A1 - Tri Wahyudi - Laporan Ampul Atropin Sulfat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTIKUM FARMASETIKA SEDIAAN STERIL (FAF-210) LAPORAN PEMBUATAN SEDIAAN SMALL VOLUME PARENTERAL (SINGLE DOSE)



INJEKSI ATROPIN SULFAT DALAM AMPUL 2 ML



Dosen Pembimbing : apt. Dini Retnowati, S. Farm., M. Si. Nama Anggota Kelompok (Sub Kelompok 1): 051711133024



ANISA MAULIDI SYAVIRA



051711133092



WIKANTI SUNARINGTYAS



051711133115



TRI WAHYUDI



KBK FARMASETIKA DEPARTEMEN ILMU KEFARMASIAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA



PRAKTIKUM FARMASETIKA SEDIAAN STERIL (FAF-210) NAMA / NIM



: Tri Wahyudi / 051711133115



HARI/KELOMPOK PRAKTIKUM : Kamis / Kelompok 1 - Sub Kelompok 1 TANGGAL PRAKTIKUM



: 30 September 2021



TOPIK FORMULASI



: Sediaan Injeksi Atropin Sulfat Dalam Wadah Ampul 2mL Dan Diproduksi 10.000 Ampul



A. PRAFORMULASI I.



TINJAUAN FARMAKOLOGI BAHAN OBAT



- Mekanisme Kerja: Atropin merupakan alkaloid muskarinik amina tersier dengan aksi pada sistem saraf pusat dan perifer. Untuk mekanisme kerja, Atropin sulfat memblok aksi dari antikolinesterase pada reseptor muskarinik secara reversibel. Blokade oleh atropin dosis rendah dapat diatasi oleh peningkatan konsentrasi asetilkolin/agonis muskarinik. - Indikasi Atropin sulfat memiliki indikasi digunakan untuk mengeringkan sekret, melawan bradikardi yang berlebihan; bersama dengan neostigmin untuk mengembalikan penghambatan neuromuskular kompetitif. - Kontraindikasi Kontra Indikasi dari atropin adalah pasien dengan pembesaran prostat yang dapat menyebabkan retensi urin dan Pasien dengan ileus paralitik / stenosis pilorus. - Interaksi obat Efek atropin sulfat dapat meningkat dengan obat yang memiliki sifat antimuskarinik seperti amantadine, beberapa



antihistamin, antipsikotik fenotiazin, dan antidepresan trisiklik.



Penurunan motilitas pencernaan dapat mengganggu penyerapan obat. Antimuskarinik bekerja antagonis pada efek gastrointestinal cisapride, domperidone, dan metoclopramide. Antimuskarinik dan parasimpatis dapat menangkal efek satu sama lain - Efek Samping Efek Samping dari atropin sulfat yakni sekresi bronkial berkurang; jika pemberian overdosis



dapat menyebabkan hipertermia, hipertensi, mual muntah; bradikardi sementara kemudian diikuti dengan takikardi; penurunan motilitas saluran cerna menjadi konstipasi. - Dosis Dalam dosis a. Premedikasi, ➔ injeksi intravena, 300-600 µg 30 hingga 60 menit segera sebelum induksi anestetik ➔ injeksi subkutan atau intramuskular, 300-600 µg 30 hingga 60 menit segera sebelum induksi anestetik b. Bradikardi ➔ bradikardi intraoperative injeksi intravena, 300 – 600 µm, dosis lebih besar dapat digunakan ➔ bradikardi tergantung overdosis masif akut beta blocker injeksi intravena, anak-anak : 40 µm/kg (max. 3 mg); dewasa : 3 mg ➔ bradikardi berlebihan terkait penggunaan beta bloker injeksi intravena, 0,6 – 2,4 mg dalam dosis terbagi (maks. Per dosis 600 µm) ➔ bradikardi yang diikuti dengan infark miokard injeksi intravena, 500 µm setiap 3 – 5 menit; maks. 3 mg c. Untuk mengendalikan efek muskarinik neostigmin dalam melawan blok neuromuskular kompetitif ➔ injeksi intravena, 0,6-1,2 mg. d. Pengobatan keracunan organofosfat ➔ injeksi intravena ◆ anak-anak : 20 µm/kg setiap 5 – 10 menit (maksimal 2 mg per dosis) sampai kulit menjadi memerah dan mengering, dilatasi pupil, dan tidak terjadi bradikardi, frekuensi pemberian tergantung pada keparahan keracunan; ◆ dewasa : 2 mg setiap 5 – 10 menit sampai kulit menjadi memerah dan mengering, dilatasi pupil, dan tidak terjadi bradikardi, frekuensi pemberian tergantung pada keparahan keracunan



