2 - Brigita Christi - Sifat Kimia Tanah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor



FORMULIR LAPORAN INDIVIDU Nama / NIM Kelompok Hari, tanggal



: : :



Brigita Christi Widanti 1 Selasa, 21 September 2021



Tabel 1 Hasil pendugaan KTK tanah dengan teknik kocok endap (nilai maksimal: 20) Sampel tanah ke1 (A)



2 (B)



Lokasi pengambilan



Halaman Belakang Kos, Banguntapan Yogyakarta



Halaman Depan Kos, Banguntapan, Yogyakarta



Waktu penjernihan 52 jam 20 menit



Ketegori



64 jam 19 menit



Tinggi



Tinggi



Foto dokumentasi



3 (C)



Kebun Belakang Kanan Kos, Banguntapan Yogyakarta



50 jam 02 menit



Tinggi



Uraian 1 (nilai maksimal: 20) Poin-poin: ▪ Intrepretasikan data Anda dengan faktor lingkungan di sekitar lokasi pengambilan data Anda! ▪ KTK erat hubungannay dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi lebih mampu menyediakan unsur hara dibandingkan dengan KTK rendah.



Nilai KTK tanah berbeda-beda bergantung pada sifat dan ciri tanah tersebut. Tinggi rendahnya KTK tanag dipengaruhi oleh reaksi tanah, tekstur atau jumlah liat, jenis mineral liat, bahan organik, dan pengapuran atau pemupukan. Dalam praktikum yang telah dilakukan, didapatkan bahwa ketiga sampel tanah tersebut memiliki nilai KTK tinggi yang berarti tanah didaerah tersebut subur. Terbukti dengan tumbuhnya banyak tanaman tumbuh subur disekitarnya, seperti Kamboja dan Matoa yang tumbuh sehat dan besar. Besarnya KTK tanah juga berbanding lurus dengan tekstur tanah dan bahan organik tanah. Jika tekstur tanah halus dan bahan organik tinggi , maka KTK tanah tinggi. Begitupun sebaliknya, apabila tekstur tanah kasar dan bahan organik tanah rendah maka KTK tanah tersebut juga rendah. (Mukhlis, 2007). Referensi



▪ ▪ ▪



Agustian, Icha dkk. 2018. Penilaian Status Kesuburan Tanah dan Pengelolaannya di Kecamatan KarangGede Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Prosiding Konser Karya Ilmiah Tingkat Nasional: UKSW Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah. Akademi Pressindo: Jakarta Mukhlis. 2007. Analisis Tanah Tanaman. USU Press: Medan



Tabel 2 Hasil analisis pH dan KTK tanah pada beberapa tipe lahan (nilai maksimal: 15) No



Lokasi



1



Lahan A



2



Lahan B



Sifat tanah



Nilai



Kategori



pH tanah Ulangan 1 3.45 Ulangan 2 3.37 Luar Biasa Masam Ulangan 3 3.67 Rata-rata pH 3.50 KTK tanah (me/100gr) Ulangan 1 15.37 Ulangan 2 10.45 Rendah Ulangan 3 14.34 Rata-rata KTK 13.39 Contoh tanaman yang sesuai** Sawit, akasia, karet pH tanah Ulangan 1 8.76 Ulangan 2 7.83 Cukup Alkalin Ulangan 3 8.05 Rata-rata pH 8.21 KTK tanah (me/100gr) Ulangan 1 36.56 Ulangan 2 39.44 Tinggi Ulangan 3 34.32 Rata-rata KTK 36.77 Contoh tanaman yang sesuai** Tebu, Anyelir



Uraian 2 (nilai maksimal: 45) Poin-poin: ▪ Apa yang Anda fahami tentang pH dan KTK tanah ? pH merupakan suatu ukuran yang menggambarkan atau menunjukkan konsentrasi ion H+ pada larutan tanah, pH menggambarkan tingkat kemasaman suatu tanah (kemasaman atau alkalinitas). Sedangkan KTK tanah (Kapasitas Tukar Kation) merupakan jumlah kation yang dapat dipertukarkan (cation exchangable) serta dapat dijerap (ditahan) oleh tanah. Satuan hasil pertukaran KTK adalah miliequivalen kation dalam 100 gram tanah atau me/100gr. ▪ Apa hubungan pH dan KTK tanah, dan dengan sifat tanah lainnya ?



Hubungan KTK dengan pH tanah pada umumnya berbanding lurus, yakni pH tanah se-makin tinggi KTK tanah juga semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. Kemasaman tanah (pH) tidak berpengaruh sama sekali terhadap jumlah kapasitas tukar kation (KTK) tetapi berpengaruh pada jenis kation yang dipertukarkan. Kation merupakan ion positif yang terdapat dalam tanah. Pada tanah yang ber pH rendah atau dalam keadaan masam atau seperti pada tanah gambut jenis kation yang umumnya dipertukarkan adalah ion-ion logam berat yang bersifat racun bagi tanaman yaitu Al dan Fe serta ion H+ yang tentunya juga berbahaya bagi tanaman. Sedangkan pada tanah yang bersifat basa atau ber pH tinggi atau seperti pada tanah mineral maka jenis kation (ion positif) yang dipertukarkan adalah K, Ca, Mg dan Na, dimana unsur-











unsur basa ini sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan hasil tanaman. Oleh karena itu jenis tanah ini bisa dikategorikan sebagai tanah yang subur untuk pertanaian. Intrepretasikan data Anda ! Dari hasil pengamatan pada praktikum yang dilakukan, ditunjukkan bahwa nilai pH pada tanah yang diamati berbeda – beda setiap jenis tanah. Menurut Pairunan (2007) hal ini dikarenakan pemberian air tang berbeda beda pada setiap jenis tanah. Berasarkan hasil praktikum, didapatkan pH tanah pada sampel tanah 1 yaitu 3,5 dengan indeks kemasamannya adalah luar biasa masam. Dimana tanah ini dapat dikatakan tanah yang kurang subur karena KTK tanahnya pun rendah, sehingga memiliki unsur hara yang sedikit. Sedangkan sampel tanah 2 didapatkan nilai pH yaitu 8,21 dengan indeks kemasaman cukup alkalin dan KTK tanahnya tinggi. Tanah ini bersifat basa. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemasaman tanah yaitu pencucian basabasa, kejenuhan basa, sifat misel, dan macam kation yang terserap. mineralisasi atau dekomposisi bahan organik. Nilai pH tanah di alam berbeda-beda pada setiap lokasi. Nilai pH tanah ditentukan oleh beberapa faktor, seperti : a. Kondisi musim setiap tahunnya. b. Cara bercocok tanam. c. Cara pengambilan sampel tanah. d. Kandungan air pada saat pengambilan sampel. e. Metode pengukuran pH yang digunakan. Selain itu juga, faktor-faktor lain yang menentukan nilai pH tanah adalah pencucian kation basa dan vegetasi atau tanaman yang tumbuh di atas permukaan tanah. Tanaman dapat mempengaruhi pH tanah karena akar tanaman mampu mengeluarkan eksudatm akar berupa asam organik. Dekompeser dari sersah-sersah tanaman juga dapat juga mempengaruhi nilai pH dari suatu tanah. Jelaskan alasan Anda memilih jenis tanaman yang berdasarkan data pH dan KTK yang ada ! Lahan pada sampel tanah 1 cocok ditanami sawit, akasia, dan karet karena tanaman tersebut memiliki kemampuan beradaptasi untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik pada lahan masam. Sedangkan lahan pada sampel tanah 2 cocok ditanami tebu karena tebu dapat tumbuh dan berkembang pada tanah basa



Referensi



▪ ▪ ▪ ▪



Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah. Akademi Pressindo: Jakarta Mas’ud, Fauziah. 2015. Penentuan Bulk Density. Jurnal Ilmu Tanah. Makassar. Pairunan, 2007.Dasar-Dasar Ilmu Tanah(edisi revisi), Badan keasaina Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur, Makassar. https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/berita_instansi/40-pengaruhph-tanah-terhadap-pertumbuhan-tanaman diakses Jumat, 25 September 2021



Link video: https://drive.google.com/drive/folders/1C8zQgQ-4ny7G8z9x_RqwFpCxwzlKfAm?usp=sharing



Paraf Dosen / Asisten:



Nilai: