13 0 307 KB
KAJIAN TENTANG STRATEGI PROMOSI KESEHATAN PADA PENYAKIT HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MINAHASA UTARA Brenda Iin*, Marjes N. Tumurang*, Rahayu Akili* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Penyakit Hipertensi merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat dan menjadi masalah kesehatan yang sangat serius. Berdasarkan data Penyakit tidak menular (PTM) 5 tahun terakhir di Dinas Kesehatan Minahasa Utara, Penyakit Hipertensi menjadi Penyakit yang paling menonjol. Untuk itu, institusi kesehatan harus bisa mempengaruhi masyarakat untuk hidup sehat sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatannya berdasarkan kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan dalam bentuk program-program yang akan mewadahi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui/mengkaji tentang Strategi Promosi Kesehatan penyakit hipertensi diwilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam dengan 12 informan dan telaah dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah Kepalabidang KesehatanMasyarakat DinKes Minut, Pemegang Program Promosi Kesehatan DinKes Minut, Kepala seksi Penyakit Tidak menular (PTM) Dinkes Minut, Pemegang Program Penyakit Tidak Menular (PTM) DinKes Minut, Kepala Puskesmas Airmadidi dan Puskesmas Batu, Pemegang Promkes Puskesmas Airmadidi dan Puskesmas Batu, Pemegang Program PTM Puskesmas Airmadidi dan Puskesmas Batu dan Masyarakat berjumlah 2 orang. . Data diolah secara manual dengan membuat transkrip kemudian disusun dalam bentuk matriks dan dilakukan teknik pemeriksaan dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi. Dari hasil wawancara mendalam yang dilakukan tentang strategi Promosi Kesehatan pada penyakit Hipertensi di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara, sudah terlaksana walaupun belum maksimal. Kegiatan Advokasi, Pemberdayaan Masyarakat, Bina Suasana dan kemitraan sudah terlaksana walaupu belum maksimal. Kata kunci : Strategi Promosi Kesehatan, Advokasi, Pemberdayaan Masyarakat, Bina Suasana dan Kemitraan. ABSTRACT Hypertension is included in one of the Disease is not contagious (PTM) which is a threat to public health and be a very serious health problem. The increasing cases of PTM is more specific to the disease of hypertension need to be brought to the attention of the community to participate and play a role in prevention efforts and control of risk factors for PTM. Health promotion is the first step that can be done to empower the public in achieving the degree of optimal health for everyone. Health institutions as community health services play an important role in increasing degrees of health of the people. The purpose of this research is to know/review of the strategy of health promotion disease hypertension relic in the Regency of Minahasa health service work. This study uses qualitative methods, in-depth interviews with doing with 12 informants and review documents. Informants in this study was head of public health in Health Office north Minahasat, holders of health promotion program in Health Office north Minahasa, head of the not Infectious Disease section Does (PTM) Health Office Program, holder of the not Infectious Disease (PTM), head of the Health Office Minut Health centers and clinics Airmadidi stone, holder of health promotion in health centers and clinics Airmadidi, Stone Holders Seek PTM Airmadidi Program and clinics and in the community amounted to 2 people. . Data processed manually by creating a transcript later arranged in the form of a matrix and performed the examination technique with the triangulation of sources and methods. The research results are presented in the form of a narrative. From the results of the in-depth interviews conducted about Health Promotion strategies on Hypertension disease in the region of North Minahasa Regency Health Office, already implemented although not yet at the maximum. Activities of advocacy, community empowerment, community development and partnerships already done Mood stats helper monkeys haven't been fullest. Keywords: Health promotion strategy, advocacy, community empowerment, community development and partnerships.
