14.sediaan Cair [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 1



SEDIAAN CAIR No



Soal



1



Seorang pasien anak usia 9 tahun mendapatkan resep dengan obat sebagai berikut : R/ Zinc syr No. I



Jawaban a. b. c. d. e.



Segera Sepuasnya Sesuai petunjuk Setiap jam Sesuai keinginan



Penjelasan Ilmu Meracik Obat



S. 1 d d C 1 R/ Oralit No. XII S ad l.i.b Apakah arti ad .l.i.b dalam resep tersebut?



2



3



Seorang apoteker di industri farmasi sedang mengembangkan formulasi suspense kotrimoksazol dengan menggunakan avicel 102 3% (b/v) sebagai suspending agent. Apoteker terebut menginginkan suspensi kotrimoksazol tsb memiliki konsentrasi yang tinggi dalam cairan pembawa, namun mudah dituang dan terdispersi saat dikocok. Apakah sifat alir suspense kotrimoksazol yg dinginkan oleh apoteker tsb?



a. Plastic



Sebuah industri farmasi melakukan pencucian wadah botol infus albumin kemasan 250 mL secara aseptis. Apakah



a. A b. B c. C



b. Psudoplastic c. Dilatan d. Tiksotropik



Aliran Dilatan terjadi pada suspense yang memiliki persentase zat padat terdispersi dengan konsentrasi tinggi. Terjadi peningkatan daya hambat untuk mengalir (viscositas) dengan meningkatnya rate of shear. Jika shearing stress dihilangkan, suatu sistem dilatan akan kembali ke keadaan fluiditas aslinya.



e. Antitiksotropik



Berdasarkan CPOB tahun 2012, ruang bersih diklasifikasikan menjadi :



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 2



SEDIAAN CAIR kelas ruangan yang tepat untuk menyimpan wadah botol infus albumin tersebut?



d. D e. E



1.Kelas A : dilengkapi LAF, digunakan untuk pembuatan dan pengisian salep, krim, suspensi dan emulsi. 2.Kelas B : ruang yang digunakan untuk menutupi ruang kelas A (ruang kelas A berada di dalam ruang kelas B) 3.Kelas C : ruang untuk proses pembuatan larutan yang akan disterilisasi secara filtrasi 4.Kelas D : Penanganan bahan awal dan komponen steril, termasuk pencucan vial.



PEMBUATAN PRODUK SECARA ASEPTIS



Tujuan dari proses aseptis adalah untuk mempertahankan sterilitas produk yang dibuat dari komponen-komponen yang masing-masing telah disterilisasi sebelumnya dengan menggunakan salah satu cara dari metode yang ada. Untuk produk yang berisiko besar terhadap kontaminasi partikel selama proses, misalnya infus bervolume > 100 mL, pembilasan akhir dan penanganan komponen setelah dicuci hendaklah dilakukan di bawah LAF yang dipasang di lingkungan minimal Kelas D.



4



Seorang pasien, perempuan, usia 18 tahun mendapatkan resep hydrogen piroksida 3% sebanyak 50 ml untuk pengobatan jerawat. Di apotek tersedia sediaan hydrogen piroksida 10%.



a. b. c. d. e.



5 ml 10 ml 15 ml 7 ml 10 ml



N1 x V1 = N2 x V2 10% x V1 = 3% x 50 ml 3% x 50 ml150 ml V1 =



=



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 3



SEDIAAN CAIR 10%



Berapakah jumlah larutan hydrogen piroksda 10% yang disiapkan untuk membuat resep tersebut?



10



V1 = 15 ml 5



Seorang pasien, laki-laki dewasa menerima multivitamin dari apoteker dalam bentuk tablet effervescent. Pada label, tertulis bahwa tablet tersebut mengandung multivitamin, asam sitrat dan natrium hydrogen karbonat (NaHCO3). Pasien kemudian memasukkan tablet tersebut ke dalam segelas air. Reaksi kimia apakah yang terjadi?



a. b. c. d. e.



Netralisasi Reduksi Kompleksasi Sedimentasi Oksidasi



Pada proses pelarutan effervescent terjadi reaksi antara senyawa asam dan senyawa karbonat untuk menghasilkan gas karbondioksida yang memberikan efek sparkling atau rasa seperti pada soda. Reaksi ini dikehendaki terjadi secara spontan ketika effervescent dilarutkan dalam air (Harler, 1997). Menurut Ansel (1989), formula effervescent terdiri dari 53% sodium bikarbonat, 28% asam tartat dan 19% asam sitrat. Reaksi antara asam sitrat dan asam tartarat dengan natrium bikarbonat adalah sebagai berikut: H3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3 menjadi 4H2O + 3CO2 asam sitrat Na-bikarbonat menjadi C. dioksida



Na3C6H5O7 + Na-sitrat + air +



Bila tablet ini dimasukkan ke dalam air, mulailah terjadi reaksi kimia antara asam dan natrium bikarbonat sehingga terbentuk garam natrium dari asam dan menghasilkan gas karbondioksida serta air. Reaksi yang menghasilkan garam dan air disebut reaksi netralisasi (Banker dan Anderson, 1986). 6



Seorang laki-laki datang ke apotek membawa selembar resep berisi difenhidramin 10 tablet yang ditambahkan ke dalam sirup OBH hingga 150cc, dengan peggunaan S1dd



a. Tablet harus digerus b. Sirup OBH harus dibuat baru c. Diperlukan pemanis dalam sediaan



Pemerian Difenhidramin Hcl menurut FI IV : serbuk hablur, tidak berbau, rasa pahit disertai rasa tebal. Maka pada sediaan sirup OBH tersebut diperlukan bahan tambahan pemanis



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 4



SEDIAAN CAIR 1C. Apakah permasalahan yang akan terjadi pada proses compounding resep tersebut? 7



8



9



Apoteker di RS akan membuat larutan irigasi Nacl 0,9% sebanyak 100 L yang dikemas dalam botol @500ml. Berapa serbuk Nacl yang diperlukan ? Apoteker di RS akan membuat sediaan iv admixture Aminophyllin 200 mg dalam larutan infus D5% ml untuk seorang pasien asthma yang sedang dirawat. Di IFRS tersedia ampul berisi 10 ml Aminophyllin 10mg/ml. Berapakah Aminophyllin yang dilarutkan ke dalam infus ? Seorang apoteker telah membuat sediaan iv admixture yang terdiri dari 20 ml Aminophyllin 10 mg/ml dalam larutan infus D5%. Sediaan ini akan diberikan selama 12 jam untuk seorang pasien asthma yang sedang dirawat. Diketahui 1 ml infus terdiri dari 20 tetes. Berapakah kecepatan pemerian infus yang anda tetapkan ?



d. Diperlukan pengawet dalam sediaan e. Serbuk tablet tidak larut dalam OBH a. 9 g b. 90 g c. 900 g d. 9 kg e. 90 kg a. 5 ml b. 10 ml c. 15 ml d. 20 ml e. 25 ml



a. b. c. d. e.



5 tetes / menit 15 tetes/menit 20 tetes/ menit 25 tetes /menit 30 tetes/ menit



FI IV Hal. 330 0,9 gram X 100.000 ml 1 ml 90.000 = 90 gram 200mg = 20 ml 10mg/ml



Jumlah kebutuhan cairan X faktor tetes Waktu ( jam) X 60 menit



(20 ml + 500 ml) X 20 tetes 12 jam X 60 menit



=10.400 720 = 14,4 = 15 tetes/ menit



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 5



SEDIAAN CAIR 10



Seorang perempuan datang ke apotek membawa resep berisi ibuprofen suspensi (60 ml) ditambah CTM 6 tablet dengan penggunaan s3dd ½ cth. Bagaimana penulisan etiket sediaan tersebut terkait dengan aturan penggunaan..?



a. 3x sehari ½ sendok Cth = Cochlear tea ( 5 ml) = ISO makan (15 ml) ½ cth = ½ x 5 = 2.5 ml b. 3x sehari ½ sendok bubur (10 ml) c. 3x sehari ½ sendok teh (2,5 ml) d. 3x sehari ½ sendok takar (5 ml) e. 3x sehari ½ sendok takar (10 ml)



11



12



Seorang apoteker di industri farmasi sedang mengembangkan formula sediaan suspensi ibuprofen. Hasil pengamatan awal pada formula menunjukkan sediaan suspensi ibuprofen mengalami deflokulasi, akan tetapi sediaan tersebut cukup dan cukup viskos. Apakah tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik sediaan tersebut?



a. Serbuk ibuprofen diperkecil b. Ditambahkan pengental c. Ditambahkan suspending agent d. Ditambahkan preservatif e. Serbuk yang tidak larut disaring



Suspending agent digunakan untuk meningkatkan viskositas, mencegah penurunan partikel dan mencegah penggumpalan resin dan bahan berlemak.



Seorang laki-laki usia 25 tahun, datang ke apotik membawa resep berisi tablet cotrimoxazole forte No.X dengan penggunaan S2 dd 1 tablet.Pasien menghendaki di buat sediaan cair karena



a. b. c. d. e.



1. Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. 2. Mixtura adalah Larutan yang didalamnya terdapat lebih dari satu macam zat



Larutan Mixture Suspensi Emulsi Saturasi



Ansel, C., H., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Ed IV, UI Press, Jakarta



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 6



SEDIAAN CAIR kesulitan menelan. Sediaan cair apakah yang sesuai untuk pasien tersebut?



3. Emulsi adalah dua fase cairan dalam sistim dispersi (tetesan) dimana fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dalam merata dalam fase cairan lainnya dan umumnya dimantapkan oleh zat pengemulsi (Emulgator). 4. Saturasi adalah obat yang minumnya dibuat dengan jalan mencampurkan suatu asam dengan karbonat. Kelarutan cotrimoxazole: sangat sukar larut dalam air, larut dalam benzilalkohol, agak sukar larut dalam kloroform dan dalam methanol, sangat sukar larut dalam etanol dan dalam aseton, praktis tidak larut dalam eter dan dalam karbon tetraklorida. ( Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta).



13



14



Seorang apoteker di industri farmasi akan memproduksi sirup bromheksin hcl 4mg/5ml. Kemasan 60ml. Satu batch produksi menghasilkan 10.000 botol. Berapa bromheksin hcl yang dibutuhkan untuk satu kali produksi?



a. b. c. d. e.



4,8 gram 40,0 gram 48,0 gram 400,0 gram 480,0 gram



1 btl = 4mg/5ml x 60ml = 48 mg 1 batch = 48 mg x 10.000 btl = 480.000 mg = 480 gram



Seorang apoteker sedang merekonstitusi a. 1,00 mL



1 gram sefaklor dilarutkan dengan 3 mL WFI. Pasien



injeksi steril sefaklor dengan dengan b. 1,25 mL



diberikan dosis 500 mg tiap 8 jam. Jadi, untuk satu kali



WFI secara aseptis berdasarkan resep c. 1,50 mL



pemakaian disiapkan 1,5 mL larutan sefaklor



dokter untuk pasien infeksi saluran d. 2,00 mL



500 𝑚𝑔



kemih rawat inap (perempuan, usia 34 e. 3,00 mL



1000 𝑚𝑔



tahun). Obat ini diberikan secara injeksi i.m. dengan dosis 500 mg tiap 8 jam.



x 3 mL = 1,5 mL



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 7



SEDIAAN CAIR Dalam resep tertulis petunjuk “Larutkan tiap gram sefaklor dengan 3 ml WFI, kocok sampai larut, kemudian suntikan”. Berapakah



jumlah



sefaklor



yang



disiapkan untuk satu kali pemberian pada pasien?



1.



Seorang apoteker pada sebuah laboratorium pengujian akan melakukan penetapan kadar bahan baku Mycophenolte mofetil secara titarasi menggunakan titran asam perklorat 0,1 M. Pada laoratorium tersedia asam perklorat (BM 100,5) dengan konsentrasi 70,0% dan bobot jenis 1,68 g/mL. Berapakah jumlah aam perklorat 70% yang dibutuhkan oleh apoteker tersebut untuk membuat 1 L titran?



a. b. c. d. e.



8,5 mL 17 mL 85 mL 170 mL 850 mL



Asam Peklorat 0,1 M BM 100,5 dengan BJ 1,68 g/mL 0,1 M artinya 0,1 mol zat dalam 1 L larutan =



0,1 𝑚𝑜𝑙 𝑥 1000 𝑚𝐿



100,5 𝑔/𝑚𝑜𝑙



1,68 𝑔/𝑚𝐿



= 0,00598 gr Yang tersedia Asam Perklorat 70% =



0,00598 𝑔𝑟 0,7 𝑔𝑟/𝑚𝑙



= 0,0085 ml Jumlah Asam Perklorat 70% untuk membuat 1 L titran (1000 mL) = 0,0085 ml x 1000 mL = 8,5 mL 2.



Seorang Apoteker di bagian R & D industry farmasi sedang melakukan pengembangan sediaan sirup bromheksin HCl. Pada tahap awal, dilakukan studi praformulasi dan diketahui kelarutan bromheksin HCl 1:20



A. B. C. D. E.



4,5 g 5,5 g 7,5 g 8, 5 g 15,5 g



Perbandingan kelarutan bromheksin HCl dalam air adalah 1:20



Bromheksin HCl 1



: :



Air 20



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 8



SEDIAAN CAIR dalam air. Apoteker tersebut akan melarutkan bromheksin HCl dengan air sebanyak 150 mL. berapakah jumlah bromheksin HCl yang tepat diambil untuk dilarutkan dalam sejumlah air tersebut? 3.



Seorang apoteker di bagian produksi industri farmasi akan memprodusi sediaan sirup kering amoksisilin kemasan botol 60 mL dengan kekuatan 125 mg/5 mL. Satu batch produksi akan menghasilkan 1000 botol sirup kering amoksisilin. Berapakah jumlah amoksisilin yang harus ditimbang?



X X = 150/20 x 1 = 7,5 g



a. b. c. d. e.



1.000 gram 1.250 gram 1.500 gram 1.750 gram 2.000 gram



:



150 mL



Diketahui Kemasan botol sirup kering amoksisilin 60 mL Kekutan atau dosis 125 mg/5 mL. Satu batch produksi menghasilkan 1000 botol sirup kering =125mg/5 mL x 60 x 1000 ꞊ 1500.000 mg ꞊ 1.500 gram.



4



Seorang apoteker di industry farmasi sedang mengembangkan formula sediaan azithromycin Dry Suspension dengan bahan tambahan xanthan gum, sucralose, kalii sorbet, dan orange flavour. Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat masalah dalam formula tersebut, yaitu laju sedimentasi suspense yang cepat sehingga keseragaman kadar sulit tercapai pada saat digunakan. Apakah tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut?



a. Menigkatkan konsentrasi xantan gum b. Menurunkan konsentrasi xantan gum 1. c. Mengganti sucralose dengan aspartame 2. d. Mengganti kalii sorbasdengan3. sodium benzoate 4. e. Menghilangkan orange flavour



Pembahasan:



Xanthan gum fungsi sebagai suspending agent atau zat pensuspensi Sucralose fungsi sebagai pemanis Kalii sorbet fungsi sebagai pengawet Orange flavour fungsi sebagai pewarna Zat pensuspensi berfungsi untuk meningkatkan viskositas pembawa sehingga dapat memperlambat laju sedimentasi. (FASTtrack, hal 50). Pulvis gummosus digunakan untuk menaikkan viskositas karena bila tidak zat yang tidak larut akan cepat mengendap. ( IMO, hal 149).



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 9



SEDIAAN CAIR No.



Soal



Pilihan Jawaban



Pembahasan



1



Seorang pasien, laki-laki, usia 65 tahun, mengalami nyeri hebat (skala 8/10) setelah mengalami serangan infark myocardial. Dokter ingin memberikan injeksi morfin (5mg/ml) untuk pasien ini dan meminta anda untuk menghitungkan dosisnya. Petunjuk dosis pada brosur menyatakan dosis obat secara iv adalah 5-10 mg. dosis untuk orang tua adalah separuh dari dosis dewasa. Berapakah jumlah morfin yang anda berikan kepada pasien?



a. b. c. d. e.



Pembahasan:



Seorang ibu datang keapotek untuk membeli parasetamol buat anaknya(BB 12,5 kg) yang sedang demam. Apoteker memberikan parasetamol syr 250 mg/5ml. dosis parasetamol untuk anak anak adalah 10 mg/kg BB. Berapa ml parasetamol yang harus diberikan untuk satu kali pemakaian pada pasien?



a. b. c. d. e.



Seorang pasien anak usia 3 tahun mengeluhkarena gatal karena biang keringat. Obat apakah yang tepat untuk diberikan pada pasien ?



A. Krim hidrokortison



2



3



0,10 ml 0,25 ml 0,50 ml 0,75 ml 1,00 ml



Dokter ingin memberikan dosis 5 mg/mL. Dosis morfin pada brosur 5 10 mg, sedangkan dosis untuk lansia separuh dari dosis dewasa. Dengan kata lain, permintaan dokter sudah memenuhi persyaratan dosis lansia karena dosis maksimal untuk dewasa adalah 10 mg, berarti dosis maksimal untuk lansia adalah 5 mg. Jika dokter menginginkan 5 mg/mL, maka jumlah morfin yang diberikan untuk pasien adalah 1,00 mL. Jawaban : E. 1,00 mL



2,5 ml 3 ml 4 ml 5 ml 7,5 ml



10 mg/kg BB x 12,5 kg = 125 mg 250 mg 125 mg = 5 mL x 250x = 125 x 5 X = 2,5 ml



B. Losion Kalamin C. Gel ekstrak plasenta



Krim hidrokortison dapat digunakan untuk terapi dermatitis untuk pengobatan iritasi, alergi dermatitis, gigitan serangga, eczeme dengan tingkat keparahan sedang - berat (symtoms in the pharmacy, sixth edition)



D. Tablet CTM E. Minyak kayu putih 4



Seorang keluarga pasien, perempuan datang



a. 1 ampul



Didalam resep berisi atropin sulfat injeksi 1 mg dan spuit 5 ml. yang



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 10



SEDIAAN CAIR



5



ke IFRS membawa resep berisi atropin sulfat injeksi 1 mg dan spuit 5 mL. di IFRS tersedia ampul berisi 2 mL atropin sulfat 250 µg/ML. berapakah jumlah atropin sulfat injeksi yang diserahkan



b. 2 ampul



tersedia di IFRS ampul berisi 2 ml atropin sulfat sulfat 250 µg/ML



c. 3 ampul



Jawab: jumlah atropin sulpat injeksi adalah 1 mg = 1000 µg sedangkan sediaan atropin sulfat di IFRS adalah 250 µg, jadi 1000 µg /250 µg = 4, jadi yang diserahkan adalah 4 ampul



Seorang laki-laki datang ke apotek membawa selembar resep berisi Ambroxol tablet XV yang dimasukkan ke dalam sirup OBH 300 cc, dengan penggunaan S3 dd 1 C. Diketahui kandungan ambroxol dalam tablet 30 mg. Berapakah dosis ambroxol yang diterima pasien?



a. 7,5 mg b. 10 mg c. 15 mg d. 20 mg e. 22,5 mg



d. 4 ampul e. 5 ampul



C = 15 ml Ambroxol 15 tablet, 1 tablet ambroxol 30 mg. 15 x 30 mg = 450 mg Dalam 1 botol sirup OBH 300 cc/ml mengandung 450 mg ambroxol. 450 𝑚𝑔 𝑥 15 𝑚𝑙 = 22,5 𝑚𝑔 300 𝑚𝑙



6



Instalasi farmasi RS akan membuat sediaan iv admixture Aminophyllin 200 mg dalam larutan infus d5% 500 mL. Di IFRS tersedia ampul berisi 10 mL Aminophyllin 24 mg/mL. Berapakah Aminophyllin injeksi yang di larutkan kedalam infuse?



a. b. c. d. e.



8,3 mL 10 mL 12 mL 12,3 mL 15 mL



200 𝑚𝑔 24 𝑚𝑔/𝑚𝑙



7



Seorang perempuan dating ke apotek membawa resep untuk anaknya (8bulan) berisi parasetamol drop dengan penggunaan s3dd 0,6ml. Orang tua pasien ini menghendaki sediaan sirup untuk anaknya. Diketahui kandungan parasetamol dalam



a. b. c. d. e.



2,5 ml 5ml 7,5 ml 10 ml 12,5 ml



Sediaan drop = 100mg/ml.



= 8,3 mL



Dosis drop pasien = 0,6ml setara / sama dengan 60mg Sediaan sirup, 5ml = 120mg Dosis 60mg = 2,5 ml



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 11



SEDIAAN CAIR drop 100 mg/ml, sedangkan sirup tiap 5 ml mengandung parasetamol 120mg. Berapakah dosis sediaan sirup yang diberikan kepada pasien? 8



9



Seorang laki – laki datang ke apotek a. Sirup OBH harus membawa selembar resep berisi Ambroxol dibuat baru tablet X yang dimasukkan ke dalam sirup OBH b. Diperlukan pemanis 150cc, dengan penggunaan s3 dd 1 C. dalam sediaan Permasalahan apakah yang terjadi pada larutan proses coumponding resep tersebut?



c. Diperlukan pengawet dalam sediaan larutan d. Serbuk yang tidak larut di dalam larutan e. Ambroxol terdegradasi dalam larutan. Seorang pasien, laki-laki, usia 30 tahun, a. Fenitoin kapsul penderita epilepsy, mengalami kejang selama b. Fenitoin injeksi 7 menit dan dibawa ke UGD rumah sakit. c. Tiamin HCL Obat-obat yang tersedia dalam emergency injeksi box adalah injeksi tiamin HCL 200mg/2 ml, d. Diazepam infuse glukosa 5% 500ml, diazepam injeksi larutan rectal ampul 10mg/2 ml, diazepam larutan rectal e. Diazepam 5mg/2,5 ml, fenitoin injeksi vial 100mg/2ml, injeksi fenitoin kapsul 50mg, fenobarbital tablet 100mg. Manakah antikonvulsan yang tepat



Tablet ambroxol apabila digerus dan dimasukkan ke sediaan sirup OBH tidak larut .



Pemilihan obat anti epilepsy, Tabel 2 modifikasi brodie et al (2005) dan panayiotopoulos (2005) Tipe serangan



First-line



Parsial simple & Karbamazepine kompleks dengan Fenitoin atau tanpa general sekunder Fenobarbital



Second-line/



Third line



add on



add on



Asam valproat



Tiagabin



Levetiracetam



Vigabatri



Zonisamid



Felbamat



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 12



SEDIAAN CAIR diberikan pertama kali untuk pasien>



Okskarbazepin



Pregabalin



Pirimidon



Lamotrigin Topiramat Gabapentin Karena pasien dalam keadaan kejang / emergency maka diberikan secara iv/ injeksi fenitoin 10



Seorang laki-laki usia datang ke apotek membawa selembar resep berisi ambroxol tablet X, yang dimasukkan kedalam sirup OBH 150 cc. Masalah dalam peracikan sediaan tersebut adalah tidak larutnya serbuk dari tablet ambroxol di dalam larutan OBH. Bagaimana mengatasi masalah peracikan sediaan tersebut.



11



Seorang laki-laki datang ke apotek membawa selembar resep berisi Ambroxol tablet X yang dimasukan ke dalam sirup OBH 150 cc. Informasi apakah yang disampaikan kepada pasien saat dispensing sediaan tersebut terkait stabilitas sediaan?



a. Kocok dahulu sebelum digunakan b. Sediaan suspensi harus dihabiskan c. Tidak boleh diulang tanpa resep dokter d. Tidak boleh digunakan setelah 1 minggu e. Jika tidak habis sediaan harus dibuang a. Harus habis dalam waktu 1 bulan b. Harus habis dalam waktu 1 minggu c. Tidak boleh digunakan lewat 1 bulan d. Tidak boleh digunakan



Supensi adalah sediaan larutan oral mengandung satu atau lebih zak atif tersuspensi dalam pembawah yang sesuai. Padatan tersuspensi dapat terpisah dengan lambat tetapi mudah terdispersi kembali. Menurut buku Fastrack (peracikan dan penyerahan obat, 2007) Salah satu ketentuan pelabelan suspensi adalah: Peringatan khusus sediaan (label tambahan yang diperlukan) peringatan “kocok dahulu” perlu dicantumkan pada label karena sediaan ini berupa suspensi dan membutuhkan pengocokan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk memastikan akurasi dosis yang diukur. Aqueous (Water-Containing) Formulations For aqueous (water -containing) liquid preparations prepared from solid ingredients a beyond-use date of 14 days is acceptable if the product is refrigerated (5 degrees Celsius) If all ingredients are liquids, the BUD is 30 days or the intended duration of therapy, whichever is less.



http://www.duq.edu/documents/pharmacy/aboutus/publications/



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 13



SEDIAAN CAIR lewat dari 1 minggu



pic/10/picquestion-beyond-use-dating_7-12-10.pdf



e. Jika tidak habis sediaan harus dibuang 12



Seorang pasien wanita usia 19 tahun, dating ke apotek membeli losion tabir surya yang mengandung PABA untuk melindungi kulitnya yang terkena melisma. Apakah fungsi dari bahan aktif yang ada dalam losion tabir surya tersebut?



a. Anti UV-A b. Anti UV-B c. Anti UV-C d. Pengawet e. Emmolient



13



Seorang pasien, wanita, usia 25 tahun, mengalami infeksi virus herpes zoster. Pasien mendapatkan resep dengan obat: R/ Acyclovir tablet 400 mg No. X S.5.d.d.1 tablet d.c dihabiskan



a. 15 tablet b. 25 tablet c. 35 tablet d. 45 tablet



Bahan yang menyerap sinar UV B tetapi meneruskan UV A ke dalam kulit, misalnya Para Amino Benzoic Acid (PABA) dan derivatnya, Cinnamates, Anthranilates, Benzophenon, dan Digalloyl Trioleate. Tapi perlu diingat bahwa PABA dan sejumlah bahan tersebut bersifat photoallergy, phototoxic, disamping pencoklatan kulit (tanning) yang tidak disukai oleh orang Asia yang menyukai kulit yang berwarna putih (Tranggono, RI & Fatma L, 2007).



Berdasarkan resep diatas penggunaan acyclovir tablet yang diinginkan yaitu 5 x sehari 1 tablet disaat makan selama 7 hari. Jadi 5 x 7 = 35 tablet.



e. 55 tablet



R/ Acyclovir Cream No. 1 S.u.e Pengobatan infeksi virus herpes zoster harus diberikan minimal selama 7 hari.Berapakah jumlah tablet acyclovir yang harus diberikan kepada pasien? 13



Seorang pasien, wanita, usia 25 tahun, mengalami infeksi virus herpes zoster.



a. Dosis tablet acyclovir terlalu tinggi



Berdasarkan resep acyclovir tablet yang diinginkan 5 x sehari 1 tablet disaatmakan selama 7 hari.



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 14



SEDIAAN CAIR Pasien mendapatkan resep dengan obat: R/ Acyclovir tablet 400 mg No. X S.5.d.d.1 tablet d.c dihabiskan R/ Acyclovir Cream No. 1 S.u.e Pengobatan infeksi virus herpes zoster harus diberikan minimal selama 7 hari.Permasalahan klinik apakah yang terdapat dalam resep: 14



Seorang pasien perempuan, usia 31 tahun didiagnosa menderita Diabetes Mellitus gestasional dan diberi insulin oleh dokter. Insulin apa yang tidak tepat diberikan untuk pasien tersebut?



b. Jumlah tablet acyclovir kurang



Jadi 5 x 7 = 35 sedangkan didalam resep yang dituliskanhanya 10. Jadi jumlah tablet acyclovir kurang.



c. Frekuensi pemberian acyclovir terlalu banyak d. Waktu pemberian acyclovir kurang tepat e. Cara pemakaian acyclovir cream tidak tepat a. Novorapid b. levemir c. Humalog d. Novolog e.Humulin N



-Novorapid merupakan insulin aspart. Keamanan insulin aspart masuk dalam kategori B untuk wanita hamil. -Levemir merupakan insulin detemir. Keamanan insulin determir masuk kedalam kategori B untuk kehamilan. -Humolog merupakan insulin lispro, kemanannya termaksud dalam ketegori B untuk kehamilan. Insulin lispro belum terbukti melewati plasenta pada dosis standar klinis. Meskipun adanya laporan kasus tentang cacat lahir, namun jika dibandingkan dengan insulin reguler, insulin lispro belum ditemukan dapat meningkatkan risiko efek samping pada janin dalam studi kasus yang lebih besar. -Novolog merupakan insulin aspart. Keamanan insulin aspart masuk dalam kategori B untuk wanita hamil. Bila dibandingkan dengan insulin reguler, penggunaan insulin aspart selama kehamilan belum ditemukan meningkatkan risiko efek samping pada janin. -Humulin N merupakan insulin NPH. Tidak ada keterangan masuk



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 15



SEDIAAN CAIR dalam kategori apapun untuk keamanan pemberian pada ibu hamil. DRUG INFORMATION HANDBOOK, 17th EDITIONDAN MIMS 2015 15



Apoteker di RS akan membuat larutan irigasi NaCl 0,9% sebanyak 100L yang akan dikemas dalam botol @500mL. Berapa serbuk NaCl yang diperlukan?



a. 9 g



NaCl 0,9 % b⁄v artinya 0,9 gram serbuk NaCl dalam 100 mL larutan.



b. 90 g



NaCl serbuk yang dibutuhkan:



c. 900 g



= 0,1 L × 0,9 gram serbuk NaCl



d. 9 Kg



100 L



= 900 gram serbuk NaCl



e. 90 Kg 16



Apoteker di RS akan membuat sediaan iv admixture Aminophyllin 200 mg dalam larutan infus D5% 500 mL untuk seorang pasien asthma yang sedang dirawat. Di IFRS tersedia ampul berisi 10 mL Aminophyllin 10 mg/mL. Berapa aminophyllin yang dilarutkan ke dalam infus?



a. b. c. d. e.



5 ml 10 ml 15 ml 20 ml 25 ml



Tiap 1mL mengandung 10mg aminophylin 1mL = 10mg 1 ampul = 10mL → 10mL = 100mg



Jika dosis aminophyllin yang diinginkan 200mg maka 200 mg



→ n = 100 mg × 10 mL = 20mL 17



Seorang apoteker telah membuat sediaan iv admixture yang terdiri 20 ml aminophylin 10mg/ml dalam larutan infus D5% 500 ml. Sediaan ini akan diberikan selama 12 jm untuk seorang pasien asthma yang sedang dirawat. Diketahui 1 ml infus terdiri dari 20 tetes. Berapakah kecepatan pemberian infus yang anda tetapkan?



a. b. c. d. e.



5 tetes/menit 15 tetes/menit 20 tetes/menit 25 tetes/menit 30 tetes/menit



Rumus dasar menghitung jumlah tetesan cairan dalam satuan menit dan dalam satuan jam Jumlah tetes per menit = jumlah kebutuhan cairan X faktor tetes



Waktu(jam) x 60 menit = (20 ml + 500 ml) x 20



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 16



SEDIAAN CAIR (12 jam) X 60 (menit) = (520) x 20 720 = 14,44 tetes/ menit 18



Seorang perempuan datang ke apotek membawa resep berisi ibuprofen suspensi (60 ml) ditambah CTM 6 tablet dengan penggunaan s3dd ½ cth. Bagaimana penulisan etiket sediaan tersebut terkait dengan aturan penggunaan



a.3x sehari ½ sendok makan (15 ml)



Cth = cochlear tea ( 5 ml) = ISO ½ cth = ½ x 5 = 2.5 ml



b.3x sehari ½ sendok bubur (10 ml) c. 3x sehari ½ sendok teh (2,5 ml) d. 3x sehari ½ sendok takar (5 ml) e. 3x sehari ½ sendok takar (10 ml)



19



Seorang apoteker di industri farmasi sedang mengembangkan formula sediaan suspensi ibuprofen. Hasil pengamatan awal pada formula menunjukkan sediaan suspensi ibuprofen mengalami deflokulasi, akan tetapi sediaan tersebut cukup dan cukup viskos. Apakah tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik sediaan tersebut?



f. Serbuk ibuprofen diperkecil g. Ditambahkan pengental h. Ditambahkan suspending agent i. Ditambahkan



Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang partikel tersebut serta daya tekan keatas dari cairan suspense itu. Hubungan antara ukuran partikel merupakan perbandingan terbalik dengan luas penampangnya. Sedangkan antara luas penampang dengan daya tekan keatas merupakan hubungan linier. Artinya semakin besar ukuran partikel semakin kecil luas penampangnya (dalam volume yg sama ) sedangkan semakin besar luas penampang partikel daya tekan ke atas cairan akan semakin memperlambat gerakan partikel untuk mengendap, sehingga untuk memperlambat gerakan tersebut dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel.



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 17



SEDIAAN CAIR



20



Suatu industri farmasi akan memproduksi sediaan krim herbal dari daun sukun dengan penambahan beberapa bahan tambahan, seperti bahan surfaktan untuk emulsifier, basis krim, emolient, pengawet, dan agen penstabil krim. Manakah diantara bahan tambahan dibawah ini yang berfungsi sebagai surfaktan :



a. b. c. d. e.



preservatif j. Serbuk yang tidak larut disaring Cera alba Metil paraben Span 80 Parafin cair Cethyl ester wax



(Lachman,2008)



 Span 80 (Sorbitan Esters) berfungsi sebagai dispersing agent, emulsifying agent, nonionic surfactan, suspending agent, wetting agent.  Cera alba berfungsi sebagai Controlled-release agent; stabilizing agent; stiffening agent.  Metil paraben berfungsi sebagai Antimicrobial preservative.  Parafin cair berfungsi sebagai basis krim dan stiffening agent.  Cethyl ester wax berfungsi sebaga Coating agent; emulsifying agent; stiffening agent. Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Edition



21



Seorang pasien anak, perempuan, usia 7 tahun, berat badan 25 kg, mengalami pembengkakan amandel karena infeksi bakteri. Dokter meresepkan sirup amoksisillin 250 mg/5 mL untuk mengatasi infeksi tersebut. Dosis amoksisillin untuk dewasa dan anak > 20 kg adalah 500 mg tiap 8 jam. Bagaimanakah aturan pakai obat yang tepat untuk pasien?



a. 1 sendok takar 2 kali sehari b. 1 sendok takar 3 kali sehari c. 2 sendok takar 1 kali sehari d. 2 sendok takar 2 kali sehari e. 2 sendok takar 3 kali sehari



BB anak = 25 kg Resep dari dokter, syrup amoksisillin 250 mg/5 ml Dosis amoksisilin dewasa dan anak > 20 kg = 500 mg tiap 8 jam 1 hari = 24 jam, sehari = 24 jam/8 jam = 3 x sehari Karena pasien BB > 20 kg, maka aturan pakainya adalah 2 sendok takar 3 kali sehari



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 18



SEDIAAN CAIR 22



Seorang perempuan, usia 28 tahun, datang ke apotek membawa resep berisi R/ Calamine Zinc Oxide



4%



Arachidis oil 30% dalam 50 g



3%



Emulsifying wax 6% Arachidis oil



30%



Aqua



100%



ad



Jawaban : c. 15 ml



m.f. cream 50 g



a. b. c. d. e.



5 ml 5g 15 ml 15 g 25 ml



30 𝑔 𝑥 50 𝑔 = 15 𝑚𝑙 100 𝑚𝑙



S.u.e Berapakah arachidis oil yang diperlukanuntukmembuatsediaantersebut?



23 Seorang pasien laki-laki, usia 25 tahun membawa selembar resep ke apotek yang isinya asam salisilat 2% dalam Dermovate Cream 50g. Di apotek tersedia Dermovate cream dan ointment dengan kemasan tube 50g. Permasalahan apa yang akan terjadi ketika resep tersebut dibuat?



24



Seorang pasien laki-laki, usia 25 tahun, membawa selembar resep ke apotek yang



a. Cream mengalami breaking b. Cream mengalami cracking c. Cream mengalami inversi d. Cream mengalami creaming e. Cream mengalami browning a. Asam salisilat dilebur, dicampur



Jawaban: gak tau jawabannya apa gak nemu 



Maaf, saya tidak menemukan jawaban yang benar



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 19



SEDIAAN CAIR isinya asam salisilat 2% dalam Dermovate cream 50 g. Di apotek tersedia Dermovate cream dan ointment dengan kemasan tube 50 g. Bagaimanakah prosedur yang akan saudara lakukan untuk menyelesaikan resep tersebut?



25



Seorang ibu akan membelikan sirup asam mefenamat untuk anaknya yang sedang sakit gigi . menurut peraturan yang berlaku, apakah nama penggolongan obat yang di beli pasien?



27



Seorang apoteker pada bagian QC subuah industri farmasi sedang melakukan validasi metode analisi kadar PCT dalam tablet dan



dengan Dermovate cream b. Asam salisilat dilebur, dicampur dengan Dermovate ointment c. Asam salisilat digerus, dicampur dengan Dermovate cream d. Asam salisilat digerus, dicampur dengan Dermovate ointment e. Asam salisilat langsung dicampur dengan Dermovate cream a. Obat bebas b. Obat bebas terbatas c. Obat wajib apotek d. Obat narkotika e. Obat psikotropika a. Selektivitas b. Sensitivitas c. Linieritas



Menurut Lampiran Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 347/Menkes/SK/VII/1990 tanggal 16 Juli 1990. Asam mefenamat termasuk dalam daftar OBAT WAJIB APOTEK No. 1. Asam mefenamat termasuk dalam kelas terapi Obat yang Mempengaruhi Sistem Neuromusculer Analgesi, Antipiretik untuk indikasi sakit kepala/sakit gigi.



- Selektivitas adalah kemampuan metode untuk mengukur



dengan tepat dan spesifik suatu analit tertentu disamping komponen-komponen lain yang terdapat dalam sampel.



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 20



SEDIAAN CAIR sirup. Apoteker sedang menguji kadar terkecil analit yang dapat dideteksi oleh metode tersebut sebagai salah satu parameter persyaratan validasi. Parameter apakah yang sedang diuji apoteker tersebut?



28



29



d. Akurasi e. Presisi



- Sensitifitas adalahkemampuan untuk mengukur analit dengan



akurat tanpa adanya gangguan dari komponen matriks dalam sampel atau menunjukkan batas deteksi dari metode analisis yang merupakan jumlah terkecil dari analit yang terkandung dalam sampel yang dapat dideteksi, - Linieritas adalah kemampuan dari suatu metode uji untuk menghasilkan hasil uji yang proporsional terhadap kepekatan analit dalam contoh dalam jangkauan kepekatan tertentu. - Akurasi adalah kesesuaian hasil uji yang didapat dari metode tersebut dengan nilai yang sebenarnya, dengan kata lain akurasi ukuran ketepatan dari hasil suatu metode analitik. - Presisi adalah kedekatan beberapa nilai pengukuran seri sampel yang homogen pada kondisi normal (sampel yang sama dan diuji secara berurutan), dan penentuan presisi ini pada umumnya mencakup pemeriksaan. (BPOM, 2006. Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar)



Menurut permenkes no 886 tahun 2011, salah satu tugas apoteker adalalah pengelolaan injeksi diazepam. Pengelolaan obat tersebut hanya diperuntukkan bagi apoteker yg memiliki STRA. Instansi apakah yg berwenang mengeluarkan dokumen tersebut?



a. Dinas kesehatan RI b. Balai POM c. Dinas kesehatan kabupaten/kota d. KFN e. Dinas kesehatan provinsi



MENURUT PERMENKES NO 889 TAHUN 2011, tentang regristrasi, izin praktik, dan izin kerja tenaga kefarmasian berbunyi



Suatu industri farmasi ingin membuat sediaan steril salep mata dengan kandungan zat aktif yang memiliki titik leleh 78oC dan tidak tahan terhadap air. Cara sterilisasai



a. Panas basah b. Panas kering c. Filtrasi



Chloramphenicoli oculentum (salep mata kloramfenikol) mudah menyublim, melebur pada suhu lebih kurang 78oC



Organisasi preofesi harus memberiotahukan KFN mengenai sertifikat kompetensi yang dikeluarkan paling lama 2 minggu sebelum pelantikan dan pengucapan sumpah apoteker



Kelarutan : sukar larut dalam air, mudah larut dalam 0,6 bagian etanol



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 21



SEDIAAN CAIR manakah yang tepat digunakan?



d. Gas e. Sinar UV



dan dalam eter, sangat mudah larut dengan kloroform dan larut dalam gliserol 85% ( FI Ed IV hal 191-197) Cara sterilisasi : Sinar UV (FI Ed IV hal 71. Ansel, 541)



30



Seorang pasien laki-laki, usia 61 tahun, penderita stroke iskemik mendapatkan injeksi alteplase (t-PA). Alteplase memiliki batas waktu pemberian setelah onset stroke yang dapat menimbulkan berbahaya. Berapa batas waktu yang menimbulkan bahaya tersebut



a. b. c. d. e.



Diatas 1 jam Diatas 2 jam Diatas 3 jam Diatas 4 jam Diatas 5 jam



Alteplase indikasi : terapi trombolitik pada infark miokard akut, embolisme paru dan stroke iskemuik akut KI : pada stroke akut, kejang yang menyertai stroke, stroke berat, riwayatstroke pada penderita DM, stroke 3 bulan sebelumnya, hipoglikemi, hiperglikemi ES : perdarahan di otak meningkat pada stroke akut Stroke : terapi harus mulai dalam 3 jam sekali ( IONI 2008, Hal 157)



31



32



Seorang ibu pergi ke apotek untuk membeli obat cacing untuk anaknya yang berusia 1,5 tahun, berat badan 10 kg. Cairan obat yang tersedia di apotek adalah 25 mg/mL, sedangkan dosis yang harus diberikan adalah 10 mg/kgBB. Berapakah volume cairan obat cacing yang diberikan kepada pasien untuk satu kali pemberian?



Seorang apoteker di industri farmasi sedang mengembangkan bentuk sediaan larutan dengan bahan aktif ibuprofen. Ibuprofen memiliki sifat sukar larut dalam air. Oleh karna itu, untuk meningkatkan kelarutannya, ditambahkan polimer hidrofilik. Metode



a. 4 mL b. 8 mL c. 12 mL d. 16 mL e. 24 mL



Dosis yg diberikan = 10 mg/kgBB BB = 10 kg Jadi 10 mg/kg X 10 kg = 100 mg Cairan obat 25 mg/mL Jadi volume yg diberikan : 100 mg X 25 mg



A. Kosolvensi B. Solubilisasi C. Kompleks inklusi D. Dispersi padat E. Pembentukan



1 mL = 4 mL



Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan suatu bahan obat, antara lain: pembentukan kompleks, penambahan kosolven, penambahan surfaktan, manipulasi keadaan padat, dan pembentukan prodrug (Widyaningsih, 2009). Solubilisasi adalah suatu bentuk sediaan yang berupa cairan atau semi padat, jernih dan bersifat isotrop yang terdiri dari inkorporasi



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 22



SEDIAAN CAIR apakah yang digunakan oleh apoteker tersebut?



garam



atau larutan di dalam air suatu zat yang tidak larut atau sedikit larut dalam air dengan bantuan suatu surfaktan (Swarbrick & Boylan, 1996). Surfaktan mampu berperan dalam solubilisasi (Ansel, 1989). Salah satu sifat pentingnya adalah kemampuan untuk meningkatkan kelarutan bahan yang tidak larut atau sedikit larut dalam medium dispersi. Surfaktan pada konsentrasi rendah menurunkan tegangan permukaan dan menaikkan laju kelarutan obat (Martin, Swarbick, & Cammarata, 1993). Kosolven adalah pelarut yang ditambahkan dalam suatu sistem untuk membantu melarutkan atau meningkatkan stabilitas dari suatu zat. Dimana penggunaan kosolven dapat mempengaruhi polaritas sistem yang dapat ditunjukkan dengan pengubahan tetapan dielektriknya (Swarbrick & Boylan, 1996). (Noviza, D., Nine, Febriyanti., dan Salman Umar. 2015. Jurnal solubilasi parasetamol dengan ryot sugar ester dan propilen glikol).



33



Dokter anestesi membutuhkan 30 mL larutan lidokain 1% (BM 234). Obat tersebut tidak tersedia dan apoteker menyiapkan obat dengan menggunakan lidokain HCl (BM 288). Berapakah lidokain HCl yang di perlukan?



a. b. c. d. e.



234,75 mg 300,00 mg 369,50 mg 812,23 mg 1230,00 mg



1% = 1g/100ml 1𝑔𝑟 100𝑚𝑙



X=



=



𝑥 30𝑚𝑙



1𝑔𝑟𝑥 30 𝑚𝑙 100𝑚𝑙



X = 0,3gr (lidokain) 34



Seorang pasien, perempuan, usia 34 tahun, menjalani perawatan di bangsal obsgyn karena mengalami ISK. Pasien mendapatkan resep dengan obat-obatan sebagai berikut: R/ RL



No.V



A. Jumlah RL berlebihan B. Aturan pakai clavamox tidak tepat C. Tidak ada aturan pakai parasetamol D. Dosis parasetamol



Maka lidokain HCl yang diperlukan : = =



𝐵𝑀𝑙𝑖𝑑𝑜𝑘𝑎𝑖𝑛𝐻𝐶𝑙 𝐵𝑀𝑙𝑖𝑑𝑜𝑘𝑎𝑖𝑛 288 234



x berat lidokain



x 0,3 g



= 0,36923g = 369,23 mg



Skrining resep meliputi: 1.Skrining Administratif antara lain : - Nama, SIP, alamat dan paraf dokter penulis resep - Tanggal penulisan resep - Nama, alamat, umur, jenis kelamin, TB, BB pasien



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 23



SEDIAAN CAIR S 26 tpm (serahkan pada perawat) Paraf



kurang E. Dosis clavaox berlebihan



- Ruangan/asal resep 2. Skrining Farmasetik antara lain: - Nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan - Dosis dan jumlahnya - Stabilitas sediaan dan penyiumpanan - Aturan dan cara penggunaan - inkompatibilitas 3. kesesuaian klinis antara lain : - ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan - duplikasi pengobatan - alergi - kontraindikasi - interaksi obat Dalam resep RL, dan Clavamox sudah tertulis aturan dan cara penggunaan obat yang dikehendaki,sedangkan parasetamol dokter belum menuliskan aturan penggunaanya.



a. Mengganti antibiotik berdasarkan uji kultur dan sensitivitas b. Mengulang uji kultur dan sensitivitas untuk pilihan antibiotik c. Meneruskan pemakaian antibiotik empiris d. Menambah pemakaian antibiotik empiris



Bila dengan pengobatan secara empiris tidak ada perbaikan / memburuk maka pengobatan disesuaikan dengan bakteri penyebab dan uji sensitiviti



R/Clavamox 500 mg injeksi No. XXI S3dd1 vial (serahkan pada perawat) Paraf R/Parasetamol 500 mg



No.XXI



Paraf Apoteker melakukan skrining terhadap resep tersebut. Apakah permasalahan farmasetis yang terdapat dalam resep?



35



Seorang pasien laki-laki usia 23 thn, didiagnosa mengalami pneumonia aspirasi dan telah diberikan injeksi antibiotik empiris selama 4 hari. Namun, pasien tersebut tetap mengalami demam dan leukositosis. Pasien telah melakukan uji kultur dan sensitivitas dari sputum pada hari pertama. Apakah saran yang harus diberikan kepada dokter yang merawat pasien ?



(Pneumonia Komuniti ‘’Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaa Diindonesi’’.Perhimpunan Dokter Paru Indonesia 2003)



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 24



SEDIAAN CAIR 36



37



Seorang pasien anak, usia 8 tahun , a. 1 kali sehari 1 mendapatkan Resep dengan obat sirup kering sendok teh Amoxicillin dengan tanda S 2 dd cth 1ac. sebelum makan Bagaimanakah aturan pakai obat yang harus b. 1 kali sehari 1 ditulis pada etiket?



  



Apoteker di depo rawat inap rumah sakit mendapat permintaan dari dokter larutan injeksi famotidin 25 mg dalam 100 ml larutan dekstrosa 5%. Berapakah jumlah larutan injeksi famotidin yang diperlukan jika yang tersedia adalah 10 mg/ml?



Larutan injeksi famotidin = 25 mg dalam 100 ml = 25 mg/100 ml



sendok teh setelah makan c. 2 kali sehari 1 sendok teh sebelum makan d. 2 kali sehari 1 sendok teh setelah makan e. 3 kali sehari 1 sendok teh saat makan A. 0,5 ml B. 2,0 ml C. 2,5 ml D. 5,0 ml E. 7,5 ml



dd (de die) artinya setiap hari. cth (cochlear these) artinya sendok teh 5 ml. ac (ante coenam) artinya sebelum makan.



(ISO Indonesia vol. 48 hal: 672-673)



V1 x C1 = V2 x C2 25 mg x 100 ml = 10 mg x C2 25 mg x 100 ml = C2 10 mg 2,5 ml = C2



38



Sebuah industry farmasi akan membuat injeksi kering ceftriakson sebelum pembuatan vial harus dicuci terlebih dahulu



a. A b. B c. C



1. Ruang kelas A terdiri dari Laminar Air Flow (LAF), dimana dilakukan pengisian ke dalam vial. 2. Ruang kelas B meliputi locker, koridor kelas B, air shower dan



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 25



SEDIAAN CAIR agar memenihi standar cpob . apakah nama kelas yang ditetapkan untuk proses tersebut ?



39



Sebuah pabrik obat tradisisonal akan memproduksi obat batuk dari bahan akar manis (Glycyrrhizae glabra).bahan baku tersebut harus distandarisasi dan salah satu uji yang dilakukan yaitu uji kadar abu total. Apakah tujuan dari uji tersebut?



d. D e. E



a. Tingkat kekeringan simplisia b.Tingkat cemaran mikroorganisme c. Tingkat kandungan senyawa anorganik d.Tingkat cemaran logam e. Kadar kandungan senyawa aktif



ruang stagingsteril. 3. Ruang kelas C meliputi ruang timbang, ruang staging, ruang campur, ruang cetak tablet, ruang karantina, ruang salut film, ruang penyetripan, ruang isi kapsul, ruang isi sirup kering, ruang cuci vial, ruang botol bersih, ruang simpan alat, ruang IPC, ruang janitor, loker kelas C wanita dan pria. 4. Ruang kelas D meliputi ruang coding, ruang kemas, ruang karantina obat jadi, ruang gudang sejuk, ruang gudang botol/vial, ruang cuci botol, ruang simpan alat, ruang laundry dan loker kelas D wanita dan pria. Penetapan kadar abu merupakan cara untuk mengetahui sisa yang tidak menguap dari suatu simplisia pada pembakaran.kadar abu diperiksa untuk menetapkan tingkat pengotoran oleh logam.



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 26



SEDIAAN CAIR 1.



Seorang apoteker pada bagian produksi suatu industry farmasi sedang mempersiapkan desain ruang untuk produksi sedian suspense analgetika ibuprofen dalam skala produksi. Apoteker tersebut harus memperhatikan kelas ruangan yang tepat untuk desain tersebut agar memenuhi persyaratan CPOB. Apakah kelas ruangan yang tepat untuk proses produksi tersebut?



a. b. c. d. e.



2.



Seorang Apoteker di sebuah UGD suatu RS sedang melakukan pengenceran injeksi Amiodarone 150 mg/3 ml dengan 100 ml larutan Nacl 0,9% pada kondisi non steril untuk diberikan pada pasien yang mengalami syok kardiogenik. Berapakah batas waktu maksimal yang diperbolehkan untuk sediaan tsb agar tetap dapat digunakan oleh pasien?



a. 30 menit dari waktu penyiapan b. 60 menit dari waktu penyiapan c. 24 jam dari waktupenyiapan d. 36 jam dari waktu penyiapan e. 48 jam dari waktu penyiapan



3.



Seorang Apoteker di apotek sedang meracik sediaan obat sesuai dengan resep yang diserahkan oleh pasien. Resep tsb berisi :



a. b. c. d. e.



R/ Acetaminophen



5



A B C D E



Eliksir Emulsi Larutan Sirup Suspensi



Berdasarkan CPOB tahun 2012, ruang bersih diklasifikasika menjadi: 1. Kelas A : dilengkapi LAF, digunakan untuk pembuatan dan pengisian salep, krim, suspense,dan emulsi) 2. Kelas B: ruang yang digunakan untuk menutupi ruan A(ruang Aada dalam ruang B) 3. Kelas C:ruang untuk proses pembuatan larutan yang akan disterilisasi secara filtrasi 4. Kelas D: penanganan bahan awal dan komponen steril, termasuk pencucian vial Stabilitas dan cemaran masih terjamin (buku pedoman pencampuran obat suntik)



Eliksir : larutan oral yang mengandung etanol sebagai pelarut Emulsi : sediaan yang mengadung bahan obat cair terdispersi dalam cairan pembawa dengan surfaktan yang cocok



Efedrin Hcl



0,25



Larutan :sediaan oral yang dibuat dengan satu / lebih zat dengan/ tanpa pengaroma, pemanis yang larut dalam air



Sirupus simpleks



50



Sirup : larutan oral yang mengandung gula dengan kadar tinggi



Aquadest



150



m.f.potio



ad



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 27



SEDIAAN CAIR S.t.d.d.Cth 1 Apakah bentuk sediaan yang diminta dalam resep tsb?



4.



Seorang Apoteker di industry farmasi sedang mengembangkan formulasi suspensi kotrimoksazol dengan menggunakan avicel 102 3% )b/v) sebagai suspending agent. Apoteker tersebut menginginkan suspense kotrimoksazol tersebut memiliki yg tinggi dalam cairan pembawa, namun mudah dituang dan terdispersi saat dikocok. Apakah sifat alir suspense kotrimoksazol yang diinginkan oleh Apoteker tersebut?



5.



Seorang apoteker di instalasi farmasi rumah sakit sedang menghitung jumlah injeksi luminal 50mg/mL yang terdapat dalam seluruh resep dokter untuk pembuatan laporan psikotropika. Berdasarkan penggolongan obat, obat ini juga termasuk dalam kelompok OKT. Apakah arti OKT?



6.



Seorang apoteker di instalasi farmasi suatu rumah sakit sedang melakukan pemeriksaan kesesuaian pesanan serbuk injeksi co



a. b. c. d. e.



Plastic Pseudoplastik’ Dilatan Tiksotropik Antitiksotropik



a. Obat Keras Terbatas b. Obat Keras Terkendali c. Obat Keras Tertentu d. Obat Kecanduan Terbatas e. Obat Kuat Tertentu a. 18 – 25oC b. 18 -27oC c. 15 – 30oC d. 20 – 30oC



Aliran Dilatan terjadi pada suspense yang memiliki persentase zat padat terdispersi dengan konsentrasi tinggi. Terjadi peningkatan daya hambat untuk mengalir (viscositas) dengan meningkatnya rate of shear. Jika shearing stress dihilangkan, suatu sistem dilatan akan kembali ke keadaan fluiditas aslinya



Arti dari OKT adalah Obat Keras Tertentu.



Sumber: -



Undang – undang Republik Indonesia No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.



Suhu penyimpanan injeksi Co-Amoksiklav stabil pada suhu 18 – 25oC. Sumber: Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 28



SEDIAAN CAIR e. 25 – 30oC



amoksiklav 500/100 dengan yang tertulis di dalam SP. Obat ini harus disimpan pada suhu tertentu untuk menjaga stabilitasnya. Berapakah rentang suhu yang tepat untuk penyimpanan obat ini? 7.



Seorang apoteker di instalasi farmasi suatu rumah sakit baru saja menerima pesanan obat berupa sirup metadon kemasan botol 500 dan 1.000mL yang akan digunakan untuk Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM). Dimanakah tempat yang tepat untuk penyimpanan obat ini?



8.



Seorang apoteker baru saja diterima di suatu a. industri farmasi. Tugas pokok apoteker b. tersebut adalah mengembangkan master c. formula untuk pembuatan produk tetes mata d. steril. Apakah nama bagian tempat apoteker e. tersebut bekerja?



9.



Produk sirup salbutamol suatu industry farmasi ditarik dari pasaran akibat ketidakstabilan sediaan. Apakah bagian di industry farmasi yang bertanggung jawab terhadap penarikan produk tersebut?



Sitostatika, Hal 49.



a. Rak obat bebas Permenkes No.57 tahun 2013 tentang Pedoman b. Rak obat keras Penyelenggaraan Terapi Rumatan Metadona. Pasal 1: Metadona c. Rak obat keras adalah narkotika berupa obat jadi dalam bentuk sediaan tunggal tertentu yang termasuk jenis narkotika golongan II d. Lemari pendingin e. Lemari narkotika Produksi Apoteker dibagian penelitian dan pengembangan (Research & Quality Control Development) baik untuk obat baru ataupun me tooproduct Quality Assurance Riset and berperan dalam menentukan formulasi, teknik pembuatan, dan menentukan spesifikasi bahan baku yang digunakan produk Development Product Planing antara dan produk jadi. and Inventory Control keperluan satu hari (Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik, 2006)



a. Produksi b. Quality Control c. Quality Assurance d. PPIC e. R&D



Sementara sistem pengawasan mutu terkait dengan: 1. 2.



3. 4.



Pemeriksaan dan pelulusan bahan baku dan bahan pengemas. Pengelolaan contoh pertinggal. Contoh pertinggal itu disimpan selama masa edarnya habis atau sampai kadaluarsa dan ditambah satu tahun penyimpanan (?) agar ketika ada komplain pada obat yang sama, contoh pertinggalnya masih ada untuk diperiksa. Pembuatan spesifikasi dan metode pemeriksaan. Pembuatan reference standard.



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 29



SEDIAAN CAIR 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.



Pemeriksaan obat jadi atau obat setengah jadi. Pemeriksaan stabilitas. Kalibrasi alat laboratorium. Pengelolaan pengambilan contoh. Pengumpulan data validasi retrospektif. SPC dan SQC. Penanganan penyimpangan hasil pemeriksaan. Dalam hal ini, ada 3 fase investigasi untuk mengetahui sumber penyimpangan. Fase 1 dilihat apakah alat telah terkalibrasi dengan benar. Jika benar, lanjut ke fase 2, diperiksa lagi oleh analis yang sama. Jika hasil tetap sama, lanjut ke fase 3, disampling ulang dan dengan titik pengambilan yang lebih banyak. Apabila hasil tetap sama, baru bisa dinilai tidak memenuhi persyaratan. Jadi, tidak boleh menilai tidak sesuai persyaratan tanpa investigasi terlebih dahulu. 12. Pemantauan lingkungan. 13. Pemeriksaan In Process Control. 14. Validasi metode/prosedur pemeriksaan. 10



Serang apoteker menyarankan pemberian sirup zink 10 mg/5mL pada seorang ibu untuk pengobatan diare pada anaknya (usia 4 tahun). Apoteker memberikan informasi obat kepada ibu tersebut mengenai regimen terapi penggunaan sirup zink tersebut dalam pengobatan diare. Bagaimanakah regimen terapi yang tepat terkait penggunaan obat tersebut?



a. 1x sehari 1 sendok takar selama 5 hari. b. 1x sehari 1 sendok takar selama 10 hari. c. 1x sehari 2 sendok takar selama 5 hari. d. 1x sehari 2 sendok takar selama 10 hari.



Berdasarkan World Health Organization (WHO) dan UNICEF mengenai penatalaksanaan diare pada anak yaitu dengan penambahan suplementasi zink (zn) pada terapi rehidrasi oral. Pemberian zink direkomendasikan untuk pengobatan diare selama 10-14 hari Zinc diberikan satu kali sehari selama 10 hari berturut-turut. Pemberian zinc harus tetap dilanjutkan meskipun diare sudah berhenti.



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 30



SEDIAAN CAIR e. 2x sehari 2 sendok takar selama 5 hari. 11



Seorang apoteker di suatu instalasi farmasi kabupaten menerima beberapa jenis vaksin dari distributor resmi yang ditunjuk pemerintah untuk program imunisasi. Vaksin harus disimpan pada suhu tertentu yang telah ditentukan untuk menjaga stabilitas vaksin tersebut. Manakah vaksin dibawah ini yang harus disimpan pada suhu -15°C sampai -25°C.



12



SebuahIndustriFarmasiditunjukolehpemerint ahuntukmemproduksiinjeksiDiazepam.Sesu aidenganperaturan, industrifarmasitersebutharusmemilikiapotek er yang bekerjapenuhwaktupadabagianprouksi, bagianpengawasanmutudanbagianpemastian mutu. Berapakahjumlah minimal apoteker yang dibutuhkanpadabagian-bagiantersebut?



13



Seorang pasien, laki-laki, usia 40 tahun, masuk UGD suatu rumah sakit karena mengalami cedera kepala ringan. Pasien diberikan 0,50mL injeksi intramuskular morfin sulfat 10mg/mL. Akan tetapi, dosis tersebut tidak dapat mengurangi gejala nyeri pasien. Apoteker menyarankan kepada dokter untuk meningkatkan dosis morfin.



a. b. c. d. e.



BCG DPT Polio Hib Campak



a. b. c. d. e.



a. b. c. d. e.



1 apoteker 2 apoteker 3 apoteker 4 apoteker 5 apoteker



0,60 mL 0,70 mL 0,75 mL 0,85 mL 1,00 mL



Menurut depkes 2009 tentang pedoman pengelolaan vaksin menyatakan bahwa lemari es adalah tempat menyimpan vaksin BCG, DPT, TT, DT, Hepatitis B dan campak pada suhu 2°C s/d 8°C. Freezer adalah untuk menyimpan vaksin polio pada suhu yang ditentukan antara -15°C s/d -25°C.



BerdasarkanPERMENKES RI No. 1799 tahun 2010 tentangIndustriFarmasi, jumlahapoteker yang dimiliki minimal 3 orang.



Untuk meningkatkan dosis, dilakukan peningkatan 50% dari dosis awal yang diberikan. Dosis =



50 𝑥 0,5 𝑚𝐿 = 0,25 𝑚𝐿 100



Jika dosis awal yang diberikan sebesar 0,50 mL, maka dosis yang akan diberikan berikutnya sebesar = 0,50 mL + 0,25 mL = 0,75 mL.



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 31



SEDIAAN CAIR Berapakah jumlah injeksi morfin sulfat 10mg/mL yang tepat untuk disarankan kepada dokter pada pemberian berikutnya? 14



15



16



Seorang pasien, wanita, usia 30 tahun, dirawat di suatu rumah sakit dengan keluhan mual, muntah dan mendapatkan resep dokter berupa metoklopramide HCl. Bagaimanakah mekanisme aksi obat tersebut?



a. Antagonis reseptor dopamin b. Antagonis reseptor asetil kolin c. Antagonis reseptor Histamin H2 d. Antagonis reseptor glutamat e. Menetralkan asam lambung



Metoklopramid bertindak di perifer sebagai cholinomimetic (memfasilitasi transmisi asetilkolin pada reseptor muscarinic selektif) dan sebagai antagonis dopamin pada CTZ (Chemoreceptor Trigger Zone) di sistem saraf pusat, meningkatkan motilitas dan kecepatan pengosongan lambung tanpa menstimulasi sekresi pankreas, bilier atau lambung.



Sebuah industri farmasi akan memproduksi sirup curcuma dengan menggunakan serbuk simplisia kering rimpang kunyit sebagai bahan baku utama. Apoteker melakukan pemeriksaan keaslian serbuk simplisia kunyit yang dipasok oleh supplier bahan baku. Apakah senyawa aktif yang tepat untuk dijadikan sebagai senyawa penanda (marker) pada proses pemeriksaan tersebut ?



a. Kuarsetin b. Caffein c. Marmin d. Kurkumin



Senyawa aktif dalam simplisia rimpang kunyit adalah kurkuminoid karena bahan baku untuk pembuatan serbuk biasanya



Seorang apoteker di industri farmasi sedang mengembangkan formulasi suspensi kotrimoksazol dengan menggunakan avicel 102 3% (b/v) sebagai suspending agent. Apoteker tersebut menginginkan suspensi kotrimoksazol tersebut memiliki konsentrasi yang tinggi dalam cairan pembawa, namun mudah dituang dan terdispersi saat dikocok. Apakah sifat alir suspensi kotrimoksazol



a. Plastic b. Pseudoplastic c. Dilatan d. Tiksotropik e. Antitiksotropik



Morgan,Clinical Anesthesiology 4th edition.



e.andrografolide



Sifat alir avicel adalah tiksotropik pada konsentrasi lebih dari 2%.



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 32



SEDIAAN CAIR yang diinginkan oleh apoteker tersebut? 17



Seorang apoteker di industri farmasi melakukan kontrol kualitas terhadap kandungan ketoprofen gel dengan menggunakan spektrofotometri ultra violet visibel. Larutan sampel obat memiliki absorbansi 0,3 dan larutan pembanding 10 mg/mL memiliki absorbansi 0,6. Sebelum pengukura, sampel dilarutkan dalam 50 mL pelarut, kemudian volumnya diencerkan menjadi 100 mL. Berapakah konsentrasi obat dalam sampel tersebut?



18



Seorang ibu dating ke potek untuk menebus resep dokter untuk bayinya usia 7 bulan dengan BB 8 kg, yang sedang mengalami demam. Resep dokter tersebut berisi PCT drop mg/mL kemasan 100 mL sebanyak 1 botol. Dosis PCT untuk bayi adalah 10 mg/kgBB dapat diberikan tiap 6-8 jam. Berapakah volume pemberian obat untuk 1 x pakai yang tepat disampaikan kepada ibu pasien ?



a. b. c. d. e.



5 mg/mL 10 mg/mL 25 mg/mL 50 mg/mL 100 mg/mL



a. b. c. d. e.



0.6 ml 0.8 ml 1.0 ml 1.2 ml 1.4 ml



0,3 0,6



x 10 mg/mL = 5 mg/mL



Dik : BB 8 kg Resep Pct drop 100 mg/ml dalam 100 ml Dosis pct bayi 10 mg/kgBB



Dit : vol. pmbrian obat untuk 1 x pakai ?



Jadi untuk BB 8 kg = 10 mg/kg x 8 kg = 80 mg Sedian pct drop = 100 mg →1ml Untuk vol. pmrian = 80/100 X 1 mL = 0,8 ml



19



Seorang ibu datang ke apotek untuk



a. 0,6 ml b. 0,8 ml



BB x Dosis



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 33



SEDIAAN CAIR



20



menebus resep dokter untuk bayinya (usia 7 bulan dengan BB 8 kg) yang sedang mengalami demam. Resep dokter tersebut berisi parasetamol drop 100 mg/ml kemasan 100 ml sebanyak 1 botol. Dosis parasetamol untuk bayi adalah 10 mg/kgBB dapat diberikan tiap 6-8 jam. Berapakah volume pemberian obat untuk 1x pakai yang tepat disampaikan kepada ibu pasien?



c. 1,0 ml d. 1,2 ml e. 1,4 ml



Suatu instalasi farmasi rumah sakit akan membuat sediaan antiseptik Providone Iodine 10% sebanyak 6 liter.akan tetapi sediaan yang ada di IFRS tersebut adalah Providone Iodine 100%. Berapakah jumlah Providone Iodine 100% yang dibutukan untuk pembuatan sediaan tersebut?



a. b. c. d. e.



8 kg x 10 mg/kg = 80 mg 80 mg : 100 mg/ml = 0,8 ml



Jawaban : B



0,5 liter 0,6 liter 0,7 liter 0,8 liter 0,9 liter



D1. V1= 6 liter N1 = 10% N2= 100% D2. V2? D3. V1 x N1 =V2 x N2 6 x 10 = V2 x 100 V2= 6 x 10 100 V2= 0,6 liter



21



seorang pasien, perempuan, usia 47 tahun, mengalami sirosis hati dan sedang menjalani rawat inap di suatu rumah sakit. Apoteker menyiapkan infus albumin 20% (100mL) untuk terapi pasien tersebut. Infus albumin akan diberikan selama 1 jam, dimana faktor tetes infus tersebut adalah 20 tetes/mL.



a. 13 tetes/menit b. 23 tetes/menit c. 33 tetes/menit d. 43 tetes/menit



Rumus dasar menghitung jumlah tetesan cairan dalam satuan menit dan dalam satuan jam adalah Tetes/menit= volume yang harus diberikan X tetes/mL infus set Waktu (menit) = 100 X 20



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 34



SEDIAAN CAIR Berapakah kecepatan tetes infus yang harus e. 53 tetes/menit disampaikan kepada perawat yang menangani pasien?



60 menit = 33,3 tetes/menit ≈ 33 tetes/menit Priyanto, 2010. Farmakologi dasar. Jakarta. Hal 29



22



23



24



Seorang apoteker di apotik ingin membeli obat serbuk injeksi ampicillin 500 mg/vial sebanyak 10 vial dengan harga Rp.50.000/vial exlusife PPN. Berapakah harga beli obat tersebut untuk 10 vial ?



a. b. c. d. e.



Rp. 450.000 Rp. 475.000 Rp. 500.000 Rp. 550.000 Rp. 600.000



a. Menghentikan proses rekonstitusi b. Mengulang proses rekonstitusi c. Membuang produk rekonstitusi ketika LAF mati saja d. Melakukan uji sterilisasi pada produk pada saat LAF mati dan setelah LAF hidup e. Tetap menggunakan produk tersebut karena ruangan yang digunakan dijamin steril Seorang apoteker di suatu instalasi farmasi a. -20oC s/d -10oC kabupaten sedang mengelola penyimpanan b. 2oC s/d 8oC o o vaksin. Salah satu sediaannya adalah vaksin c. 8 C s/d 15 C d. 15oC s/d 30oC Seorangapoteker di bagian produksi farmasi rumah sakit sedang melakukan rekonstitusi obat kanker di ruang LAF. Pada saat proses rekonstitusi sedang berlangsung, LAF sempat mati dan tidak berfungsi selama 2 menit. Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan oleh apoteker tersebut dalam rangka menjamin mutu produk?



Harga untuk 1 vial Rp. 50.000 Jadi harga untuk 10 vial 10 x Rp.50.000 =Rp. 500.000 x 1,1 = 550.000



Produk sitostatika adalah produk steril yang harus direkonstitusi di dalam LAF apabila LAF mati diduga produk sitos terkontaminasi sehingga produk harus dibuat kembali.



Penjelasan: Vaksin live attenuated adalahVaksin hidup yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya virulensinya



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 35



SEDIAAN CAIR influenza tipe live attenuated. Kondisi e. 30oC s/d 40oC penyimpanan sangat penting untuk menjaga kualitas vaksin tersebut. Berapakah suhu penyimpanan yang tepat untuk vaksin tersebut ?



dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang-ulang, namun masih mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan infeksi alamiah, Contohnya: vaksin varicella, zoster, mumps, measles, rubella (MMR), vaksin flu semprot, vaksin tifoid oral, yellow fever, dan Japanesse B Encephalitis.  



Vaksin varicella dan zoster harus disimpan di suhu (-15 C s.d. – 25 C) Vaksin tifoid oral, flu semprot, Yellow Fever, Japanesse B encephalitis di simpan di suhu (2oC s/d 8oC)



Sumber: ( WHO 2002) 25



26



Seorang pasien, laki-laki, usia 23 tahun, penderita batuk berdahak membeli eliksir yang mengandung Bromheksin HCl 4 mg/5ml kemasan 60 mL. Aturan pakai obat untuk dewasa adalah 3 kali sehari 2 sendok teh. Berapakah jumlah obat yang masuk ke dalam tubuh pasien untuk satu kali pemberian ?



a. b. c. d. e.



Seorang apoteker pada bagian R&D suatu indstri farmasi sedang mengembangkan formula baru Domperidone dalam bentuk sediaan cair untuk anak-anak. Domperidone memiliki sifat tidak larut dalam air. Apakah bentuk sediaan yang tepat untuk formula domperidone tersebut?



a. b. c. d. e.



4 mg 6 mg 8 mg 12 mg 16 mg



Penjelasan: 1 kali pemberian = 2 sendok teh 1 sendok teh mengandung 4 mg/5ml Jadi 2 sendok teh = 8mg



Infus Lotion Sirup Solutio Suspensi



Jawaban : E



Infus adalah sediaan parenteral volume besar merupakan sediaan cair steril yang mengandung obat yang dikemas dalam wadah 100 ml atau lebih dan ditujukan untuk manusia. Infus adalah larutan injeksi dosis tunggal untuk intravena dan dikemas dalam wadah lebih dari 100 ml. (FI ed IV hal 10) Lotion adalah sediaan cair berupa suspensi atau disperse, digunakan sebagai obat luar.Dapat berbentuk suspensi zat padat



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 36



SEDIAAN CAIR dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe m/a dengan sur faktan yang cocok. Dapatditambahkan zat warna, zat pengawet dan pewangi yang cocok (FI ed III) Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa., kecuali dinyatakan lain, kadar sakarosa (C12H22O11) tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%(FI ed III) Solution atau larutan adalah sediaan yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut (FI IV hal. 17) Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut terdispersi dalm cairan pembawa ( Farmakope Indonesia edisi III, hal. 52). 27



Seorang pasien anak, usia 8 tahun mendapatkan infus dextrose 10% sebanyak 500 mL untuk perawatan penyakitnya pada ruang rawat inap suatu rumah sakit. Infus tersebut diberikan selama 48 jam dengan microdip (60 tetes/mL). apoteker menghitung kecepatan infus yang harus diberikan untuk selanjutnya diinformasikan kepada perawat yang bertugas. Berapakah kecepatan infus yang harus diberikan?



a. b. c. d. e.



9,2 tetes/menit 10,4 tetes/menit 12,6 tetes/menit 14,2 tetes/menit 15,4 tetes/menit



Jumlah kebutuhan cairan (mL) X faktor tetes Waktu (jam) X 60 menit



= 500 mL



X 60 tetes



48 jam x 60 menit



= 500



X 60



2880 = 10,4 tetes/menit 28



Seorang apoteker pada bagian QC suatu industri farmasi sedang melakukan pengujian bebas pirogen pada produk ringer laktat. Hasil pengujian menyimpulkan



a. Bleeding b.Hipertermia c. Hemolisis d. Plasmolisis



 Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,2 ºC (99ºF).(ISO Farmakoterapi, 2008)  Hemolisis adalah kerusakan atau penghancuran sel darah merah karena gangguan integritas membran sel darah merah



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 37



SEDIAAN CAIR bahwa produk tersebut mengandung pirogen e. Iritasi sehingga harus dilakukan proses ulang pada produk untuk menghasilkan infus ringer laktat yang bebas pirogen. Apakah akibat yang ditimbulkan jika produk infus tersebut tidak diproses ulang dan diberikan pada pasien?



29



Seorang apoteker pada suatu industri farmasi sedang merancang formula sirup paracetamol. Berdasarkan literatur, tingkat kelarutan paracetamol dalam berbagai pelarut adalah sebagai berikut : air (1:70), propilenglikol (1:9), etanol 95% (1:7), gliserol (1:40), aseton (1:13) dan larutan alkali hidroksida (1:15). Apakah kosolven yang tepat untuk digunakan dalam sediaan tersebut?



a. Etanol 95% b. Propilenglikol c. Aseton d. Larutan alkali hidroksida e. Gliserol



yang menyebabkan pelepasan hemoglobin.  Bleeding adalah pendarahan yaitu keluarnya darah dari pembuluh darah yang terluka, pengeluaran darah.  Plasmolisis adalah proses mengerutnya protoplasma dan diikuti dengan penarikan sitoplasma dari dinding sel karena gerakan air keluar sel yang disebabkan oleh osmosis.  Iritasi adalah suatu kondisi pada kulit dan selaput lendir yang mengalami rangsangan akibat kontak berkepanjangan dengan iritan sehingga dapat menimbulkan proses radang. Apabila infus tidak steril, bakteri maupun virus (pirogen) dapat langsung berada di pembuluh darah dan menyerang organ tubuh tanpa didahului mekanisme penyaringan terlebih dahulu. Pirogen adalah suatu produk mikroorganisme tertama dari bakteri gram negatif dan dapat berupa endotoksin dari bakteri ini. Pyrogen berbahaya bila diinjeksikan dalam jumlah besar secara intravena dan akan memberikan efek cepat yaitu peningkatan suhu badan yang berakibat fatal. ( Dewi, made.2010.farmasi forensik kasus malpraktik.universitas udayana) Sifat fisika dan kimia paracetamol Sinonim : paracetamolum, asetaminofen Nama kimia : 4-hidroksasetanilida Rumus molekul : C8H9NO2 Kandungan : tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit Kelarutan : larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1N, mudah larut dalam etanol.



FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN 38



SEDIAAN CAIR Jarak lebur : antara 1680 dan 1720 (DitJen POM, 1995)