5 Whys and Ishikawa (Practical Guidelines For Effective RCA) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

5 Why’s and Ishikawa : Practical Guidelines for Effective Root Cause Analysis Nena Nikita, GBSS, CSRS, SFPC, PMEC



Training overview



Effect



Cause Root Cause



Problem



Possible Cause/ Symptom



Diperlukan Root Cause Analysis (RCA) untuk memahami dan menyelesaikan permasalahan.



Training overview



RCA Techniques Ishikawa/ Fishbone Diagram



5 Why’s Analysis



Mind Mapping



Pareto Chart



Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)



Fault Tree Analysis



Cause & Effect Method



Scatter Plot Diagram



5 Whys



Training overview



Ishikawa Diagram



Untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat yang menjadi akar suatu permasalahan - Analisa sederhana - Dapat digunakan secara mandiri



Why? Why? Why? Why?



Why?



- Analisa yang lebih kompleks - Aplikasinya dikombinasikan dengan 5 Why’s



Chapter 1. Problem Definition 5 Why’s and Ishikawa : Practical Guidelines for Effective Root Cause Analysis



A situation that causes difficulties (Longman Dictionary)



PROBLEM



Masalah merupakan sesuatu yang menyimpang dari apa yang diharapkan, direncanakan dan ditentukan untuk dicapai sehingga masalah merupakan rintangan atau tantangan menuju tercapainya sebuah tujuan. (Prajudi Atmosudirjo, 1990)



Problem = Improvement Opportunity



Kunci 1 : Ketahui Stakeholders



Problem/Issue Permasalahan dirasakan hanya oleh individual/sectional/ departemental



Business Case Permasalahan dirasakan di level business atau tingkat yang lebih tinggi (melibatkan voice of customer)



Pain Points



Permasalahan dirasakan oleh customer



Kunci 2 : Gunakan Metode Yang Tepat Qualitative Research Collecting and analyzing non-numerical data to gather in-depth insights into a problem or generate new ideas



Quantitative Research Collecting and analyzing numerical data to gather in-depth insights into a problem or generate new ideas



1. 2. 3. 4. 5.



Interviews (5W1H – What,Why,Who,When,Where,How) Observations Focus Group Discussion Survey Secondary Research (mengumpulkan data dalam bentuk text, gambar, audio, video)



1. Descriptive (graphs, scatter plots, frequency table) 2. Experimental (time motion study) 3. Secondary Research (mengumpulkan data dari research lain yang relevan)



Kunci 3 : Penyampaian Saya ada masalah Pak dengan team Sales saya.



Semua team leader pasti punya masalah dengan teamnya.



Saya ada masalah Pak. Inquiry terlalu banyak, team Sales kewalahan. Saya ingin mengajukan tambahan karyawan.



Tidak ada penambahan karyawan!



#1 : Masalah tidak disampaikan secara jelas Saya ada masalah Pak. Inquiry terlalu banyak, team Sales saya kewalahan.



Lakukan alokasi karyawan dengan benar! Pokoknya semua harus jadi quotation



#2 : Masalah tidak terkonfirmasi oleh counterparts



#3 : Jump to Conclusion



Journey Map Sample Before Analysis



Sample After Analysis



Current Process



Sales



Customer order by call/email  Sales menerima pesanan dan merekap inquiry  Cek Stock  Sales mengirimkan Quotation by email



Platform



Manual (Call/Email)



Call/Email  Excel  Email



Team sales membutuhkan waktu lama Pain Points dalam memproses pesanan sehingga (Problem) response time ke customer lambat (3x24 jam) Team sales dapat secara efisien Touch Points menangani inquiry dan mempu (Goals) merepon pelanggan dalam waktu 1x24 jam



Pengecekan stock availability & rekap quotation untuk customer memakan waktu lama (2x24 jam) Pesanan customer terinput otomatis di system dan quotation dapat terkirim secara otomatis ke email pelanggan 1x24 jam



Chapter 2. 5 Why’s Technique 5 Why’s and Ishikawa : Practical Guidelines for Effective Root Cause Analysis



What is 5 Why’s? 5 Why merupakan suatu metode problem solving menggunakan teknik tanya-jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab akibat yang menjadi akar dari suatu permasalahan. 5 Whys bertujuan untuk menemukan titik lemah dari suatu produk/proses. Sakichi Toyoda Penemu metode 5 Whys



5 Why’s Cause Mapping



Problem Why?



Problem



Why?



Why?



Why?



Why?



Why?



Why? Contoh ilustrasi sederhana : 1. Saya terlambat 2. Mobil saya mogok di jalan 3. Bensin habis. 4. Lupa belum isi bensin. 5. Tidak melakukan daily check kendaraan



Why? Why? Why?



Notes : 5 hanya “rule of thumb”, terkadang kita perlu menanyakan lebih/kurang dari 5



Chain of events (Rantai Kejadian) Urutan kejadian yang menggambarkan hubungan sebab dan akibat



5 Why’s Cause Mapping (Non Actionable) Problem Response time ke customer lambat (3x24 jam)



Why? Team Sales kewalahan



Why?



XDeadline dari



customer minta cepat



XKurang orang Team sales membutuhkan waktu lama dalam memproses pesanan



Cek stock dan rekap quotation memerlukan lead time yang panjang



Why?



Why?



Why?



XCustomer is the king X Gak ada budget



penambahan Sales di tahun ini



Data stok di system seringkali tidak akurat



X Human error



X Terburu-buru



Membedakan Symptom & Root Cause Root Cause



Problem



Symtom Approach



Root Cause Approach



Error disebabkan pekerja Error disebabkan adanya yang kurang kegagalan pada system. Manusia aware/peduli hanya bagian dari proses Diperlukan training & motivasi karyawan agar lebih baik melakukan tugasnya



Diperlukan mekanisme untuk mencegah kesalahan, sehingga tidak terulang kembali



Overload/kekurangan karyawan



Perlu lebih efisien dalam menjalankan pekerjaan



Tidak ada sumberdaya untuk mencari akar masalah



Akar masalah perlu segera diperbaiki atau masalah akan muncul kembali



Possible Cause/ Symptom - Terlihat di permukaan - Symptom/Possible cause biasanya dapat diperbaiki dengan mengembalikan ke keadaan semula atau kembali normal (containment;correction)



- Muncul setelah dianalisis lebih mendalam - Root cause biasanya akan berujung pada action yang bersifat Non-Business As Usual (corrective; prevention)



Description



Possible Action Plan



Symptomp/ Possible Cause



Pekerja kurang kompeten



Training







Customer minta cepat



N/A



Tidak dilakukan preventive maintenance Belum adanya mekanisme/prosedur Cost Efficiency



Melakukan preventive maintenance



Supervisor kurang aware



Memberikan sosialisasi kpd Supervisor Dibuatkan system monitoring



Belum adanya system untuk melakukan monitoring



Root Cause



Non-Actionable Cause



 



Dibuatkan mekanisme/prosedur







N/A



  



5 Why’s Cause Mapping Problem



Why?



Why?



Why?



Why?



Why?



Possible Correction/Corrective Action Plan



CONTAINMENT;CORRECTION (Action Plan : Mengembalikan ke keadaan semula)



1st Why Notes : Terkadang kita perlu bertindak cepat atas “Why” yang berada di awal



CORRECTIVE;PREVENTIVE Action Plan : Non Business As Susual)



Last Why



Action Plans Action



Definition



Containment Action



Prompt action to define the problem extent and try to limit it or isolate the effect.



Correction Action



Immediate action to fix of the most obvious problem to remove the nonconformity.



Corrective Action



Concrete action to remove the root cause and prevent a concrete problem from ever happening again.



Preventive Action



Proactive action to prevent a potential problem happening in the future.



For example, stop the production, usage with certain conditions, use as is.



For example, rework, repair.



5 Why’s Cause Mapping Problem Response time ke customer lambat (3x24 jam)



Why? Team sales membutuhkan waktu lama dalam memproses pesanan



Why? Cek stock memerlukan lead time yang panjang



Why? Data stok di system seringkali tidak akurat, sehingga sales perlu melakukan cek fisik



Why? Identifikasi sering tertukar antara 1 barang dengan lainnya Tidak secara rutin melakukan stock opname



Rekap quotation memerlukan lead time yang panjang



Customer order melalui telp/email



Belum adanya system untuk mengcapture inquiry secara otomatis



Why? Belum adanya mekanisme penomoran stock secara proper Belum ada job desc/prosedur yang menyatakan secara jelas mengenai stock opname



Challenge & Tips : Challenge Kecenderungan untuk berhenti hanya pada Symptom dan seringkali berujung pada non-actionable causes (bersifat mengembalikan ke keadaaan normal)



Orang yang berbeda akan menemukan penyebab yang berbeda untuk masalah yang sama



Analisa root cause yang muncul menjadi banyak



Tips - Mampu membedakan antara symptom & root cause - Diperlukan tambahan data/analisa, atau bahkan kembali ke beberapa why sebelumnya - Jika tidak yakin dengan jawaban, tanyakan “Why” sekali lagi. - Pertanyaan “Why” bisa ditanyakan lebih variatif, tidak hanya sekedar “Mengapa gejala dapat terjadi” - Pastikan penyelidik maupun SME memiliki pengetahuan yang cukup terhadap permasalahan - In some cases, diperlukan diskusi dengan pihak-pihak yang terlibat - Penggunaan kata “dan” pada symptom sebaiknya dipisahkan karena akan menghasilkan analisa lanjutan yang berbeda - Gunakan Ishikawa diagram - Lakukan prinsip pareto (80-20 rule) untuk mencari penyebab paling dominan



Chapter 3. Ishikawa/Fishbone Diagram 5 Why’s and Ishikawa : Practical Guidelines for Effective Root Cause Analysis



What is Ishikawa Diagram? Ishikawa Diagram atau biasa dikenal dengan Fishbone Diagram adalah alat visual untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi secara detail semua possible cause yang terkait dengan suatu permasalahan/kondisi dan menemukan akar masalahnya.



Kaoru Ishikawa Penemu Ishikawa Diagram



Ishikawa Diagram bertujuan untuk menunjukkan berbagai pengaruh secara visual untuk mengidentifikasi akar penyebab suatu masalah.



Fishbone for Risk Management Untuk mencegah permasalahan yang mungkin muncul dengan mengidentifikasi faktorfactor yang dapat dikendalikan



Fishbone for Problem Solving Untuk mengatasi masalah yang telah terjadi dengan menemukan akar masalah dari factor penyebab paling dominan



Category 1



Category 2



Ishikawa Steps (1) Category 3



- Letakkan main problem atau Major Contributing Factor sebagai kepala ikan - Tentukan kategori besar/determinan sesuai working environment (bisa berdasarkan fungsi manajemen,sumber daya, proses)



Main problem/ Major Contributing Factor



Category



4



Category 5



Category 6



Production (8M)



Marketing (7P)



Services (5S)



Project



Ishikawa Steps (2)



Category 2



Category 1



Cause 1



Cause 1



Cause 2 Cause 1 Category



Cause 1



Cause 2



Cause 2



4



- Cari possible causenya - Letakkan sesuai kategori masingmasing



Category 3



Cause 2



Cause 2 Cause 1



Category 5



Cause 2 Cause 1



Category 6



Main problem/ Major Contributing Factor



Ishikawa Steps (3)



Category 2



Category 1



- Lanjutkan terus hingga mendapatkan root cause. - Teknik ini biasanya dikombinasikan dengan 5 Why/Brainstorming/Data Gathering (Check sheet, process map, pareto,dll)



Category 3



Cause 1.2 Cause 1.2.1



Cause 1



Cause 1



Cause 1.2.2 Cause 1.1.1 Cause 1.1



Cause 2



Cause 2



1 possible cause (secondary cause) dapat memiliki lebih dari 1 tertiary cause



Cause 2 Cause 1 Category



Cause 1



4



Cause 2



Cause 2 Cause 1



Category 5



Cause 2 Cause 1



Category 6



Main problem/ Major Contributing Factor



Tidak terdapat prosedur stock opname Data tidak akurat Belum ada mekanisme pnomoran stock



Tidak secara rutin melakukan stock opname



Method



Machine



1



Identifikasi barang sering tertukar



Mother Nature



2



Berantakan



3 Komputer lambat



Perlu cek fisik



Tidak pernah dilakukan Preventive Maintenance



Sales baru belum terbiasa



inexperienced



Sudah habis masa ekonomisnya



Cek Stock memerlukan lead time panjang Progress tidak terpantau



Informasi di rekapan tidak tertata rapih



Turnover tinggi



Sales sering berganti-ganti personil



4



Man Power



Housekeeping area gudang dilakukan 3 hari 1x



Barang sulit dicari



Jumlah yang dicek sangat banyak



Briefing saat onboarding kurang komprehensif



Contoh



Diinput secara manual



5 Material



6 Measurement



Belum ada system monitoring Data progress sering tidak dibuat



Ishikawa Steps (4) Mencari sebab yang paling dominan atau sebab paling mungkin Sebagai contoh, berdasarkan frekuensi munculnya penyebab; berdasarkan dampak yang ditimbulkan



Defect Retak Gores Noda Berlubang



Frequency 14 36 5 11



Secondary Cause Perlu Cek Fisik Komputer Lambat Berantakan Dst… Quantitative (Pareto)



Qualitative (Voting)



Frequency 9 2 8 …



Tidak terdapat prosedur stock opname



Ilustrasi



Data tidak akurat Belum ada mekanisme pnomoran stock



Tidak secara rutin melakukan stock opname



Method



Machine



2



1



Identifikasi barang sering tertukar



Mother Nature



Berantakan



3 Komputer lambat



Perlu cek fisik



Tidak pernah dilakukan Preventive Maintenance



Sales baru belum terbiasa



inexperienced



Sudah habis masa ekonomisnya



Cek Stock memerlukan lead time panjang Progress tidak terpantau



Informasi di rekapan tidak tertata rapih



Turnover tinggi



Sales sering berganti-ganti personil



4



Man Power



Housekeeping area gudang dilakukan 3 hari 1x



Barang sulit dicari



Jumlah yang dicek sangat banyak



Briefing saat onboarding kurang komprehensif



- Lingkari yang disepakati paling dominan - Buat action plannya



Diinput secara manual



5 Material



6 Measurement



Belum ada system monitoring Data progress sering tidak dibuat



Thank you. Questions or further discussion, please feel free to contact :



NENA NIKITA 081937877700 [email protected]