7453 - 236467 - Makalah IPS Kelas 9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perubahan dan Kesinambungan Masyarakat pada Masa Reformasi; Mengenal Tokoh dari Awal Kemerdekaan sampai Reformasi



Guru Pembimbing : Ms. Adeline Rizky Amanda Kelompok 1 : 1. Nadhira Zahrina 2. Sekar Lestari 3. Parama Noufal Aditya 4. M. Ridho Zindagi 5. Satria Romadhon



SMP LTI IGM PALEMBANG 2017/2018



Kata Pengantar Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah IPS mengenai perubahan dan kesinambungan (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya) masyarakat Indonesia pada masa awal kemerdekaan RI, peristiwa heroik sekitar proklamasi. Makalah IPS ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah IPS ini sehingga menjadi makalah yang baik dan benar. Akhir kata kami meminta semoga makalah IPS tentang materi ini bisa memberi manfaat ataupun pembelajaran pada pembaca. Palembang, 10 Maret 2018



Penulis



Daftar Isi 1. BAB I (PENDAHULUAN)  1.1 Latar Belakang  1.2 Rumusan Masalah  1.3 Tujuan 2. BAB II (ISI)  2.1 Perubahan dan Kesinambungan (Geografis, Politik, Ekonomi, Pendidikan, Sosial Budaya) Masyarakat Indonesia Pada Masa Reformasi  2.2 Peristiwa Heroik pada Masa Reformasi 3. BAB III (PENUTUP)  3.1 Kesimpulan



Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam masyarakat terdapat dua unsur yang berlawanan, yaitu unsur statika dan dinamika. Unsur statika merupakan unsur dalam masyarakat yang cenderung mempertahankan agar masyarakat tidak mengalami perubahan. Contohnya orang-orang yang berjiwa ‘vested interes’ atau orang-orang yang menghendaki status quo. Suatu unsur dipertahankan agar tidak berubah karena merupakan nilai dasar pandangan hidup atau filsafah hidup sehingga kalau unsur itu berubah dikhawatirkan terjadi kegoncangan . sedangkan unsur dinamika merupakan unsur yang menghendaki perubahan. Adanya unsur statika dan unsur dinamika itulah sehingga kesinambungan masyarakat tetap terjaga, meskipun terjadi perubahan-perubahan didalam masyarakat.



1.2 Rumusan Masalah  



Perubahan dan kesinambungan (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya) masyarakat Indonesia pada masa reformasi Contoh peristiwa heroik pada masa reformasi



1.3 Tujuan Untuk mengetahui bentuk perubahan dan kesinambungan (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial budaya) masyarakat Indonesia pada masa reformasi , dan peristiwa heroik pada masa reformasi



Bab II Pembahasan 2.1 Perubahan dan Kesinambungan (Geografis, Politik, Ekonomi, Pendidikan, Sosial Budaya) Masyarakat Indonesia Pada Masa Reformasi



2.2 Mengenal tokoh dari awal kemerdekaan sampai reformasi



1. Ir. Soekarno. Membaca teks Proklamasi dan menandatangani teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 2. Drs. Mohammad Hatta. Mendampingi Ir. Soekarno pada waktu pembacaan teks proklamasi dan ikut menandatangani teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bersama Ir. Soekarno. 3. Ibu Fatmawati (Istri Ir. Soekarno). Menjahit Sang Saka Merah Putih. 4. Sukarni. Mengusulkan agar naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno-Hatta, atas nama Bangsa Indonesia dan menghadiri Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 5. Ahmad Soebarjo. Merumuskan teks proklamasi. 6. Chairul Saleh. Tidak menyetujui apabila anggota PPKI ikut menandatangani teks proklamasi. 7. Wikana. Mengusulkan agar Proklamasi diadakan di Jakarta. 8. Darwis. Menyampaikan hasil rapat para pemuda Indonesia di gedung Bakteriologi. 9. Latief Hendraningrat. Pengibar Sang Saka Merah Putih. 10. S. Suhud. Pengibar Sang Saka Merah Putih. 11. Suwirjo. Sebagai walikota Jakarta menyampaikan Pidato Sambutan. 12. Ki Hajar Dewantara. Menghadiri Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 13. A.G. Pringgodigdo. Menghadiri Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 14. Mr. A.A. Maramis. Menghadiri Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 15. Dr. Muwardi. Menghadiri Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.



