1 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN MAKALAH RMK Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan yang Diampu oleh Prof. Dr. Cepi Pahlevi, SE., M.Si



OLEH: Rahma Kahar (A021181013)



Universitas Hasanuddin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Makassar 2019



KATA PENGANTAR Dengan rahmat Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang dan atas segala karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Kesejahteraan dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Semoga para pengikutnya mendapatkan syafa’at dari beliau. Amin. Penulis menyadari bahwa begitu banyak kekurangan dalam makalah yang berjudul “Ruang Lingkup Manajemen” ini. Meskipun begitu banyak kekurangan dan kendala dalam pembuatan makalah namun penulis tetap berusaha dan semangat dalam menyelesaikan makalah ini. Terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan semoga seluruhnya senantiasa mendapat ridho dan rahmat dari Allah SWT. Amin.



Makassar, 2 September 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................ i DAFTAR ISI ......................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 3 1.1 Latar Belakang ......................................................................... 3 1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3 1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 4 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan ........................................... 4 2.2 Tujuan Perusahaan .................................................................. 4 2.3 Bentuk-Bentuk Perusahaan ..................................................... 5 2.4 Keputusan Dalam Manajemen Keuangan................................ 6 2.5 Fungsi Manajemen Keuangan dalam Organisasi .................... 7 2.6 Prinsip Dasar Manajemen Keuangan ...................................... 8 2.7 Laporan Keuangan .................................................................. 11 BAB III PENUTUP................................................................................ 22 3.1 Kesimpulan ............................................................................. 22 3.2 Saran ...................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 23



ii



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitasentitas lain di luar perusahaan oleh karena itu untuk mengetahui Kinerja laporan keuangan tersebut kita memerlukan suatu analisis, analisis-analisis ini lah yang harus dipahami oleh kita baik sebagai manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun sebagai investor jika kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud manajemen keuangan? 2. Apa tujuan perusahaan? 3. Apa saja bentuk-bentuk hukum organisasi bisnis? 4. Apa saja keputusan dalam manajemen keuangan? 5. Apa fungsi manjemen keuangan dalam organisasi? 6. Apa saja prinsip dalam manajemen keuangan? 7. Bagaimana bentuk laporan keuangan?



1.3 Rumusan Penulisan 1. Mengetahui pengertian manajemen keuangan 2. Mengetahui tujuan perusahaan 3. Mengetahui bentuk-bentuk hukum organisasi bisnis 4. Mengetahui keputusan dalam manajemen keuangan 5. Mengetahui manjemen keuangan dalam organisasi 6. Mengetahui prinsip dalam manajemen keuangan 7. Mengetahui bentuk laporan keuangan



3



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli 1. Agus Sartono (2001:6) Menurut Agus Sartono adalah manajemen dana baik yang berkaitan dengan suatu pengalokasian dana dalam bermacam bentuk investasi secara efektif maupun suatu usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. 2. Sonny S (2003) Menurut Sonny S adalah kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana untuk mendapatkan dana, memakai dana, dan untuk mengelola asset sesuai dengan tujuan perusahana secara menyeluruh. 3. Arthur J. Keown, John D. Martin, J. William Petty dan David F. Scott, Jr Menurut Arthur J. Keown, John D. Martin, J. William Petty dan David F. Scott, Jr adalah mengenai pemeliharaan dan penciptaan dari nilai ekonomi atau kekayaan. Dari



beberapa



pengertian



di



atas



dapat



disimpulkan



bahwa



manajemen keuangan adalah suatu aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan cara mengelola keuangan mulai dari kegiatan perolehan dana, penggunaan



dana



hingga



pengembangan



asset



sesuai



tujuan



dari



perusahaan. 2.2 Tujuan Perusahaan Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Pendapat lain mengemukakan bahwa tujuan perusahaan adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan pendapat yang lain lagi menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga pendapat tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak 4



berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapainya berbeda antara tujuan yang satu dengan lainnya. 2.3 Bentuk-bentuk Hukum Organisasi Bisnis Secara umu terdapat tiga kategori bentuk hukum perusahaan yaitu: perusahaan perseorangan ( sole proprietorship), kemitraan (partnership), dan korporasi (corporation). 2.3.1



Perusahaan Perseorangan Perusahaan perseorangan adalah



oleh perseorangan.



adalah suatu bisnis yang dimilki



Pemilik berhak atas seluruh harta perusahaan dan



secara pribadi bertanggung jawab tanpa batas, termasuk segala kewajiban yang timbul. Pemilik berhak atas sluruh keuntungan tetapi harus bersedia menanggung kerugian. Umumnya tidak ada persyaratan hukum yang harus dipenuhi untuk memulai usaha, apalagi jika usaha tersebut memakai nama pemilik itu sendiri. Beban registrasi yang relative kecil akan dikenakan, jika perusahaan memakai sebuah nama khusus. Pembubaran perusahaan dapat dilakukan atas inisiatif pemilik atau jika pemilik meninggal dunia. Badan usaha ini pada prinsipnya bebas dari struktur bentuk hukum perusahaan yang formal. 2.3.2



Kemitraan Mirip dengan perseorangan kecuali pemiliknya lebih dari seorang. Ada



bentuk khusus kemitraan, disebut kemitraan terbatas, yaitu kemitraan yang salah satu atau lebih sekutunya, tetapi tidak seluruh sekutu, mempunyai tanggung jawab terbatas hanya sampai sebesar investasinya saja dalam hal perusahaan mengalami kebangkrutan. 2.3.3



Korporasi Korporasi merupakan badan hukum yang keberadaanya terpisah dari



para pemilik, yang disebut pemegang saham. Bukti kepemilikan dibuktikan oleh bukti pemilikan lembar saham. Dari sudut bentuk bisnis, jumlah perseroan tidak banyak, tetapi dari sudut jumlah penjualan, jumlah aktiva, 5



jumlah keuntungan, dan kontribusinya pada pendapatan nasional, perseroan merupakan bentuk perusahaan yang lebih penting.



2.4 Keputusan Dalam Manajemen Keuangan Salah satu tujuan utama manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai



perusahaan.



Selain



itu,



manajemen



keuangan



juga bertujuan



untuk



memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Oleh karena itu, manajer keuangan dituntut untuk memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Terdapat 3 keputusan manajemen keuangan yaitu: 2.4.1 Keputusan Investasi Keputusan investasi berkaitan dengan manajer harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan menguntungkan di masa yang akan datang. Adapun keuntungan dari investasinya belum dapat dipastikan. Investasi ini juga mengandung risiko. Risiko dan ketidakpastian akan mempengaruhi nilai perusahaan. Dalam hal keputusan investasi, terdapat beberapa metode penilaian investasi, yaitu metode average rate of return, net present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan profitability index (PI). 2.4.2 Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan sering disebut juga sebagai kebijakan capital structure atau struktur modal. Dalam hal ini, manajer keuangan dituntut untuk memperoleh dana yang ekonomis yang akan dibelanjakan untuk usahausaha perusahaan dan investasinya. Dalam memperoleh sumber dana, tentu saja



manajer



keuangan



juga



dituntut



untuk



menganalisis



dan



mengkombinasikannya dari sumber-sumber dana yang ekonomis tersebut. Adapun sumber dana tersebut dapat diperoleh dari internal perusahaan (laba ditahan), sedangkan dana dari eksternal dapat diperoleh dari menerbitkan saham baru, menerbitkan/menjual obligasi, dan memperoleh pinjaman dari bank. 6



2.4.3 Kebijakan Dividen Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang untuk membagikan sebagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Keputusan dividen juga menentukan porsi laba yang akan dibagikan dan juga prosi laba yang akan disimpan sebagai laba ditahan. Kebijakan ini juga dapat mempengaruhi financial structure maupun capital structure.



2.5 Fungsi Manajemen Keuangan Dalam Organisasi Pada awal tahun 1930-an, fungsi keuangan dipegang oleh manajer keuangan yang disebut controller atau treasurer. Manajer ini bertanggung jawab terhadap pelaporan internal dan eksternal. Secara internal, tugas-tugas controller meliputi pengendalian, pengukuran, pelaporan dan evaluasi atas operasi perusahaan. Pelaporan dibuat secara periodik kepada manajemen operasional tentang hasil selama satu periode dan dibandingkan dengan anggaran operasi yang telah direncanakan. Sedangkan untuk pelaporan eksternal ditujukan pada kecukupan dan konsistensi kebijakan akuntansi dalam rangka memenuhi ketentuan dari pasar modal sebagai pihak yang memiliki kewenangan untuk mengatur perusahaanperusahaan yang telah go public. Adapun fungsi treasurer pada dasarnya berkaitan dengan manajemen aktiva dengan penekanan pada sektor modal kerja dalam neraca. Tanggung jawab treasurer meliputi pengelolaan dan pengawasan kas, hubungan dengan bank dan pembiayaan jangka pendek. Secara ringkas kedudukan manajer keuangan dalam struktur organisasi perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut:



7



2.6 Sepuluh Prinsip yang Membentuk Dasar Manajemen Keuangan 2.6.1



Keseimbangan Risiko dan Pengembalian Risk–return



trade-off merupakan



pernyataan



yang



menunjukkan



adanya pertukaran antara risiko dan return, suatu tuntutan konsekuensi dari sebuah sebab. Prinsipnya adalah semakin tinggi risiko suatu pekerjaan maka return yang diperoleh mestinya harus semakin besar. Maka sering muncul pernyataan “High risk, high return” yang merujuk pada kompensasi yang besar akibat pekerjaan yang dilakukan berisiko tinggi.



2.6.2



Nilai Waktu Uang Nilai waktu uang yaitu menerima sejumlah uang di waktu sekarang



lebih baik dari pada menerimanya dengan jumlah yang sama di masa yang akan datang. Hal ini berkaitan dengan nilai uang yang semakin lama semakin menurun akibat terjadinya inflasi. Penurunan nilai uang inilah yang menjadi salah satu dasar munculnya bunga dalam perbankan sebagai bentuk antisipasi agar nilai uang yang akan datang tidak menurun dari nilai uang sekarang.



8



Di samping inflasi, yang perlu dipertimbangkan adalah risiko. Bahwa rentang waktu antara sekarang dan yang akan datang akan banyak terjadi peristiwa yang tidak dapat diduga, dimana setiap peristiwa akan memiliki konsekuensi yang berbeda, dan di dalamnya terdapat berbagai macam risiko yang dapat merugikan dan menghilangkan kesempatan untuk memperoleh sejumlah uang. Ketidakpastian situasi inilah yang perlu diwaspadai, sehingga jika ditawarkan apakah sejumlah uang akan kita terima sekarang atau tahun depan, maka lebih baik menerimanya sekarang dengan jumlah yang sama. 2.6.3



Kas ̶ Bukan Laba ̶ adalah Raja Dalam pepatah lama dikatakan “Profit is queen, but cash is king”.



Dalam banyak kasus, para pengusaha sering menjadi repot mengurus bisnisnya dikarenakan kesulitan keuangan di tahun berikutnya, padahal, menurut catatannya, laba yang diperoleh selalu meningkat. Tetapi setelah diteliti ternyata keuntungan yang diperoleh perusahaannya hampir semua dalam bentuk piutang yang tingkat likuiditasnya tentu kalah dibandingkan dengan kas. Kesulitan keuangan yang dialami oleh banyak pebisnis salah satunya disebabkan karena mereka terlalu fokus pada laba, dan mengabaikan aliran kas. Pebisnis yang terlalu fokus pada laba adalah pebisnis tipe pedagang, sulit berkembang. Sedangkan pebisnis yang cermat, akan menyelaraskan aliran kasnya. Mereka ini termasuk tipe pebisnis berjiwa enterpreneur, bukan pedagang yang mencari keuntungan untuk jangka pendek.



2.6.4



Pertambahan Arus Kas Incremental cash flows adalah arus kas yang berhubungan langsung



dengan investasi, dimana pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan pertimbangan adanya pertambahan kas jika suatu proyek dikerjakan, ataupun mempertimbangkan dampak yang terjadi terhadap kondisi keuangan (kas) saat proyek diterima dan pada saat proyek tidak diterima untuk dikerjakan.



