5032 - 48963 - Tugas SWK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan untuk melihat perkembangan industri secara nasional di negara itu. Perkembangan ini dapat dilihat baik dari aspek kualitas produk maupun kinerja industri secara keseluruhan. Oleh sebab itu bagi para investor beranggapan berinvestasi di pasar modal pada sektor manufaktur menjadi prospek yang bagus untuk memperoleh keuntungan. Industri manufaktur memegang peran kunci sebagai mesin pembangunan karena industri manufaktur memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sektor lain karena nilai kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar, juga kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari setiap input atau bahan dasar yang diolah. Pada negara-negara berkembang, peranan industri manufaktur juga menunjukkan kontribusi yang semakin tinggi. Kontribusi yang semakin tinggi ini menyebabkan perubahan struktur perekonomian negara yang bersangkutan secara perlahan ataupun cepat dari sektor pertanian ke sektor Industri manufaktur. 1.2. Sejarah Singkat Perusahaan Wings merupakan perusahaan penghasil produk-produk rumah tangga dan pemeliharaan kesehatan diri yang bermarkas di Jakarta dan Surabaya, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 1948 dengan nama Fa Wings. Pada tahun 1991 menjadi Wings Surya. 1.3. Kegiatan Usaha Perusahaan WINGS Corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar (market leader) yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrik-pabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun, bedak dan bar deterjen, floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut untuk market di seluruh Indonesia dan sekitarnya. Sedangkan pabrik ketiga P.T. Lionindo Jaya dibangun di Jakarta bersama-sama



dengan Lion Corporation Jepang untuk memproduksi merek seperti Emeron, Halaman Satu, Ciptadent, dan Mama. Produk mereka termasuk shampoo, shower gel, produk perawatan kulit, pasta gigi, dan mencuci piring cair. Setelah lima tahun, merek ini berhasil menangkap pangsa pasar yang signifikan di Indonesia.



BAB II 2.2. Pengertian marketing budget Pengertian Budget Pengertian budget atau anggaran adalah sutau rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang (Munandar, 1998:1). Pengertian budget dalam KBBI online ini tidak tersedia, namun dalam Glosarium Bahasa Indonesia, kata budget merupakan istilah asing yang masuk dalam ranah bidang keuangan, ekonomi dan politik. Sedangkan untuk istilah Indonesianya disebut juga sebagai anggaran. Unsur Budget Budget memiliki empat unsur utama. Pertama, rencana yang terukur dari sebuah aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan. Dengan adanya budget ini akan memudahkan lembaga atau perusahaan untuk menggapai tujuan yang hendak dicapai. Budget akan merinci tiap kegiatan secara spesifik dan sistematis yaang dinyatakan dalam unit moneter. Adapun alasan lembaga atau perusahaan harus menyusun rencana adalah sebagai berikut:     



Waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian, sehingga harus mempersiapkan diri sejak awal tentang apa yang akan dilakukannya nanti. Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai alaterntif pilihan, sehingga harus mempersiapkan diri sejak awal, alternatif manakah yang akan dipilihnya nanti Sebagai pedoman kerja diwaktu yang akan datang Sebagai alat pengkoordinasian kegiatan-kegiatan dari seluruh bagian-bagian yang ada di lembaga atau perusahaan. Sebagai alat pengawasan terhadap pelaksanaan (realisasi) dari rencana tersebut diwaktu yang akan datang Kedua, unsur budget meliputi seluruh kegiatan lembaga atau perusahaan, yakni



mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada di dalam lembaga / perusahaan tersebut. Secara garis besar kegiatan dalam lembaga atau perusahaan dikelompokan menjadi lima jenis yaitu pemasaran (marketing), produksi (producing), pembelanjaan (fianancing), administrasi (administrating), dan personlia (personnel). 2.5. Siklus Daur hidup produk Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar .



Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.



