3 Modul Praktikum Daring Fisika Dasar 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TETAPAN PEGAS KODE MODUL: TP A. Tujuan Menentukan nilai konstanta pegas.



B. Petunjuk Simulasi 1. Simulasi



menggunakan



aplikasi



dari



Phet dan



dapat diakses melalui



link



https://phet.colorado.edu/sims/html/masses-and-springs/latest/masses-andsprings_en.html. 2. Simulasi juga dapat diakses melalui link https://bit.ly/PraktikumFisdas1Daring. 3. Simulasi yang digunakan pada tab Lab.



Gambar 1 Simulasi Tetapan Pegas



C. Dasar Teori Pegas merupakan bahan elastis yang menyimpan energi mekanik. Dalam elastisitas, 1



terdapat Hukum



Hooke yang



sebuah pegas tidak



menyatakan



melebihi



batas



bahwa



elastisitasnya,



β€œJika



gaya



yang



pertambahan



diberikan



pada



panjang pegas akan



berbanding lurus dengan gaya yang diberikan tersebut”.



Gambar 2 Hukum Hooke Dari gambar diatas maka berdasarkan bunyi Hukum Hooke, maka didapatkan persamaan :



𝐹 = βˆ’π‘˜βˆ†π‘₯..........................................(1) 𝐹 adalah nilai gaya pegas (𝑁) π‘˜ adalah nilai konstanta pegas (𝑁/π‘š) βˆ†π‘₯ adalah nilai pertambahan panjang pegas (π‘š) Periode adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran sempurna. Nilai dari periode pada pegas didapatkan melalui persamaan : π‘š



𝑇 = 2πœ‹ √ π‘˜ ..........................................(2) 𝑇 adalah nilai periode pada pegas (𝑠) π‘š adalah nilai massa beban (π‘š) π‘˜ adalah nilai konstanta pegas (𝑁/π‘š) Suatu pegas yang digantung secara vertikal dan diberikan beban akan berada dalam keadaan setimbang dengan simpangan sejauh x dibandingkan tanpa pembebanan. Apabila 2



beban tersebut diberikan simpangan lagi sejauh Ξ”y kemudian dilepaskan, maka beban tersebut akan mengalami Gerak Harmonik Sederhana. Setiap partikel yang mengalami gerak harmonik sederhana (getaran selaras) dan berlaku persamaan berikut: π‘˜



πœ” = βˆšπ‘š.................................................(3) πœ” adalah frekuensi sudut pegas (π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/𝑠) π‘˜ adalah nilai konstanta pegas (𝑁/π‘š) π‘š adalah nilai massa beban (π‘˜π‘”)



D. Langkah Praktikum Simulasi Cara Statis:



1.



Buka aplikasi simulasi.



2.



Pilih tab Lab pada simulasi.



3.



Atur nilai massa beban pada simulasi.



4.



Atur level konstanta pegas pada simulasi.



5.



Pasangkan penggaris pada simulasi ke samping pegas untuk melihat simpangan yang terjadi pada pegas.



6.



Perhatikan nilai 𝑦0 , lalu pasangkan beban dan ukur nilai 𝑦.



7.



Hitung nilai konstanta pegas berdasarkan data yang diperoleh.



8.



Foto perhitungan sebagai bukti pengerjaan perhitungan.



9.



Screenshot simulasi sebagai bukti telah melaksanakan praktikum.



10. Lakukan langkah 3-8 untuk 3 variasi massa yang berbeda di setiap level konstanta. Nilai konstanta berbeda untuk setiap praktikan dalam satu kelompok. 11.



Catatlah nilai yang didapatkan dari simulasi pada Lembar Kerja Mahasiswa.



Cara Dinamis: 1. Buka aplikasi simulasi. 2. Pilih bagian Lab pada simulasi. 3



3. Atur nilai massa beban pada simulasi sesuai dengan nilai massa beban yang digunakan pada cara statis. 4. Atur level konstanta pegas pada simulasi sesuai dengan nilai konstanta yang digunakan pada cara statis. 5. Pasangkan penggaris pada simulasi ke samping pegas untuk melihat simpangan yang akan diberikan pada pegas. 6. Pasangkan beban pada pegas. 7. Atur nilai simpangan yang akan diberikan sesuai pada LKM. 8. Catat waktu yang dibutuhkan pegas untuk menempuh 5 kali osilasi (dapat menggunakan stopwatch pada simulasi). 9. Hitung nilai konstanta pegas berdasarkan data yang diperoleh. 10. Foto perhitungan sebagai bukti pengerjaan perhitungan. 11. Screenshot simulasi sebagai bukti telah melaksanakan praktikum. 12. Lakukan langkah 3-10 untuk 3 variasi massa yang berbeda di setiap level konstanta, setiap variasi massa dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.



E. Tugas Pendahuluan 1.



Dapatkan persamaan (3) dengan menggunakan persamaan (1)!



2.



Dapatkan persamaan π‘˜ =



3.



Turunkan persamaan pegas gabungan bila terdapat 2 pegas dihubungkan seri dan



4πœ‹2 π‘š 𝑇2



dari hasil nomor 1!



parallel! 4.



Apa itu getaran selaras dan berikan contohnya!



4



GERAK PELURU KODE MODUL: GP A. Tujuan 1. Mengetahui prinsip dari gerak peluru. 2. Mengetahui nilai kecepatan peluru pada gerak peluru. 3. Mengetahui posisi peluru saat t pada gerak peluru.



B. Petunjuk Simulasi 1. Menggunakan simulasi dari Phet dan dapat diakses melalui link https://phet.colorado.edu/sims/projectile-motion/projectile-motion_in.html. 2. Simulasi juga dapat diakses melalui link bit.ly/PraktikumFisdas1Daring. 3. Simulasi yang digunakan pada tab Lab.



Gambar 1 Simulasi Gerak Peluru



C. Dasar Teori Gerak peluru merupakan perpaduan gerak antara gerak arah horizontal (sumbu π‘₯) dan 5



gerak arah vertikal (sumbu 𝑦). Apabila sebuah peluru ditembakkan dari sebuah meriam dengan sudut dan kecepatan tertentu, maka akan terdapat kecepatan pada sumbu π‘₯ dan sumbu 𝑦. Dengan mengetahui



kecepatan awal dan sudut yang digunakan, maka kecepatan diarah



sumbu π‘₯ dan sumbu 𝑦 akan kita dapatkan dengan menggunakan persamaan.



Gambar 2 Gerak Parabola Persamaan yang digunakan untuk menentukan kecepatan pada sumbu x pada saat t adalah



𝑣π‘₯ = 𝑣0 cos πœƒβ€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦.(1) Keterangan: 𝑣π‘₯ adalah kecepatan peluru pada sumbu x (π‘š/𝑠) 𝑣0 adalah kecepatan ketika peluru ditembakan (π‘š/𝑠) πœƒ adalah sudut elevasi ketika peluru ditembakan (Β°) Persamaan yang digunakan untuk menentukan kecepatan pada sumbu y pada saat t adalah



𝑣𝑦 = 𝑣0 sin πœƒ βˆ’ 𝑔𝑑…………………………………..(2) Keterangan: 𝑣𝑦 adalah kecepatan peluru pada sumbu y (π‘š/𝑠) 𝑣0 adalah kecepatan ketika peluru ditembakan (π‘š/𝑠) πœƒ adalah sudut elevasi ketika peluru ditembakan (Β°) 𝑔 adalah percepatan gravitasi bumi (π‘š/𝑠 2) 6



𝑑 adalah waktu pada saat kecepatan akan ditentukan (𝑠) Adapun persamaan untuk menentukan kecepatan yang dialami oleh peluru setiap saat adalah penjumlahan dari kecepatan diarah sumbu x dan sumbu y 1



𝑣 = (𝑣π‘₯



2



+ 𝑣𝑦 2 )2 ………………………………….…(3)



Keterangan: 𝑣 adalah kecepatan setiap saat dari peluru (π‘š/𝑠) 𝑣π‘₯ adalah kecepatan peluru pada sumbu x (π‘š/𝑠) 𝑣𝑦 adalah kecepatan peluru pada sumbu y (π‘š/𝑠) Pada saat peluru ditembakkan dari Meriam dan jatuh ke tanah, maka akan memiliki waktu tempuh, serta posisi peluru pada saat jatuh ke tanah. Untuk menentukan besar dari jarak peluru jatuh dari posisi awal didapatkan dari persamaan. Persamaan yang digunakan untuk menentukan posisi peluru pada sumbu x adalah



π‘₯ = (𝑣0 cos πœƒ) 𝑑…………………………………………………..…(4) Keterangan: π‘₯ adalah posisi peluru pada sumbu x (π‘š) 𝑣0 adalah kecepatan ketika peluru ditembakan (π‘š/𝑠) πœƒ adalah sudut elevasi ketika peluru ditembakan (Β°) 𝑑 adalah waktu pada saat kecepatan akan ditentukan (𝑠) Persamaan yang digunakan untuk menentukan posisi peluru pada sumbu y adalah 1



𝑦 = (𝑣0 sin πœƒ) 𝑑 βˆ’ 2 𝑔𝑑 2……………………………………..(5) Keterangan: 𝑦 adalah posisi peluru pada sumbu y (π‘š) 𝑣0 adalah kecepatan ketika peluru ditembakan (π‘š/𝑠) πœƒ adalah sudut elevasi ketika peluru ditembakan (Β°) 𝑑 adalah waktu pada saat kecepatan akan ditentukan (𝑠) 𝑔 adalah percepatan gravitasi bumi (9.8 π‘š/𝑠 2) 7



D. Langkah Praktikum Simulasi 1.



Buka aplikasi simulasi.



2.



Pilih tab Lab pada simulasi



3.



Atur besar sudut dengan menggerakkan meriam



4.



Atur besar kecepatan dengan cara menggeser intial speed dibawah meriam



5.



Tekan ikon meriam dibagian bawah untuk menembakkan meriam



6.



Saat Meriam ditembakkan, stopwatch dinyalakan dan dimatikan tepat pada saat peluru jatuh ke tanah



7.



Catat waktu yang dibutuhkan peluru untuk jatuh ke tanah.



8.



Lakukan langkah 3-7 untuk 2 variasi kecepatan yang berbeda di setiap sudut yang berbeda. Nilai sudut dan kecepatan awal berbeda untuk setiap praktikan dalam satu kelompok.



9.



Hitung nilai 𝑣π‘₯ , 𝑣𝑦 , 𝑣, π‘₯, dan 𝑦.



10. Catat nilai yang didapatkan dari simulasi pada Lembar Kerja Mahasiswa. 11. Foto perhitungan sebagai bukti pengerjaan perhitungan. 12. Screenshot simulasi sebagai bukti telah melaksanakan praktikum.



E. Tugas Pendahuluan 1. Dapatkan persamaan dibawah ini dengan menggunakan persamaan (2)!



𝑣0 2 sin πœƒ 2 π‘¦π‘šπ‘Žπ‘₯ = 2𝑔 2. Jelaskan pada saat apakah gerak parabola mencapai ketinggian maksimum? 3. Apa saja yang mempengaruhi kecepatan pada gerak parabola? Jelaskan!



8



PERCEPATAN GRAVITASI BUMI KODE MODUL: PGB A. Tujuan Percobaan Menentukan nilai percepatan gravitasi bumi menggunakan metode simulasi bandul matematis.



B. Petunjuk Simulasi 1.



Menggunakan simulasi dari Phet dan dapat diakses melalui link https://phet.colorado.edu/sims/html/pendulum-lab/latest/pendulum-lab_en.html



2.



Simulasi juga dapat diakses melalui link bit.ly/PraktikumFisdas1Daring.



3.



Simulasi yang digunakan pada tab Lab.



Gambar 1 Simulasi percobaan Percepatan Gravitasi Bumi.



C. Dasar Teori Sebuah bandul diberikan simpangan πœƒ, dimana πœƒ cukup kecil (πœƒ < 10Β° ), kemudian dilepaskan, maka bandul akan berayun dalam mode getaran harmonik sederhana, karena itu berlaku persamaan: 9



2πœ‹ 𝑔 =√ 𝑇 𝐿



πœ”=



Dimana πœ” adalah frekuensi sudut (π‘Ÿπ‘Žπ‘‘/π‘‘π‘’π‘‘π‘–π‘˜), 𝑇 adalah periode getaran (𝑠), 𝐿 adalah panjang tali (π‘š), dan 𝑔 adalah percepatan gravitasi bumi (π‘š/𝑠 2).



D. Langkah Praktikum Simulasi 1. Buka aplikasi simulasi. 2. Berikan simpangan sebesar πœƒ = 8Β°. 3. Catat waktu tempuh yang dibutuhkan bandul untuk mengalami lima kali getaran (satu getaran : dari titik awal kembali ke titik awal). 4. Lakukan pengulangan sebanyak lima kali. 5. Hitung nilai percepatan gravitasi bumi berdasarkan data yang telah diperoleh. 6. Foto perhitungan sebagai bukti pengerjaan perhitungan. 7. Tangkap layar (screenshoot) simulasi sebagai bukti pengerjaan simulasi. 8. Ulangi langkah (3) – (5) sebanyak 5 kali dengan menggunakan panjang tali yang berbeda. Panjang tali berbeda untuk setiap anak dalam satu kelompok. 9. Catat hasil pengukuran kedalam tabel.



E. Tugas Pendahuluan 1.



Jelaskan dan turunkan bagaimana persamaan berikut didapatkan:



4πœ‹ 2 𝑔= 𝑀 dengan 𝑀 adalah gradien/kemiringan grafik 𝑇 sebagai fungsi panjang tali 𝐿. 2.



Berdasarkan persamaan πœ”



𝑔



= √𝐿



:



a. Bagaimana pengaruh panjang kawat terhadap periode (𝑇)? b. Bagaimana pengaruh massa bandul terhadap periode (𝑇)? 10



3.



Seandainya percobaan ini dilakukan di bulan, apa yang akan terjadi dengan nilai percepatan gravitasinya dibandingkan dengan nilai percepatan gravitasi hasil percobaan di bumi? Jelaskan!



11



GELOMBANG KODE MODUL: GMB



A. Tujuan 1. Mengetahui prinsip dasar gelombang 2. Menentukan cepat rambat gelombang 3. Mengetahui pengaruh amplitudo dan frekuensi pada cepat rambat gelombang



B. Petunjuk Simulasi 1. Menggunakan simulasi dari Phet dan dapat diakses melalui link https://phet.colorado.edu/en/simulation/wave-on-a-string 2. Simulasi juga dapat diakses melalui link bit.ly/PraktikumFisdas1Daring.



Gambar 1 Simulasi Gelombang



C. Dasar Teori Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang berdasarkan arah getarnya dibagi 12



menjadi dua, gelombang tranversal dan gelombang longitudinal. Gelombang tranversal adalah gelombang bergerak yang osilasinya tegak lurus terhadap arah gelombang atau jalur rambat. Contoh sederhana diberikan oleh gelombang yang dapat dibuat pada panjang tali secara horizontal dengan menjangkar satu ujung dan memindahkan ujung lainnya ke atas dan ke bawah. Gelombang longitudinal adalah gelombang di mana perpindahan media berada dalam arah yang sama dengan, atau arah yang berlawanan dengan, arah propagasi gelombang. Gelombang longitudinal termasuk gelombang suara (getaran dalam tekanan, partikel perpindahan, dan kecepatan partikel yang diperbanyak dalam media elastis) dan gelombang-P seismik (diciptakan oleh gempa bumi dan ledakan).



Gambar 2 Gelombang Berdasarkan Arah Getarnya Gelombang dalam perambatannya memiliki panjang gelombang. Panjang gelombang adalah panjang atau jarak yang ditempuh gelombang dalam satu gelombang. Secara matematis panjang gelombang dapat dituliskan sebagai berikut. 𝑠



πœ† = 𝑛………………………………………(1) Keterangan: 13



πœ† adalah panjang gelombang (m) 𝑠 adalah panjang gelombang seluruhnya (m) 𝑛 adalah jumlah gelombang yang terukur Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam satuan waktu. Secara matematis cepat rambat gelombang dapat dituliskan sebagai berikut. πœ†



𝑣 = πœ†π‘“ = 𝑇…………………………(2) Keterangan: 𝑣 adalah cepat rambat gelombang (π‘š/𝑠) πœ† adalah panjang gelombang (π‘š) 𝑓 adalah frekuensi gelombang (𝐻𝑧) 𝑇 adalah periode gelombang (𝑠)



D. Langkah Praktikum Simulasi 1.



Buka aplikasi simulasi.



2.



Atur simulasi menjadi Oscillate.



3.



Atur simulasi menjadi No End.



4.



Atur Damping ke posisi none dan Tension ke posisi high, serta tampilkan Rulers dan Reference Line.



14



5.



Atur amplitudo dan frekuensi pada simulasi.



6.



Tentukan nilai 𝑠 yang terbaca pada penggaris.



7.



Hitung banyak gelombang yang terjadi.



8.



Hitung panjang gelombang yang terjadi dan kecepatan rambat gelombang tersebut.



9.



Foto perhitungan sebagai bukti pengerjaan perhitungan.



10. Screenshot simulasi sebagai bukti telah melaksanakan praktikum. 11. Lakukan langkah 4-8 untuk variasi amplitudo dan frekuensi yang berbeda untuk setiap anak dalam satu kelompok. 12. Catatlah nilai yang didapatkan dari simulasi pada Lembar Kerja Mahasiswa.



E. Tugas Pendahuluan 1. Jelaskan perbedaan gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik berdasarkan medium perambatannya! 2. Tentukan persamaan kecepatan dan percepatan gelombang dari persamaan posisi! 𝑦 = 𝐴 sin(π‘˜π‘₯ βˆ’ πœ”π‘‘) 3. Apakah cahaya termasuk gelombang mekanik atau gelombang elektromagnetik?



15



MENARA AIR KODE MODUL: MAR



A. Tujuan 1. Memahami Prinsip Hukum Bernoulli. 2. Menentukan kecepatan aliran air yang keluar dari lubang pada tangki bocor. 3. Menentukan jarak terjauh jatuhnya air di permukaan tanah.



B. Petunjuk Simulasi 1. Menggunakan simulasi dari Phet dan dapat diakses melalui link https://phet.colorado.edu/en/simulation/legacy/fluid-pressure-and-flow. 2. Simulasi juga dapat diakses melalui link bit.ly/PraktikumFisdas1Daring. 3. Simulasi yang digunakan pada tab Water Tower.



Gambar 1 Simulasi Menara Air



C. Dasar Teori Fluida dinamis adalah fluida yang mengalir terus-menerus atau bergerak terhadap 16



sekitarnya. Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan, energy kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama disetiap titik sepanjang aliran fluida ideal.



Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk menentukan



kecepatan zat cair yang keluar dari lubang pada dinding tabung.



Gambar 2 Tabung berlubang Dari gambar, diatas besarnya kecepatan air yang mengalir melalui sebuah lubang pada tangki



𝑣 = √2π‘”β„Ž.....................................................(1) 𝑣 adalah kecepatan aliran air (m/s) 𝑔 adalah percepatan gravitasi bumi (m/s2) β„Ž adalah tinggi air diatas lubang (m)



Selain itu besarnya jarak air yang keluar melalui lubang pada tangki adalah



π‘₯ = 2βˆšβ„Ž1 β„Ž2 .............................................(2) π‘₯ adalah jarak air yang keluar melalui tangki (π‘š) β„Ž1 adalah tinggi air diatas lubang (π‘š)



17



β„Ž2 adalah tinggi menara air (π‘š)



D. Langkah Praktikum Simulasi 1. Buka link simulasi . 2. Pilih bagian water tower pada simulasi. 3. Isi tangki sesuai level ketinggian air yang diinginkan. 4. Ubah pengaturan keran menjadi Match Leakage. 5. Buka tangki. 6. Ukur ketinggian β„Ž1 dan β„Ž2 tangki dengan ruler lalu catat. 7. Hitung nilai kecepatan air yang keluar pada lubang dan catat. 8. Hitung jarak semburan air yang keluar melalui lubang dihitung tegak lurus dari badan tangka dan catat. 9. Tangkap layar (Screenshoot) sebagai bukti pengerjaan simulasi. 10. Ulangi langkah 3-9 dengan menggunakan nilai β„Ž1 dan β„Ž2 yang berbeda untuk setiap praktikan dalam satu kelompok.



E. Tugas Pendahuluan 1. Dapatkan rumus persamaan 1 dan persamaan 2! 2. Sebuah drum berbentuk silinder terisi penuh dengan air. Tinggi silinder 1,5 m dan pada ketinggian 90 cm dari dasar drum dibuat lubang sempit untuk mengalirkan air. Jika percepatan gravitasi 10 m/s, Tentukan : a. Kecepatan semburan air. b. Waktu yang dibutuhkan air untuk sampai di tanah. c. Jarak jatuhnya air diukur dari dinding drum.



18



GLB dan GLBB Kode Modul: GLB dan GLBB A. Tujuan 1. Mengetahui prinsip Gerak Lurus Beraturan (GLB). 2. Mengetahui prinsip Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).



B. Petunjuk Simulasi 1. Menggunakan simulasi dari Phet dan dapat diakses melalui link https://phet.colorado.edu/en/simulation/legacy/moving-man. 2. Simulasi juga dapat diakses melalui link bit.ly/PraktikumFisdas1Daring. 3. Simulasi yang dipilih yaitu Introduction



Gambar 1 Simulasi GLB dan GLBB C. Dasar Teori Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus dengan kecepatan tetap, maka percepatannya sama dengan nol. Artinya gerakan benda tersebut memiliki kecepatan yang sama atau konstan. Gerakan lurusnya yang beraturan sendiri bermula dari sebuah gerak. Sedangkan gerak memiliki arti yaitu perubahan posisi objek dari titik awal 19



ke tujuan. Setiap adanya perubahan atau pergerakan, tentunya disebut sebagai gerak. Sehingga persamaan geraknya adalah: (1)



π‘₯ = 𝑣𝑑



Gambar 2 (a) Grafik v-t pada GLB (b) Grafik x-t pada GLB Sehingga jika gambar grafik v-t dan s-t dapat dilihat pada Gambar 2. Karena v konstan maka 𝑣1 = 𝑣2 yang artinya



𝑠1 𝑑1



=



𝑠2 𝑑2



.



Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) merupakan gerak lurus dengan percepatan konstan, yaitu dimana kecepatan berubah teratur selama gerak berlangsung. Pada gerak lurus berubah beraturan, gerak benda dapat mengalami percepatan jika nilai percepatan positif, atau perlambatan jika nilai percepatan negatif. Gerak benda yang mengalami percepatan disebut GLBB dipercepat, sedangkan gerak yang mengalami perlambatan disebut GLBB diperlambat.



Jika π‘Ž = π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘‘π‘Žπ‘›, maka untuk menentukan perpindahan sebuah partikel dapat dipergunakan fakta bahwa bila percepatan konstan maka kecepatan rata-rata dalam 20



sembarang selang waktu sama dengan setengah dari jumlah kecepatan awal dan kecepatan akhir partikel tersebut pada selang waktu itu. Sehingga kecepatan rata-rata antara nol dan t adalah:



𝑣̅ =



𝑣0 + 𝑣1 2



(2)



Dimana 𝑣̅ merupakan kecepatan rata-rata, maka persamaan diatas menjadi:



𝑣𝑑2 = 𝑣02 + 2π‘Žπ‘₯



(3)



D. Langkah Praktikum Simulasi Langkah praktikum simulasi GLB. 1. Buka aplikasi simulasi. 2. Pilih menu introduction pada simulasi. 3. Atur posisi pada βˆ’10 π‘š. 4. Atur kecepatan yang diinginkan. 5. Tekan tombol play kemudian pause ketika sudah mencapai jarak yanga diinginkan. 6. Catat waktu tempuh pada LKM. 7. Hitung jarak yang ditempuh dan catat. 8. Lakukan langkah 3-7 untuk 3 variasi kecepatan yang berbeda untuk setiap praktikan dalam satu kelompok. 9. Tangkap layar (screenshot) simulasi sebagai bukti telah melaksanakan praktikum.



GLBB 1. Buka aplikasi simulasi. 2. Pilih menu introduction pada simulasi. 3. Atur posisi pada βˆ’10 π‘š. 4. Atur kecepatan yang diinginkan. 5. Atur percepatan yang diinginkan, pada percobaan 4-6 gunakan percepatan (+), pada percobaan 7-9 gunakan perlambatan (-).



21



6. Tekan tombol play kemudian pause ketika sudah mencapai jarak yanga diinginkan. 7. Catat waktu tempuh pada LKM. 8. Hitung jarak yang ditempuh. 9. Lakukan langkah 3-8 untuk 3 variasi kecepatan yang berbeda untuk setiap praktikan dalam satu kelompok. 10. Tangkap layar (screenshot) simulasi sebagai bukti telah melaksanakan praktikum.



E. Tugas Pendahuluan 1. Turunkan 3 persamaan GLBB berikut! a.



𝑣𝑑 = 𝑣0 + π‘Žπ‘‘ 1



b. 𝑠 = 𝑣0 𝑑 + 2 π‘Žπ‘‘ 2 c.



𝑣𝑑2 = 𝑣02 + 2π‘Žπ‘ 



2. Berikan contoh GLB dalam kehidupan sehari-hari serta penjelasannya! 3. Sebutkan dan jelaskan syarat suatu benda dapat dikatakan GLB dan GLBB!



22



VEKTOR KODE MODUL: VEKTOR A. Tujuan 1. Mengetahui prinsip vektor. 2. Mengetahui cara menjumlahkan dua buah vektor.



B. Petunjuk Simulasi 1. Menggunakan simulasi dari Phet dan dapat diakses melalui link https://phet.colorado.edu/sims/html/vector-addition/latest/vector-addition_en.html. 2. Simulasi juga dapat diakses melalui link bit.ly/PraktikumFisdas1Daring. 3. Simulasi yang dipilih yaitu Lab



Gambar 1 Simulasi Vektor



C. Dasar Teori Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah berbeda dengan besaran skalar yang hanya memiliki nilai. Vektor diilustrasikan dalam bentuk anak panah dengan pangkal anak panah menunjukkan titik awal vektor dan ujung anak panah menunjukkan titik ujung vektor. 23



Menjumlahkan vektor dengan metode jajaran genjang ini pada prinsipnya adalah membentuk jajaran genjang dari setiap dua vektor yang akan dijumlahkan, dan diagonal panjangnya menyatakan vektor resultannya. Vektor resultan tersebut menyatakan hasil βƒ—βƒ—βƒ—1 dan βƒ—βƒ—βƒ— penjumlahan antara vektor 𝑉 𝑉2 , atau kita tuliskan sebagai



βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—π‘Ÿ = βƒ—βƒ—βƒ— 𝑉 𝑉1 + βƒ—βƒ—βƒ— 𝑉2 ……………………………….(1) βƒ—βƒ—βƒ— π‘‰π‘Ÿ adalah besar resultan vektor βƒ—βƒ—βƒ—1 adalah Vektor 1 𝑉 βƒ—βƒ—βƒ— 𝑉2 adalah Vektor 2



Gambar 2 Metode Jajaran Genjang Dari gambar diatas dengan metode jajaran genjang, maka di dapat besar vektor resultan adalah :



βƒ—βƒ—βƒ— π‘‰π‘Ÿ = √|𝑉1 |2 + |𝑉2 |2 + 2|𝑉1 ||𝑉2 | cos πœƒβ€¦β€¦β€¦β€¦β€¦β€¦(2) Keterangan: βƒ—βƒ—βƒ—1 adalah Vektor 1 𝑉 βƒ—βƒ—βƒ— 𝑉2 adalah Vektor 2 𝑉1 adalah Besar Vektor 1 𝑉2 adalah Besar Vektor 2 βƒ—βƒ—βƒ— π‘‰π‘Ÿ adalah Besar vektor resultan πœƒ sudut diantara dua vektor (Β°)



24



D. Langkah Praktikum Simulasi 1.



Buka aplikasi simulasi.



2.



Pilih bagian lab pada simulasi.



3.



Tarik vektor Biru untuk vektor a dan vektor Orange untuk vektor b dan letakan di pada grafik.



4.



Atur nilai vektor a dan b pada garis dengan cara klik tahan dan geser ujung garis vektor.



5.



Tampilkan nilai sudut vektor yang terbentuk dari vektor a dan b dengan menekan tombol derajat di kanan simulasi.



6.



Catat nilai masing – masing vektor a dan b pada tabel LKM.



7.



Catat besar sudut yang terbentuk di antara dua buah vektor.



8.



Hitung besar resultan dari kedua vektor.



9.



Tulis perhitungan besar resultan vektor untuk 10 kali perulangan sebagai bukti pengerjaan perhitungan pada Lembar Kerja Mahasiswa.



10. Tangkap layar (screenshoot) simulasi sebagai bukti telah melaksanakan praktikum. 11. Ulangi langkah 3-9 untuk nilai vektor a dan b serta sudut yang berbeda untuk setiap pengulangan dan setiap praktikan dalam satu kelompok.



E. Tugas Pendahuluan Perhatikan Gambar dibawah ini.



25



Diketahui kedua vektor masing – masing besarnya 𝑉1 = 14.1 dan 𝑉2 = 18, dengan sudut yang dibentuk kedua vektor tersebut adalah sebesar 45Β° . Tentukan besar dan arah reslutan kedua vektor tersebut dengan menggunakan metode penguraian!



26