1
2016, hipertensi menduduki urutan ke
PENDAHULUAN Institusi
kesehatan
pelayanan
sebagai
kesehatan
memegang
peranan
meningkatkan
wadah
dua setelah influenza. Dan Berdasarkan
masyarakat
data Penyakit tidak menular (PTM) 5
penting
derajat
dalam
tahun
terakhir
didinas
kesehatan
kesehatan
minahasa utara, penyakit Hipertensi
masyarakatnya. Institusi kesehatan harus
menjadi Penyakit yang paling menonjol
bisa mempengaruhi masyarakat untuk
di antara penyakit - penyakit lainnya.
hidup
mampu
Semakin meningkatnya kasus PTM
kesehatannya
lebih khusus untuk penyakit hipertensi
berdasarkan kebijakan-kebijakan yang
perlu menjadi perhatian masyarakat
diimpletasikan dalam bentuk program-
untuk ikut serta berpartisipasi dan
program
berperan dalam upaya pencegahan dan
sehat
meningkatkan
sehingga derajat
yang
akan
mewadahi
masyarakat. Dinas Kesehatan kabupaten
pengendalian
Minahasa
Promosi kesehatan merupakan langkah
Utara
melalui
bidang
Promosi Kesehatan dan pemberdayaan
memberdayakan
masyarakat dan bidang Pencegahan dan
mencapai
Pemberantasan Penyakit (P2P) di seksi
optimal bagi setiap orang. Fokus dari
Penyakit Tidak Menular telah berupaya
promosi kesehatan adalah perubahan
melakukan tindakan pencegahan dan
perilaku. Keberhasilan suatu program
pengendalian faktor resiko penyakit
promosi kesehatan dapat dilihat mulai
Hipertensi secara efektif dan efisien.
dari perencanaan program sampai
Namun,
pada pelaksanaan dan evaluasinya,
Hipertensi
masyarakat
derajat
kesehatan
dalam yang
serta
menonjol di kabupaten Minahasa Utara.
yang dilakukan. Upaya-upaya dari
Menurut catatan badan kesehatan Dunia
strategi
/ World Health Organization (WHO)
dilakukan adalah upaya Advokasi,
Tahun 2011, satu milyar orang didunia
Gerakan Masyarakat, Bina Suasana
menderita Hipertensi. Berdasarkan Riset
dan Kemitraan.
Dasar
(Riskesdas)
Promosi
untuk
tetaplah menjadi penyakit yang paling
Kesehatan
Strategi
dilakukan
PTM.
awal
penyakit
dapat
resiko
Kesehatan Masyarakat khususnya seksi
kasus
yang
faktor
Promosi
Kesehatan
Kesehatan
yang
2013
prevalensi Hipertensi pada penduduk
METODE PENELITIAN
umur 18 tahun keatas di Indonesia
Penelitian ini menggunakan metode
adalah sebesar 25,8%. Berdasarkan data
kualitatif, dengan melakukan wawancara
10
mendalam dengan 12 informan dan
penyakit menonjol dari dinas
kesehatan provinsi sulawesi utara tahun
telaah
2
dokumen.
Informan
dalam
penelitian ini adalah Kepala bidang
tersebut ke Puskesmas. Untuk program
Kesehatan Masyarakat DinKes Minut,
pencegahan dan pengendalian PTM ini,
Pemegang Program Promosi Kesehatan
Advokasi dilakukan dengan kegiatan
DinKes Minut, Kepala seksi Penyakit
berupa sosialisasi kebijakan tersebut,
Tidak menular (PTM) Dinkes Minut,
kegiatan ini bertujuan untuk mendukung
Pemegang Program
Penyakit Tidak
terlaksananya kebijakan ini. Kegiatan
Menular (PTM) DinKes Minut, Kepala
sosialisasi kebijakan ini biasanya dari
Puskesmas Airmadidi dan Puskesmas
Dinas Kesehatan kemudian diturunkan
Batu, Pemegang Promkes Puskesmas
ke Puskesmas dan nantinya dari pihak
Airmadidi
Batu,
Puskesmas yang akan meneruskannya
Pemegang Program PTM Puskesmas
kepada masyarakat. Pernyataan dari
Airmadidi dan Puskesmas Batu
dan
pihak Dinas Kesehatan didukung oleh
Masyarakat berjumlah 2 orang. . Data
pernyataan dari pihak Puskesmas baik
diolah secara manual dengan membuat
dari
transkrip
dalam
Puskesmas Batu. Tujuan dari kegiatan
bentuk matriks dan dilakukan teknik
Advokasi ini adalah agar pembuat
pemeriksaan dengan triangulasi sumber
kebijakan mengeluarkan peraturan yang
dan metode. Hasil penelitian disajikan
menguntungkan kesehatan.
