kuat/megap-megap? Apakah bayi bergerak aktif/tonus otot baik? Bila



ada jawaban “TIDAK” baerarti bayi mengalami



asfiksia segera lakukan resusitasi bayi dan segera persiapkan Rujukan 26. Bila tidak ada tanda asfiksia,lanjutkan manajemen bayi baru lahir normal,keringkan bayi diatas perut ibu ganti handuk yang basah dengan handuk kering dan pastikan bayi dalam kondisi mantap diatas dada atau perut ibu 27. Memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi lain dalam uterus ( hamil tunggal) 



KALA III 



Manajemen aktif kala III : 28. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitoksin untuk membantu kontraksi uterus 29. Memberikan suntikan oksitoksin di sepertiga bawah atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi terlebih dahulu) 30. Dengan menggunakan klem,2 menit setelah bayi lahir jepit tali pusat pada skitar 3 cm dari pusar.Dari sisi luar klem penjepit dorong isi tali pusat kearah distal ibu dan akukan penjepitan keduapada 2 cm distal dari klem pertama 31. Memotong dan ikat tali pusat,lepaskan klem dan



masukkan larutan klorin 0,5 % 32. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu dan bayi,letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada ibu,luruskan bahu sehigga bayi menempel dengan baik di dinding dada-perut ibu.Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu. 33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan kering dan pasang topi pada kepala bayi 34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga jarak



5-10



cmdaari vulva 35. Letakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu tepat ditepi atas simpisisdan tegangkan tali pusat dengan tangan yang lain 36. Setelah uterus berkontraksi,tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah dorso kranial secara hati-hati untuk mencegah inversio uteri,jika plasenta tidak segera lahir dalam 3040 detik hentikan peregangan dan ulangi prosedur diatas saat kontraksi berikutnya 37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso kranial hingga plasenta terlepas,lalu minta ibu meneran sambil menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas,mengikuti poros jalan lahir dengan tetap melakukan tekanan dorso kranial 38. Saat



plasenta



terlihat



diintroitus



vagina,lanjutkan



kelahiran plasenta dengan kedua tangan,jika selaput ketuban robek lakukan eksplorasi dengan sarung tangan steril 39. Segera



setelah



plasenta



dan



selaput



ketuban



lahir,lakukan massage uterus dengan meletakkan telapak tangan di fudus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar secara lembut hingga uterus berkontraksi (fundus terasa keras)







Menilai perdarahan 40. Periksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan pastikan bahwa selaputnya lengkap dan utuh 41. Evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan lakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan aktif







KALA IV 



Melakukan Asuhan Paska Persalinan 42. Memastikan uterus berkontraksi



dengan baik



dan



tidak terjadi perdarahan pervaginam 43. Mulai IMD dengan memberi cukup waktu u ntuk melakukan kontak kulit ibu-bayi ( di dada ibu minimal 1 jam ). Jika bayi belum berhasil melakukan IMD dalam waktu 1 jam,posisikan bayi lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit selama 30-60 menit berikutnya. 44. Setelah kontak kulit ibu-bayi dan IMD selesai:  Timbang dan ukur bayi  Beri bayi salep atau tetes mata antibiotik profilaksis  Suntikkan vitamin K 1 mg di paha kiri anterolateral  Pastikan suhu bayi normal  Lakukan pemeriksaan untuk melihat adanya cacat bawaan 45. Satu jam setelah pemberian vitamin K berikan suntikan IM hepatitis B di paha kanan anterolateral 46. Memantau kontraksi dan pencegahan perdarahan pervaginam  Setiap 2-3 kali dalam 15 menit pertama



 Setiap 15 menit pada 1 jam pertama  Setiap 20-30 menit pada jam kedua 47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus danmenilai kontraksi,mewaspadai tanda bahaya pada ibu serta kapanharus memanggil bantuan medis 48. Mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah 49. Memeriksa TD,Nadi, dan keadaan kandung kemih ibu setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua,periksa suhu setiap jam pada 2 jam pertama pasca salin 50. Memeriksa kembali kondisi bayi untuk memeastikan bahwa bayi bernapas dengan baik (40-60 x/mnt),serta suhu normal (36,5-37,5 °C), tunda proses memandikan bayi yang baru lahir hingga minimal 24 jam setelah suhu stabil 51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan



klorin



menit).Cuci



0,5



%



dan



untuk



bilas



dekontaminasi peralatan



(10



setelah



didekontaminasi 52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai 53. Membersihkan DTT,bersihkan



badan sisa



ibu cairan



menggunakan ketuban,lendir



air dan



darah,bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering 54. Membantu



ibu



memberikan Asi



menganjurkan



keluarga untuk memberi makan dan minum yang diinginkan 55. Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5 % 56. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 % balikkan bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5 % selam 10 menit



57. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan dengan handuk kering 58. Melengkapi patograf,periksa tanda vital dan asuhan kala IV



6.Diagram alir 7. Unit terkait



1. Pendaftaran 2. P. KIA / KB 3. Gizi 4. Farmasi 5. Laboratorium



TATA LAKSANA



DAFTAR TILIK



PERSALINAN NORMAL No Kode : Terbitan : No. Revisi : : Tgl. Mulai Berlaku :



Halaman



:



1 halaman



PUSKESMAS JOGONALAN 1 No Langkah Kegiatan 1 Apakah petugas mempersiapkan alat dan bahan 2 KALA I a. Apakah petugas memberi dukungan dan dengarkan keluhan ibu b. Apakah petugas menjaga privasi ibu c. Apakah petugas menjaga kondisi ruangan agar tetap sejuk d. Apakah petugas memberi minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi e. Apakah petugas menyarankan ibu berkemih sesering mungkin f. Apakah petugas memantau secara rutin dengan partograf



Ya



Tidak



TB



3



KALA II Tata laksana kala II



dengan 58 langkah APN



yaitu :  Mengenali tanda dan gejala kala II : 1. Ibu ingin meneran,ibu merasa ada tekanan pada rectum,perineum menonjol,anus dan vagina membuka.  Menyiapkan pertolongan persalinan 2. Pastikan kelengkapan alat ,bahan dan obat esensial 3. Kenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih 4. Lepaskan semua perhiasan tangan dan cuci tangan kedua tangan dengan air sabun dan keringkan dengan handuk 5. Pakai



Sarung



tangan



steril/DTT



untuk



periksa dalam 6. Ambil spuit dengan tangan yang bersarung tangan,isi dengan oksitoksin 10 unit dan letakkan kembali spuit di bak partus set  Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik 7. Bersihkan



vulva



dengan



kassa



yang



dibasahi air DTT dari depan ke belakang 8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap,lakukan amniotomi bila selaput ketuban belum pecah dan kepala sudah masuk panggul serta tali pusat tidak teraba 9. Dekontaminasi



sarung



tangan



dengan



mencelupkan ke dalam larutan klorin 0,5 %



10. Periksa Denyut Jantung Janin ( DJJ)  Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses meneran 11. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik 12. Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi meneran 13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu merasakan dorongan ingin meneran 14. Anjurkan ibu untuk mengambil posisi yang nyaman jika belm ada dorongan untuk meneran  Mempersiapkan pertolongan kelahiran bayi 15. Jika vulva telah membuka diameter 5-6 cm,letakkan handuk diatas perut ibu 16. Letakkan kain bersih/underpad dibawah bokong ibu 17. Buka partus set dan pastikan kembali kelengkapan alat dan bahan 18. Pakai



Sarung



tangan



steril/DTT pada



kedua tangan  Membantu lahirnya kepala 19. Setelah



kepal



tampak



diameter



5-6



cm,lindungi perineum dengan satu tangan yang diindungi kain bersih,sementara tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu kelairan kepala ( anjurkan ibu meneran sambil bernapas cepat dan dangkal)



20. Memeriksa lilitan tali pusat ddan lakukan tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi 21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan  Membantu lahirnya bahu 22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar,pegang secara biparietal,anjurkan ibu meneran



saat



kontraksi,dengan



lembut



gerakkkan kepala ke arah bawah dan distal hingga



bahu



depan



muncul



dibawah



pubis,lalu gerakkan ke arah atas distal untuk melahirkan bahu belakang  Membantu lahirnya badan dan tungkai 23. Setelah kedua bahu lahir,geser tangan yang berada di bawah kearah perineum ibu untuk menyangga kepala ,lengan dan siku sebelah



bawah



berada



diatas



gunakan untuk



tangan



menelusuri



yang dan



memegang lengan dan siku sebelah atas 24. Setelah



lengan



lahir,lanjutkan



dan



penelusuran



badan



bayi



tangan



yang



berada diatas punggung,bokong ,tungkai dan kaki bayi  Penanganan Bayi Baru Lahir 25. Lakukan Penilaian selintas,apakah bayi cukup



bulan?



