2. materi bappenas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan THIS ( T e m a t i k , H o l i s t i k , I n t e g r a t i f, & S p a s i a l )



Direktorat Regional I Kementerian PPN/Bappenas Malang, 25 Oktober 2022 Disampaikan dalam Kegiatan Lokakarya Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Lintas Sektor



IKHTISAR PAPARAN



01



02



SEKILAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL



PENDEKATAN THIS DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN



2



1



Sekilas Perencanaan Pembangunan Nasional



1.1



Pendahuluan



ISU STRATEGIS DAN TREN PASCA COVID-19



Learning Loss



Job Loss



Skor PISA Indonesia berpotensi turun menjadi 350-360, dari semula 371 pada tahun 2018



Secara global, 110 juta orang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19



(World Bank,2020)



(OECD Outlook,2021)



Kementerian PPN/Bappenas



Pemulihan Dunia Usaha



Pemanfaatan Kanal Digital



Pertumbuhan Berkelanjutan



Sebagian dunia usaha tutup permanen/bangkrut, mulai mengalami pemulihan secara perlahan



Produk yang dijual melalui daring menikmati nilai penjualan 6% lebih tinggi dibanding yang tidak dijual secara daring.



Emisi GRK ditargetkan menurun sebesar 20% pada 2024 dan mencapai 85% pada 2045



55



IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS Kenormalan Baru (New Normal)



Strategi dan Arah Kebijakan



Prioritas Pembangunan



Nasional



Integrasi Ekonomi Domestik (Major Project,Proyek Strategis Nasional dan PEN)



Isu Global • • • • •



Varian COVID-19 Pasokan Pangan dan Energi Inflasi M o bilitas Terbatas Investasi Terhambat



Isu Nasional • Varian COVID-19 • Defisit APBN dan Investasi • Rantai Nilai • Inflasi dan Daya Beli



Isu Lokal • Bencana dan Daya dukung Lingkungan • Pemantapan Pemulihan Ekonomi • Daya beli • Pengangguran • Pemerataan Kementerian PPN/Bappenas



Paradigma Sehat



Paradigma Tang g uh Provinsi Paradigma Tumbuh



Paradigma Berkeadilan Paradigma Berkelanjutan



Kabupaten/Kota



Kecamatan dan Desa



Pengembangan Kawasan dan Penguatan Rantai Nilai (Value Chain)



Inovasi Daerah, Upgrading dan Standar Baru



Revitalisasi Kecamatan dan Inovasi Desa 66



1.2



Visi Indonesia 2045



TAHAPAN & ARAHAN RPJPN 2005-2025 Visi Pembangunan RPJPN 2005-2025 INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR



a. b.



IV



III II I



RPJMN 2020 - 2024



RPJMN 2015 - 2019



RPJMN 2010 - 2014



RPJMN 2005 - 2009



c.



TIGA KATA KUNCI: Struktur Perekonomian yang Kokoh Keunggulan Kompetitif Wilayah SDM Berkualitas



Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur di berbagai bidang, terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh, keunggulan kompetitif, SDM berkualitas dan berdaya saing



Memantapkan pembangunan menyeluruh di berbagai bidang dengan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian, keunggulan SDA dan SDM berkualitas, serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan peningkatan kualitas SDM, pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi, serta penguatan daya saing perekonomian



Menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat 8



SASARAN RPJPN 2005-2025 Sasaran Tingkat pendapatan per kapita setara negara-negara berpendapatan menengah. Klasifikasi GNI/kapita (WB,2020): • Menengah bawah (USD 1.036-4.045) • Menengah atas (USD 4.046-12.535)



Capaian saat ini • •



Pendapatan (GNI) per kapita per 2019 USD 4.175, meningkat dari posisi USD 1.220 di tahun 2005 (BPS 2020) Dalam mata uang lokal pendapatan per kapita meningkat dari Rp. 11,7 juta menjadi Rp. 59,1 juta antara 20052019.



Proyeksi 2025 •







• • Tingkat pengangguran terbuka tidak lebih dari 5 %.







• Tingkat kemiskinan tidak lebih dari 5 %.







Tingkat pengangguran terbuka per Februari 2022 5,83 % (BPS 2022) Membaik dari posisi 11,24 % di tahun 2005. Persentase penduduk miskin 9,54 % per Maret 2022 (BPS 2022) Membaik dari posisi 16,58% di tahun 2007.







• • •



Sasaran pendapatan per kapita berpeluang tercapai meski pertumbuhan tertahan selama 2020. Tantangan pada penurunan ketimpangan pendapatan.



Tigkat pengangguran diperkirakan meningkat kembali selama pandemi Covid-19 Tetapi sasaran TPT berpeluang tercapai jika pemulihan berjalan mulus. Tantangan pada penciptaan lapangan kerja berkualitas. Kemiskinan meningkat Kembali akibat pandemi Covid-19. Perlu usaha sangat keras untuk menurunkan tingkat kemiskinan di bawah 5 persen di tahun 2025.



9



VISI INDONESIA 2045



INDONESIA



2045



Manusia Indonesia yang unggul, berbudaya, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi



Pembangunan yang merata dan inklusif



Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur



Ekonomi yang maju dan berkelanjutan



Negara yang demokratis, kuat, dan bersih 10



10



PILAR PEMBANGUNAN INDONESIA 2045



4 Pilar Pembangunan PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PENGUASAAN IPTEK



PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKELANJUTAN



Percepatan Taraf Pendidikan Rakyat Indonesia secara Merata



Peningkatan Investasi dan Daya saing ekonomi



Peningkatan Peran Kebudayaan dalam Pembangunan



Percepatan Industri dan Pariwisata



Peningkatan Sumbangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Pembangunan Peningkatan Derajat Kesehatan dan Kualitas Hidup Rakyat Reformasi Ketenagakerjaan



Pembangunan Ekonomi Maritim Pemantapan Ketahanan Pangan dan Peningkatan Kesejahteraan Petani



Peningkatan Ketahanan Energi dan Air Komitmen terhadap Lingkungan Hidup



PEMERATAAN PEMBANGUNAN



PEMANTAPAN KETAHANAN NASIONAL DAN TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN



Percepatan Pengentasan Kemiskinan



Demokrasi Substantif



Pemerataan Kesempatan Usaha dan Pendapatan



Reformasi Kelembagaan dan Birokrasi



Pemerataan Pembangunan Wilayah



Penguatan Sistem Hukum Nasional dan Antikorupsi



Pembangunan Infrastruktur yang Merata dan Terintegrasi



Politik Luar Negeri Bebas Aktif Penguatan Pertahanan dan Keamanan 11



11



INDONESIA NEGARA MAJU



RPJMN 2020-2024 merupakan titik tolak untuk mencapai sasaran pada visi 2045



2036 Keluar dari Middle Income Trap (MIT)



Rata-rata pertumbuhan 2015-2045: 23.199



PDB per kapita (USD)



16.877



PDB Riil PDB Riil



PDB Riil / PDB Kapita Riil per Kapita



5,7%



5,0%



12.233 8.804 3.377



5,2% 2015



6,0% 2020



Tahun 2045:



6.305



4.546



6,2% 2025



5,9% 2030



5,6% 2035



Negara Maju Negara maju dan PDB dan PDB terbesar terbesar



5,4% 2040



2045



TRANSFORMASI EKONOMI harus dimulai pada tahun 2020-2024 untuk memberikan landasan kokoh menuju Indonesia Maju



Ke-5 (USD 7,4 triliun)



Peranan Kawasan Timur Indonesia (KTI) menjadi



25% 12



1.3



Arah Pembangunan Wilayah Jawa Timur dalam RPJMN 2020-2024



ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN WILAYAH JAWA-BALI RPJMN 2020-2024 Pembangunan kewilayahan diarahkan



Menyelesaikan isu ketimpangan antarwilayah Dengan sasaran antara lain: 1. Meningkatnya pemerataan antarwilayah (KBI-KTI, Jawa-luar Jawa); 2. Meningkatnya keunggulan kompetitif pusatpusat pertumbuhan wilayah; 3. Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan dasar, daya saing serta kemandirian daerah; 4. Meningkatnya sinergi pemanfaatan ruang wilayah. Mendorong transformasi dan akselerasi pembangunan wilayah KTI yaitu Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua, dan tetap menjaga momentum pertumbuhan di wilayah Jawa Bali dan Sumatera”.



