8.1.2.1. SK Permintaan Pemeriksaan, Penerimaan Spesimen, Pengambilan Dan Penyimpanan Spesimen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN PASER DINAS KESEHATAN



UPTD PUSKESMAS SULILIRAN BARU Jl. Nusa Indah Telp. 0543-2705381 Suliliran Baru Paser Belengkong 76271 Email : [email protected]



KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SULILIRAN BARU NOMOR : 800/ / PKM-SLB / 2017 TENTANG PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPESIMEN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN Kepala UPTD Puskesmas Suliliran Baru, Menimbang



: a. bahwa sebagai penunjang diagnostik, pelayanan laboratorium harus memperhatikan permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen secara tepat dan aman; b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Suliliran Baru tentang Permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen.



Mengingat



: 1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. UU Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit; 3. Permenkes RI Nomor 411/Menkes/Per/II/2010 Tentang Laboratorium Klinik; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas; 7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas; 8. Keputusan menteri kesehatan No.298/MENKES/SK/III/2008 tentang Akreditasi Laboratorium Kesehatan 9. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 37 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;.



MEMUTUSKAN Menetapkan



: KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SULILIRAN BARU TENTANG PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPESIMEN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN DI PUSKESMAS SULILIRAN BARU



KESATU



: Menetapkan



alur



permintaan



pemeriksaan,



penerimaan



spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen Laboratorium sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;



di



KEDUA



:



Alur permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen di laboratorium Puskesmas Suliliran Baru sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU wajib disesuaikan dengan prosedur yang sudah ditetapkan;



KETIGA



:



Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.



DITETAPKAN DI PADA TANGGAL



: Suliliran Baru : 1 Februari 2017



KEPALA UPTD PUSKESMAS SULILIRAN BARU



Kusnadi



Tembusan disampaikan kepada Yth : 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser di Tana Paser. 2. Masing-masing yang bersangkutan untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya



Lampiran No. Surat Tentang



: Surat Keputusan Kepala Puskesmas Suliliran Baru : 800/ / PKM-SLB / 2017 : Permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen di Laboratorium



PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM 1. Pasien datang ke Puskesmas, keluarga pasien mendaftar di bagian pendaftaran (loket) sesuai dengan kebutuhan / unit pelayanan yang dituju. 2. Dokter / paramedis melakukan pemeriksaan kepada pasien. Apabila pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium, dokter/paramedis menjelaskan kepada pasien bahwa diperlukan pemeriksaan laboratorium. 3. Bila pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium, maka paramedis menelepon ke instalasi laboratorium untuk pemberitahuan bahwa ada pasien yang membutuhkan pemeriksaan. 4. Dokter membuat surat pengantar untuk pasien yang memerlukan pemeriksaan laboratorium. 5. Petugas laboratorium datang ke unit pelayanan melihat surat pengantar pemeriksaan dari dokter, kemudian melakukan pengambilan spesimen . PENGAMBILAN SPESIMEN A. Pengambilan Darah Vena 1. Petugas laboratorium melakukan desinfeksi daerah vena mediana cubiti dengan kapas alkohol 70 % 2. Petugas laboratorium membiarkan menjadi kering kembali 3. Petugas laboratorium memasang ikatan pembendung diatas fossa cubiti 4. Petugas laboratorium meminta pasien untuk mengepal dan membuka tanganya beberapa kali agar vena jelas terlihat 5. Petugas laboratorium menusuk diatas vena dengan jarum dengan tangan kanan sampai menembus lumen vena 6. Petugas laboratorium melepaskan ikatan pembendung 7. Petugas laboratorium mengambil spesimen darah sesuai yang dibutuhkan 8. Petugas laboratorium menaruh kapas diatas jarum 9. Petugas laboratorium mencabut jarum perlahan-lahan 10. Petugas laboratorium meminta pasien untuk menekan bekas tusukan dengan kapas kering 11. Petugas laboratorium mengalirkan darah dari syringe kedalam tabung yang telah diisi anti beku darah (EDTA) lewat dinding tabung agar eritrosit tidak pecah 12. Petugas laboratorium membuang spuit yang habis dipakai ke safety box 13. Petugas laboratorium membuang bungkus spuit ke tempat biasa B. Pengambilan Darah Kapiler 1. Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi blood lancet yang baru 2. Petugas laboratorium membersihkan ujung jari atau anak daun telinga dengan kapas alkohol 70% 3. Petugas laboratorium membiarkan menjadi kering kembali 4. Petugas laboratorium memegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak 5. Petugas laboratorium menekan sedikit agar rasa nyeri berkurang 6. Petugas laboratorium menusuk dengan cepat memakai autoclik pada jari tengah dengan arah tegak lurus 7. Apabila memakai anak daun telinga, tusukan dilakukan dipinggir bukan disisinya. Tusukan harus cukup dalam