BAB III



PEMBAHASAN 3.1 Market Segmentation produk Segmen pasar sebaiknya memenuhi kriteria berikut ini: • Dapat diukur (measurable) • Dapat diakses oleh saluran distribusi • Memberikan respon yang berbeda terhadap marketing mix • Bersifat stabil (tidak terlalu cepat berubah) • Memiliki ukuran yang cukup besar supaya menguntungkan. Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya). Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Peranan segmentasi dalam marketing : 1. Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita. 2. Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar. 3. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya. 4. Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda. ara-cara dalam memandang suatu pasar : 1. Static attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama,dan pendidikan. 2. Dinamic attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle, kepribadian. Perilaku berupa sikap, penggunaan, dan respon pelanggan terhadap produk.



3.2. Marketing Budget Tujuan WINGS Corporation adalah memproduksi produk-produk berkualitas internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama Wings dimulai dengan pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini Wings berhasil menembus pasar kompetitif pada akhir 1940-an. Segera



setelah itu, mereka memperkenalkan sebuah produk baru - krim deterjen yang sangat membantu kebutuhan toileteries rumah tangga. Setelah itu Wings memperkenalkan produk baru yaitu krim deterjen dan produk pembersih lainnya dan saluran distribusi yang didirikan di seluruh Indonesia. Beberapa dekade berikutnya melihat Wings terus memperluas lini produk untuk berbagai rumah tangga dan produk perawatan pribadi. 5. SWOT Analisis Kekuatan (Strengh) Ukuran pembobotan :



Ukuran Rating :







1 = sedikit penting



1 = Sedikit kuat







2 = Agak penting



2 = Agak kuat







3 = penting



3 = kuat







4 = sangat penting



4 = Sangat kuat



Faktor Strategis 1. Memiliki produk-produk



Nilai 4



Bobot 0,22



Rating 4



Skor 0,88



4



0,22



1



0,22



3



0,16



3



0,48



3



0,16



2



0,32



4



0,22



4



0,88



14



2,78



berkualitas dengan harga yang terjangkau 2. Memiliki anak perusahaan yang khusus menangani pendistribusiaan produk 3. Produk yang tahan lama, kualitas dan kehandalan yang terjamin 4. Inovasi produk yang berkelanjutan 5. Memiliki daftar pelanggan yang tetap Total



18



0,98



Kelemahan (Weakness) Ukuran pembobotan :



Ukuran Rating :







1 = sedikit penting



1 = Sedikit lemah







2 = Agak penting



2 = Agak lemah







3 = penting



3 = lemah







4 = sangat penting



4 = Sangat lemah



Faktor Strategis



Nilai



Bobot



Rating



Skor



1. Tidak berpengalaman dalam pemasaran 2. Struktur biaya tinggi 3. Nama merek dan brand yang lemah 4. Produk yang mirip dengan produk kompetitor 5. Kesenjangan untuk sektor tertentu Total



3



0,2



1



0,2



2 3



0,13 0,2



2 1



0,26 0,2



4



0,27



3



0,81



3



0,2



1



0,2



15



1



8



1,67



Peluang (Opportunity) Ukuran pembobotan :



Ukuran Rating :







1 = sedikitpenting



1 = Sedikitpeluang







2 = Agakpenting



2 = Agakpeluang







3 = penting



3 = peluang







4 = sangatpenting



4 = Sangatpeluang



Faktor Strategis 1. Kebutuhan akan produk akan selalu ada 2. Tidak ada batasan usia dalam penggunaan produk 3. Segmen pasar yg baru dan pasar internasional 4. Pengembangan produk baru 5. Penghapusan hambatan perdagangan internasional Total



Nilai 4



Bobot 0,25



Rating 2



Skor 0,5



4



0,25



4



1



3



0,19



3



0,57



2



0,12



4



0,48



3



0,19



4



0,76



16



1



17



3,31



Ancaman (Threat) Ukuran pembobotan :



Ukuran Rating :







