12 Makalah Gunung Hutan Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH GUNUNG DAN HUTAN ANGGOTA MUDA ANGKATAN PURUK SANDUKUI XXXIII



Disusun oleh : ENGGAR WAHYUDIANTO – AM.19.03/XXXIII



IKATAN MAHASISWA PECINTA ALAM UNIVERSITAS MERDEKA MALANG 2020



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karna kasihnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teknik Navigasi Darat”. Navigasi darat merupakan salah satu pengetahuan yang wajib dipahami oleh seluruh penggiat alam bebas. Oleh karena ini, kami membuat makalah ini dengan tujuan mampu memberikan pengetahuan mengenai teknik navigasi darat kepada pembaca dan kami berharap supaya apa yang telah kami paparkan di makalah ini dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca dan dapat diaplikasikan di lapangan. Makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari berbagai pihak agar ke depannya makalah ini dapat menjadi lebih baik sehingga dapat berguna bagi semua orang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Senin, 23 November 2020



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Teknik Navigasi Darat merupakan salah satu kemampuan yang wajib dipahami oleh setiap penggiat alam bebas. Navigasi darat sangat membantu kita dalam berkegiatan di alam bebas seperti pendakian, pengarungan sungai, dll. Navigasi darat juga membantu kita dalam menentukan posisi, tujuan, dan arah tujuan.



B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari navigasi darat? 2. Apa alat-alat yang digunakan dalam navigasi darat? 3. Bagaimana cara melakukan navigasi darat? 4. Bagaimana cara betahan hidup alam bebas



C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari navigasi darat. 2. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam navigasi darat. 3. Mengetahui dan memahami cara melakukan navigasi darat. 4. Mengetahui cara bertahan hidup alam bebas



BAB II PEMBAHASAN



A. Gunung dan hutan •



Definisi



Kegiatan pendakian gunung hutan merupakan kegiatan atau olah raga alam bebas yang cukup berbahaya, di butuh kan kercerdasaan kekuatan, serta keterlampilan. Dalam melakukan mendakian kita perlu memahami beberapa teknik seperti manajemen perjalanan, navdar, dan teknik survival lain nya. • Terminologi • gunung: suatu puncak ketinggian dari atas permukaan laut dan dataran • pengunungan: barisan atau sekumpulan gunung yang saling berdekatan • Bukit : Gunung Yang ketinggianya tidak lebih dari 600 mdpl • Perbukitan :



Barisan/sekumpulan bukit yang salingberdekatan.



• Tebing : Lereng pada dinding gunung yang terjal • Sadel : Pertemuan dua titik pada satu punggungan • Pass : Celah panjang diantara dua punggungan • Col : Celah sempit diantara dua puncak • Plateau : Dataran tinggi diatas daerah ketinggian • Summit : Puncak • Teknik pendakian Ada beberapa pendakian kita kenal ada tiga buah sistem/teknik pendakian yaitu: - Alpin Taktik : sistem pendakian ini biasa dilakukan pada medan yang jaraknya tidak terlalu jauh, dan tidak kembali lagi ke base camp serta seluruh tim pendaki harus dapat mencapi puncak. - Himalayan taktik : Sistem pendakian ini biasa dilakukan pada medan yang jaraknya cukup jauh sehingga untuk menuju puncak ada beberapa base camp yang didirikan guna melakukan sistem drop barang, pada taktik ini tidak semua anggota tim harus mencapai puncak. - Siege taktik : Gabungan antara Alpin Taktik dan Himalayan taktik.



B. Alat alat pendakian gunung •







Alat pribadi •



Tas carier







Sepatu gunung







Jaket







Pakaian







Sleeping bag



Alat tim •



Tenda







Perlengkapan memasak: kompor portable, nesting,piring, sendok, gelas







Perlengkapan medis







Flysheet







Peta







Kompas Jenis-jenis kompas: -Kompas Analog kompas analog yaitu dengan menyelaraskan jarum kompas yang terdapat di dalam nya. Kompas analog terdiri atas beberapa jenis, seperti: - Kompas Lensa Kompas lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcave yang berfungsi untuk mempermudah dalam pembacaannya. Umumnya kompas lensa berbentuk sederhana, ringan, dan harganya lebih murah. Namun validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang akurat. Kompas Bidik (Kompas Prisma) - Kompas bidik atau disebut juga sebagai kompas prisma adalah kompas yang berfungsi sebagai pembidik besar derajat pada sebuah medan (bentang alam sebenarnya) untuk diproyeksikan dalam peta. Jenis kompas ini yang sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan alam termasuk dalam kepramukaan.