16. Dr. Buntaran Martoatmodjo. Menghadiri Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 17. Mr. Latuharhary. Menghadiri Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 18. Abikusno Tjokrosujoso. Menghadiri Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 19. Anwar Tjokroaminoto. Menghadiri Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 20. Otto Iskandardinata. Menghadiri Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 21. Pandu Kartawiguna. Menghadiri Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 22. Sayuti Melik. Mengetik Naskah Proklamasi



Hingga reformasi:



1. BJH – BJ Habibie



Beliau berhasil menghentikan secara cepat dan nyaris sempurna kerusakan parah ekonomi yang terjadi pada bangsa Indonesia. Saat krisis begitu bergejolak dengan tekanan ekonomi begitu berat, dengan cepat khas BJH, beliau sukses menurunkan mata uang Indonesia yang saat itu meleleh tanpa daya terhadap USD di titik 16.000 menjadi sekitar 8.000! Sebuah prestasi yang sampai saat ini tidak bisa diraih oleh pemerintahan berikutnya. Pada titik itu, BJH berhasil memulihkan kembali kepercayan diri bangsa. BJH juga yang memperkenalkan kebebasan pers dalam sistem demokrasi kita. BJH ini peletak dasar sendi-sendi demokrasi bangsa ini. Kebebasan pers yang kita nikmati saat ini adalah tidak terlepas dari peran besar BJH. Di titik akhir hari-hari ini BJH kembali menunjukkan sikap negarawananya dengan tidak mmemberikan dukungan terbuka kepada salah satu capres, meskipun sebagai tokoh besar BJH tetap memberikan arahan kepada bangsa, siapa tokoh yang sebaiknya dipilih untuk jadi pemimpin Indonesia.



2. Gus Dur – Abdurahman Wahid



Catatan emas beliau yang tidak pernah terlupakan oleh bangsa Indonesia yang membuat kita semua harus berterima kasih padanya adalah berkontribusi besar menghapus dwi fungsi ABRI. Di bawah Gus Dur, peran social politik ABRI benar-benar beliau hilangkan. Begitu banyak tantangan berat yang harus dihadapi Gus Dur, tetapi seperti „Buldozer“ tanpa mengenal takut Gus Dur selalu libas habis semua peran sosial politik ABRI. ABRI tidak lagi menjadi institusi “über alles” di Indonesia. Lalu akhirnya, ABRI pun membangun kesadaran diri untuk menjadi Tentara Profesional yang berfokus pada fungsi pertahanan. Ini semua tidak lepas dari peran besar Gus Dur. Di akhir hidupnya, Gus Dur pun tetap konsisten memperjuangkan semangat menghormati keberagaman bangsa yang ber-bhineka ini. Gus Dur bersama Buya Syafii Maarif adalah salah satu Guru Bangsa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.



3. MSP – Megawati Soekarno Putri



MSP adalah arsitek dari sistem demokrasi langsung di Indonesia. Dengan penuh keberanian, MSP menyetujui pelaksanaan sistem pemilihan langsung untuk



