5.1.3.1 Kak Pemeriksaan Garam Beryodium [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN MONITORING GARAM BERYODIUM TINGKAT MASYARAKAT PUSKESMAS CUBADAK TAHUN 2017



A. PENDAHULUAN Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental. Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia yang mencakup tiga aspek, yaitu aspek perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan sosial dan aspek perkembangan ekonomi. Kerangka acuan ini, akan mengatur tekhnis pelaksanaan, sasaran, jadwal, peran lintas sektor dan lintas program serta cara monitoring evaluasi kegiatan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan harus dilakukan sesuai tata nilai Puskesmas yaitu: Beriman dan Bertaqwa, Ramah, Sopan dan Santun, Harmonis, Amanah, Tepat dan Ikhlas. B. LATAR BELAKANG Hasil Riskesdas tahun 2013 secara keseluruhan (perkotaan dan pedesaan) rumah tangga yang mengkomsumsi garam yang mengandung cukup yodium mencapai 77.1%, yang mengkomsumsi garam kurang mengandung yodium sebesar 14.8% dan yang mengandung yodium sebesar 8.1%. Sedangkan untuk hasil pemeriksaan garam di wilayah kerja Puskesmas Cubadak tahun 2016 untuk masyarakat sebesar 96.8% sudah mengkomsumsi garam beryodium dan tingkat sekolah sebesar 98% sudah mengkomsumsi garam beryodium. Berkaitan dengan itu Direktur Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, mengeluarkan surat edaran nomor : JM.03.03/BV/2195/09 tertanggal 3 Juli 2009, mengenai percepatan pennggulangan gangguan akibat kurang yodium yang antara lain mengintruksikan kepada seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar meningkatkan kerja sama dengan instansi terkait dalam peningkatan garam beryodium dan menghentikan suplementasi kapsul minyak yodium pada sasaran (WUS, Ibu Hamil, Ibu menyusui dan anak SD/MI). Hal ini diperkuat dengan peraturan mentri dalam negeri No 63 tahun 2010 tentang pedoman penanggulan gangguan akibat kekurangan yodium di daerah. C. TUJUAN 1.



Tujuan umum



Memperoleh gambaran penggunaan garam beryodium di tingkat masyarakat dan Sekolah. 2.



Tujuan Khusus



a.



Mengetahui kualitas kandungan yodium dalam garam yang dikonsumsi masyarakat dan Sekolah.



b.



Mengetahui merk garam yang dikonsumsi masyarakat dan Sekolah.



c.



Mengetahui bentuk garam yang dikonsumsi masyarakat dan Sekolah.



d.



Mengetahui presentase masyarakat dan Sekolah yang menggunakan garam beryodium.



D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1.



Lokasi



: Puskesmas Cubadak



2.



Kegiatan yang dilaksanakan : Pemeriksaan Garam Beryodium



3.



Hari pelaksanaan



: Selasa- Sabtu



4.



Sasaran



: Masyarakat dan Siswa kelas VI SD di wilayah Kerja Puskesmas



5.



Peran Lintas Program



: Bidan Pembina Posyandu membantu mengumpulkan sampel dan membantu sosialisasi kegiatan monitoring garam.



6.



Peran Lintas Sektor



:



a.



Kader membantu sosialisasi kegiatan meninformasikan jadwal pelaksanaan pemeriksaan garam



b.



Pihak Sekolah membantu meninformasikan kepada siswa untuk membawa garam yang dipakai di rumah tangga pada tanggal yang sudah ditetapkan puskesmas.



E. METODE 1. Tanya jawab 2. Pemeriksaan menggunakan Iodina Test A. SASARAN 1. Tingkat Masyarakat



: dua puluh enam KK dari peserta Balita dari masing masing 31 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Cubadak



2. Tingkat Sekolah



: dua puluh enam siswa kelas VI setiap SD di wilayah kerja Puskesmas Cubadak



B. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan ini dilakukan mulai bulan Februari sampai bulan Oktober 2017. C. MONITORING Dan EVALUASI Laporan hasil kegiatan serta bukti foto kegiatan. Monitoring dilakukan dalam lokakarya mini sedangkan evaluasi dilakukan setelah berakhirnya periode program