Strategi dan Pendekatan Pengembangan Wilayah Koridor Pertumbuhan “memacu pertumbuhan ekonomi nasional melalui percepatan Pengembangan kawasan – kawasan pertumbuhan, meliputi: PKN, PKW, KEK, KI, dan KSPN, serta kawasan aglomerasi perkotaan pada kabupaten/kota yang terletak pada koridor pertumbuhan”



Koridor Pemerataan “meningkatkan pelayanan dasar yang lebih merata melalui pengembangan Pusat Kegiatan Wilayah dan Pusat Kegiatan Lokal sehingga terbentuk pusatpusat pelayanan dasar baru yang menjangkau daerah pelayanan yang lebih luas terutama kabupaten/kota dalam koridor pemerataan”



Target, Major Project dan Proyek Prioritas di 7 wilayah pembangunan



14



ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN WILAYAH JAWA-BALI RPJMN 2020-2024 Target Pembangunan Wilayah Pulau Jawa-Bali Tahun 2024 Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi



5,9



Share Ekonomi Regional (% per PDRB 2024)



59,2



Kebutuhan Investasi (Rp triliun)



742,4



Tingkat Kemiskinan (%)



6,2



Tingkat Pengangguran Terbuka (%)



4,1



1. Memantapkan peran sebagai pusat ekonomi modern dan bersaing di tingkat global dengan bertumpu pada industri manufaktur, ekonomi kreatif dan jasa pariwisata, penghasil produk akhir dan produk antara yang berorientasi ekspor 2. Pengembangan destinasi pariwisata berbasis alam, budaya, dan MICE.



3. Meningkatkan peran swasta dengan dukungan fasilitasi pemerintah secara terpilih untuk menjamin terciptanya iklim investasi yang terbuka dan efisien. 4. Kegiatan berbasis jasa dan industri teknologi tinggi dengan memperhatikan daya dukung sumber daya alam dan lingkungan untuk memastikan pembangunan yang berkeberlanjutan.



15



PENGEMBANGAN WILAYAH UTARA DAN SELATAN PULAU JAWA Bagian Utara



Kawasan Budidaya



Tanah Aluvial



Industri



Topografi datar-landai



Bagian Selatan



Agroindustri



Didominasi Kawasan Lindung Berbukit & Terjal



Pertanian



Didominasi karst



Pariwisata



16 1



KORIDOR PENGEMBANGAN JAWA TIMUR DALAM RPJMN 2020-2024 KORIDOR PERTUMBUHAN 1.



Kabupaten Tuban



11.



Kabupaten Probolinggo



2.



Kabupaten Lamongan



12.



Kota Probolinggo



3.



Kabupaten Gresik



13.



Kabupaten Situbondo



4.



Kota Surabaya



14.



Kabupaten Banyuwangi



5.



Kabupaten Sidoarjo



15.



Kabupaten Malang



6.



Kabupaten Mojokerto



16.



Kota Malang



7.



Kota Mojokerto



17.



Kota Batu



8.



Kabupaten Bangkalan



9.



Kabupaten Pasuruan



10



Kota Pasuruan



KORIDOR PEMERATAAN 1.



Kabupaten Kediri



2.



Kota Kediri



3.



Kabupaten Bondowoso



4.



Kabupaten Lumajang



5.



Kabupaten Jember



6.



Kabupaten Pamekasan



7.



Kabupaten Sumenep



17



PENDEKATAN PERTUMBUHAN DAN PEMERATAAN



Kawasan Strategis



Pendekatan Koridor Pertumbuhan



Kerangka Ekonomi Makro







PKN, PKW, KI, KEK, KPBPB DPP/KSPN. Kota-Desa







Pertumbuhan Ekonomi



Sektor Unggulan • •



Mitigasi Bencana



Pendekatan Koridor Pemerataan



Pemerataan Pembangunan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Lokal



Arahan Sektor Transportasi Energi, dsb.



Manufaktur Pariwisata, dsb



Pemenuhan Pelayanan Dasar



Kawasan Strategis PKW, PKSN Kota - Desa



Tata Kelola



Arahan Sektor Sektor utama Sektor pendukung



Pencapaian sasaran dan target pembangunan dalam RPJMN 20202024, pembangunan wilayah diterjemahkan melalui dua pendekatan utama: (1) Pendekatan Koridor Pertumbuhan, dan (2) Koridor Pemerataan Berbasiskan Wilayah Pulau



1.4



Rencana Kerja Pemerintah 2024?



PRIORITAS PENGEMBANGAN WILAYAH Pusat-pusat pertumbuhan yang tersebar, wilayah-wilayah yang saling tersambung, dan ekonomi lokal yang makin inovatif dan kreatif



Pengembangan Pusat-pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru (New Growth Center)



Konektivitas Antarwilayah (Interregional Connectivity) Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Berbasis Pengetahuan (knowledge based economy)



• Percepatan pembangunan kawasan strategis KEK,KI, K SP N dan kawasan lainnya • Pembangunan IKN



• Revitalisasi kawasan transmigrasi, serta pembangunan kawasan perbatasan, daerah tertinggal, dan kawasan Timur Indonesia • Sistem transportasi nasional:darat, laut dan udara • Sistem Logistik Nasional • Sistem Informasi N asional • Pengembang an Keungg ulan Berbasis Seni dan Budaya, dan Sumber daya Lokal • M ICE (Meeting,Incentive, Convention,and Exhibition) • Penerapan M anajemen M odern, dan IPTEK terkini



• Produktivitas • Kesempatan



kerja • Nilai Tambah • Pendapatan • Ekspor



RANCANGAN AWAL ISU STRATEGIS PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2024 Tingkat kemiskinan cukup tinggi (di atas rata-rata nasional)



Perekonomian di wilayah selatan dan kepulauan masih tertinggal



Pendidikan Masyarakat Masih Rendah



Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Belum Memadai



Kualitas Kesehatan Masyarakat Masih Rendah



Pengembangan Hilirisasi Produk Pertanian Masih Minim



Produktivitas UMKM Masih Rendah



Produktivitas Dan Nilai Tambah Komoditas Unggulan Di Pulau Madura Masih Minim



Kuantitas dan Kualitas SDM untuk Kebutuhan Industri Belum Memadai



21



2



Pendekatan THIS dalam Perencanaan Pembangunan



KEBIJAKAN SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN



Dasar hukum: UU No. 25 Tahun 2004 tentang SPPN dan PP No. 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan. Seluruh perencanaan dilakukan dengan pendekatan: politik, teknokratik, partisipatif, top-down, & bottop-up.



PENDEKATAN PENYUSUNAN PERENCANAAN THIS Tematik Penentuan tema-tema prioritas dalam suatu kurun waktu perencanaan



Holistik Tema-tema prioritas dijabarkan secara menyeluruh & komprehensif (hulu→hilir)



Penyusunan dilakukan melalui pendekatan: Money Follows Program.



Integratif Integrasi dalam pelaksana (K/L/PD) dan keterpaduan sumber pendanaan



Penguatan dilaksanakan dengan pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS).



Spasial Keterkaitan dalam hal lokasi dari berbagai kegiatan yang terintegrasi 23



MENGIDENTIFIKASI AKAR MASALAH DENGAN FISHBONE ANALYSIS/ISHIKAWA DIAGRAM



DUMMY



Tematik



Menurunnya aksesibilitas ke Daya Tarik Wisata (DTW)



Catatan • Setiap penjabaran lanjutan merupakan hasil dari pertanyaan “kenapa” • Dalam menjawab pertanyaan tersebut harus menggunakan prinsip MECE (mutually exclusive and collectively exhaustive) • Identifikasi akar masalah sebaiknya berlandaskan data & informasi



Holistik



Menurunnya kemantapan jalan menuju DTW



Tidak ada pengembangan atraksi & DTW baru Rendahnya pengunjung yang kembali berkunjung Kualitas amenitas rendah



Penentuan tema-tema prioritas dalam suatu kurun waktu perencanaan



Kapasitas jalan tidak mampu menampung volume kendaraan terkini



Tema-tema prioritas dijabarkan secara menyeluruh & komprehensif (hulu→ hilir)



Menurunnya kontribusi sektor pariwisata



Pengunjung jenuh dengan atraksi yang ada Rendahnya informasi yang dimiliki calon pengunjung



Rendahnya promosi



Pengunjung merasa kurang nyaman saat berkunjung



Menurunnya jumlah pengunjung



24



MENYUSUN PROYEK PRIORITAS DENGAN LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS



DUMMY



Tujuan



Sasaran



Output



Aktivitas



Meningkatkan kontribusi sektor pariwisata



Meningkatnya aksesibilitas menuju DTW Peningkatan kemantapan jalan ke DTW Preservasi jalan ruas M-N Preservasi jalan ruas O-P Peningkatan kapasitas jalan menuju DTW



Pelebaran jalan ruas X-Y Pelebaran jalan ruas A-B



Integratif Meningkatnya jumlah pengunjung



Indikator Jumlah PAD



Tingkat aksesibilitas Persentase kemantapan jalan Panjang jalan yang dipreservasi Panjang jalan yang ditingkatkan kapasitasnya Panjang jalan yang ditingkatkan kapasitasnya Jumlah pengunjung



Integrasi dalam pelaksana (K/L/PD) danDTW baru yang Jumlah keterpaduan sumber pendanaan dikembangkan



Pengembangan DTW baru



Pengembangan DTW Air terjun X



Pengembangan DTW Terjun lenting Peningkatan kualitas amenitas



Jumlah DTW baru yang dikembangkan Persentase DTW dengan amenitas mumpuni



Target



Pelaksana/ Pemangku Kepentingan



Indikasi Sumber Pendanaan



Rp 5 Miliar



Tinggi 95% 15 km



Kemen PUPR



15 km



Dinas Bina Marga



APBN K/L PHDN



20 km



10 km 10 km



Dinas Bina Marga & Kemen PUPR



APBD, DAK APBD, DAK



3,5 juta 2 DTW baru 1 DTW baru



1 DTW baru



Dinas Pariwisata, Kemen Parekraf, & Swasta



DAK



Swasta



90%



Renovasi fasilitas toilet



Jumlah fasilitas toilet yang direnovasi



100 toilet



Pembangunan fasilitas toilet



Jumlah fasilitas toilet yang dibangun



100 toilet



Dinas Perkim, Dinas Pariwisata, Kemen PUPR, & Kemenparekraf



APBD, DAK APBD, DAK



25



ILUSTRASI IMPLEMENTASI PENDEKATAN THIS DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA



DUMMY



Aktivitas



Target



Pelaksana/Pemangku Kepentingan



Sumber Pendanaan



Preservasi Jalan Ruas O-P



15 km



Dinas Bina Marga & Kemen PUPR



PHDN



Aktivitas



Target



Pelaksana/Pemangku Kepentingan



Sumber Pendanaan



Pelebaran jalan ruas A-B



10 km



Dinas Bina Marga & Kemen PUPR



APBD, DAK



Spasial Aktivitas



Target



Pelaksana/Pemangku Kepentingan



Sumber Pendanaan



Pengembangan DTW Terjun lenting



1 DTW baru



Dinas Pariwisata, Kemen Parekraf, & Swasta



Swasta



Keterangan : DTW yang ada saat ini : DTW baru



: Jalan tol : Jaringan jalan



Keterkaitan dalam hal lokasi dari berbagai kegiatan yang terintegrasi



26



Pendekatan Joining the Dots dalam Perencanaan Pembangunan Berorientasi jangka panjang, ekspansif, dan lebih fleksibel Berfokus/melihat pada gambaran yang lebih luas dan berfikir secara lokal dalam menghadapi tantangan



Cultural changes



Nilai



Operational changes Delivering good design



Meningkatkan kualitas dan kepercayaan lintas stakeholders baik lokal/regional



1.



“Local knowledge” terintegrasi di dalam Perencanaan.



2. 3. 4.



Tujuan dan kriteria evaluasi pembangunan harus jelas. Spatial plans menjadi panduan pembangunan wilayah. Strategic Economic Plans harus berkaitan dengan Local plans. Berfokus pada menciptakan pilihan dibanding justifying decisions. Penggunaan strategic modelling untuk mengevaluasi berbagai pilihan di berbagai outcomes. Pentingnya kerjasama antar Lembaga.



5. 6. 7.



Pilar



27



Spatial Planning Strategic Economy Plans Strategic Modelling for evaluating outcomes



Contoh Connecting the Dots



Pendidikan Vokasi Berbasis Industri



Sumber Daya Alam (Bahan Mentah) Local knowledge



Ekspor Pasar Lokal



Industri Pengolahan



Impor Barang Pelabuhan



Kerja Sama Antar Lembaga Ekspor Moda Angkutan



Sumber Daya Energi Terbarukan



28



CATATAN PENUTUP



1. Identifikasi sumber pendanaan pada masing-masing proyek/aktivitas; 2. Identifikasi persyaratan dan ketentuan yang berlaku serta linimasa pada masing-masing sumber pendanaan; serta 3. Segera penuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku sebaik mungkin.



29



Terima Kasih