19.04.828 Bab1 PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1



Gambaran Umum Objek Penelitian Pada awalnya pemilik perusahaan Leon Givaudan mendirikan sebuah



perusahaan wangi-wangian yang didirikan di Vernier tidak jauh dari Jenewa, kemudian Givaudan didirikan pada tahun 1895 menjadi sebuah perusahaan publik di pasar saham Swiss yang menjadi pemimpin pasar global. Perusahaan melihat pentingnya membangun perusahaan di luar negeri, pada tahun 1924 Burton Bush membuka cabang di New Jersey dan pada tahun 1948 Givaudan memperluas keberadaan dengan mengakuisisi Esrolko SA, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Ibrahim Schwarz dengan nama Flora Chemische Fabrik AG di Dübendorf, Zurich. Tempat strategis ini akhirnya membuka pintu industrialisasi ke pasar citarasa makanan (Flavour). Awal berdirinya PT Givaudan Indonesia adalah adanya kerjasama antara PT Astanasara Indah dengan Givaudan Roure dalam hal penjualan produk-produk Givaudan di Indonesia. Pada saat itu PT Givaudan Roure merupakan bagian dari Roche Internasional yang berpusat di Swiss. Akan tetapi pada bulan Mei tahun 2000 perusahaan Givaudan Roure memisahkan diri dari Roche Internasional dan berdiri sendiri dengan nama PT Givaudan Indonesia. PT Givaudan Indonesia adalah perusahaan terkemuka dalam industri citarasa dan wangi-wangian atau parfum, pemimpin global dalam aroma dan rasa industri, menawarkan produknya ke global, regional dan lokal makanan, minuman, barang-barang konsumen dan produk aroma. PT Givaudan Indonesia berlokasi di Jl raya Jakarta-Bogor, Km 35, Depok, Jawa Barat, 16951. Perusahaan dibangun di kawasan industri Depok, dan lokasi perusahaan memiliki dampak positif dan negatif baik dari segi sosial, bisnis, dan peraturan pemerintah. PT Givaudan adalah perusahaan yang memproduksi flavor dan fragrance dari minyak atsiri dan bahan kimia organik produk perusahaan digunakan sebagai bahan mentah atau bahan aditif perusahaan lain. Aktivitas produksi perusahaan



1



difokuskan dalam aspek produksi dan pemasaran untuk memenuhi kebutuhan flavour dan fragrance. Research and development produk dilakukan oleh perusahaan Givaudan Singapore sebagai pusat Givaudan Group di wilayah Asia Pasifik. PT Givaudan Indonesia juga melakukan pengemasan ulang produk yang dibeli dari Givaudan Group untuk dijual kembali, produk kemas ulang biasanya berupa citarasa bubuk. Divisi Flavour memiliki empat unit bisnis, yaitu: minuman, susu, dan barang-barang manis dan gurih. Adapun Visi dan Misi PT Givaudan Indonesia, yaitu : Visi : “Engage Your Sense” maksudnya menjadi sumber utama pengindraan rasa dan bau yang inovatif bagi para pelanggan, di dorong oleh semangat untuk meraih keunggulan. Misi : Givaudan Indonesia menggunakan kemampuan untuk menggunakan bahan alami, secara kreatif, ilmiah, berteknologi, dan berorientasi bisnis. Dapat menunjukan hal-hal kunci yang menghasilkan citarasa dan wangi-wangian berbeda dai pelanggan. Fokus pada produksi Flavour dan Fragrance, PT Givaudan Indonesia ingin memberikan pengalaman baru tentang citarasa dan wangi-wangian yang berbeda dan dapat membangun serta mendorong perekonomian di Indonesia dengan adanya kegiatan-kegiatan yang berfokus pada ekonomi dan sosial. PT Givaudan Indonesia juga mampu masuk dalam kategori perusahaan yang sangat taat pajak,dan rutin berkontribusi dalam kegiatan GPD ( Gerakan Peduli Dhuafa) yang dilakukan oleh MUI ( Majelis Ulama Indonesia ). 1.2



Latar Belakang Semakin kompleksnya aktivitas dalam suatu perusahaan semakin menuntut



adanya pemeriksaan yang dilakukan. Tidak hanya pada satu bidang seperti keuangan saja melainkan pemeriksaan yang menekankan pada penilaian sistematis dan objektif serta berorientasi pada tujuan untuk memperoleh keyakinan tentang kinerja perusahaan. Tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya yaitu untuk memperoleh laba yang optimal dengan penggunaan metode-metode, alat dan teknologi yang dimilikinya dengan seefisien dan se-efektif mungkin.



1



Di Indonesia terdapat berbagai jenis perusahaan seperti perusahaan industri manufaktur, dagang maupun perusahaan jasa. Perusahaan-perusahaan ini adalah bentuk realisasi pembangunan ekonomi jangka panjang oleh pemerintah untuk mengelola kekuatan ekonomi, misalnya melalui pembangunan teknologi dan sumber daya manusia yang meningkatkan penanaman modal dan penambahan kemampuan manajemen. Pada perusahaan industri manufaktur, akun nilai persediaan merupakan salah satu informasi penting untuk menyatakan nilai persediaan barang perusahaan yang menjadi tujuan utama perusahaan industri manufaktur dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Perbedaan jenis usaha akan menimbulkan perbedaan karakteristik persediaan setiap jenis usaha. Persediaan pada perusahaan dagang akan berbeda dengan perusahaan manufaktur. Pada perusahaan dagang, persediaan utamanya adalah persediaan barang dagangan, sedangkan pada perusahaan manufaktur, persediaan yang ada adalah persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan suku cadang, persediaan bahan habis pakai, dan persediaan barang jadi. Pada penelitian ini khususnya akan membahas persediaan barang jadi pada perusahaan manufaktur. Saat ini banyak sekali kasus kecurangan dan kesalahan yang terjadi baik itu didalam perusahaam maupun di tubuh pemerintahan mengakibatkan peran internal audit sangat dibutuhkan sekaligus dipertanyakan, yang dimana perlu kita ketahui bahwa internal audit dapat membantu pihak manajemen untuk mengevaluasi sistem pengendalian yang ada, namun pada kenyataannya kasus kecurangan dan kesalahan selalu terjadi. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul serta untuk mencapai tujuan organisasi maka manajemen perlu satuan sistem pengendalian yang dapat mengawasi jalannya kegiatan organisasi yang dibantu dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI). Menurut Mulyadi (2016:129) untuk memberikan bantuan kepada manajemen, kegiatan audit internal yang dilaksanakan oleh SPI mempunyai fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai alat kendali manajemen dalam : 1. Memastikan ditaatinya seluruh kebijakan, rencana dan prosedur, seperti yang telah digariskan.



3



2. Menelaah dan menilai kekayaan, kecukupan dan penerapan pengendalian dalam operasi lainnya serta meningkatkan pengendalian yang memadai dengan biaya wajar. 3. Memastikan sampai sejauh mana tingkat pertanggung jawaban pengamanan atas kekayaan perusahaan dalam pelaksanaan tanggung jawab yang dibebankan. 4. Menilai kualitas prestasi dalam pelaksanaan tanggung jawab yang dibebankan. 5. Merekomendasikan perbaikan-perbaikan operasi. Audit internal persediaan merupakan salah satu masalah penting yang harus dihadapi manajemen, karena merupakan aset penting seperti yang dikatakan oleh Weygadt, dkk (2012:408) bahwa : “Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan di gunakan atau dikonsumsi yang akan dijual.” Peranan audit internal dalam menunjang persediaan barang jadi akan menjadi suatu hal yang menduduki posisi yang sangat penting, karena dapat menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi. Jika terjadi kegagalan sistem dalam melakukan pengendalian internal maka akan timbul masalah seperti kesalahan pencatatan hingga dapat terjadi kesalahan dalam melakukan proses pengemasan dalam persediaan barang jadi yang akan berdampak langsung terhadap penilaian konsumen terhadap kinerja perusahaan. Dengan adanya suatu pengendalian yang efektif atas seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan maka perusahaan akan terhindar dari risiko-risiko yang dapat merugikan perusahaan, terutama yang menyangkut penggunaan sumber daya perusahaan. Bagi pihak manajemen hal ini merupakan salah satu alat bantu untuk menentukan kebijakan-kebijakan dan untuk mempertanggungjawabkan kekayaan di dalam perusahaan. Sawyers (2005:59) mendefinisikan pengendalian sebagai penggunaan semua sarana perusahaan untuk meningkatkan, mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi berbagai aktivitas dengan tujuan untuk memastikan bahwa tujuan



4



perusahaan tercapai. Pengendalian adalah suatu pedoman agar kesalahan-kesalahan yang akan terjadi dapat diminimalisir sehingga risiko yang ditimbulkan tidak terlalu besar serta dapat diterima oleh perusahaan. Pengendalian internal merupakan suatu proses perencanaan organisasi yang memberikan jaminan secara layak terhadap pencapaian manajemen melalui: 1. Efektivitas dan efisiensi operasi. 2. Keandalan pelaporan keuangan. 3. Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku (COSO dalam Pengendalian Internal & Manajemen Risiko (2008:10)) Komponen pengendalian intern (COSO) yang terdiri dari Lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan merupakan satu kesatuan yang utuh dan terintegrasi dengan komponen lingkungan pengendalian sebagai faktor utama yang mendasari komponen-komponen pengendalian intern lainnya (Wuryan Andayani, 2008:49) Adanya sistem pengendalian internal yang unik yang diterapkan pada perusahaan manufaktur tertentu dalam melakukan pengendalian internal terhadap persediaan barang jadi, menjadi daya tarik tersendiri yang mendorong adanya kegiatan penelitian terhadap perusahaan manufaktur tersebut. Selanjutnya masalah efisiensi dan efektivitas persediaan sangat menentukan laju perusahaan. Dengan demikian persediaan harus dapat



dipertanggungjawabkan dan dilakukan



pengendalian yang memadai. PT Givaudan Indonesia merupakan salah satu perusahaan terbesar yang berada di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri. Kegiatan utama dari PT Givaudan Indonesia adalah memproduksi flavour dan fragrance dari minyak atsiri dan bahan kimia organik produk perusahaan digunakan sebagai bahan mentah atau bahan aditif perusahaan lain. Pada perusahaan manufaktur yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu PT Givaudan Indonesia sangatlah menarik perhatian bagi peneliti yang tertarik dalam pembahasan pengendalian internal persediaan barang jadi. Hal ini terfokuskan pada bagaimana proses yang perusahaan lakukan dalam melakukan pengendalian persediaan barang jadi. Kompleksnya sistem dan



5



kemajuan teknologi begitu sangat menarik karena diterapkan dengan sangat baik dan memudahkan proses pengendalian internal terhadap persediaan barang jadi tersebut yang telah diproduksi oleh PT Givaudan Indonesia, namun terdapat juga masalah-masalah yang timbul dalam proses pengendalian internal persediaan barang jadi. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh masalah yang masih terjadi yaitu adanya kesalahan pencatatan yang dilakukan sistem dalam mencatat jumlah persediaan barang jadi yang siap dikirim seperti tanggal persediaan barang jadi yang masuk gudang dan tanggal barang persediaan barang jadi tersebut akan keluar dari gudang serta juga adanya produk persediaan barang jadi yang cacat serta kadaluarsa senilai kurang lebih Rp.4.800.000.000 . Permasalahan tersebut masih sering terjadi di PT Givaudan Indonesia selama beberapa bulan di setiap tahun. Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa hal tersebut merugikan perusahaan hingga 12% dari rata-rata nilai persediaan barang jadi di PT Givaudan Indonesia sebesar Rp.40.000.000.000 (190.369kg x Rp.210.000/kg). Tabel 1.1 Data Persediaan Barang Jadi PT Givaudan Indonesia



Fenomena tersebut yang menjadi alasan utama peneliti dalam melakukan penelitian pada PT Givaudan Indonesia karena jumlah kesalahan dan cacat persedian barang jadi tersebut sangat material dan layak untuk diangkat permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut. Persediaan barang jadi merupakan elemen aktiva yang sangat aktif dalam operasi perusahaan-perusahaan manufaktur, karena pembelian dan penjualan barang jadi merupakan aktivitas atau transaksi yang paling sering terjadi.



6



Kesalahan-kesalahan tersebut kemungkinan terjadi karena kurangnya pengendalian internal yang baik yang dilakukan pada divisi persediaan barang jadi. Hal ini mengindikasikan bahwa audit internal di SPI PT Givaudan Indonesia belum terlaksana secara maksimal karna masih belum dapat mendeteksi kesalahan seperti itu. Divisi persediaan barang jadi ini merupakan bagian yang memproses, mencatat persediaan barang jadi yang masuk ke dalam gudang, hingga melakukan pengemasan persediaan barang jadi yang telah siap untuk dikirim kepada konsumen. Demi pelaksanaan manajemen gudang yang baik, maka diperlukan sebuah evaluasi dari pihak yang independen. Evaluasi tersebut dapat berupa auditor internal yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi terhadap kegiatan, program, ataupun bagian perusahaan akan memeriksa dan melaporkan bagaimana manajemen pergudangan yang telah dilaksanakan mengenai apakah pada setiap aktifitas sumber dayanya telah digunakan secara efisien dan efektif, serta mengetahui risiko dan hambatan yang dihadapi. Pihak manajemen perusahaan dalam menjalankan tujuan dan aktivitasnya se-efektif dan se-efisien mungkin memerlukan tipe pengawasan dan menerapkan pengendalian internal yang baik. Pengendalian internal terdiri dari rencana perusahaan beserta seluruh metode dan langkah yang diadopsi oleh pebisnis untuk menjaga asetnya, memeriksa akurasi dan keandalan dari data akuntasi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong kepatuhan terhadap kebijakan manajerial. Penelitan mengenai peranan audit internal sudah dilakukan oleh beberapa peneliti salah satunya oleh Alwin Fauzan (2003). Alwin Fauzan melakukan penelitian berdasarkan pemikiran bahwa persediaan merupakan opsi yang paling aktif pada perusahaan, yang secara kontinu diperoleh atau diproduksi dan dijual, sebagian besar sumber daya perusahaan sering sekali diinvestasikan dalam bentuk barang yang dibeli atau diproduksi. Dalam hubungan dengan pengendalian internal persediaan, maka seorang auditor internal dengan metode aktif akan melakukan audit dan penilaian terhadap catatan informasi keuangan dan semua pekerjaan yang efektif dari departemen atau bagian tersebut. Efektivitas dari pengendalian internal persediaan barang jadi dapat diartikan sebagai kemampuan dari departemen atau bagian tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari pengendalian persediaan barang jadi. 7



Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan



judul



“PENGARUH



AUDIT



INTERNAL



TERHADAP



EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG JADI PADA PT GIVAUDAN INDONESIA”



8



1.3



Perumusan Masalah PT Givaudan Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang



industri. Persediaan merupakan faktor yang penting bagi penyelenggaraan perusahaan karena persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif bagi perusahaan yang secara terus menerus harus diperoleh atau dijual kembali. Yang tak kalah penting nya bagi perusahaan industri adalah adanya persediaan barang jadi, karena itu merupakan bentuk yang telah dihasilkan dari seluruh kegiatan produksi pada perusahaan industri untuk memperoleh keuntungan dari hasil selisih biaya produksi dan harga penjualan. Oleh sebab itu pengendalian internal terhadap persediaan barang jadi sangat penting bagi kelangsungan proses kegiatan perusahaan. Aktifitas yang memungkinkan adanya permasalahan yaitu dalam proses pencatatan masuknya barang jadi yang telah di produksi oleh divisi produksi kepada divisi warehouse serta kemungkinan adanya persediaan barang jadi yang cacat atau telah kadaluarsa. Untuk mencegah terjadinya permasalahan-permasalahan yang tidak diinginkan tersebut maka sangat penting untuk menerapkan pengendalian internal pada perusahaan. Pengendalian internal yang baik dapat tercipta dengan adanya audit internal sebagai alat untuk mengevaluasi seluruh kebijakan dan pelaksanaan operasional perusahaan guna menghindari risisko-risiko tersebut. Karena audit internal merupakan evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas prosedur serta kebijakan dari operasi organisasi setiap perusahaan. Audit internal dapat mencerminkan mutu yang diterapkan pada perusahaan sehingga penerapan audit internal memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal khususnya bagian persediaan barang jadi.



1.4



Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana pelaksanaan audit internal dan pengendalian internal persediaan barang jadi di PT Givaudan Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh audit internal secara simultan terhadap pengendalian internal persediaan barang jadi di PT Givaudan Indonesia?



9



3. Bagaimana pengaruh audit internal secara parsial terhadap pengendalian internal persediaan barang jadi di PT Givaudan Indonesia?



1.5



Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan audit internal persedian barang jadi di PT Givaudan Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh audit internal secara simultan terhadap pengendalian internal persediaan barang jadi di PT Givaudan Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh audit internal secara parsial terhadap pengendalian internal persediaan barang jadi di PT Givaudan Indonesia.



1.6



Manfaat penelitian



1.6.1



Aspek Teoritis



1. Untuk memberikan kontribusi dalam disiplin ilmu akuntansi, khususnya kajian tentang peranan audit internal dalam menunjang aktivitas pengendalian internal persediaan barang jadi. 2. Untuk memperkuat hasil penelitian sebelumnya dan menjadi dasar oleh peneliti berikutnya yang berminat untuk meneliti peranan audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi.



1.6.2



Kegunaan Praktis



1. Kegunaan Bagi PT Givaudan Indonesia Penelitian ini mampu memberikan informasi kepada pihak PT Givaudan Indonesia tentang efektivitas pengendalian internal terhadap persediaan barang jadi. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan pertimbangan dan masukan bagi manajemen PT Givaudan Indonesia untuk menjalankan pengendalian internalnya khususnya mengenai persediaan barang jadi dengan lebih efektif.



10



2. Kegunaan Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana pengendalian internal yang dilakukan pada persediaan khususnya persediaan barang jadi di perusahaan. Selain itu, penulis dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana pengaruh audit internal terhadap efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi di PT Givaudan Indonesia.



3. Kegunaan Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat menjadi bacaan yang berguna untuk menambah pengetahuan dan dapat dijadikan panduan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan permasalahan yang sama.



1.7



Ruang Lingkup Penelitian



1.7.1



Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Givaudan Indonesia yang berlokasi di Jl raya



Jakarta-Bogor, Km 35, Depok, Jawa Barat, 16951. Perusahaan dibangun di kawasan industri Depok, dan objek penelitian ini pada divisi warehouse serta auditor internal perusahaan yang berfungsi dalam menunjang efektifitas pengendalian internal persediaan barang jadi.



1.7.2



Waktu dan Periode Penelitian Periode waktu penelitian ini dilakukan bulan September 2017 hingga bulan



agustus 2018.



1.8



Sistematika Penulisan Tugas Akhir Pembahasan dalam skripsi ini akan dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari



beberapa sub-bab. Sistematika penulisan skripsi ini secara garis besar adalah sebagai berikut:



11



BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas dan padat, yang menggambarkan dengan tepat isi penelitian. Dalam bab ini peneliti mengemukakan gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir.



BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini mengungkapkan dengan jelas, ringkas, dan padat mengenai landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini, tinjauan pustaka terkait penelitian dan penelitian terdahulu mengenai audit internal serta pengendalian internal persediaan barang jadi. Kerangka pemikiran yang membahas rangkaian penalaran (pola pikir) yang akan digunakan untuk menggambarkan masalah penelitian sehingga terbentuk kerangka pemikiran. Kerangka pemikiran tersebut berasal dari teori atau gabungan beberapa teori dan penelitian sebelumnya. Selain itu, bab ini juga menguraikan hipotesis penelitian sebagai jawaban sementara atas masalah penelitian dan pedoman untuk pengujian data, serta ruang lingkup penelitian yang menjelaskan dengan rinci batasan dan cakupan penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, meliputi uraian tentang katakteristik penelitian, alat pengumpulan data, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan sumber data, validitas dan reliabilitas, serta teknik analisi data dan pengujian hipotesis. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Sistematika pembahasan disajikan dalam sub judul tersendiri meliputi karakteristik responden, hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian.



12



BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian, serta saran bagi perusahaan, penulis, serta pihak lain.



13