130-Article Text-371-1-2-20200910 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

130-Article Text-371-1-2-20200910 [PDF]

PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OP HERNIA Sanghati1, Ade Swastika Putri2, Ricky

7 0 190 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE

File loading please wait...
Citation preview

PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OP HERNIA Sanghati1, Ade Swastika Putri2, Ricky Zainuddin3 1



Dosen Program Studi D-III Keperawatan, Akademi Keperawatan Makassar YAPMA Mahasiswa Program Studi D-III Keperawatan, Akademi Keperawatan Makassar YAPMA 3 Dosen Program Studi D-III Keperawatan, Akademi Keperawatan Makassar YAPMA



2



Email [email protected] Abstract Background: The finger grip relaxation technique is the focus of therapy for maintaining a deep state of relaxation. Empirical evidence has supported the use of finger grip relaxation techniques in reducing pain levels in post hernia surgery patients. This article analyzes the application of finger grip relaxation techniques to reduce pain. Methods: This study explores the quantitative evidence published in electronic databases, Google Scholar and Pubmed. Using electronic publications, we identified 31 articles of potential and relevant interest while 22 studies were included in the final analysis. Results: The study showed that there was a significant change between the pretest and posttest participants who received the finger grip relaxation technique intervention compared to the control group to reduce pain. Conclusion: The results show that the finger grip relaxation technique is very useful as a therapy to reduce the level of pain in post hernia surgery patients. Key Words: Finger grip relaxation,Pain, Post op hernia



PENDAHULUAN Hernia merupakan penonjolan suatu organ pada dinding rongga yang secara normal memang berisi bagian tersebut. Kelainan ini sering terjadi pada bagian abdomen dengan isi abdomen yang keluar berupa bagian usus (Aisyah & Hernawan, 2016). World Health Organization (WHO) menyatakan pada tahun 2005 hingga tahun 2010 terdapat 19.173.279 kasus penderita hernia atau sekitar (12.7%) dengan penyebaran paling banyak di negara-negara berkembang sementara itu Negara Uni Emirat Arab adalah Negara dengan jumlah penderita hernia terbesar di dunia sekitar 3.950 kasus (Sulistyowati, 2019). Amerika Serikat menduduki peringkat ke-5 besar yang terjadi pada tahun 2017 sekitar 700.000 operasi hernia yang dilakukan tiap tahunnya (Embang, 2020). Sedangkan di Indonesia terdapat sekitar 292.145 kasus dan angka ini akan terus meningkat setiap tahunnya (Sulistyowati, 2019). Salah satu cara yang dilakukan untuk



mengatasi penyakit hernia yaitu dengan cara operasi abdominal (laparoskopi), operasi ini memerlukan insisi yang dibuat pada bagian dinding perut. Oleh karena itu akan timbul sensasi rasa nyeri yang diakibatkan karena terdapatnya insisi dan jaringan yang rusak pada bagian itu (Delima & Kurlinawati, 2017). Nyeri akibat post op merupakan sensasi yang tidak menyenangkan akibat stimulasi saraf sensorik (Delima & Kurlinawati, 2017). Dampak dari respon fisik terhadap nyeri ditandai dengan perubahan sikap tubuh, suhu tubuh, denyut nadi, keadaan umum dan syok. Sedangkan respon psikis yang ditimbulkan yaitu nyeri akan menstimulus respon stres yang mengganggu kerja sistem imun dan penyembuhan (Pratiwi et al, 2020). Terdapat dua metode dalam mengurangi nyeri yaitu dengan manajemen farmakologis dan manajemen terapi non-farmakologis (Silalahi, 2018).