- Kompas Orientering (Kompas Silva) Kompas orientaring atau kompas silva adalah kompas yang digunakan dalam orientasi (penghitungan dan pembacaan peta secara langsung), Kompas ini umumnya memiliki badan (wadah) transparan memudahkan pembacaan terhadap peta yang ditaruh di bawahnya. -Kompas bidik Kompas ini mempunyai garis lembut dengan poros vertikal yang berfungsi untuk membidik sasaran dan menentukan derajat posisi sasaran. Kompas prima atau bidik memiliki harga yang bervariasi di pasaran, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Kompas bidik yang memiliki kualitas baik umumnya dilengkapi dengan fosfor untuk membantu penglihatan pada malam hari. -Kompas digital Kompas digital adalah kompas yang bekerja secara digital. Jenis ini biasanya disertakan sebagai sistem navigasi dalam dunia robotika atau dalam gadget-gadgetelektronik.



C. Manajemen perjalanan 1. Pemebentukan kepanitiaan Pemebentukan kepanitian adalah langkah awal dalam melakukan kegiatan pendakian gunung dalam pembentukan kepanitiaan terdapat jobdes- jobdes seperti: •



Ketua pelaksana: Tugas ketua pelaksana adalah mengambil keputusan berdasarkan musyawarah,bertanggung jawab atas tim , menandatangani surat surat yang berhubungan dengan kesekretariatan







Korlap ( kordinator lapangan): Tugas korlap mengatur keadaan lapangan, membuat randown acara







Sekertaris:



Tugas sekertaris merancang dan membuat serta mengambil kebijaksanaan yang berhubungan dengan kesertariatan atas izin ketua •



Bendahara: Merancang, membuat mengatur hal-hal yang berhubungan dengan keuangan atas izin ketua tim bertanggung jawab langsung kepada ketua tim







Seksi perlengkapan: Tugas nya melakukan pengadaan perlengkapan dan peralatan tim, bertanggung jawab langsung kepada ketua tim







Seksi logistik: Mendata dan mencari seluruh logistik yang dibutuhkan dengan yang dibutuhkan dengan mengkoordinasi bersama bendahara







Seksi transportasi: Mendata, mencari serta mengurus transportasi tim







Seksi dokumentasi: Menyimpan seluruh foto foto kegiatan untuk dokumentasi







Seksi kesehatan: pengadaan obat - obatan yang di perlukan , mengurus tim yang sakit dan bertanggung jawab langsung kepada ketua tim







Seksi humas Mengadakan hubungan komunikasi baik internal maupun eksternal seperti mengurus perizinan kegiatan yang akan di jalani



2. Manajemen logistik manajemen logistik sebuah upaya bagi kita sebagai pendaki untuk mencari atau mempersiapkan logistik yang akan di bawa dalam pendakian dengan pertimbangan dari segi nutrisi, kalori dan efisiensi Idealnya, Jumlah kalori yang dibutuhkan untuk setiap perjalanan seorang pendaki gunung tergantung pada : Ukuran dan berat badan seseorang. - Metabolisme individu. - Lamanya perjalanan. - Cuaca/suhu. - Jenis aktifitas yang telah direncanakan sebelumnya.



