11.spo Praktek Lumbal Pungsi Yang Aman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTEK LUMBAL PUNGSI YANG AMAN



RS.WILLIAM BOOTH SURABAYA



No.Dokumen 011 /RSWB/PPI/SPO/I/2015



No Revisi 00



Halaman 1/2



Ditetapkan Direktur, Prosedur Tetap



Pengertian



Tanggal Terbit 01 Januari 2015 dr. T.B. Rijanto, DFM. Lumbal Punksi yang aman adalah suatu pemeriksaan Liquo Cerebro Spinal (LCS) untuk memperoleh informasi spesifik yang dapat mempercepat diagnose, pengobatan atau menentukan pengobatan / kemajuan penyakit.



Tujuan



1. Mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi 2. Melindungi dokter atau perawat dalam melakukan insersi agar tidak terjadi kecelakaan kerja 3. Mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit dengan meningkatkan kewaspadaan standar.



Kebijakan



Keputusan Direktur no. 084 RSWB/Dir/SK/I/2015 tentang Kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi di RS William Booth Surabaya.



Prosedur 1. Dokter dan perawat melakukan kebersihan tangan 2.



Dokter dan perawat memakai APD (Masker dan Sarung tangan)



3.



Pasien diberitahu tindakan yang akan dilakukan



4.



Pasien miring ke kiri, tarik garis lurus yang menghubungkan Krista illiaca kiri dan kanan



5.



Jarum Lumbal Punksi ditusukkan dititik ini / satu celah diatas, satu celah dibawah.



PRAKTEK LUMBAL PUNGSI YANG AMAN



RS.WILLIAM BOOTH SURABAYA



No.Dokumen 011 /RSWB/PPI/SPO/I/2015



No Revisi 00



Halaman 2/2



6.



Lakukan Tindakan aseptik atau desinfeksi lokasi tusukan dan area sekitar tusukan



7.



Berikan injeksi obat anastesi secara intra kutan , subkutan kedalam ligamentum intenspinalis kiri dan kanan tunggu sekitar 2 Menit



8.



Lakukan penusukan jarum Lumbal Punksi pada media tegak lurus



9.



Setelah melewati ligamentum inten spinalis stilitel dicabut dan diperhatikan kondisi cairan (jernih, keruh atau berdarah)



10. Apabila tidak ada cairan yang menetes, jarum ditusukkan beberapa meli meter, lebih dalam dan di putar sedikit sampai cairan menetes 11. Teteskan 3 (tiga) tetes cairan liquor kedalam tabung reagen Nonne, dan dapat diliat adanya reaksi reagen tersebut 12. Selanjutnya teteskan 3 cc sampai 5 cc cairan liquor pada botol steril untuk pemeriksaan sellen, protein, glucose dan elektrolit untuk biakan kuan, kemudian kirim ke laboratorium 13. Tutup lukan dengan balutan dan plester 14. Setelah selesai tindakan, dokter dan perawat melepas APD 15. Dokter dan perawat melakukan kebersihan tangan. Unit terkait



1. Komite PPI dan Medik 2. Komite Keperawatan 3. Bidang Keperawatan