1 = sedikit penting



1 = Sedikit mengancam







2 = Agak penting



2 = Agak mengancam







3 = penting



3 = mengancam







4 = sangat penting



4 = Sangat mengancam



FaktorStrategis



Nilai



Bobot



Rating



Skor



1. Pergeseran selera konsumen 2. Peratutan baru / diperkenalkannya pajak tambahan 3. Kompetitor mengeluarkan produk baru yang lebih inovatif 4. Persaingan harga dengan kompetitor 5. Munculnya produk pengganti Total



3 1



0,25 0,08



4 1



1 0,08



4



0,3



4



1,2



3



0,25



3



0,75



1



0,08



1



0,16



12



0,96



13



3,19



3.3. Timing Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik yang bukan pemakai (nonusers) atau calon konsumen yang berada dalamlingkungan pasarnya. Sarana sebenarnya tidak berbeda dengan yang digunakan. Perbedaanya terletak pada sasaran atau target yang hendak dicapai, yaitu para calon konsumen dan yang bukan pemakai . 3.4. Marketing Mix Yaitu kombinasi dari epat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan system distribusi. 1. Produk Keputusan tentang produk ini mencakup penetuan bentuk penawaran secara fisik , merknya, pembungkus, garansi, dan servis sesudah penjualan. 2. Harga Factor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga yaitu : biaya, keuntungan, praktek saingan, dan perubahan keinginan pasar. 3. Distribusi Aspek yang pokok berkaita dengan keputusan distribusi yaitu : system transportasi , system penyimpanan, pemilihan saluran distribusi. 4. Promosi Yang termasuk dalam kegiatan promosi adalah : periklanan, personall selling, promosi penjualan, dan publisitas.



3.5. Siklus daur hidup ale-ale jeruk adalah minuman rasa buah yang dikemas dalam cup secara higenis dan menarik. Minuman ini terbuat dari : air,gula,pengatur keasaman sitrat,konsentrat, perisa, pengawet natrium benzoate, pemanis buatan, vitamin c, pewarna makanan. Ale-ale jeruk di produksi oleh PT. Tirta Alam Segar (Wings Group). Siklus Hidup Ale-ale Jeruk 1.



Tahap Perkenalan



Ale-ale jeruk adalah produk pertama dari PT. Tirta Alam Segar yang berdiri pada tahun 2006. Ale-ale jeruk launching pada awal tahun 2007 dengan menggunakan cup transparan dengan tujuan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produknya benar-benar higenis. Pada tahun pertama produk ini masuk ke pasar penjualannya masih sedikit dan distribusinya juga masih terbatas karena masyarakat belum banyak yang mengetahui produk ini. Disamping itu juga masih banyak dilakukan penelitian tentang produk maupun kemasannya. Promosi produk sangat agresif dilakukan melalui media masa (TV, Koran, Radio), Spanduk di pinggir-pinggir jalan, mobil yang di cat produk dan mengadakan / mengikuti event. Strategi yang digunakan oleh Wings dalam menjual produk ini adalah penetration, yaitu menjual produk dengan harga dibawah produk sejenis, kemudian menaikkan harga setelah mendapat banyak konsumen/diminati masyarakat. Pada tahap perkenalan ini berlangsung selama sekitar 1 tahun.



2.



Tahap Pertumbuhan



Memasuki awal tahun 2008 Ale-ale jeruk sudah banyak diminati masyarakat dan mulai mempunyai konsumen setia. Distribusi dan penjualannya meningkat tajam sehingga laba yang didapatpun juga meningkat. Pada tahap pertumbuhan, promosi masih dilakukan tetapi tidak seagresrif seperti pada tahap perkenalan dan tujuan iklannya bukan lagi untuk mengenalkan produk tetapi untuk meyakinkan konsumen. Seiring dengan peningkatan penjualan, maka persainganpun mulai timbul, baik dari produk-produk yang terlebih dahulu beredar dipasar/merajai pasar maupun dari produk-produk yang baru masuk kepasaran. Strategi yang digunakan pada tahap ini adalah dengan meningkatkan kualitas produk, yaitu melalukan penelitian tentang rasa yang disukai masyarakat.



