82 Sop Skabies [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SKABIES



SOP



No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman :



KABUPATEN BANJAR 1



Pengertian



H.GT.ABDUL BASIT NIP.19630809 198703 1 007 Definisi Skabies penyakit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap kutu Sarcoptes scabiei var hominis dan tinjanya pada kulit manusia. Sarcoptes scabiei adalah kutu yang transparan, berbentuk oval, pungggungnya cembung, perutnya rata dan tidak bermata. Skabies hanya dapat diberantas dengan memutus rantai penularan dan memberi obat yang tepat. Penyebab Kutu Sarcoptis scabiei Gambaran klinik Penyakit skabies memiliki 4 gejala klinis utama,yaitu: 1. Pruritus nokturna, atau rasa gatal di malam hari, yang disebabkan aktivitas tungau yang lebih tinggi dalam suhu lembab. 2. Penyakit ini dapat menyerang manusia secara kelompok. Mereka yang tinggal di asrama, barak-barak tentara, pesantren maupun panti asuhan berpeluang lebih besar terkena penyakit ini. Penyakit ini amat mudah menular melalui pemakaian handuk, baju maupun seprai secara bersama-sama. Skabies mudah menyerang daerah yang tingkat kebersihan diri dan lingkungan masyarakatnya rendah. 3. Adanya terowongan-terowongan di bawah lapisan kulit (kanalikuli), yang berbentuk lurus atau berkelok-kelok. Jika terjadi infeksi skunder oleh bakteri, maka akan timbul gambaran pustul (bisul kecil). Kanalikuli ini berada pada daerah lipatan kulit yang tipis, seperti sela-sela jari tangan, daerah sekitar kemaluan (pada anak), siku bagian luar, kulit sekitar payudara, bokong dan perut bagian bawah. 4. Menemukan kutu pada pemeriksaan kerokan kulit secara mikroskopis, merupakan diagnosis pasti penyakit ini.



2



Tujuan



Sebagai acuan tatalaksana penderita skabies



3



Kebijakan



Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter



4



Referensi



Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, 2007



SKABIES



SOP



KABUPATEN BANJAR 5



Langkah langkah



-



No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman :



H.GT.ABDUL BASIT NIP.19630809 198703 1 007 Diagnosis Ditegakkan dari anamnesis, manifestasi klinik dan pemeriksaan penunjang ditemukan 3 dari 4 kriteria sebagai berikut: - Gatal malam hari - Terdapat pada sekelompok orang - Predileksi dan morfologis khas - Ditemukan Tungau S.scabies Penatalaksanaan Pengobatan: Pengobatan penyakit ini menggunakan obat-obatan berbentuk krim atau salep yang dioleskan pada bagian kulit yang terinfeksi. Sistemik - Antihistamin klasik sedatif ringan untuk mengurangi gatal, misalnya klorfeniramin maleat 0.34 mg/kg BB 3 x sehari. - Antibiotik bila ditemukan infeksi sekunder misalnya ampisilin, amoksisilin, eritromisin. Topikal - Obatan-obatan yang dapat digunakan antara lain: 1. Salep 2 – 4, biasanya dalam bentuk salep atau krim. 2. Emulsi benzil-benzoas 20 – 25% 3. Gamexan 1% 4. Krotamiton 10% 5. Permetrin HCl 5% - Selain menggunakan obat-obatan, yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah upaya peningkatan kebersihan diri dan lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: 1. Mencuci bersih bahkan sebagian ahli menganjurkan merebus handuk, seprai maupun baju penderita skabies, kemudian menjemurnya hingga kering. Menghilangkan faktor predisposisi, antara lain dengan penyluhan mengenai higiene perorangan dan lingkungan. 2. Menghindari pemakaian baju, handuk, seprai secara bersama-sama. 3. Mengobati seluruh anggota keluarga, atau masyarakat yang terinfeksi untuk memutuskan rantai penularan. Pemantauan Dianjurkan kontrol 1 minggu kemudian, bila ada lesi baru obat topikal dapat diulang kembali.



SKABIES



SOP



No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman :



KABUPATEN BANJAR 6



Dokumen Terkait



H.GT.ABDUL BASIT NIP.19630809 198703 1 007 RAWAT INAP, BP, PUSTU/POLINDES



Disahkan Oleh



Dibuat Oleh



Dr Sumirati NIP 19780210 200312 2 007



Tim Penyusun SOP