Apakah



menangis



kuat/megap-megap? Apakah bayi bergerak aktif/tonus otot baik? Bila



ada jawaban “TIDAK” baerarti bayi



mengalami



asfiksia



segera



resusitasi bayi dan segera



lakukan persiapkan



26. Bila tidak ada tanda asfiksia,lanjutkan manajemen



bayi



baru



lahir



normal,keringkan bayi diatas perut ibu ganti handuk yang basah dengan handuk kering dan pastikan bayi dalam kondisi mantap diatas dada atau perut ibu 27. Memeriksa



kembali



perut



ibu



untuk



memastikan tidak ada bayi lain dalam uterus ( hamil tunggal) KALA III  Manajemen aktif kala III : 28. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitoksin



untuk



membantu



kontraksi



uterus 29. Memberikan



suntikan



oksitoksin



di



sepertiga bawah atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi terlebih dahulu) 30. Dengan



menggunakan



klem,2



menit



setelah bayi lahir jepit tali pusat pada skitar 3 cm dari pusar.Dari sisi luar klem penjepit dorong isi tali pusat kearah distal ibu dan akukan penjepitan keduapada 2 cm distal dari klem pertama 31. Memotong dan ikat tali pusat,lepaskan klem dan masukkan larutan klorin 0,5 % 32. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu dan bayi,letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada ibu,luruskan bahu sehigga bayi menempel dengan baik di dinding dada-perut ibu.Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu.



33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan kering dan pasang topi pada kepala bayi 34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga jarak 5-10 cmdaari vulva 35. Letakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu tepat ditepi atas simpisisdan tegangkan tali pusat dengan tangan yang lain 36. Setelah uterus berkontraksi,tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah dorso kranial secara hati-hati untuk mencegah inversio uteri,jika plasenta tidak segera lahir dalam 30-40 detik hentikan peregangan dan ulangi prosedur



diatas saat kontraksi



berikutnya 37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso kranial hingga plasenta terlepas,lalu minta ibu meneran sambil menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas,mengikuti poros jalan lahir dengan tetap melakukan tekanan dorso kranial 38. Saat



plasenta



terlihat



diintroitus



vagina,lanjutkan kelahiran plasenta dengan kedua tangan,jika selaput ketuban robek lakukan eksplorasi dengan sarung tangan steril



39. Segera



setelah



ketuban



plasenta



dan



selaput



lahir,lakukan massage uterus



dengan meletakkan telapak tangan di fudus



dan



lakukan



masase



dengan



gerakan melingkar secara lembut hingga uterus berkontraksi (fundus terasa keras).  Menilai perdarahan 40. Periksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan pastikan bahwa selaputnya lengkap dan utuh 41. Evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan lakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan aktif. KALA IV  Melakukan Asuhan Paska Persalinan 42. Memastikan uterus berkontraksi baik



dan



tidak



terjadi



dengan



perdarahan



pervaginam 43. Mulai IMD dengan memberi cukup waktu u ntuk melakukan kontak kulit ibu-bayi ( di dada ibu minimal 1 jam ). Jika bayi belum berhasil melakukan IMD dalam waktu 1 jam,posisikan bayi lebih dekat dengan puting



ibu



dan biarkan kontak kulit



selama 30-60 menit berikutnya.



44. Setelah kontak kulit ibu-bayi dan IMD selesai:  Timbang dan ukur bayi  Beri bayi salep atau tetes mata antibiotik profilaksis  Suntikkan vitamin K 1 mg di paha kiri anterolateral  Pastikan suhu bayi normal  Lakukan pemeriksaan untuk melihat adanya cacat bawaan 45. Satu jam setelah pemberian vitamin K berikan suntikan IM hepatitis B



di paha



kanan anterolateral 46. Memantau



kontraksi



dan



pencegahan



perdarahan pervaginam  Setiap 2-3 kali dalam 15 menit pertama  Setiap 15 menit pada 1 jam pertama  Setiap 20-30 menit pada jam kedua 47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase



uterus



danmenilai



kontraksi,mewaspadai tanda bahaya pada ibu serta kapanharus memanggil bantuan medis 48. Mengevaluasi



dan



estimasi



jumlah



kehilangan darah 49. Memeriksa TD,Nadi, dan keadaan kandung kemih ibu setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua,periksa suhu setiap jam pada 2 jam pertama pasca salin



50. Memeriksa kembali memeastikan



kondisi bayi untuk



bahwa



bayi



bernapas



dengan baik (40-60 x/mnt),serta suhu normal



(36,5-37,5



°C),



tunda



proses



memandikan bayi yang baru lahir hingga minimal 24 jam setelah suhu stabil 51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam



larutan



klorin



0,5



%



untuk



dekontaminasi (10 menit).Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi 52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai. 53. Membersihkan badan ibu menggunakan air DTT,bersihkan sisa cairan ketuban,lendir dan darah,bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering 54. Membantu



ibu



memberikan



Asi



menganjurkan keluarga untuk memberi makan dan minum yang diinginkan 55. Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5 % 56. Mencelupkan sarung tangan



kotor ke



dalam larutan klorin 0,5 % balikkan bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5 % selam 10 menit 57. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih



mengalir



kemudian



keringkan



dengan handuk kering 58. Melengkapi patograf,periksa tanda vital dan asuhan kala IV



Jumlah Compliance rate (CR)