presiden. Sebenarnya jika MSP ingin kukuh membuat sistem pemilihan Presiden tetap melalui MPR maka peluang MSP menang untuk tetap jadi Presiden 2004 amat besar. Hanya saat itu terjadi kegelisahan dan ketidakpercayaan besar akan terjadinya politik uang di antara para anggota MPR dalam memilih Presiden. MSP dengan berani mengambil keputusan untuk membangun sistem pemilu langsung dipilih rakyat yang berisiko merugikan posisinya. Keputusan tentang pilpres langsung inilah yang membuat seluruh rakyat partisipatif dalam memilih pemimpinnya adalah karya agung dari MSP. Di saat ini pun MSP menunjukkan perilaku kenegarawannya dengan memberi contoh bahwa Ketua Partai tidak harus secara otomatis memaksakan partainya untuk mendukung jadi Presiden. MSP bisa menangkap aspirasi masyarakat dengan jernih dengan mencalonkan Joko Widodo sebagai Calon Presiden



4. MAR – Muhammad Amien Rais



MAR adalah tokoh kunci utama reformasi Indonesia. Di saat bangsa ini, kala itu benar-benar tenggelam dalam keputusasaan terhadap massif-nya praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme jaman ORBA, MAR adalah energi bangsa kala itu untuk membuat kita tetap semangat melawan praktek KKN. MAR adalah orang yang tepat, pada saat yang tepat dan memimpin bangsa ini dengan cara yang tepat sehingga kita bisa melewati fase genting keruntuhan ORBA berganti ke pemerintahan transisi. MAR saat reformasi seakan spirit harapan bangsa untuk membangun fase baru pemerintahan yang lebih bersih. MAR juga berhasil mengantarkan proses reformasi yang dia pimpim tanpa pertumpahan darah. Di saat ini rakyat Indonesia menunggu dengan harap-harap cemas sikap kenegarawan MAR terhadap hasil akhir pemilu presiden 2014 ini. Akan kah MAR kembali menunjukkan sikap kenegarawanannya dengan pengaruh yang dimilikinya, untuk membuat pilpres ini berakhir damai jika hasilnya tidak menguntungkan kelompoknya? Itu harapan seluruh bangsa Indonesia.



5. AT – Akbar Tandjung



Akbar Tandjung berperan besar dalam membangun sistem administratif politik yang modern disaat partai politik Indonesia kala itu secara mana manajem pengelolaan begitu primitif. Akbar Tandjung sangat mungkin bisa disebut sebagai Bapak Partai Modern Indonesia. Saat reformasi berlangsung maka semua kemarahan dipancarkan kepada Golkar. Semua orang ingin Golkar ditutup. Hanya sesungguhnya Golkar itu infrakstruktur politik modern milik bangsa Indonesia yang menjadi aset bangsa. AT lah yang berperan besar mereformasi partai Golkar yang tadinya hampir bubar menjadi partai dengan sistem administrasi, jenjang pengkaderan paling modern di Indonesia. Ke depan dalam hal pengelolaan (catatan: bukan dalam hal visi dan platform), parpol di Indonesia mesti melihat Golkar sebagai referensi. Disaat ini pun AT menunjukkan bahwa berpolitik dalam pilpres itu tidak harus diakhiri dengan permusuhan. AT menunjukan pada publik Indonesia kalah dan menang dalam politik adalah biasa, dengan cara mengunjungi seterunya Jusuf Kalla untuk bersilahturahmi di markas JK.



6. AS – Adi Sasono



AS merupakan salah satu tokoh kunci reformasi melawan KKN jaman Orba. Setelah proses alih transisi pemerintahan selesai, Adi Sasono yang menjadi Menteri Koperasi kala itu segera kebut dengan programnya pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah. Simpul-simpul sektor-sektor ekonomi rakyat dia gerakan. Adi Sasono fokus membangun sistem ekonomi mandiri yang tidak tergantung pada kekuatan asing. Akibat kebijakannya yang amat nasionalis ini maka oleh majalah Asiaweek dan Far Eastern Economic Review dicap sebagai “the most dangerous man” dari Asia. Dikarenakan kebijakan ekonomi Adi Sasono amat merugikan kepentingan pemodal asing. Adi Sasono tercatat sebagai salah seorang yang menyadarkan kita kembali pentingnya membangun ekonomi nasional yang mandiri. Di saat ini Adi Sasono sudah meninggalkan gelanggang politik tetapi tetap konsisten dengan kerja-kerja riilnya membangun simpul-simpul ekonomi sektor UKM dan koperasi.



7. HBX – Sri Sultan Hamengkubowono X



Keberanian HBX yang menginspirasi seluruh rakyat Indonesia adalah sebagai pencetus awal terjadinya “people power”. Disaat banyak tokoh lain masih diam dalam situasi krisis ekonomi dan tidak berani bersikap atas rejim politik ORBA, HBX justru secara terbuka menggerakkan „people power” untuk pertama kalinya secara besar-besaran. Tercatat sekitar 1 juta orang untuk pertama kalinya dalam sejarah ORBA, secara terbuka menentang rejim ORBA, melakukan “long march” dari Kampus UGM ke Kraton Yogyakarta. Keteguhan HBX dari Yogyakarta inilah mengirim pesan inspirasi ke daerah lain bahwa kita harus berani menurunkan rejim ORBA yang otoriter dan penuh KKN. Sesungguhnya HBX itu seperti layaknya ningrat Jawa adalah tokoh yang amat santun. Hanya disaat nuraninya terganggu maka HBX menjadi salah satu tokoh terdepan menggerakan “people power” Di saat ini pun HBX lebih memilih terus menjalankan perpolitik santun dan teduh.



8. Cak Nur – Nurcholis Madjid



Cak Nur berperan besar menjadi penasehat Pak Harto di saat-saat genting. Cak Nur yang pro reformasi tapi dikarenakan pribadinya yang terhormat dan humanis menjadi kepercayaan Pak Harto dalam mengambil keputusan menyikapi gerakan masyarakat anti Soeharto. Atas saran Cak Nur inilah akhirnya Pak Harto bersedia mundur dengan cara elegan tanpa ada perumpahan darah. Jadilah alih pemerintahan yang menandakan berakhirnya era ORBA berlangsung damai. Sampai akhirnya hayatnya Cak Nur dikenal dengan pemikiran yang humanisnya tentang Islam. Cak Nur seperti juga Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang menghormati kebhinekaan bangsa Indonesia.



9. Wiranto



Wiranto adalah orang yang mempunyai jasa besar bagi bangsa Indonesia yang bersedia menjunjung tinggi kepentingan bangsa kala Indonesia sedang chaos pasca kerusuhan besar di era reformasi. Wiranto saat itu diberi mandat oleh Pak



Harto untuk membangun Junta Militer dibawah kepemimpinannya. Hanya Wiranto cukup mampu membaca keinginan bangsa Indonesia. Meskipun Wiranto saat itu punya kekuasaan nyaris mutlak tapi Wiranto memutuskan untuk tunduk pada keinginan rakyat dengan membiarkan reformasi berlangsung secara damai. Wiranto memilih lebih tunduk pada konstitusi. Saat ini Wiranto berjuang dengan Jokowi-JK untuk ikut terlibat lagi dalam membangun pemerintahan. Semoga kelak jika kembali di kekuasaan dalam kesempatan kedua kalinya, Wiranto bisa memberikan dedikasi terbaiknya.



Bab III Penutup  3.1 Kesimpulan Seiring dengan berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang kemudian disebut sebagai era Globalisasi, pengaktualisasian pengamalan-pengamalan Pancasila dan UUD 1945 dalam berbagai bidang dikehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia sangat penting. Ini demi kebaikan dan kemajuan bersama. pada masa sekarang yang bisa kita lakukan adalah menyesuaikannya dengan kehidupan yang bermoral dan beragama di Indonesia. Jika kita hanya bisa menyesuaikan diri tanpa menyaring dengan kebudayaan Pancasila, maka hanya akan sia-sia saja dan justru akan mengalami kemunduran.