dan
Puskesmas
kemudian
disusun
Puskesmas
Airmadidi
maupun
dalam bentuk narasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri
2.
selain
pertanyaan
Dari hasil wawancara yang dilakukan
wawancara, alat perekam suara dan
dari penelitian ini, didapatkan bahwa
dokumentasi
instrumen
pemberdayaan individu sebagai promosi
tambahan. Analisa data melalui reduksi
kesehatan pada penyakit Hipertensi di
data, penyajian data dan penarikan
wilayah
kesimpulan.
Kabupaten
itu
juga
daftar
sebagai
Pemberdayaan Masyarakat
kerja
Dinas
Minahasa
kesehatan
Utara
sudah
terlaksana, dimana dari hasil wawancara yang
HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Advokasi
petugas
dilakukan
didapatkan
kesehatan
yang
bahwa ada
di
Dari hasil penelitian lewat wawancara
Puskesmas selalu melakukan kegiatan
mendalam yang dilakukan telah didapati
pemberian KIE ini. walaupun melalui
bahwa untuk kebijakan pencegahan dan
wawancara
pengendalian
khususnya
anggota masyarakat ternyata belum
Hipertensi ada dan Dinas Kesehatan
maksimal pelaksanaannya. Terbatasnya
telah melakukan sosialisasi kebijakan
waktu pelayanan pada setiap pasien dan
PTM
3
yang
dilakukan
pada
jumlah
pasien
datang
dari hasil wawancara kepada masyarakat
Puskesmas
ternyata belum dilaksanakan kunjungan
memungkinkan pemberian KIE ini tidak
rumah. Kemungkinan besar kunjungan
menjangkau semua masyarakat yang
rumah ini dilakukan belum di setiap
menjadi sasaran Promosi Kesehatan.
desa
Masyarakat
dengan
Puskesmas lebih khusus lagi untuk
penyakit
Puskesmas Airmadidi dan Puskesmas
Hipertensi
Batu. Program kunjungan rumah ini pun
memanfaatkan
pelayanan
yang
berbagai
datang
keluhan
mengakibatkan bukan
yang
penyakit
merupakan
Prioritas
utama.
tidak
yang
menjadi
berjalan
wilayah
dengan
baik
kerja
karna
Upaya kuratif lebih diprioritaskan di
sepertinya hanya petugas PTM yang
Puskesmas. Seharusnya program untuk
turun langsung sementara jika dilihat
promotif dan preventiflah yang harus
dari tugas pokok dan fungsi semestinya
menjadi
program kunjungan rumah ini juga
prioritas
utama.
Dalam
mengupayakan agar seseorang tahu dan
dilakukan
sadar,
pada
Walaupun kegiatan kunjungan rumah ini
keberhasilan membuat orang tersebut
sudah dilaksanakan namun belum dapat
memahami
bahwa
masalah
baginya
kuncinya
terletak
oleh
petugas
Promkes.
sesuatu
adalah
dengan maksimal menjangkau semua
dan
bagi
keluarga penderita Hipertensi. Untuk
masyarakatnya. Di Puskesmas kegiatan
program-program promosi kesehatan,
pemberian KIE ini biasa dilakukan di
program seperti kunjungan rumah ini
poliklinik saat dokter dan perawat
adalah strategi yang paling tepat untuk
sedang melakukan pemeriksaan kepada
dapat merubah polah pikir masyarakat.
pasien atau bisa juga dilakukan oleh
Karna, kita bisa melihat dan merasakan
petugas
pasien
langsung respon dari keluarga yang
menunggu antrian di ruang tunggu, atau
dikunjungi, akan terjadi komunikasi
juga dalam kegiatan-kegiatan lainnya.
yang lebih baik lagi dengan masyarakat
kesehatan
Sasaran
disaat
Promosi
Kesehatan
karna dengan adanya kunjungan rumah
adalah
keluarga.