1



Terapi farmakologi yang sering digunakan pada pasien untuk menurunkan nyeri yaitu dengan pemberian obat analgetik injeksi ketorolac 1 ampul/8 jam (DjalaFany Lairin, 2018). Ketorolac memiliki beberapa efek samping seperti mual, muntah, konstipasi, dan gelisah (Pratiwi et al, 2020). Berdasarkan efek samping yang dapat ditimbulkan akibat dari terapi farmakologi, maka sangat dibutuhkan terapi non farmakologi yang dapat digunakan untuk meminimalisir efek samping yang ditimbulkan dari terapi farmakologi sekaligus lebih mudah dilaksanakan oleh pasien serta dapat menekan biaya pengobatan dan tidak memiliki efek samping apapun yaitu teknik relaksasi genggam jari (Hasaini, 2020). Teknik relaksasi genggam jari ini dapat menurunkan nyeri saat klien melakukan genggaman jari sambil menarik nafas dalam-dalam (relaksasi) hal ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan ketegangan fisik dan emosi (Haniyah & Setyawati, 2016). Saat kita merasakan perasaan yang berlebihan, aliran energi (energy channel) di dalam tubuh kita menjadi tertahan dan tersumbat, sehingga akan menghasilkan rasa nyeri. Titik-titik refleksi pada tangan memberikan rangsangan secara spontan pada saat kita melakukan genggaman. Otak akan menerima semacam gelombang kejut listrik atau impuls yang dialirkan oleh stimulus kemudian diproses dengan cepat lalu diteruskan menuju serabut aferen nonnosiseptor pada organ tubuh yang mengalami gangguan, Serabut saraf ini akan menstimulasi substansi gelatinosa untuk tertutup sehingga stimulus nyeri pada korteks serebri



menjadi terhambat dan berkurang (Hasaini, 2020). Teknik relaksasi genggam jari dapat membantu jiwa, tubuh serta pikiran untuk mencapai relaksasi. Dalam keadaan rileks secara alamiah akan memicu produksi dan pengeluaran hormon endorfin, hormon ini merupakan analgesik alami dari dalam tubuh sehingga nyeri akan berkurang secara alamiah (Subarjo, 2017). METODE PENCARIAN DAN KRITERIA SELEKSI ARTIKEL Literatur dibuat melalui penelusuran hasil-hasil publikasi ilmiah pada rentang tahun 2016-2020 menggunakan database pubmed dan google scholar. Pada database pubmed dengan memasukkan keyword 1 “finger grip relaxation” ditemukan 64 artikel. Keyword 2 “pain” ditemukan 839,617 artikel. Keyword 3 “post op hernia” ditemukan 70 artikel. Keyword 4 dilakukan penggabungan keyword 1,2,3 dan 4 yaitu “finger grip relaxation AND pain AND post op hernia ditemukan 0 artikel. Setelah dilakukan pencarian tidak ditemukan artikel mengenai “Teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pada pasien post op hernia”. Pada database Google scholar dengan memasukkan keyword 1 “Teknik relaksasi genggam jari” ditemukan 792 artikel. Keyword 2 “Teknik relaksasi genggam jari dan nyeri” ditemukan 750 artikel. Keyword 3 “Teknik relaksasi genggam jari dan nyeri dan post op hernia” ditemukan 46 artikel. Setelah dilakukan pencarian artikel, selanjutnya dilakukan pembatasan jumlah artikel LIMIT to date and LIMIT relevansi (rentang 2016-2020)



2



ditemukan 15 artikel. Dari 15 artikel yang ditemukan, penyusun melakukan eliminasi pada 13 artikel karena dianggap tidak sesuai dengan data yang diinginkan. Sehingga menghasilkan 2 artikel yang dijadikan sebagai acuan untuk literature review.



