12 Sap Cara Memerah Asi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN CARA MEMERAH ASI DI RUANG NIFAS RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM



Di Susun Oleh NI NENGAH ANGGRENI PUSPITA SARI RIZKATUL HIKMAH MENDI AINDIAWAN



PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XVI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM 2021



SATUAN ACARA PENYULUHAN



Pokok bahasan



: Cara Memerah ASI



Sub pokok bahasan



: Cara Memerah ASI Manual



Sasaran



:



Tempat



: Ruang Nifas



Waktu



: 20 menit



Hari / Tanggal



:



Ibu di ruang nifas RS UNIVERSITAS MATARAM



A. Latar Belakang Dengan kondisi bayi yang mengalami distress pernapasan, kemampuan bayi untuk menetek akan terganggu, untuk itu agar bayi mendapatkan ASI yang cukup maka ibu tetap harus menghasilkan ASI dimana salah satunya adalah dengan cara memerah dengan tangan yang efektif dan tepat. Cara memerah ASI dengan tangan tampaknya sulit dari yang dibayangkan. Sehingga banyak ibu yang merasa bahwa memerah ASI dengan tangan sangat sulit. Meskipun telah belajar dari bacaan atau pun praktek langsung. Memang, ASI dapat diperah dengan mudah tanpa teknik apapun. Namun satu hal yang sering terlupakan adalah teknik yang tidak tepat akan merusak jaringan lemak pada payudara, membuat payudara menjadi lecet. Bahkan kulit payudara bisa menjadi memar atau memerah. Oleh karena itu perlu dilakukan penyuluhan cara memerah ASI dengan tangan yang efektif dan tepat, sehingga tidak akan terjadi masalah dalam produksi ASI ataupun cara mengeluarkan ASI. Teknik ini dapat dengan mudah dipelajari oleh ibu-ibu dan tentu saja semakin sering ibu melatih memerah dengan tangan secara



baik dan benar, maka ibu makin terbiasa dan tidak akan menemui kendala dalam memenuhi nutrisi bayi terutama bayi yang dirawat. B. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit di harapkan peserta mampu memerah asi dengan benar. C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan 1x pertemuan, diharapkan Ibu bayi atau keluarga pasien dapat : 1. Menjelaskan tentang definisi memerah asi 2. Menjelaskan tentang cara memerah asi manual 3. Menjelaskan tentang tips memerah dengan pompa elektrik 4. Menjelaskan tentang tempat menyimpan asip D. Analisis Situasi Peserta memiliki bayi yang berada di ruang intensif sehingga diperlukan pendidikan kesehatan tentang cara memerah ASI E. Materi Terlampir F. Metode 1. Ceramah 2. Demonstrasi G. Media Banner dan leaflet



H. Kegiatan Penyuluhan



No. 1.



2.



Waktu



Kegiatan Pendidikan Kesehatan



Respon Sasaran



5 menit Pembukaan : a.       Menjawab salam a.    Mengucapkan salam b.      Mendengarkan b.    Memperkenalkan diri dan c.    Menjelaskan tujuan yang telah disepakati pada saat memperhatikan pengkajian d.   Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan 20 Pelaksanaan : Memperhatikan menit a.    Menjelaskan materi penyuluhan secara teratur penjelasan materi yang akan diberikan



3.



10 Evaluasi : menit a.    Memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi a.    Merespon yang sudah dijelaskan b.    Menjawab b.    Memberikan kesempatan kepada Ibu bayi atau pertanyaan yang keluarga pasien untuk bertanya akan diberikan



4.



5 menit Penutup : a.    Menyimpulkan hasil penyuluhan b.    Membagikan leaflet c.    Mengakhiri dengan salam



a.    Mendengarkan dan memperhatikan b.    Menerima leaflet c.    Menjawab salam



I. Evaluasi Evaluasi Struktur - Rencana kegiatan dan penyaji materi penyuluhan dipersiapkan dari sebelum kegiatan - Kesiapan SAP. - Kesiapan media: Leaflet dan banner. Evaluasi Proses



- keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar - Waktu sesuai dengan rencana (20 menit) Evaluasi Hasil - Mampu menjawab pertanyaan dan mengulang kembali pengertian teknik memerah ASI - Keluarga mempraktekkan teknik memerah ASI J. Sumber A. Poter, Patricia, Pery. (2002). Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Mosby : Elsevier Science. Media Sehat Edisi 4 terbitan Januari 2010 Penuntun Umum Untuk Petugas Puskesmas. (1995). Jakarta : Departemen Kesehatan. Pedoman Pelatihan. Modul dan Materi Dokter Kecil. Jakarta



Lampiran Materi 1. DEFINISI MEMERAH ASI Memerah ASI bukanlah hal yang sulit, bahkan tidak selalu membutuhkan alat khusus atau pompa ASI. Cukup dengan pijitan dua jari sendiri, ASI bisa keluar lancar. Memang membutuhkan waktu, yakni masing-masing payudara 15 menit. Tentu saja ada yang lebih murah ketimbang pompapompa ASI tadi, yaitu memerah dengan jari. Cara back to nature ini amat sederhana dan tak perlu biaya. Namun agar hasil perahannya memuaskan, kita perlu mengenal sedikit anatomi payudara. Payudara terdiri tiga komponen yang prinsipil, yaitu “pabrik” (di daerah dada berwarna putih), saluran, dan “gudang” (di daerah warna cokelat atau areola) ASI. Ketiganya seperti bejana berhubungan. “ASI diproduksi di ‘pabrik’nya yang berbentuk seperti kumpulan buah anggur. Setiap ‘pabrik’ ASI dilalui otot-otot. Bila otot-otot ini mengkerut, ia akan memompa ASI ke salurannya menuju ‘gudang’. Nah, agar pabrik memproduksi ASI lagi, syarat utamanya ASI di ‘gudang’ harus habis lebih dulu. Bila ‘gudang’ kosong, barulah ‘pabrik’ akan mengisinya kembali, begitu seterusnya. Sebenarnya memerah ASI hampir sama dengan mengeluarkan pasta gigi. Bila kita hanya menekan ujung pasta gigi, tentu pastanya tak akan keluar. Jadi, kita harus menekan agak ke belakang. Bila tak keluar banyak, kemungkinan teknik ibu salah. Mungkin cara memerah susunya seperti melakukan massage payudara. Ini tak akan mengeluarkan ASI, karena yang ditekan pada massage payudara adalah ‘pabrik’ ASI bukan ‘gudang’nya. Kan, kita tak bisa langsung mengeluarkan ASI dari ‘pabrik’ tapi harus melalui ‘gudang’ dulu.” Jadi, bila tekniknya sudah benar, lama-kelamaan memerah ASI akan menjadi pekerjaan biasa. Waktu yang dibutuhkan pun tak sampai setengah jam, tapi susu yang terkumpul bisa mencapi 500 cc. Jadi, pada prinsipnya kita harus bisa mengeluarkan ASI yang ada di “gudang”. Caranya, tempatkan tangan kita di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Posisi ibu jari terletak berlawanan dengan jari telunjuk. Tekan tangan ke arah dada, lalu dengan lembut tekan ibu jari dan telunjuk bersamaan. Pertahankan agar jari tetap di tepi areola, jangan sampai menggeser ke puting. Ulangi secara teratur untuk memulai aliran susu. Putar perlahan jari di sekeliling payudara agar seluruh saluran susu dapat tertekan. Ulangi pada sisi payudara lain, dan jika diperlukan, pijat payudara di antara waktu-



waktu pemerasan. Ulangi pada payudara pertama, kemudian lakukan lagi pada payudara kedua. Letakan cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan di bawah payudara yang diperas. Jika kita perhatikan cara memerah ASI dengan tangan tampaknya sulit dari yang dibayangkan. Sehingga banyak ibu yg merasa bahwa memerah ASI dengan tangan sangat sulit. Meskipun telah belajar dari bacaan atau pun praktek langsung. Memang, ASI dapat diperah dengan mudah tanpa teknik apapun. Namun satu hal yg sering terlupakan adalah teknik yg tidak tepat akan merusak jaringan lemak pada payudara, membuat payudara menjadi lecet. Bahkan kulit payudara bisa menjadi memar atau memerah. Memerah ASI bertujuan untuk mengeluarkan ASI karena alasan medis. Bisa saja karena ibu kesulitan mengeluarkan ASI dengan refleks yang tidak sesuai dengan refleks keluarnya ASI saat bayi menyusu atau bisa saja karena iya atau tidak menungkinkan pemberian ASI pada bayi akibat penyakit yang diderita bayi seperti SGN. Hingga perlu dilakukan satu metode memijat dan menstimulasi agar refleks keluarnya ASI optimal. Kunci sukses dari teknik ini adalah kombinasi dari cara memerah ASI dan cara memijat. Banyak sekali keuntungan memerah ASI dengan tangan, diantaranya: 



Penggunaan pompa ASI relatif tidak nyaman dan tidak efektif mengosongkan payudara.







Banyak ibu telah membuktikan bahwa memerah ASI dengan tangan jauh lebih nyaman dan alami (saat mengeluarkan ASI)







Refleks keluarnya ASI lebih mudah terstimulasi dengan Skin to skin contact (dengan cara memerah tangan) daripada penggunaan pompa (terbuat dari plastik).







Jelas nyaman digunakan







Aman dari segi lingkungan







Portable (mudah dibawa kemana-mana). Tidak mungkin kan ibu lupa membawa tangannya?







Dan yang paling mengasyikkan : GRATIS



2. CARA MEMERAH ASI MANUAL 1. Siapkan Washlap dan baskom berisi air hangat 2. Mencuci tangan dengan 6 langkah 3. Posisi duduk dan sedikit bungkuk ke depan 4. Letakan Washlap yang sudah di basahi air hangat ke atas payudara (selama 2menit) 5. Lakukan pijatan secara perlahan pada area payudara 6. Letakan jari pada kelenjar payudara 7. Tekan kearah diding dada ditekan mundur dan gigulirkan 8. Keluarkan ASI (dengan cara gerakan menggulung) 9. Tampung ASI yang keluar ke dalam wadah 10. Ulangi proses yang sama pada bagian payudara sebelahnya



3. TIPS MEMERAH DENGAN POMPA ELEKTRIK 1) 2) 3) 4)



Pastikan posisi ibu dalam keadaan nyaman Pastikan corong hingga menutupi area putting payudara Pompa perlahan – lahan hingga asi keluar Pompalah asi hingga kurang lebih 15 menit untuk tiap payudara secara bergantian 5) Pompa sampai aliran susu melambat, lalu beralih ke payudara kedua, lakukan berulang secara bergantian pada payudara kanan dan kiri, hingga asi tidak keluar lagi 4. TEMPAT PENYIMPANAN ASIP TEMPAT



SUHU



BATAS WAKTU



KETERANGAN



KONSUMSI Meja



250C



6 -7 jam



Wadah harus ditutup dan dijaga sedingin mungkin, bila perlu di balut handuk dingin



Cooler bag



15 – 40C



24 jam



tertutup



Pastikan es batu menyentuh wadah asi sepanjang waktu, hindari membuka cooler bag



Lemari es



40C



5 hari



Simpan asi pada bagian belakang lemari es



Freezer dengan



150C



2 minggu



lemari es 1 pintu Freezer dengan



dimana suhu berada dalam kondisi -180C



3 - 6 bulan



pintu diatas



paling stabil. Asi yang disimpan lebih lama dari waktu yang dianjurkan tetap



lemari es 2 pintu Freezer dengan



Simpan asi pada bagian belakang freezer



-200C



6 – 12bulan



aman, tapi kandungan lemak mulai terdegradasi menurun



sehingga



kwalitasnya



HINDARI GERAKAN BERIKUT Hindari menekan / memencet payudara. Hal ini dapat melukai payudara.



Hindari menarik-narik puting payudara. Hal ini dapat merusak lapisan lemak pada areola. Hindari menekan dan mendorong (sliding on) payudara. Hal ini dapat menyebabkan kulit pada payudara memar atau memerah. AGAR ASI MUDAH DIKELUARKAN



Hal-hal di bawah ini dapat membantu merangsang (stimulasi) refleks keluarnya ASI.



PEMIJATAN (MASSAGE)



STROKE



MENGGUNCANG (SHAKE) Jika teknik ini dilakukan dengan efektif dan tepat, maka seharusnya tidak akan terjadi masalah dalam produksi ASI ataupun cara mengeluarkan ASI. Teknik ini dapat dengan mudah dipelajari. Tentu saja semakin sering ibu melatih



memerah dengan tangan secara baik dan benar, maka ibu makin terbiasa dan tidak akan menemui kendala.