1) - Penimbunan Dan Pemadatan Tanah: Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelaksanaan Pemadatan Tanah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1). Penimbunan Dan Pemadatan Tanah Sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknis, hasil galian dapat disebarkan atau ditimbunkan disuatu tempat dan sebagian diurugkan kembali ke lubang-lubang galian yang masih terbuka, agar tidak mengganggu terhadap lingkungannya. Secara umum untuk pekerjaan penimbunan baik berasal dari tanah galian maupuntanah dari luar untuk peninggian level lahan harus dipadatkan selapis demi selapis setebal 15cm - 30cm. Pekerjaan penimbunan kembali lubang galian atau penyebaran urugan tanah dapat dilakukan baik secara manual atupun dengan menggunakan alat berat seperti buldoser atau grader, tergantung kondisi medan. Agar diperhatikan bahwa pada saat melaksanakan pemadatan tanah harus disertai dengan upaya pengendalian Kadar Air optimum dari material, sehingga tercapai kepadatan yang optimum pula. Bila terdapat material tanah yang terlalu kering harus dilakukan pembasahan secukupnya agar pemadatan dapat berlangsung lebih sempurna Jika dipakai secara manual, produktivitas maksimal untuk menimbun tanah lepas adalah 2,25 m3/jam, tetapi bila disertai dengan pemadatan sekaligus biasanya tidak akan lebih dari 1,60m3 saja. Apabila Penyebaran dan penimbunan menggunankan buldoser atau grader produktivitas bisa mencapai 22 m3/jam. Kecepatan gerak alat pemadat sangat lambat, biasanya diperhitungkan sekitar 5km-7km/jam. Ada beberapa perlaratan lain yang digunakan untuk pekerjaan penimbunan dan pemadatan anatar lain: Sheepfoot roller, Mesin giling beroda karet atau rantai dsb. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemadatan tanah : - Menghamparkan material urugan secara merata dan tipis (setiap 15cm-30cm). - Mengatur kadar air material secara tepat. - Memilih mesin pemadat yang cocok untuk jenis tanah yang dipadatkan. - Menghindarkan lapangan pekerjaan dari penggenangan atau infiltrasi dari air hujan



Untuk ketebalan hamparan berbeda-beda, tergantung dari beberapa faktor antara lain : - Kondisi dan komposisi material - Tekstur tanah - Mesin pemadat - Metode pemadatan - Derajat pemadatan Misalnya dalam pekerjaan jalan, ketebalan setiap lapisan setelah pemadatan direncanakan tebal 30cm atau kurang. Dalam hal ini tebal hamparan bahan yang akan dipadatkan adalah antara 35cm s/d 45cm. Untuk lapisan bawah, ketebalan lapisan yang diinginkan setelah pemadatan adalah 20cm, maka tebal hamparan yang dipadatkan adalah 25cm s/d 30cm. Kadar air harus diatur supaya berada di dalam ketentuan kadar air yang disyaratkan. Bilamana kadar air terlalu tinggi, maka harus dilakukan pengurangan kadar air dengan metode Aerasi (penggalian parit).



2). Metode Pelaksanaan Bor pile 1. Pengeboran dimulai dengan Auger dengan diameter sedikit lebih besar, untuk kemudian dipasang Casing (bila diperlukan) untuk menghindari runtuhnya tanah permukaan disekeliling lubang bor sepanjang ± 4 meter.



2. Pengeboran dilanjutkan dengan auger atau bucket, tergantung pada jenis tanah yang ditemukan, sementara kedalaman dan jenis tanah yang keluar dicatat secara teratur sampai mencapai kedalaman yang ditentukan. 3. Bila dinding lubang bor runtuh, maka dibutuhkan pengisian air dalam lubang selama proses pengeboran berlangsung. 4. Setelah kedalaman lubang yang direncanakan tercapai, proses pembersihan lubang dimulai dengan menggunakan cleaning bucket, dan material yang dikeluarkan ketebalannya harus dicatat sampai dasar lubang relatif bersih. 5. Setelah pembersihan lubang selesai dibersihkan kemudian pembesian tulangan pondasi dipasang dan disusul pipa tremie. 6. Bila di dalam lubang terdapat volume air yang cukup banyak dan deras maka pengecoran dilaksanakan melalui pipa tremie yang ditutup pada ujung bawahnya, dengan plat baja (end plate) atau dengan menggunakan plastic foam sebagai pemisah antara beton dan air. 7. Pipa tremie dipasang sepanjang lubang bor, beton RMC dengan slump 16±2 cm dengan retarder (penudaan) waktu ikat awal (Initial setting time) 4 jam dituang kedalam tremie hingga pipa terisi penuh, pipa lalu ditarik hingga ± end plate terlepas dan beton mengalir, begitu seterusnya sampai beton mencapai ketinggian yang direncanakan. 8. Selama pengecoran berlangsung tremie ditarik sedikit-demi sedikit dan ujung tremie dijaga tetap terbenam dalan campuran beton, supaya beton bor pile tidak putus. 9. Pengecoran dilakukan sampai beton berada diatas panjang rencana dasar poer ± 1 meter untuk menjamin mutu beton yang baik elevasi dasar poer. 10. Bilaman tidak air dalam lubang bor, maka pengecoran dilakukan dengan pipa tremie pendek ± 1 meter dan sebagai corong saja. 3).Pasangan Batu Bata Bata dibuat dengan mencetak tanah liat sesuai dengan ukuran tertentu kemudian dikeringkan melalui proses pembakaran yang cukup tinggi hingga menjadi bata berwarna merah.