kasus untuk hernia abdomen lainnya (Embang, 2020). Nyeri merupakan perasaan ketidaknyamanan yang diakibatkan karena adanya suatu pengalaman emosional dan sensorik yang berkaitan dengan adanya kerusakan kontinuitas jaringan yang nyata maupun yang berpotensi untuk menimbulkan kerusakan kontinuitas jaringan (Sugianti & Joeliatin, 2019). Dimana nyeri atau ketidaknyamanan tersebut hanya dapat diungkapkan oleh individu yang merasakannya (Djala & Tahulending, 2018). Rasa ketidaknyamanan merupakan presepsi nyeri yang dirasakan oleh pasien post operasi yang timbul karena adanya cedera fisik yang dirasakan disepanjang saraf perifer (Abdillah, 2018). Adanya rangsangan nyeri pada luka post operasi menyebabkan keluarnya mediator nyeri yang akan merangsang perpindahan impuls disepanjang serabut aferen nosiseptor ke substansi gelatinosa (pintu gerbang) pada medulla spinalis untuk selanjutnya melewati thalamus kemudian disampaikan ke korteks serebri lalu di interpretasikan sebagai nyeri (Delima et al, 2017). Seseorang yang mengalami nyeri akan berdampak pada aktivitas sehari-hari seperti pemenuhan individu, pemenuhan kebutuhan istirahat tidur, dan juga aspek interaksi sosial (menghindari percakapan, menghindari kontak dan menarik diri) dan apabila tidak ditangani hal ini dapat mengakibatkan syok neurogenic (Hasaini, 2020). Teknik relaksasi genggam jari atau teknik Jin Shin Jyutsu merupakan teknik akupresur yang berasal dari Jepang. Teknik Jin Shin Jyutsu



HASIL DAN PEMBAHASAN Hernia merupakan suatu tonjolan dari viscus melalui suatu celah abnormal atau kelemahan pada dinding rongga abdomen yang pada kondisi normal seharusnya tertahan (Batubara, 2017). Penyakit ini dapat menyerang semua usia, baik anakanak hingga orang dewasa (Kurniawan & Falah, 2019). Hernia inguinalis adalah salah satu jenis hernia abdominal yang paling banyak terjadi, terdapat sekitar 75% hernia inguinalis dan 25% nya merupakan hernia inguinal lateralis. Untuk pravelensi penderita hernia inguinal terdapat sekitar 15%, populasi dewasa dengan rentang usia 25 hingga 40 tahun sekitar 5-8% dan pada usia 75 tahun mencapai 45%. Sementara untuk perbandingan pria dan wanita didapatkan sekitar 25% hernia inguinalis lebih banyak diderita pria dibanding wanita. Satu-satunya cara untuk penyembuhan hernia adalah dengan tindakan operatif, baik terbuka maupun laparoskopik (Tjitra, 2017). Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) yang merupakan Badan Kesehatan Dunia menunjukkan bahwa kira-kira 750.000 herniorhaphy di lakukan setiap tahunnya di Amerika Serikat, dengan kasus 166.000 kasus untuk hernia umbilical, kemudian terdapat 25.000 kasus untuk hernia femoral dan 97.000 kasus hernia post insisi serta 76.000



3



merupakan sebuah seni yang sederhana menggunakan sentuhan tangan (jari-jari dan telapak tangan) dan pernapasan untuk menyeimbangkan serta menyelaraskan energi dalam tubuh (Momeni, 2020). Teknik relaksasi ini akan memudahkan klien untuk mengontrol dirinya ketika muncul rasa nyeri dan ketidaknyamanan (Tyas & Sadanoer, 2019). Teknik relaksasi genggam jari ini sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun yang berhubungan dengan jari tangan serta aliran energi didalam tubuh (Sulistyowati, 2019). Teknik ini memberikan distraksi dan menurunkan stimulasi sensorik dari dinding abdomen sehingga mengurangi ketidaknyamanan pada bagian yang nyeri (Djala & Tahulending, 2018). Titik-titik refleksi pada area tangan dan jari akan memberikan stimulus secara spontan pada saat seseorang melakukan genggaman (Utami & Kartika, 2018). Dengan pengaturan nafas melalui genggaman jari, ketegangan serta kecemasan pasien dapat dikontrol sehingga pasien akan merasa rileks dan santai yang selanjutnya akan menimbulkan tingkat kenyamanan yang lebih baik sehingga intensitas nyeri dapat berkurang (Aswad, 2020). Relaksasi genggam jari ini akan menghasilkan impuls yang kemudian diteruskan menuju otak. Impuls yang diterima otak akan diproses dengan cepat dan akan disalurkan melalui serabut saraf aferen nonnosiseptor. Serabut saraf ini akan merangsang pintu gerbang (substansi gelatinosa) untuk tertutup sehingga stimulus nyeri pada korteks serebri terhambat dan berkurang akibat dari