3. Manajemen waktu Manajemen waktu salah satu yang harus di perhatikan karena jika kita melewati estimasi yang telah di tentukan kita perjalanan kita akan kerepotan dalam perjalanan . Contoh kejadian seperti kita membuat randown namun ketika dilapangan randown yang direncanakan tidak sesuai yang mengakibatkan perjalanan kita terhambat 4. Manajemen keuangan Manajemen keuangan seperti melibatkan perencanan keuangan, pengelolahannya dan penyimpanan keuangan kegiatan yang akan berlangsung 5. Manajemen emosi Manajemen konflik seperti mencegah dan meminimalisir terjadinya konflik terhadap anggota tim seperti ketika salah satu anggota tim hanya kecapean atau hanya mengeluh ketika perjalanan kita jangan langsung menanggapi nya dengan nada tinggi kita dekati dia dan jalan kan komunikasi dengan nya agar kita tau alasan dia seperti itu kenapa 6. Manajemen tenaga Manjemen tenaga juga sangat penting misalkan seperti latihan fisik sebelum kegiataan, lalu kita juga perlu mengngatur tenaga kita semisalkan kita jangan terlalu menggunakan tenaga kita berlebihan seperti bernyanyi ketika pendakian 7. Manajemen air Karena di gunung sumber air terbatas kita perlu penghemat air, jangan terlalu memboros kan air jangan menghambur hamburkan air dan minum dengan secukup nya 8. Manajemen packing Ketika mengatur isi dalam tas kita perlu memilih dan melilah seperti membawa barang yang benar benar di butuh kan tidak membawa baju yang terlalu banyak dan membawa barang yang secukupnya efisien untuk di bawa



D. Peta •



Jenis- jenis peta •



Peta topografi yaitu peta yang menampilkan relief atau tinggi rendahnya permukaan bumi yang digambar menggunakan garis kontur. Semakin rapat jarak garis kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukan daerah tersebut semakin curam.







Peta korografi, yaitu peta yang menampilkan sebagian atau seluruh permukaan bumi secara umum. Peta jenis ini menggambarkan semua kenampakan di suatu wilayah misalnya gunung, danau, jalan raya, dan garis pantai.







Peta tematik : peta yang berisikan informasi tentang suatu aspek atau gejala khusus di permukaan bumi. Jenis peta ini hanya menampilkan hal-hal tertentu sesuai kebutuhan, contohnya peta persebaran tambang, peta penggunaan lahan, dan peta persebaran penduduk.



Berdasarkan bentuknya, peta ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu •



Peta timbul, yaitu peta yang permukaannya dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya.







Peta datar, yaitu peta yang dibuat di atas bidang datar. Oleh karena bentuknya yang datar, maka untuk menggambarkan relief permukaan bumi yang sebenarnya, digunakan gradasi warna.







Peta digital, yaitu peta yang dibuat dan dapat dibaca melalui komputer.



Cara membaca peta -



Analisa Peta Topografi



Sebelum melakukan perjalanan untuk memahami kondisi medan sebenarnya berdasarkan informasi pada peta sehingga dapat digunakan sebagai asumsi awal dalam penyusunan rencana perjalanan. Interpretasi dan analisa peta ini dapat dilakukan dari : a. Informasi dasar peta, seperti judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta, lokasi daerah dan titik ekstrim seperti perkampungan (nama daerah, nama jalan, nama sungai, nama gunung dan bentukan alam lain), perpotongan sungai, jalan, ketinggian suatu titik, kerapatan kontur berdasarkan pemahaman tentang sifat kontur yang dapat digunakan untuk



memperkirakan jarak dan waktu tempuh, karakter medan / kemiringan (terjal / landai), vegetasi, dll. b. Tanda Medan Melakukan analisa bentuk kontur yang tergambar pada peta untuk mendapatkan gambaran medan sebenarnya. Mengenali tanda medan ini dapat dilakukan berdasarkan sifat garis kontur yaitu : 1) Perbedaan tinggi antara 2 kontur adalah setengah dari angka ribuan pada skala yang dinyatakan dalam satuan meter (biasanya tertera pada setiap peta topografi) 2) kontur yang rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih tinggi, kecuali untuk kawah 3) antar kontur tidak akan saling berpotongan, kecuali berhimpit pada lembah yang sangat curam dimana terdapat air terjun 4) kontur yang bebentuk seperti huruf V dari pusat kontur merupakan punggungan dan yang berbentuk seperti huruf V terbalik dari pusat kontur adalah lembahan. 5) Kontur terputus-putus menyatakan ketinggian setengah atau lebih dari perbedaan tinggi antara 2 buah kontur berurut. 6) Makin rapat kontur, menunjukkan daerah yang makin terjal/curam. 7) Saddle adalah daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian 8) Pass adalah celah memanjang yang membelah suatu ketinggian 9) Bentukan sungai dapat terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian tingkat kontur, biasanya terdapat pada lembahan dan namanya tertera mengikuti alur sungai.



E. Navigasi Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan, baik di peta maupun medan sebenarnya. Sebagai orang yang dekat dengan alam, pengetahuan peta dan kompas serta cara penggunaannya mutlak harus dimiliki. Perjalanan ke tempat-tempat jauh dan tidak dikenal akan menjadi lebih mudah dan aman. Pengetahuan navigasi darat juga berguna ketika diperlukan usaha pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan atau tersesat di gunung dan hutan, serta bencana alam. Secara umum, peta dinyatakan sebagai penggambaran dua dimensi pada bidang datar, dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan perbadingan tertentu. Peta sendiri kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya. Untuk keperluan navigasi darat, umumnya menggunakan peta Topografi.







Jenis jenis navigasi o Navigasi darat digital Adalah navigasi yang mengunakan bantuan teknologi canggih saat ini. Teknologi yang biasa di gunakan dalam navigasi darat adalah global navigation satellite system (GNSS). GPS adalah sebuah teknologi yang di ciptakan oleh amerika serikat. Teknologi tersebut tidak hanya di miliki oleh rusia juga memiliki teknologi penentu posisi yang disebut Glonnas, sednag kan eropa memiliki juga yang di sebut Galileo, dan Indonesia menggunakan GPS o Navigasi darat konvensional Yaitu navigasi yang dilakukan mengunakan alat alat sederhana seperti kompas, busur, penggaris, protactor dan peta. Navigasi darat konvensional memerlukan pemahaman tentang terlampilan menggunakan alat alat tersebut bukan hanya tentang penggunaan alat, kita juga harus memahmi kapan dan dalam kondisi seperti apa alat alat penggaris untuk mengukur azimuth di atas peta kita menggunakan busur, untuk membaca koordinat peta kita membutuhkan protractor. o Navigasi darat alamiah Navigasi ini dilakukan tanpa teknologi canggih dan alat konvesional. Pada dasarnya tidak boleh tergantung terhadap teknologi Missal nya orientasi arah menggunakan posisi matahari, mengukur azimuth menggunakan bayangan matahari, mengukur jarak menggunakan perkiraan jejak langkah.



F. Navigasi darat Konvesional - Alat dalam navigasi darat o Protactor o Alat tulis o Kompas o Peta o Busur derajat



- Teknik teknik navigasi 1. Deklinasi Dalam navigasi darat, terdapat 3 jenis utara yaitu utara grid (utara peta), utara magnetic, dan utara sebenarnya. Pada pembahasan ini, kita akan memfokuskan kepada utara sebenarnya dan utara magnetic. Pada saat kita mengarahkan kompas kita ke utara, kompas tidak menunjukkan ke utara sebenarnya (kutub utara) melainkan ke arah kutub magnetic bumi. karna itu, terjadi perbedaan antara utara sebenarnya dengan utara magnetic.



Sebagai contoh, kita menggunakan deklinasi yang tertera pada gambar. Berikut penghitungannya. Utara Grid = 12’ Utara Magnetic = 1°6’ = 66’ UM – UG = 66’ – 12’ = 54’ Deklinasi sebesar 54’ diukur pada tahun 2000. Setiap tahunnya terjadi pengurangan deklinasi sebesar 1’ per tahun. Perubahan deklinasi tahun 2020 = 1 x 20 = 20’ Deklinasi tahun 2020 = 54’ – 20’ = 34’ Berdasarkan persamaan di atas, pada saat kita mengambil bearing dengan kompas maka kita harus mengurangi hasil bearing yang kita dapatkan dengan deklinasi tersebut. Contoh:



Bearing = 45°, maka 45° - 34’ = 44°26’ Jadi, bearing yang kita gunakan adalah sebesar 44°26’ atau jika dibulatkan sebesar 44°.



2. Kontur



Kontur merupakan garis khayal yang menggambarkan perubahan bentuk dan ketinggian medan pada peta. Garis kontur menjelaskan medan sebenarnya dilihat dari sudut pandang atas. Terdapat beberapa hal yang perlu diketahui mengenai garis kontur. a. Garis kontur tidak berpotongan dengan garis kontur lainnya. b. Setiap garis kontur mewakili ketinggian tertentu. Jika kita berjalan mengelilingi garis kontur tertentu, ketinggian kita tidak akan berubah. c. Semakin rapat jarak garis kontur dengan garis kontur lainnya, maka semakin terjal medan tersebut. d. Semakin renggang jarak garis kontur dengan garis kontur lainnya, maka semakin landai medan tersebut.



e. Punggungan ditandai dengan bentuk kontur yang menyerupai U dan V yang mengarah menjauhi puncak. Perbedaannya adalah pada bentuk U, punggungan



akan lebih luas sedangkan pada bentuk V, punggungan akan lebih sempit dan tajam. f. Jurang digambarkan dengan kontur V rapat yang mengarah ke puncak. Sungai ditandai dengan kontur V yang mengarah ke hilir, namun biasanya tidak rapat seperti jurang. g. Interval kontur, adalah perbedaan tinggi dari setiap garis kontur. Pada peta 1:25.000 interval kontur sebesar 12,5 meter.



3. Penampang lintasan



Penampang lintasan adalah penggambaran secara proporsional bentuk jalur lintasan jika dilihat dari samping, dengan menggunakan kontur sebagai acuan. Penampang lintasan membantu kita untuk membayangkan bagaimana bentuk menda lintasan yang sebenarnya, terutama menyangkut ketinggian. Manfaat penampang lintasan: a. Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan perjalanan b. Memudahkan kita untuk menggambarkan kondisi keterjalan dan kecuraman medan c. Dapat mengetahui titik-titik ketinggian dan jarak dari tanda medan tertentu



4. Azimuth – Back Azimuth Azimuth adalah sudut yang kita peroleh saat membidik kompas kearah tertentu. Pada saat membidik titik extreme, sudut yang kita peroleh dari kompas adalah azimuth (missal 105°). Back azimuth adalah lawan dari sudut azimuth. Contoh: •



Sudut azimuth yang kita peroleh sebesar 115°, maka back azimuth adalah 295°







Sudut azimuth sebesar 285°, maka back azimuth sebesar 105°



untuk mencari back azimuth: •



Sudut azimuth 180°, maka dikurang 180°



5. Resection Resection berfungsi untuk mencari keberadaan kita pada peta langkah-langkah melakukan resection: a. Sejajarkan utara peta dengan utara kompas b. Carilah titik extreme yang dapat dibidik dengan kompas di sekitar (contoh: puncak gunung) c. Setelah mendapatkan bearing (missal: bearing 288°), posisikan bagian tengah protractor pada titik extreme yang telah dibidik tadi. Kemudian, Tarik benang yang telah dipasang pada protractor ke arah back azimuth bearing 288° dan buat garis menggunakan penggaris. d. Cari titik extreme selain yang telah dibidik tadi. Artinya, untuk melakukan resection diperlukan minimal 2 titik extreme. Lakukan prosedur yang sama seperti di atas tanpa berpindah tempat. Missal kita dapatkan bearing 179°, kemudian taris garis. Posisi kita berada pada perpotongan garis tersebut.



6. Intersection Intersection berfungsi untuk menentukan posisi suatu titik di peta dengan menggunakan dua atau lebih titik extreme yang dikenali di lapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui / memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan tetapi sukar untuk dicapat atau tidak diketahui posisinya di peta. Langkah- langkah melakukan intersection: a. Lakukan resection terlebih dahulu b. Setelah mendapatkan posisi kita, bidik objek yang kita amati c. Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta d. Bergerak ke posisi lain dan melakukan resection lagi. Kemudian lakukan langkah a-c e. Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut tersebut merupakan posisi objek yang kita amati 7. Menghitung Koordinat Dalam menentukan koordinat, kita bisa menggunakan protractor. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: a. Arah baca peta harus dari kiri ke kanan dan atas ke bawah (karena mengikuti perubahan koordinat grid secara sistematis). b. Skala yang digunakan pada protractor harus mengikuti skala yang digunakan pada peta. 9 6 3



47’00” 9



6



3



47’30” 48’00”



24’30”



25’00”



Posisi skala protractor



Langkah-langkah: • •



Kita lihat bahwa lingkaran tersebut berada pada karvak 24’30” – 25’00” LS dan 47’30” – 48’00” BT. Kita menggunakan peta dengan skala 1:25.000, maka kita akan gunakan skala yang sama pada protractor. Jika dilihat pada protractor, maka akan ada garis dengan angka 0 – 10 dengan garis pendek bernilai kelipatan 0,2.