3.



Tahap Kematangan



Tahap pergantian pertumbuhan ale-ale jeruk terjadi setiap musim hujan atau awal dan akhir tahun karena setiap musim hujan permintaan turun dan kembali naik ketika mulai berakhir musim hujan. Pada tahap kematangan Ale-ale jeruk berlangsung lebih lama dari tahap-tahap sebelumnya yaitu selama kurang lebih sekitar 2 tahun dari awal tahun 2009 sampai akhir tahun 2010. Pada tahun tersebut ale-ale jeruk mampu merajai pasaran minuman dalam cup. Mampu menggeser posisi “Frutung” dipasaran, bahkan tidak lama kemudian “Frutang” menghilang dari



pasaran. Untuk mempertahankan posisi tersebut pihak produsen melakukan beberapa inovasi diantaranya merubah warna cup yang awalnya transparan dengan sedikit gambar buah menjadi cup putih dengan print warna yang lebih menarik, selain itu perusahaan mulai memproduksi aleale dengan varian baru yaitu strawberry dan apel fuji.



4.



Tahap Penurunan



Akibat dari mengeluarkan varian baru dengan rasa apel fuji dan strawberry, maka selera konsumen mulai berubah. Konsumen lebih menyukai rasa apel fuji dan strawberry daripada rasa jeruk. Hal ini membuat penjualan ale-ale jeruk menurun drastis sehingga ale-ale rasa jeruk tidak mampu lagi bersaing dengan ale-ale rasa apel fuji dan strawberry. Menyadari keadaan tersebut, maka perusahaan tidak lagi fokus di ale-ale jeruk, perusahaan tidak berusaha membangkitkannya tetapi cenderung meninggalkannya, perusahaan hanya memproduksi jika ada permintaan. Sampai saat ini produk ale-ale jeruk masih beredar dipasaran tetapi sudah sangat jarang ditemui, berbeda dengan varian lain yang masih mudah ditemukan.



3.6. Pesaing Analisa Persaingan PT. Wings Group dan PT. Unilever



4P



PT. Unilever



Produk



Unggul



PT. Wings Group



Keterangan



Action Plan



Kualita pesaing lebih unggul Mmefokuskan terhadap



kualitas



internasional harga terjangkau Price



Unggul



Harga



menyesuaikan



masyakarat kelas menengah dan ke bawah



Low Cost



dan



Place



Unggul



Produk pesaing memiliki Fokus pangsa pasar Internasional



pada



pasar



yang menjadi target terutama



pada



orientasi



yang



ditetapkan Promotion



Unggul



Kepercayaan



masyarakat Melakukan



kepada PT. Unilever lebih



langsung



survey kepada



pelanggan



PENJELASAN : -



Produk : PT. Unilever kualitasnya jauh dibandingkan dengan Produk dari PT. Wings, dikarenakan dari segi bahan bakunya pun berbeda kualitas dengan produk milik pesaing



-



Price : PT. Wings mengutamakan efisiensi biaya produksi sehingga harga produk lebih murah dan menjadi kekuatan persaingan di dalam negeri



-



Place : banyaknya kawaasan industri yang dimiliki oleh PT. Unilever dibangingkan milik PT. Wings



-



Promotion : memiliki banyak pengalaman terutama dalam produk toiletries, dan produk dari PT. Unilever ini lebih dulu dikenal di mancanegara dibandingkan di Negara kita sendiri, ini yang menjadi kekuatan pada produk-produk pesaing. 3.7. Pengembangan Produk Produk wings mengembangkan produk baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar memenuhi kepuasan pelanggan. 3.8. Kepuasan Konsumen Harapan para pelanggan terhadap produk yang di tawarkan adalah lebih mengembangkan produk yang sudah ada menjadi lebih baik lagi agar kepuasan konsumen terpenuhi. 3.9. Strategi perusahaan



Wings food merupakan suatu perusahaan yang berasal dari Wings Group, yang telah kita ketahui Wings merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang toiletries (sabun cuci). Namun sekarang Wings mempunyai inovasi baru yaitu Wings food yang bergerak di bidang makanan. Situasi yang dihadapi oleh Wings Group dapat dikatakan tidak ada perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu. Melihat persaingan antar produk sejenis yang dikeluarkan oleh perusahaan lain selain Wings, serta melihat perkembangan zaman yang menuntut suatu perusahaan untuk mengadakan inovasi agar dapat bertahan di dunia bisnis maka Wings mengadakan inovasi. Menurut Aaker, (2000: 97) One common role of subbrand is to extend a master brand into a meaningful new segments as. Wings Group mengadakan inovasi terhadap produknya dengan mengeluarkan Wings food. Dalam hal ini adanya inovasi baru yang dilakukan merek induk dengan memodifikasi sesuatu yang baru dan menjadi produk baru (Wings food) yang dikeluarkan merek induk. Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia. Tingkat konsumsi masyarakat saat ini yang tinggi terhadap produk makanan baru, menyebabkan Wings memilih produk makanan sebagai inovasi baru mereka. Produk makanan merupakan salah satu produk yang mudah untuk dilakukan variasi di dalamnya. Produk-produk Wings Food diantaranya; jasjus, segar dingin, mie sedap, kecap sedap, ale-ale dsb. 3.10. Keinginan perusahaan menuju go internasional



BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran dan pengendalian mutu Wings Group telah sesuai dengan prosedur yang ada dan dapat dikatakan sukses, karena pertama Wings menghasilkan produk yang terjangkau masyarakat luas. Kedua, kuat dalam jaringan distribusisehingga ketika meluncurkan produk baru lebih mudah dengan dukungan distribusi yang luas dan dalam. Ketiga, menguasai industri oleochemical sehingga industri toiletris bisa dikuasai. Kekuatan Grup Wings di bisnis toiletris karena menguasai juga bisnis hulunya. Wings memang sangat visioner dan mempunyai konsep yang jelas dalam menggarap industri. Pola ekspansi Grup Wings biasanya dengan lebih dulu menguasai industri hulu sebelum



menggarap hilirnya. Di industri hulu yang menjadi kekuatannya, Grup Wings menjadi produsen alkylbenzene – bahan baku utama detergen – terbesar di Asia Pasifik lewat PT Unggul Indah Cahaya. Dengan kapasitas terpasang lebih dari 200 ribu metrik ton per tahun, perusahaan ini memasok Wings dan sejumlah produsen lokal, serta melempar ke negara ASEAN, Eropa, Amerika Serikat dan Australia. Untuk menjadi pemain global, Wings Group harus mempunyai visi yang diikuti dengan perencanaan strategi perusahaan yang bagus. Dari rekam jejak perjalanan Grup Wings, kelompok usaha ini dijalankan dengan visi dan konsep yang jelas.



4.2. Saran 1. 2. 3.



1PT.Wings Food Sebaiknya PT.Wings Food selalu mengadakan event agar para masyarkat mengetahui lebih dalam tentang perusahaan PT Wings Food. PT.Wings Food harus memilih dan memiliah produk yang akan diproduksikan serta mengundang artis dalam memperkenalkan produk barunya. PT.WingsFood sudah dikenal oleh masyarakat, dengan demikian PT.Wings Food lebih meningaktkan lagi kinerja dalam mempromosikan produk-produknya. Daftar Pustaka Drs. M.Munandar Budgeting edisi 1



https://wiwittrichahyani.wordpress.com/2013/01/04/perusahaan-wingsfood/ http://farrah007.blogspot.co.id/2014/07/analisa-pt-wings-group.html