ini masyarakat akan merasa sangat
Kegiatan Pemberdayaan keluarga pun
diperhatikan oleh pihak Puskesmas,
harus dinyatakan dengan melakukan
dengan adanya kunjungan rumah kita
kunjungan
dapat
selain
keluarga
individu
rumah. di
wilayah
Pemberdayaan kerja
mengontrol
status
kesehatan
Dinas
keluarga dan dengan adanya kunjungan
Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara
rumah setia keluarga yang dikunjungi
dalam bentuk kunjungan rumah belum
pasti
secara maksimal dilaksanakan. Karna
mengaplikasikan apa yang disarankan
4
akan
dengan
mudah
untuk
oleh petugas kesehatan. Dalam upaya
pelayanan
pemberdayaan
masyarakat,
program
dilakukan oleh setiap kader yang sudah
pemberdayaan
masyarakat
sebagai
dilatih di desa-desa dan tentunya di
Promosi kesehatan dipuskesmas yang
selanjutnya
akan
terus
monitoring oleh Puskesmas.
menjadi andalan dari Dinas Kesehatan
Dari
adalah pembentukan pos pembinaan
Kabupaten
terpadu
Dinas Minahasa
Utara
Posbindu
sudah
penyakit
tidak
menular
dibentuk
PTM)
dimana
penyakit
Posbindu Desa yang tersebar di seluruh
(Posbindu
42
kesehatan
wilayah
menjadi penyakit yang paling menonjol
Kabupaten Minahasa Utara, 2 Posbindu
di Kabupaten Minahasa Utara. Kegiatan
sekolah satu Posbindu SMP dan satu
ini merupakan kegiatan promotif dan
Posbindu SMA dan
preventif untuk mendeteksi dan sebagai
Posbindu tempat kerja yang ada di Dinas
pengendalian dini bagi faktor resiko
Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara.
PTM. Dari hasil wawancara mendalam
Dinas Kesehatan melakukan pelatihan
yang dilakukan, Posbindu PTM ini
kepada kader-kader kesehatan di desa
sudah terbentuk di seluruh wilayah kerja
tersebut.
Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa
merupakan wujud peran serta dari
Utara, walaupun kegiatan ini berjalan
masyarakat
beriringan
lainnya
masyarakat. Jadi semua kegiatan yang
lansia.Walaupun
kelolah adalah masyarakat. Puskesmas
seperti
posyandu
kegiatan
Dinas
39
Hipertensi termasuk didalamnya dan
dengan
kerja
PTM.
yang terakhir
Karena
Posbindu
dari
oleh
dan
ini
untuk
Posbindu PTM ini tidak mempunyai pos
dan
sendiri tapi program ini dapat dikatakan
memfasilitasi. Kegiatan Posbindu PTM
berhasil apabila Posbindu PTM ini dapat
ini dilakukan dengan menggunakan alat
menjangkau
mungkin
kesehatan yang disebut Posbindu KIT
masyarakat yang bisa dijangkau. Karna
yang didalamnya terdapat alat-alat untuk
strategi dari kemetrian kesehatanpun
deteksi dini faktor-faktor resiko PTM
saat ini
targetnya bukanlah untuk
seperti tensi, bodyfit analyser dan lain-
membentuk Posbindu PTM di seluruh
lain. Selain alat Posbindu KIT , KMS
desa yang ada di Wilayah kerja Dinas
atau kartu menuju sehat juga penting.
Kesehatan Kabupaten atau kota namun
Tujuannya
adalah
untuk
yang menjadi target utamanya saat ini
mengetahui
setiap
perubahan
adalah sebanyak mungkin masyarakat
peningkatan
bisa kontak dengan Posbindu PTM ini,
masyarakat. Jika tidak ada alat Posbindu
walaupun baru sekali kontak. Untuk
KIT
sebanyak
5
Dinas
Kesehatan
Kesehatan
otomatis
status
kegiatan
Hanya
dapat dan
kesehatan
kegiatan
Posbindu PTM ini tidak akan berjalan
tersebut hanya dilihat di Puskesmas saja,
dengan baik. Walaupun memang strategi
dan
dari kementrian kesehatan saat ini sudah
Puskesmas itupun bukan media cetak
berubah. Jadi bukan target pembentukan
khusus Hipertensi. Ada media cetak
Posbindu
sebanyak-banyaknya
tentang faktor-faktor resiko hipertensi
tapi justru walapun hanya dengan satu
seperti gizi seimbang dan merokok tapi
Posbindu saja dan kemudian Posbindu
tidak banyak dan ditempel tidak di ruang
ini dapat kontak dengan sebanyak
tunggu Puskesmas. Ada juga buku-buku
mungkin masyarakat didesa ini sudah
saku tentang PTM dan Hipertensi tapi
menjadi target. yang penting masyarakat
hanya diberikan kepada petugas dan
sudah pernah kontak dengan Posbindu.
tidak dibagikan kepada masyarakat.