stimulasi relaksasi genggaman jari Sehingga intensitas nyeri akan mengalami modulasi atau proses perubahan gelombang akibat dari stimulasi relaksasi genggam jari yang lebih banyak mencapai otak (Ferawati et al, 2018). Teori two gate control menyatakan bahwa terdapat satu pintu “pintu gerbang” lagi di thalamus yang mengatur impuls nyeri dari nervus trigeminus akan dihambat dan mangakibatkan tertutupnya “pintu gerbang” di thalamus yang mangakibatkan stimulasi yang menuju korteks serebri terhambat sehingga intensitas dari nyeri dapat berkurang untuk kedua kalinya (Delima et al, 2017). Berdasarkan literature review ini di temukan bahwa teknik relaksasi genggam jari Efektif menurunkan nyeri pada pasien post op hernia. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Subarjo, 2017) yang bertujuan untuk menilai efek teknik relaksasi genggam jari terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi hernia yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Gombong dengan jumlah sampel sebanyak 34 orang, 17 responden yang menerima intervensi teknik relaksasi genggam jari dan 17 responden kelompok kontrol dengan metode quasi experiment rancangan pretest-posttest with control group design dan hasil akhir dari kelompok intervensi teknik relaksasi genggam jari didapatkan nilai (p=0,00) yang berarti bahwa relaksasi genggam jari berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri dan kelompok kontrol didapatkan nilai (p=0,163) yang berarti bahwa kelompok kontrol tidak efektif dalam menurunkan nyeri.



4



Penelitian terbaru yang dilakukan oleh (Sulistyowati, 2019) bertujuan untuk mengidentifikasi manfaat teknik relaksasi genggam jari dalam upaya menurunkan nyeri post operasi herniotomi di RS PKU Delanggu dengan jumlah sampel sebanyak 3 responden. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus dengan metode pangumpulan data menggunakan metode observasi, pengukuran, dan dokumentasi (pretest dan posttest). Hasil penelitian Didapatkan penurunan skala nyeri setelah pemberian teknik relaksasi genggam jari. Pasien pertama pre intervensi skala nyeri 6 dan post intervensi skala nyeri 2, sementara untuk pasien kedua pre intervensi skala nyeri 7 dan post intervensi skala nyeri 2 dan pasien ketiga pre intervensi dengan skala nyeri 6 dan post intervensi skala nyeri 1. Dari ketiga sampel diatas dapat secara umum terjadi penurunan nyeri 4 skala untuk pasien pertama, 5 skala untuk pasien kedua dan 5 skala untuk pasien ketiga. Sehingga hasil akhir disimpulkan bahwa teknik relaksasi genggam jari efektif terhadap penurunan skala nyeri pada pasien post op hernia.



pasien post op hernia serta dapat memberikan pendidikan kesehatan serta motivasi sehingga dapat berdampak positif terhadap kesehatan pasien DAFTAR RUJUKAN Abdillah, A. (2018). “The Effect Of Therapy Seft And Listened To Readings Al-qur’an Againts The Patients Pain Response Post Hernia Surgery. 41–49. Aisyah, S., & Hernawan, A. D. (2016). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Hernia Inguinal Pada Laki-Laki Di Rumah Sakit Umum Dr. Soedarso Pontianak ke lima besar yang terjadi di Amerika pembentukan pintu masuk hernia. 31, 1–7. Aswad, A. (2020). Relaxation Finger Hold For Reduction Of PostOperative Patient. Jambura Health and Sport Journal P-ISSN: 2654-718X e-ISSN: 2656-2863, 2(1), 1–6. Batubara, S. O. (2017). CHMK Nursing Scientific Journal Volume 1. No 1 APRIL 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hernia Di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. W.z Johanes Kupang, 1(1). Delima, V. N., Di, C., Kertosono, R., Astutik, P., & Kurlinawati, E. (2017). STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Pengaruh Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Sectio STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan P-ISSN: 2252-3847 eISSN: 2614-350X, 6(2), 30–37. DjalaFany Lairin, T. D. Y. (2018). Journal of Islamic Medicine Pengaruh Teknik Relaksasi



KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari beberapa hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi genggam jari efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien post op hernia. Untuk tenaga kesehatan terkhususnya perawat diharapkan agar dapat mengaplikasikan teknik relaksasi genggam jari ini sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup pasien dan menurunkan nyeri yang bisa mengakibatkan memburuknya kondisi



5



2580-3042 PISSN : 1979-0694, 8(2), 24. https://doi.org/10.36723/juri.v8i2. 125 Momeni, M. (2020). Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari dan Masase Punggung terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur di Rumah Sakit Ortopedi PROF. DR. R. Soeharso Surakarta. 21(1), 1–9. Pratiwi, A., Susanti, E. T., & Astuti, W. T. (2020). Penerapan Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Skala Nyeri Dengan Pasca Open Reduction Internal Fixation ( ORIF ). Keperawatan Karya Bhakti P-Issn : 2477-1414 e-Issn : 2716-0785, 6, 1–7. Silalahi, E. L. (2018). Intensitas Nyeri Akibat Perawatan Luka Laparatomi di Ruang Bedah Rsu Dr . Pirngadi Medan Tahun 2018. Jurnal Ilmiah PANNMED, 33–36. Subarjo, A. P. (2017b). Pengaruh Teknik relaksasi genggam Jari Terhadap penurunan intensitas nyeri Pada pasien post operasi hernia yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Sugianti, T., & Joeliatin. (2019). Efektifitas Manajemen Nyeri dengan Kompres dan Relaksasi Genggam Jari. Jurnal Kesehatan Vol. 7. No. 2. Agustus 2019, 7(2), 64–68. Sulistyowati, B. (2019). Upaya Penurunan Nyeri Melalui Relaksasi Genggam Jari Pada Asuhan Keperawatan Pasien Post Operasi Hernia Jurnal. Tjitra, D. S. (2017). Analisis Efektivitas Biaya Laparoskopik Herniotomy dan Open Herniotomy pada Pasien Hernia Inguinalis Unilateral di Rumah



Genggam Jari Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea Di Ruangan Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Poso Program Studi Sarjana Keperawatan Stikes Husada Mandiri Poso E-mail : fany_djala@y. Journal Of Islamic Medicine, 2(4), 1–7. https://doi.org/10.18860/jim.v2i2. 5773. Embang, A. R. R. (2020). Hubungan Tingkat Efektifitas Dengan Hernia Di RS Islam Arafah Rembang. Ikmu Keperawatan Dan Kebidanan, 11(1), 140–144. Ferawati, M., Pramana, Y., & Winarianti. (2018). Relaksasi Genggam Jari Dan Kompres Hangat Terhadap Intensitas Nyeri pada Penderita Gout Arthritis. Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, 26. Haniyah, S., & Setyawati, M. B. (2016). Efektifitas teknik relaksasi genggam jari terhadap nyeri post sectio caesarea di rsud ajibarang. 233–239. Hasaini, A. (2020). Efektifitas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op Appendiktomi di Ruang Bedah (Al-Muizz) RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2019. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 10(1), 76–90. https://doi.org/10.33859/dksm.v10 i1.394 Kurniawan, R., & Falah, N. (2019). Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Hernia Menggunakan Metode Forward Chaining Dan Backward Chaining. Informatika EISSN:



6



Sakit Gading Pluit Jakarta Utara Tahun 2014. Jurnal ARSI, 2(2), 127–138. Tyas, D. A., & Sadanoer, I. M. (2019). Artikel Penelitian. Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Tingkat



Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea, 2, 2–31. Utami, adinna dwi, & Kartika, imelda rahmayunia. (2018). Terapi Komplementer Guna Menurunkan Nyeri Pasien Gastritis: REAL in Journal, 1(3), 123–132.



7