• •



Posisikan skala protractor serupa dengan garis biru dengan pangkal skala protractor berada di lingkaran. Lihat jumlah jarak dari lingkaran ke garis grid sumbu x dan y



Sebagai contoh, kita telah mendapatkan nilai x = 2,8 dan y= 1,6. Sekarang kita memasukan nilai x dan y ke dalam rumus ini: 1° = 1 jam 60’ = 60 menit 30” = 30 detik 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑜𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 = 𝑘𝑜𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑎𝑐𝑢𝑎𝑛 + (



𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙) 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑟𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟



Keterangan Koordinat acuan : dapat dilihat pada peta (contoh 7°25’30”) Nilai ukuran protractor : hasil pengukuran skala protractor (contoh 2,8 dan 1,6) Nilai total protractor : jumlah skala yang tertera pada protractor (pada protractor skala 1:25.000, jumlah total 10) Interval : interval garis lintang atau bujur (lintang = 48’00” – 47’30” = 30” ; bujur = 25’00” – 24’30” = 30”) Perhitungan: 1,6 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 = 7°47′30" + ( 𝑥 30) 10 = 7°47’30” + 4,8” = 7°47’34,8” LS 𝑏𝑢𝑗𝑢𝑟 = 112°24′30" + (



2,8 𝑥 30) 10



= 112°24’30” + 8,4” = 112°24’38,4” BT Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu untuk penghitungan LS menggunakan hasil pengukuran sumbu y dan BT menggunakan hasil pengukuran sumbu x.



G. Search And Rescue o Definisi Search And Rescue yang mempunyai arti usaha untuk melakukan percarian, pertolongan dan penyelamatan terhadap keadaan darurat yang dialami baik manusia maupun harta benda yang berharga lainnya. Hakekat Search Ans Rescue merupakan kegiatan kemanusiaan yang dilakukan secara suka rela dan tanpa pamrih dan merupakan kewajiban moril bagi setiap individu yang terlatih untuk melakukan pertolongan terhadap korban musibah secara cepat, tepat dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya/potensi yang ada, baik sarana dan prasarana maupun manusia yang ada. Tingkat keadaan darurat Dalam SAR dikenal adanya 3 tingkat keadaan darurat: - Inserfa - Destresfa - Alertfa Komponen SAR Sebelum di aktifkannya suatu kegiatan operasi SAR, tentunya harus di dahului dengan adanya berita suatu musibah atau sesuatu yang menghawatirkan atau di khawatirkan akan terjadi musibah. Penyelenggaraan operasi SAR akan berlangsung dengan baik bila di dukung oleh komponen – komponen SAR yang meliputi ; organisasi, fasilitas, komunikasi, medik dan dokumentasi. o organisasi Organisasi dalam misi SAR akan dibentuk dalam jangka waktu tertentu demi kelancaran koordinasi dan pengendalian unsur-unsur SAR yang ada hingga kegiatan menjadi efektif dengan hasil yang optimal. Organisasi ini akan bubar dengan sendirinya apabila operasi SAR telah dinyatakan selesai. Untuk itu perlu diketahui tugas dan tanggung jawab serta hubungan dari setiap unsur SAR. o Fasilitas Yang termasuk dalam fasilitas SAR adalah semua pendukung penyelenggaraan dalam kegiatan operasi SAR, dapat berupa fasilitas milik pemerintah, swasta,



perusahaan, kelompok/organisasi masyarakat maupun perorangan. Jenisnya dapat berupa personil terlatih, kendaraan, alat komunikasi dll. o Komunikasi Komukasi akan berperan dalam penyampaian informasi dari satu unit ke unit lainnya secara cepat dan akan lebih memudahkan dalam pengendalian operasi terlebih dalam keadaan emergency. o Pelayanan Darurat Medik Dalam pelaksanaan operasi SAR sangat diperlukan adanya pelayanan darurat medik untuk memberikan pertolongan pertama bila ada korban yang membutuhkan sebelum di tangani oleh pihak yang lebih berkompeten. Pelayanan ini juga di butuhkan pada saat melakukan evakuasi dan mobilisasi korban. o Dokumentasi Dokumentasi berguna untuk memberikan data dan keterangan serta analisa dari informasi misi SAR yang diterima termasuk mulai dari tahap kekhawatiran sampoai tahap konklusi misi, khususnya catatan baik secara tulisan atau visual. Ini merupakan bahan untuk evaluasi dan pedoman untuk kegiatan selanjutnya SAR pada hakekatnya adalah kegiatan kemanusiaan yang dijiwai falsafah Pancasila dan merupakan kewajiban bagi setiap Warga Negara Indonesia. Kegiatan tersebut meliputi segala upaya dan usaha pencarian, pemberian pertolongan, dan penyelamatan jiwa manusia dan harta benda yang bernilai dari segala musibah baik dalam penerbangan, pelayaran, bencana maupun musibah lainnya. H. PPGD PPGD sendiri bertujuan meringankan cidera, pencegahan pendarahan, dan pencegahan cacat atau pendarahan korban. Sehingga penanganan ini sangat penting apalagi gunung terkenal terjal dengan udara yang cukup dingin. Jika kebetulan salah satu rombongan mengalami beberapa gejala berbahaya berikut ini lebih baik lakukan tips simpel berikut ini untuk mengatasinya. Mengatasi luka iris, gores atau tusuk, Mengatasi luka Sebenarnya luka dibagi menjadi beberapa jenis yaitu luka iris, gores, luka gigitan, gores, bakar, dan tusuk. Kemungkinan beberapa luka itu bisa saja terjadi pada penggiat alam atau pendaki karena gunung terkenal sangat terjal dan berpotensi luka parah jika terjatuh



apabila terjadi luka lakukan hal berikut ini: o Hentikan pendarahan yang terjadi pada luka o Siram atau usap luka dengan obat merah/yodium/antiseptic lainnya o Beri Sulfatilamide jika ada o Tutup dengan kain kasa yang masih steril/kain yang masih bersih Mengatasi luka gigitan hewan liar Saat tersesat di gunung biasanya terdapat binatang liar, seperti ular atau binatang bertaring. Apabila salah satu korban terkena gigitan binatang tersebut, cobalah lakukan pencegahan berikut ini: o



Jika luka terjadi akibat hewan biasa (bukan ular atau binatang berbisa) bersihkan luka dengan yodium atau air yang mengalir,



o



Jika luka terjadi akibat hewan berbisa, jangan sering dipegang, jangan dihisap, dan korban tidak boleh banyak bergerak karena dapat mempercepat nadi sehingga racun bisa cepat menyebar.



Mengatasi Hipotermia Hipotermia adalah suatu kondisi medis darurat yang bisa terjadi pada seseorang, kondisi ini menyebabkan tubuh kita kehilangan panas lebih cepat daripada kondisi normal. Hingga akhirnya dapat menyebabkan suhu tubuh sangat rendah. Pada keadaan normal, suhu tubuh umumnya adalah sekitar 37°C. Namun, saat terserang hipotermia suhu tubuh akan menurun menjadi di bawah 35°C. Ketika suhu tubuh menurun, jantung, sistem saraf, dan organ lainnya tidak dapat bekerja secara normal. Gejala Hipotermia o Gemetaran o Napas lambat dan dangkal o Denyut nadi lemah o Kecanggungan atau kurangnya koordinasi o Mengantuk atau energi yang sangat rendah