2.6.5



Kondisi Persaingan Pasar Persaingan yang semakin ketat akan membelah pasar menjadi bagian-



bagian kecil karena semakin banyaknya produsen yang masuk untuk 9



bersaing pada produk yang sama di pasar yang



sama sehingga



mengakibatkan lesunya usaha. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa tidak selamanya laba dapat diperoleh dalam jumlah yang besar. Kecilnya penerimaan laba akan berdampak pada kecilnya tingkat pengembalian investasi. Untuk itu perlu dilakukan beberapa hal untuk menjaga agar usaha tetap mampu bersaing dan mempertahankan pasarnya, di antaranya adalah; diversifikasi produk, penguasaan bahan baku, penggunaan teknologi tepat guna untuk meminimalisir biaya. 2.6.6



Pasar Modal yang Efisien Capital market atau pasar modal yang efisien adalah pasar modal



dimana perusahaan memiliki gerak yang cepat dan harga yang tepat pula. Aktiva finansial yang diperjual belikan mencerminkan seluruh informasi yang ada dan dapat menyesuaikan diri secara cepat terhadap informasi baru. Efisiensi pasar modal dinilai melalui keberhasilannya dalam menggabungkan dan menyelaraskan informasi.



2.6.7



Masalah Keagenan Masalah keagenan terjadi antara para manajer dengan pemegang



saham, di mana para manajer dipercaya untuk mengelola perusahaan dan memberikan keuntungan dari semua aktifitas bisnis perusahaan, agar para pemegang saham mendapatkan keuntungan dari keuntungan perusahaan tersebut. Masalahnya adalah, manajer tidak akan bekerja untuk para pemegang saham jika tidak selaras dengan kepentingan mereka. Para manajer akan mengambil keputusan yang akan memberikan keuntungan bagi mereka, kecuali jika ada aturan main yang menjelaskan bagaimana struktur insentif dapat mengakomodasi kepentingan kedua belah pihak, Manajer dan pemegang saham. 2.6.8



Pembiasan Keputusan Bisnis karena Perpajakan Yaitu pertimbangan pajak yang dijadikan landasan pengambilan



keputusan terhadap suatu aktifitas bisnis. Untuk itu yang perlu diperhatikan dalam manajemen keuangan adalah, segala keputusan dan perhitungan haruslah setelah dipotong pajak. Artinya jangan hanya melihat harga dari 10



suatu



produk



yang



dapat



diterapkan



pada



sebuah



wilayah



lebih



menguntungkan, tetapi lupa bahwa harga tersebut belum dimasukkan komponen pajak. 2.6.9



Tidak Semua Risiko Sama Setiap usaha memiliki risiko yang berbeda, untuk itu perlu melakukan



investasi usaha pada bidang-bidang yang berbeda untuk mengantisipasi terjadinya risiko yang mengakibatkan collaps-nya sebuah usaha.



2.6.10



Melakukan Sesuatu yang Benar adalah Perilaku Etis, dan Ada Banyak



Dilema Etika dalam Manajemen Keuangan Etika merupakan nilai-nilai normatif yang harus dilekatkan pada sikap seseorang dimanapun dia berada. Namun demikian, sering terjadi dilema di tengah-tengah aktifitas bisnis yang dilakukan. Hal ini karena adanya kepentingan-kepentingan tertentu pada setiap diri individu. Untuk itu, pada setiap perusahaan selalu ada aturan nilai ‘universal’ yang sering disebut Budaya Perusahaan sebagai bentuk dan upaya perusahaan mengarahkan karyawannya agar memegang teguh nilai-nilai yang baik. Kesalahan etis walaupun dapat dimaafkan, tetapi akan dapat juga membunuh karir seseorang karena biasanya pelanggar etika akan mendapat hukuman sosial disebabkan pelanggaran etika merupakan pertaruhan integritas yang dibutuhkan sebagai nilai budaya perusahaan. 2.7 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses transaksitransaksi keuangan yang terjadi selama periode bersangkutan. 2.7.1



Laporan Posisi Keuangan atau Neraca Neraca atau laporan posisi keuangan menyajikan ringkasan aktiva,



kewajiban, dan ekuitas perusahaan secara terstruktur. Standar akuntansi keuangan mengharuskan perusahaan membuat neraca yang mengelompokkan aktiva menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak 11



lancar. Kewajiban juga harus dikelompokkan menjadi utang lancar dan utang jangka panjang. Penyajian neraca berdasarkan urutan likuiditas unsur-unsur aktiva dan kewajiban juga diperbolehkan jika informasi yang dihasilkan dengan cara itu lebih relevan dan andal. Lembaga keuangan biasanya menyajikan neraca berdasarkan urutan likuiditas. Aset lancar atau aktiva lancar adalah aset yang: 



diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau digunakan dalam siklus operasi normal







dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan







diharapkan akan terealisasi dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan







berupa kas atau setara kas, kecuali yang dibatasi pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan. Aktiva yang tidak termasuk dalam salah satu kategori di atas



merupakan aset tidak lancar. Contoh aktiva lancar adalah: 



Kas, bisa berupa kas dalam rekening koran dan tabungan di bank atau kas kecil (uang persediaan).