Satu kali saja mereka datang melakukan
tidak tersedianya media cetak khusus
pemeriksaan di Posbindu kemudian
Hipertensi,
data-datanya lengkap itu sudah bagus.
pendistribusian
PTM
media
cetak
yang
dilihat
ketidakmasimalan media
di
dalam
cetak
dan
penempelan media cetak di tempat yang 3. Bina Suasana
tidak strategis menyebabkan pesan yang
Dari hasil penelitian lewat wawancara
ingin disampaikan lewat media cetak ini
mendalam yang dilakukan diketahui
tidak sampai pada sasaran.
bahwa kegiatan Bina Suasana di wilayah kerja
Dinas
Kesehatan
Tidak adanya media cetak khusus
khususnya
penyakit
Hipertensi
ini
ikut
Puskesmas Airmadidi dan Puskesmas
mempengaruhi keberhasilan upaya Bina
batu sudah terlaksana walaupun masih
Suasana. Media cetak tentang Penyakit
ada
Hipertensi
pelaksanaannya
yang
belum
maksimal.
memberikan
Penyebaran media cetak tentang
ini
duharapkan
informasi
dapat
lebih
untuk
masyarakat, karena ketika masyarakat
penyakit Hipertensi secara khusus belum
menerima
KIE
tentang
ada.
yang
Hipertensi
dan
didukung
dibagikan terintegrasi di media cetak
pemberian
P2PTM dan faktor-faktor resikonya.
memaksimalkan
Dari
dan
pengaplikasiannya. Program kegiatan
ada
pelatihan kepada petugas pemegang
Mediacetak
pihak
Puskesmas
Dinas
Hipertensi
kesehatan
mengatakan
bahwa
media
Penyakit
cetak
dengan akan dalam
pembagian media cetak namun dari hasil
programpun turut
wawancara
penting. Dari hasil peneitian lewat
dengan
dua
informan
memegang peran
anggota masyarakat mereka mengatakan
wawancara
bahwa tidak menerima media cetak
bahwa program pelatihan bagi tenaga
6
mendalam
didapatkan
kesehatan
yang
berkaitan
dengan
atau kelurahan tapi tidak ada membuat
pengendalian penyakit Hipertensi yakni
nota kesepahaman atau MoU. Dari pihak
pemegang program PTM dan promkes
Puskesmas Batu sementara ini sedang
sudah pernah dilaksanakan. Pelatihan
bermitra dengan perusahaan tambang
untuk kader juga sudah dilaksanakan
yaitu
walaupun untuk tahun 2017 berjalan ini
Puskesmas Batu termasuk dalam daerah
belum dilaksanakan tapi sebelumnya
jalur tambang maka dari itu pihak MSM
sudah
Dinas
bermitra dengan Puskesmas Batu namun
kesehatan juga sudah pernah melakukan
kemitraan ini bukan hanya khusus untuk
pertemuan dengan lintas sektor baik
Penyakit Hipertensi atau PTM namun
dengan Puskesmas dan lintas sektor
untuk semua masalah kesehatan yang
lainnya. Dan untuk sosialisasi dengan
ada. Namun untuk pembuatan nota
kelompok-kelompok
sudah
kesepahaman atau MoU antara Pihak
dilaksanakan dan biasanya sosialisasi ini
MSM dengan Puskesmas tidak ada
dilakukan pada kelompok lansia. Karna
karena
kebanyakan penderita Hipertensi ini ada
secara formalnya dilakukan antara MSM
pada kelompok lansia.
dengan
dilaksanakan.
Dari
potensial
MSM
Berdasarkan
wilayah
kemungkinan
Likupang 4. Kemitraan
karna
kemitraan
pemerintahan Selatan
kerja
ini
kecamatan
yang
dimana
Puskesmas Batu termasuk didalamnya. hasil
penelitian
lewat
Sangat
perlu
untuk
wawancara mendalam yang dilakukan,
kemitraan
Dari pihak Dinas kesehatan pernah
keluarga, pejabat-pejabat atau instansi
bermitra dengan perusahaan-perusahaan
pemerintahan
biasanya kalau ada kegiatan-kegiatan
urusan kesehatan (lintas sektor), pemuka
atau event-event tertentu pihak Dinas
atau tokoh masyarakat, media masa dan
kesehatan selalu diminta bantuan dalam
lain-lain. Dengan adanya dukungan dari
pelaksanaan kegiatannya tapi untuk
berbagai pihak maka kegiatan promosi
kerja
nota
kesehatan
kesepahaman atau MoU belum ada. Dari
dilakukan.
pihak
belum
pemberdayaan masyarakat adalah jika
melakukan kerja sama atau bermitra
dilaksanakannya kemitraan serta dengan
dengan pihak manapun kecuali untuk
menggunakan metode dan teknik yang
kegiatan Posbindu PTM ini pihak
tepat. Kemitraan merupakan bentuk
Puskesmas tentunya bermitra dengan
kerja sama formal baik antara individu,
pihak pemerintah yang ada di desa-desa
kelompok
sama
dengan
Puskesmas
membuat
Airmadidi
7
dengan
menggalang
yang
akan
individu-individu,
terkait
dengan
dengan
mudah
Keberhasilan
kegiatan
maupun
organisasi
yang
dilakukan mencapai
dengan suatu
tujuan
tujuan
dan
untuk
sudah dilakukan baik untuk petugas
tugas
pemegang program maupun kader
tertentu. Dari kerja sama ini sangat
pemberdayaan
diharapkan adanya kesepakatan tentang
Sosialisasi penyakit Hipertensi sudah
komitmen dan harapan, serta peninjauan
terlaksana namun belum maksimal.
kembali pada kesepakatan sebelumnya
4. Kemitraan
masyarakat.
untuk
mendukung
dan
pengendalian
dan saling berbagi baik dalam untung
pencegahan
dan rugi yang diperoleh.
penyakit Hipertensi di Wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa
KESIMPULAN 1. Advokasi
untuk
Utara
khususnya
di
mendapatkan
Puskesmas Batu sudah terlaksana /
dukungan kebijakan pengendalian
bermitra namun tidak ada MoU dan
PTM khususnya Penyakit Hipertensi
bukan mitra khusus untuk penyakit
di Wilayah kerja Dinas Kesehatan
Hipertensi
belum terlaksana dengan maksimal.
masalah
2. Pemberdayaan Individu, keluarga
namun
Puskesmas
untuk semua
Kesehatan.
Untuk
Airmadidi
belum
dan masyarakat tentang Penyakit
terlaksana / belum bermitra dengan
Hipertensi di wilayah kerja Dinas
pihak manapun dan belum ada MoU
Kesehatan
yang dibuat.
Utara
Kabupaten khususnya
Minahas Puskesmas
Airmadidi dan Puskesmas Batu
SARAN
sudah terlaksana walaupun belum
1. Untuk Dinas Kesehatan kabupaten
dapat
menjangkau
semua
Minahasa Utara
masyarakat lebih khusus masyarakat
a. Perlu
adanya
peningkatan
yang menderita Hipertensi ataupun
Advokasi kepada Pemerintah
yang beresiko.
Daerah
3. Bina Suasana Pada Program Promosi
terkait
mendapatkan
pentingnya tambahan
kesehatan penyakit Hipertensi belum
anggaran
yang
lebih
untuk
terlaksana programnya dengan baik,
program
pengendalian
PTM
media cetak yang didistribusikan
khususnya penyakit Hipertensi.
tidak khusus pada Hipertensi belum
b. Diharapkan agar dapat aktiv
tersedia. Yang ada hanya PTM secara
berkoordinasi
umum dan faktor-faktor resikonya.