o Kebingungan atau kehilangan memori o Hilang kesadaran Teknik-teknik mengatasi Hipotermia o Lepaskan pakaian basah yang melekat pada tubuh seseorang yang terkena hipotermia. o Lindungi orang tersebut dari angin, dan kehilangan panas lebih lanjut dengan pakaian hangat dan kering. o Pindahkan orang tersebut ke tempat yang hangat dan kering sesegera mungkin. o Gunakan selimut hangat. o Ukur suhu tubuh seseorang jika termometer tersedia. o Tawarkan minuman hangat, tetapi hindari kafein, yang mempercepat kehilangan panas. o Jika orang tersebut dalam kondisi tidak sadar, jangan paksakan untuk memasukkan cairan ke dalam tubuh. o Lakukan kontak kulit ke kulit (skin to skin). Caranya, lakukan sentuhan langsung kepada seseorang yang terserang hipotermia. Tujuan dilakukan cara ini adalah untuk mentransfer panas tubuh. o Jika tidak ada tanda-tanda pernapasan atau denyut nadi dapat dilakukan RJP, sampai paramedis tiba atau orang tersebut dibawa ke rumah sakit. o Jangan berikan panas ekstrem secara tiba tiba pada seseorang yang dalam kondisi ini. Karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan kulit. I. Survival -



Air Dalam survival kita sangat membutuhkan air. Dalam survival pun ada beberapa teknik mendapat kan air, jika dengan curah hujan tinggi kita bisa memanfaat kan air hujan dengan cara membuat tandon air agar air dapat tertampung namun jika curah hujan tidak tinggi, bisa kalian manfaatkan adalah proses transpirasi tumbuhan. Caranya, bungkus dedaunan dengan kantung plastik lalu ikat pada ujungnya. Setelah beberapa waktu, proses transpirasi atau pernafasan tumbuhan akan menyebabkan pengembunan di dalam plastik. Jangan lupa pilih dedaunan yang tampak sehat, lebat dan tidak beracun. Sedikit air pasti bisa tertampung di plastik tersebut setelah beberapa jam, dan kalian bisa memanfaatkan airnya.



- Makanan Ketika tersesat dan bahan logistik kita habis kita bisa memanfaatkan tetumbuhan yang berada di hutan. tumbuhan yang bisa kita manfaatkan dihutan, terutama tidak beracun, berduri dan memiliki bau yang menyengat. Seperti: o Kentang hutan o Pakis hutan o Pandan hutan -



Bivak Saat tersesat kita memperlukan perlindungan. Kita bisa membangun bivak kita perlu mengatahui bivak dapat di bangun dengan ponco atau ranting dan dedaunan. Teknik membangun bivak: Dalam pembangunan bivak Kita perlu memperhatikan kondisi sekitar dalam membuat bivak. Ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, semisal o Hindari mendirikan bivak di tempat yang terbuka terhadap terpaan angin o Carilah tempat datar dan kering untuk kenyamanan saat tidur. Untuk daerah lembab, buatlah alas yang tebal dari dedaunan atau sejenisnya untuk menghalangi kelembaban, atau bisa membuat panggung sederhana o Jika mendirikan bivak di bawah pohon besar, hindari pohon yang telah lapuk dan rapuh, hal ini berbahaya ketika pohon tersebut tumbang. Carilah juga tempat di bawah pohon yang terkena sinar matahari o Hindari membuat bivak pada lereng atau lembah, berbahaya ketika terjadi hujan yang bisa memicu banjir atau longsor o Hindari membuat bivak dengan jarak yang terlalu dekat dengan sungai, karena biasanya sungai menjadi jalur binatang. Juga guna menghindari ketika air sungai meluap. o Hindari tempat yang berdekatan sarang nyamuk atau serangga lainnya, terlebih daerah yang dikerumungi lalat. Lalat bisa dijadikan indikator kebersihan sebuah area, apakah sehat untuk dijadikan tempat tinggal sementara atau tidak.



-



Api



Keberadaan Api adalah point penting untuk survival. Selain tentunya untuk menghangatkan tubuh, api bermanfaat untuk memasak, menghalau binatang buas, hingga memberi sinyal untuk tim SAR. Teknik membuat api: paravin dan bahan bahan kering seperti daun daunan kering, ranting pohon,



BAB III PENUTUP



B. Kesimpulan Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk berkegiatan di alam bebas, seseorang harus mampu menguasai ilmu tentang navigasi darat dan menguasai ilmu survival agar pendakian atau penjelajahan di alam bebas aman.



C. Saran Dalam melakukan navigasi darat, pengetahuan memang sangat penting. Dalam hal ini, disarankan agar sering berlatih dan mencari ilmu dari sumber-sumber lain agar semakin mahir.