8. Petugas laboratorium membuang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas kering, tetesan darah berikutnya dipakai untuk pemeriksaan. 9. Petugas laboratorium menekan bekas tusukan dengan kapas kering 10. Petugas laboratorium melepaskan blood lancet dari autoclik 11.Petugas laboratorium membuang blood lancet ke safety Box C. Pengambilan Sampel Urine 1. Petugas laboratorium melabeli tempat urin 2. Petugas laboratorium memberikan tempat urin kepada pasien 3. Petugas laboratorium memberikan penjelasan pada pasien 4. Petugas laboratorium meninta pada pasien untuk mengambil urin pancar tengah (urin yang keluar pertama dibuang, yang tengah ditampung dan yang terakhir dibuang ) 5. Petugas laboratorium mempersilahkan pasien ke kamar mandi 6. Petugas laboratorium menerima sampel urin D. Pengambilan Sampel Feses 1. Petugas laboratorium memberi label identitas pasien di tempat feses 2. Petugas laboratorium memberikan tempat feses kepada pasien 3. Petugas laboratorium memberikan penjelasan kepada Pasien untuk buang air kecil terlebih dahulu karena feses tidak boleh tercampur urin 4. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk buang air besar langsung kedalam pot feses (±2,5 gr) 5. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk menutup pot dengan rapat 6. Petugas laboratorium menerima sampel feses E. Pengambilan Sampel Sputum 1. Petugas laboratorium memberikan label identitas pasien ke pot sputum 2. Petugas laboratorium memberikan penjelasan pada pasien bagaimana cara membatukkan sputum yang baik 3. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk kumur-kumur terlebih dahulu, tarik nafas 2 - 3 kali, tahan beberapa detik, kemudian batukkan kuat-kuat 4. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk menaruh pot sputum dekat bibir dan masukan sputum ke dalamnya 5. Petugas laboratorium memberikan gambaran bahwa sputum yang baik adalah yang kental dan jumlahnya ±2-3 ml 6. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk menutup wadah sputum dengan rapat 7. Petugas laboratorium menerima sampel sputum PENERIMAAN SPESIMEN 1. Setelah dilakukan pengambilan spesimen, sampel dibawa ke laboratorium. 2. Spesimen diterima oleh petugas laboratorium 3. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap spesimen PENYIMPANAN SPESIMEN 1. Petugas laboratorium menyimpan spesimen jika pemeriksaan ditunda atau dikirim ke laboratorium lain 2. Petugas laboratorium memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa 3. Petugas laboratorium menyiapkan wadah untuk penyimpanan spesimen 4. Jika spesimen berupa plasma/serum, maka plasma/serum dipisahkan terlebih dahulu 5. Petugas laboratorium memberi bahan pengawet pada spesimen yang memerlukan, misalnya urin atau feces 6. Petugas laboratorium memberikan label spesimen berisi nama & tanggal penyimpanan



7. Petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan klinik 1 minggu dalam refrigerator 8. Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan imunologi 1 minggu dalam refrigerator 9. Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Hematologi 2 hari pada suhu kamar



DITETAPKAN DI PADA TANGGAL



: Suliliran Baru : 1 Februari 2017



KEPALA UPTD PUSKESMAS SULILIRAN BARU



Kusnadi



Tembusan disampaikan kepada Yth : 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser di Tana Paser. 2. Masing-masing yang bersangkutan untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya