3 Pengorbanan Rasulullah Yang Mengharukan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

3 Pengorbanan Rasulullah Yang Mengharukan



Sedangkan Ibnu Katsir dalam Tafsir Qur'anil Adzim berkata, "Allah SWT menyebutkan limpahan nikmat yang telah diberikan-Nya kepada orang-orangy mukmin melalui seorang rasul yang diutus oleh-Nya dari kalangan mereka sendiri, yakni dari bangsa mereka dan sebahasa dengan mereka."



Saudara-saudaraku, momentum Maulid Nabi seharusnya menjadikan kita lebih mencintai Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kecintaan itu membuat kita mengikuti beliau dan meneladaninya. Jangan sampai, maulid Nabi justru membuat kita semakin jauh dari sunnahnya. Diantara kasih sayang dan pengorbanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah tiga hal berikut: Untuk lebih mencintai Nabi, mendekati tanggal 12 Rabiul Awal yang diyakini sebagai hari kelahiran 1. Selalu Menginginkan Keselamatan dan Kebaikan Rasulullah, Maulid Nabi, perlu kita putar kembali bagi Umatnya ingatan kita kepada besarnya kasih sayang dan pengorbanan beliau untuk umatnya. Kasih sayang Rasulullah senantiasa menginginkan keselamatan itu, bahkan menjadi sifat Rasulullah yang dan kebaikan bagi umatnya, meskipun pada saat itu difirmankan Allah Ta'ala: mereka masih menentang dakwah Rasulullah. Bahkan memusuhi dan menyakiti hati Sang Nabi. ‫يص َعلَ ْي ُك ْم‬ ٌ ‫س ُك ْم َع ِزي ٌز َعلَ ْي ِه َما َعنِتُّ ْم َح ِر‬ ُ ‫ قَ ْد َجا َء ُك ْم َر‬Rasulullah tidak ingin umatnya diadzab Allah, ِ ُ‫سو ٌل ِمنْ أَ ْنف‬ ‫ بِا ْل ُمؤْ ِمنِينَ َر ُءوفٌ َر ِحي ٌم‬meskipun malaikat telah datang menawarkan Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari bantuan, seakan malaikat itu sudah tidak sabar kaummu sendiri, berat terasa olehnya dengan penderitaan Muhammad akibat permusuhan penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan kaum/kabilah tertentu. dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin (QS. At- Hari itu, Rasulullah berdarah-darah. Kakinya terluka Taubat : 128) oleh lemparan batu penduduk Thaif. Bukannya menerima dakwah Rasulullah, mereka justru Dalam menjelaskan ayat ini, Sayyid Qutb dalam mengusir Rasulullah dengan cacian dan batu. Betapa Tafsir Fi Zhilalil Qur'an mengatakan, "Allah tidak sedih hati Rasulullah saat itu. Kesedihannya bukan mengatakan 'rasul dari kalian' tetapi mengatakan karena merasakan sakitnya darah mengalir, tetapi 'dari kaummu sendiri'. Ungkapan ini lebih sensitif, karena umatnya belum mendapat hidayah. Jika air lebih dalam hubungannya dan lebih menunjukkan mata Rasulullah berlinang pada saat itu, itu bukan ikatan yang mengaitkan mereka. Karena beliau karena perihnya luka, tetapi karena sayangnya beliau adalah bagian dari diri mereka, yang bersambung kepada umat. dengan mereka dengan hubungan jiwa dengan jiwa, sehingga hubungan ini lebih dalam dan lebih Rasulullah kemudian bersimpuh, berdoa kepada sensitif." Allah dengan doa yang menyayat hati, terutama bagi Zaid bin Haritsah yang menemani beliau saat itu:



"Ya Allah, kepadaMu juga aku mengadukan kelemahan kekuatanku, kekurangan siasatku dan kehinaanku di hadapan manusia. Engkau Yang Paling Pengasih, Engkau adalah Tuhannya orangorang lemah, Engkaulah Tuhanku, kepada siapa hendak Kau serahkan diriku? Kepada orang jauh yang bermuka masam kepadaku, ataukah musuh yang akan menguasai urusanku? Aku tidak peduli asalkan Engkau tidak murka kepadaku, sebab sungguh teramat luas rahmat yang Engkau limpahkan kepadaku. Aku berlindung dengan DzatMu yang menyinari segala kegelapan dan yang karenanya urusan dunia dan akhirat menjadi baik, agar Engkau tidak menurunkan kemarahanMu kepadaku atau murka kepadaku. Engkaulah yang berhak menegurku hingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan kekuatan selain denganMu" Saat itulah kemudian malaikat datang kepada beliau dengan menawarkan bantuan untuk menghukum penduduk Thaif. "Wahai Rasulullah, berilah aku perintahmu. Jika engkau mau aku menghimpitkan kedua bukit ini pun niscaya aku akan lakukan!" Rasulullah menjawab, "Jangan... Jangan! Bahkan aku berharap Allah akan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka keturunan yang akan menyembah Allah semata, tidak disekutukanNya dengan apa pun... !" Berkat doa Rasulullah ini, beberapa tahun kemudian penduduk Thaif menjadi ahli tauhid. Bahkan ketika ada kasus murtad sepeninggal Rasulullah, Thaif merupakan salah satu daerah yang steril dari kemurtadan. Pada kesempatan yang lain, sahabat beliau Thufail bin Amr datang mengadukan kaumnya yang tidak mau menerima dakwah, bahkan menentangnya.



Thufail meminta Rasulullah berdoa kepada Allah untuk kehancuran penduduk Daus, namun beliau berdoa dengan doa lain yang membuatnya terpesona. “Ya Allah, tunjukilah penduduk Daus dan bawalah mereka ke sini sebagai orang-orang Islam,” berkat doa Rasulullah ini, kelak ketika seusai perang Khaibar penduduk Daus datang ke Madinah untuk memberikan kabar gembira keislaman mereka. Tak kurang dari 80 keluarga datang bersama Thufail saat itu. Demikian juga dalam banyak kesempatan yang lain. Ketika orang-orang Quraisy dan kafir lainnya menentang Rasulullah dan mencaci makinya, beliau kerap membalas kejahatan mereka dengan doa: "Allaahummahdii qaumii, fainnahum laa ya'lamuun" (Ya Allah, ampunilah kaumku. Sesungguhnya mereka belum mengetahui). Keinginan Rasulullah agar umatnya berada dalam keselamatan dan kebaikan serta terhindar dari adzab ini diijabahi Allah dengan ketentuanNya. Dia mengistimewakan umat Muhammad dengan tidak menurunkan adzab kepada mereka. Tidak seperti kaum terdahulu, di saat mereka ingkar kepada ajaran Nabi, mereka dihukum dengan adzab yang menghancurkan dan menghabisi riwayat kaum tersebut. 2.



Memberi



Syafaat



bagi



Umatnya



Inilah kasih sayang dan pengorbanan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang kedua, yang tidak dimiliki oleh para nabi sebelumnya. Yakni syafaat untuk umat. Sebenarnya, setiap Nabi diberikan doa mustajab oleh Allah.



Namun, nabi-nabi sebelumnya telah menggunakan doa tersebut, sebagiannya sebagai senjata pamungkas untuk menghancurkan orang-orang kafir dengan adzab Allah. Adapun Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menyimpan doa tersebut sebagai syafaat bagi umatnya, kelak di hari hisab. Rasulullah bersabda:



3.



Meringankan



Sakaratul



Maut



Umatnya



Kasih sayang dan pengorbanan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak kalah besarnya terjadi pada akhir hayat beliau. Saat itu, Malaikat maut ditemani Jibril datang kepada beliau mengabarkan hendak mencabut nyawa beliau.



“Bolehkah aku masuk?” kata seseorang yang mengetuk pintu rumah Rasulullah. Saat itu Fatimah ْ ‫ست ََجابَةٌ فَتَ َع َّج َل ُك ُّل نَبِ ٍّى َد ْع َوتَهُ َوإِنِّى‬ ‫اختَبَأْتُ َدع َْوتِى‬ sang Nabi. ْ ‫ لِ ُك ِّل نَبِ ٍّى َدع َْوةٌ ُم‬menunggui َ‫شفَا َعةً ألُ َّمتِى يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة فَ ِه َى نَائِلَةٌ إِنْ شَا َء هَّللا ُ َمنْ َماتَ ِمنْ أُ َّمتِى ال‬ “Maaf, ayahku sedang demam,” jawab Fatimah. َ ‫ش ْيئًا‬ ْ ُ‫ ي‬Tetapi, Rasulullah yang tahu bahwa tamu itu adalah َ ِ ‫ش ِر ُك بِاهَّلل‬ "Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab, maka malaikat, beliau menyuruh Fatiman mempersilakan. setiap nabi menyegerakan doanya. Dan “Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sesungguhnya aku menyembunyikan doaku sebagai sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di syafa'at bagi umatku pada hari kiamat. Dan insya dunia. Dialah malaikatul maut,” Fatimah menahan Allah syafa'atku untuk setiap orang yang mati dari tangis, sadar akan berpisah dengan ayah tercinta. kalangan umatku dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun" (HR. Malaikat maut datang menghampiri, lalu mengajak Muslim) Jibril setelah Rasulullah menanyakannya. “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Subhanallah… Rasulullah bersabar dengan tanya Rasululllah, suaranya telah melemah. kesabaran yang sempurna, bahkan tidak dimiliki “Pintu-pintu langit telah dibuka, para malaikat telah oleh Nabi sebelumnya, untuk tidak menggunakan menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti "doa pamungkas" itu kecuali di akhirat nanti, kedatanganmu, ” kata Jibril. sebagai syafaat bagi umatnya. Di saat seperti itu, Rasulullah tetap memikirkan umatnya. Beliau tidak puas dengan jawaban Jibril Dalam hadits lain yang sangat panjang, dikisahkan untuk beliau saja. bahwa nanti di hari kiamat manusia ingin “Engkau tidak senang mendengar khabar ini wahai memperoleh syafaat. Mereka datang meminta kekasih Allah?” tanya Jibril. “Wahai Jibril, syafaat kepada Nabi Adam, Ibrahim, Nuh, Musa, bagaimana dengan nasib umatku kelak?” dan Isa. Tetapi semuanya malu meminta syafaat “Jangan khawatir, wahai Rasulullah, aku pernah kepada Allah. Maka mereka pun mendatangi mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan Rasulullah, dan beliau pun memintakan syafaat surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah kepada Allah. berada di dalamnya,” kata Jibril. Setelah itu, sesuai perintah Allah, malaikat maut perlahan-lahan mencabut ruh Rasulullah.



Fatimah dan Ali yang duduk di dekat Nabi tak kuasa menahan air mata. Bahkan Jibril juga tak "tega." Namun, Rasulullah justru meminta agar beliau menanggung sakaratul maut umatnya. “Ya Allah, dahsyat nian sakaratal maut ini, biarlah aku menanggung sakaratul maut ini, jangan (beratkan sakaratul maut) pada umatku," pinta Rasulullah. Setelah berwasiat “Ummatii, ummatii, ummatiii!” beliaupun menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sang Nabi terakhir yang sangat mencintai umatnya itupun menghadap Allah untuk selamanya. Fatimah dan Ali tak kuasa menahan duka dan kesedihan. Kita pun sangat pantas bersedih, bahkan di saat kita belum melakukan apapun untuk Islam, Rasulullah telah menanggung (sebagian) sakitnya sakaratul maut kita. Pertanyaannya, apakah kita kemudian terpanggil untuk lebih mencintai Nabi, mengikuti dan meneladaninya? Semoga momentum maulid Nabi membuat kita sadar kasih sayang dan pengorbanan Rasulullah, lalu kita pun mencintai Nabi, mengikuti dan meneladaninya. Wallaahu a'lam bish shawab.