Puskesmas untuk pelaksanaan
Penempatan posterpun tidak pada
program KIE pada individu,
tempat yang tepat. Pelatihan juga
keluarga
8
dan
dengan
masyarakat
tentang
penyakit
Hipertensi.
Mengkoordinasi
kebijakan
dan
memfasilitasi
atau
penentu
kebijakan di masyarakat.
pembentukan
b. Perlu dilakukan pemberdayaan
Posbindu di setiap wilayah kerja
Individu dengan pemberian KIE
Dinas Kesehatan.
tentang
c. Diharapkan juga untuk dapat
tidak
penyakit hanya
Hipertensi
pada
penderita
mendistribusikan media cetak
tetapi juga pada individu yang
khusus
beresiko. Kunjungan keluarga
Hipertensi
kepada
Puskesmas.melakukan monitoring
sebagai bentuk pemberdayaan
dan
evaluasi
keluarga penderita Hipertensi
program PTM secara rutin tiap
dan keluarga yang beresiko di
bulan
semua
bagi
Puskesmas
petugas dan
di
wilayah
kerja
Dinas
kader
Kesehatan Kabupaten Minahasa
pemberdayaan masyarakat dan
Utara. Pembentukan Posbindu
sosialisasi dengan kelompok–
PTM di seluruh Wilayah kerja
kelompok potensial masyarakat
Dinas
di
Dinas
Minahasa Utara sebagai wadah
Kesehatan Kabupaten Minahasa
untuk mencegah dan memantau
Utara.
PTM termasuk Hipertensi.
wilayah
kerja
Kesehatan
Kabupaten
d. Diperlukan peran aktiv dalam
c. Penempatan Poster yang tepat
menggalang kemitraan dengan
adala di ruang tunggu poliklinik
Organisasi kemasyarakatan dan
Pusksmas. Harus lebih efektif
swasta/dunia
dalam
usaha
dengan
melakukan
sosialisasi
membuat MoU dan melakukan
kepada
pertemuan-pertemuan kemitraan
potensial di masyarakat.
dalam mendukung pengendalian PTM
khususnya
kelompok-kelompok
d. Menggalang
penyakit
membuat
Hipertensi.
nota
kemitraan, kesepahaman,
melakukan pertemuan kemitraan
2. Untuk Puskesmas a. Perlu adanya
dengan organisasi terkait untuk Advokasi
mendapatkan dukungan mitra
bersama-sama dengan Dinkes
dalam
Kabupaten
pengendalian Hipertensi.
Minahasa
Utara
kepada penentu kebijakan agar mendapatkan mereka
dukungandari
sebagai
pembuat
9
pencegahan
dan
Samsudrajat A. 2015. Promosi dan
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi
F.
U.
2014.
masyarakat teori
Kesehatan
Pencegahan
dan aplikasi.
sintang
Caroles A J, R.G.A Massie, G. D Kandou. 2015. Promosi Kesehatan Penyakit
Puskesmas
Hipertensi
Pangolombian
di Kec.
Tomohon Selatan. FKM UNSRAT Dinas kesehatan minahasa utara. 2016. Laporan tahunan dinkes minut. Airmadidi:
Dinas
kesehatan
Minahasa Utara Direktorat
Jendral
penyakit
pengendalian
dan
Lingkungan.
penyehatan
2015.
Pedoman
Pengendalian Hipertensi. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI Gunawan
Imam.
2015.
Metode
Penelitian Kualitatif, teori dan praktik. Jakarta : Bumi Aksara kholid A. 2015. Promosi kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers Martha E, kresno S. 2016. Metode Penelitian kualitatif untuk bidang kesehatan. Jakarta : Rajawali pers Najoan K. 2016. Strategi Promosi Kesehatan pada penyakit Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Kakaskasen.
Tesis
tidak
diterbitkan. Manado : Pascasarjana UNSRAT. Rudianto
B.
2013.
Menaklukan
Hipertensi
dan
Diabetes.
Tidak
Menular. STIKES Kapuas Raya
Jakarta : Rajawali pers
Pada
Penyakit
Jogjakarta: sakkhasukma
10