Investasi jangka pendek dalam saham dan obligasi perusahaan lain (aset keuangan diperdagangkan).







Piutang usaha (atau piutang dagang), yaitu jumlah yang akan diterima dari pelanggan terkait pengiriman barang/penyerahan jasa.







Persediaan, yaitu produk yang tersedia untuk dijual kepada pelanggan.







Beban dibayar di muka, yaitu jumlah yang dibayar untuk beban di masa depan.



12



Contoh aktiva tidak lancar dalam neraca adalah aktiva tetap, investasi jangka panjang, properti investasi, aset tak berwujud, dan aset lain yang bukan aktiva lancar. Aset tetap atau aktiva tetap Aset tetap atau aktiva tetap adalah aset yang digunakan dalam produksi barang dan jasa. Aktiva produktif ini bersifat jangka panjang yang meliputi: 



Tanah: properti tempat berdirinya fasilitas produksi.







Mesin dan peralatan: meliputi mesin operasi, kendaraan, komputer, dan lain-lain.







Gedung: struktur fisik tempat operasi perusahaan.







Kendaraan: sebagai mendukung aktifitas perusahaan, misalnya untuk kegiatan dinas atau proses distribusi barang



Aset tak berwujud atau aktiva tak berwujud Aset tak berwujud atau aktiva tak berwujud adalah aset jangka panjang yang manfaatnya tidak melekat pada substansi fisik aset itu. Contoh aset tak berwujud meliputi: 



Paten: klaim hukum untuk memproduksi dan menjual produk.







Hak cipta: klaim hukum atas buku, seni, musik.







Goodwill: diakui bila satu perusahaan membeli perusahaan lain dan harga belinya lebih tinggi dari nilai wajar aktiva bersih.



Utang lancar dan utang jangka panjang Dalam neraca, yang dimaksud dengan kewajiban jangka pendek atau utang lancar adalah kewajiban yang: 



diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi normal







dimiliki untuk tujuan diperdagangkan (contohnya instrumen derivatif) 13







jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan







penyelesaiannya tidak bisa ditunda lebih lama lagi dari dua belas bulan setelah periode pelaporan Kewajiban yang tidak termasuk dalam salah satu dari kriteria di atas,



diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang. Contoh utang lancar adalah: 



Utang usaha (utang dagang)







Utang gaji







Utang bunga







Wesel bayar jangka pendek







Bagian lancar utang jangka panjang







Pendapatan diterima di muka Utang lancar biasanya dilunasi dengan menyerahkan aktiva lancar



(contohnya berupa kas). Utang jangka panjang biasanya mencakup: 



Kewajiban yang berasal dari pembiayaan, contohnya penerbitan obligasi, utang sewa (leasing), dan utang bank jangka panjang







Kewajiban yang berasal dari kegiatan operasi, contohnya adalah kewajiban pensiun dan kewajiban pajak tangguhan







Kewajiban yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya peristiwa tertentu di masa depan, contohnya adalah provisi terkait kewajiban garansi. Contoh utang jangka panjang yang dimiliki perusahaan pada



umumnya adalah: 



Wesel bayar, adalah jumlah yang terutang kepada bank atau kreditor lainnya dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun. 14







Utang hipotek, adalah jumlah yang terutang kepada perusahaan hipotek dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun.







Utang obligasi, adalah jumlah yang terutang kepada investor yang memiliki investasi dalam obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang pembayaran pokok dan bunganya berjangka waktu lebih dari satu tahun.



Modal atau ekuitas Kategori ekuitas dalam neraca perseroan terbatas mencakup dua komponen utama, yaitu “modal disetor” dan “laba ditahan” (seringkali disebut juga “saldo laba” atau “cadangan”). Modal disetor adalah modal yang diperoleh ketika pemilik (pemegang saham) perusahaan yang berbadan hukum perseroan menyetorkan uang dan aset lainnya kepada perseroan. Komponen modal disetor meliputi: 



Modal



saham,



adalah



bagian



saham



yang



diterbitkan



untuk



mencerminkan kepemilikan. 



Agio saham, adalah kelebihan jumlah yang disetorkan oleh pemegang saham. Laba ditahan atau saldo laba adalah komponen ekuitas yang



mencerminkan kelebihan laba yang diinvestasikan kembali dalam perusahaan setelah pembayaran dividen kepada pemegang saham. Laba ditahan merepresentasikan akumulasi modal yang dihasilkan perusahaan bagi para pemegang saham.



15



Bentuk dan contoh neraca



2.7.2



Laporan Laba Rugi



Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari: 



Pendapatan dari penjualan o







Laba/rugi kotor o







Ditambah atau dikurangi Penghasilan/beban lain



Laba/rugi sebelum pajak o







Dikurangi Beban usaha



Laba/rugi usaha o







Dikurangi Beban pokok penjualan



Dikurangi Beban pajak



Laba/rugi bersih



16



- LAPORAN LABA RUGI -± per 31 Desember



Pendapatan



Rp.



XXXXXXXXX



Harga pokok penjualan



Rp.



XXXXXXXXX ------------- (-)



Laba Kotor



XXXXXXXX



Biaya Operasional: - Biaya Pemasaran



Rp.



XXXXXXX



- Biaya Administrasi & Umum Rp.



XXXXXXXX ------------- (+)



EBIT(laba sebelum bunga & pajak)



XXXXXXX -- ---------- (-)



Bunga



Rp.



XXXXXXX ---------- (+)



EBT (laba sebelum Pajak) Pajak



XXXXXXX Rp.



XXXXXX -------- (-)



Laba Bersih



Rp.



52.289.000 ==========



Jika terdapat para pemegang saham preferen maka dividen akan dibagikan tanpa RUPS. 2.7.3



Laporan Arus Kas Pengertian Laporan Arus Kas adalah laporan yang melaporkankan arus



kas masuk dan arus kas keluar utama dari sebuah perusahaan selama periode tertentu. Kas adalah hal yang penting bagi perusahaan. Tanpa kas, perusahaan tidak akan mampu mengembangkan merek, mendistribusikan produk, atau memberikan tingkat pengembalian kepada pemiliknya.



17



Kas di sini meliputi kas dan setara kas, misalnya investasi jangka pendek yang sangat mudah dicairkan, seperti dana pasar uang, deposito berjangka, dan surat berharga komersial. Fungsi Laporan arus kas adalah menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan untuk: 



Menghasilkan kas dari kegiatan operasi







Mempertahankan dan meningkatkan kapasitas operasi







Memenuhi kewawjiban keuangan, dan







Membayar dividen Akibatnya, laporan arus kas seringkali digunakan manajemen perusahaan



untuk mengevaluasi kegiatan operasi yang telah lalu dan dalam membuat perencanaan investasi dan kegiatan pendanaan di masa depan. Laporan ini juga digunakan oleh investor, kreditor, dan pihak lainnya dalam menilai kemungkinan laba yang diperoleh perusahaan. Selain itu, laporan arus kas merupakan dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang yang jatuh tempo. Ada 3 komponen laporan arus kas yang didasarkan pada 3 aktivitas laporan arus kas, yaitu: 1. Arus kas dari kegiatan operasi (cash flows from operating activities) 2. Arus kas dari kegiatan investasi (cash flows from investing activities) 3. Arus kas dari kegiatan pendanaan (cash flow from financing activities) 1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi Arus Kas dari aktivitas operasi adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang memengaruhi laba bersih. Contohnya adalah transaksi yang mencakup pembelian dan penjualan barang oleh peritel. Aktivitas paling penting dari sebuah perusahaan seringkali berkaitan dengan kegiatan operasi.



18



2. Arus Kas dari Kegiatan Investasi Arus kas dari aktivitas investasi adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang memengaruhi investasi dalam aset non-lancar. Misalnya adalah transaksi yang mencakup penjualan dan pembelian aset tetap seperti peralatan dan gedung. Arus kas masuk dari kegiatan investasi biasanya berasal dari penjualan aset tetap, investasi, dan aset tak berwujud. Arus



kas



keluar



keluar



biasanya



meliputi



pembayaran



untuk



memperoleh aset tetap, investasi, dan aset tak berwujud. Arus kas dari kegiatan investasi disajikan di laporan arus kas dengan menyebutkan arus kas masukterlebih dahulu. Arus kas keluar disajikan kemudian. Jika arus kas masuk lebih tinggi dari arus kas keluar, maka yang dilaporkan adalah arus kas bersih yang disediakan oleh kegiatan investasi. Jika arus kas masuk lebih rendah dar arus kas keluar, maka yang dilaporkan adalah arus kas bersih yang digunakan oleh kegiatan investasi. 3. Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang memengaruhi utang dan ekuitas perusahaan. Misalnya adalah transaksi yang mencakup penerbitan atau penghentian surat berharga ekuitas dan utang. Arus kas masuk dari kegiatan pendanaan biasanya berasal dari penerbitan surat berharga utang atau ekuitas. Contohnya, penerbitan obligasi, surat utang, dan saham.Arus kas keluar dari kegiatan pendanaan mencakup pembayaran dividen tunai, pembayaran kembali utang dan pembelian saham treasuri.



19



Arus kas dari kegiatan pendanaan disajikan di laporan arus kas dengan menyebutkan arus kas masuk terlebih dahulu, dan dilanjutkan dengan arus kas keluar. Jika arus kas masuk lebih tinggi dan arus kas keluar, maka yang dilaporkan adalah arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan pendanaan. Jika arus kas lebih rendah dari arus kas keluar, maka yang dilaporkan adalah arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan.



Sebuah ilustrasi/study case berkenaan dengan laporan aliran kas, berikut ini penulis tampilkan contoh laporan arus kas (cash flow) dari perusahaan jasa:



Sumber kas yang menyebabkan arus kas naik disebut arus kas masuk. Pada ilustrasi di atas, ada kas sebesar Rp 25.000.0000 yang diterima sebagai investasi pemilik, dimasukkan sebagai kegiatan pendanaan yang merupakan sumber kas. Penggunaan kas yang menyebabkan arus kas menurun disebut arus kas keluar. 20



Dari contoh laporan di atas, pembayaran kas sebesar Rp 20.000.000 untuk pembelian tanah merupakan penggunaan kas.



21



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sejak awal perusahaan didirikan, para pimpinan perusahaan sudah menetapkan maksud dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Tujuan ini disusun, baik yang bersifat jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Penyusunan tujuan ini baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek disusun sesuai dengan visi dan misi perusahaan tentunya. Salah satu departemen yang paling penting dalam rangka mencapai tujuan perusahaan adalah departemen keuangan yang dipimpin oleh manajer keuangan. Hubungan departemen dengan departemen lainnya sangatlah penting, terutama dalam hal penyusunan anggaran yang dibutuhkan oleh masing-masing departemen. Manajer keuangan memiliki tugas utama untuk berusaha mencari dana yang dibutuhkan serta mengelola dana yang sudah diperoleh tersebut secara efisien dan efektif. Ketiadaan atau keterbatasan dana merupakan tugas manajer keuangan untuk segera memenuhinya. Demikian pula dengan pengelolaan dana yang dimiliki haruslah dilakukan secara tepat. Di samping itu, manajer keuangan juga harus berkoordinasi dan bekerja sama dengan departemen lainnya untuk menyatukan pandangan dan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.



3.1 Saran Untuk menjadi seorang manajer yang handal khususnya manajer keuangan maka perlu menguasai laporan keuangan agar dapat memperoleh keputusan yang tepat dan hasil yang optimal.



22



Daftar Pustaka Arthur J. Keown, John D. Martin, J. William Petty dan David F. Scott, Jr. Financial Management Tenth Edition. Zulhawati, dan Ifah Rofiqoh. 2014. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta Ardi Prawiro, SE., MMSI. 2017. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan. Bab 1: 10-13 https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/18-pengertian-manajemenkeuangan-menurut-para-ahli.html https://dosen.perbanas.id/aksioma-manajemen-keuangan/



23