Sweetman, S. C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference. 36 ed. London: The



Pharmaceutical Press. p:1219 BNF, 2018. British National Formulary 76th Edition. BMJ Group, London. BPOM



II. TINJAUAN 1.



SIFAT FISIKOKIMIA BAHAN OBAT



Struktur & berat molekul



● Struktur :



(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Atropine-sulfate) ● Berat Molekul : - 694,83 (atropin sulfat monohidrat) - 676,83 (atropin sulfat anhidrat) (MenKes, R., 2020. Farmakope Indonesia. 6 ed. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. p:242). 2.



Kelarutan



● Larut 1:0,5 dalam air, 1:2,5 dalam air mendidih, 1:5 dalam alkohol, 1:2,5 dalam gliserol (Sweetman, S. C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference. 36 ed. London: The Pharmaceutical Press. p:1219). ● Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol, terlebih dalam etanol mendidih; mudah larut dalam gliserin (MenKes RI., 2020. Farmakope Indonesia. 6 ed. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. p:242). ● Sangat mudah larut dalam air (2:1), larut dalam alkohol (1:4), tidak dapat larut dalam eter atau kloroform (Pharmaceutical Society of Great Britain. 1907. The British Pharmaceutical Codex.



London: Pharmaceutical Society. p:133-134). 3.



Stabilitas



Terhadap cahaya : tidak stabil terhadap cahaya, dan secara perlahan-lahan terpengaruh oleh cahaya (Sweetman, S. C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference. 36 ed. London: The Pharmaceutical Press. p:1219). & FI VI



Terhadap suhu : terdekomposisi setelah pengeringan suhu 135°C selama 13 menit (Lund, W. 1994. The Pharmaceutical Codex. 12 ed. London: The Pharmaceutical Press. p:748).



Terhadap pH : ● Antara 3,0 dan 6,5 (MenKes, R., 2020. Farmakope Indonesia. 6 ed. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. p:243). ● Antara 4,5 – 6,2 (atropine sulfat 2% w/v dalam larutan) (Sweetman, S. C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference. 36 ed. London: The Pharmaceutical Press. p:1219). Terhadap oksigen : dalam bentuk larutan atropine terhidrolisis menjadi tropin dan asam tropik, dekomposisi pada suhu ruangan terjadi sangat lambat (Lund, W. 1994. The Pharmaceutical Codex. 12 ed. London: The Pharmaceutical Press. p:749).



4.



Titik lebur : 185°C - 186°C (Pharmaceutical Society of Great Britain. 1907. The British Pharmaceutical Codex. London: Pharmaceutical Society. p:134).



5.



Inkompatibilitas :



● terjadi inkompatibilitas antara atropine sulfat dan preservative hidroksi benzoate dapat menyebabkan hilangnya kandungan atropin dalam 2-3 minggu (Sweetman, S. C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference. 36 ed. London: The Pharmaceutical Press. p:1219). ● inkompatibel dengan alkali, tanin, garam merkuri atau emas, vegetable decoctions or infusions, borax, bromides, iodides, benzoates (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Atropine#section=Other-Experimental-Properties)



III.



BENTUK SEDIAAN, DOSIS DAN CARA PEMBERIAN



Bentuk Sediaan



: Larutan Injeksi



Dosis



: 2 mg/2 ml



Cara Pemberian



: Injeksi IV, IM, SC



B. FORMULASI Bentuk dan volume sediaan yang dibuat : ampul 2 mL



I. PERMASALAHAN DAN PENCEGAHAN Permasalahan



Pencegahan Masalah



Sediaan steril salah satu syaratnya adalah Dalam isotonis, sedapat mungkin isotonis dengan



formulasi



ditambahkan



agen



pengisotonis, salah satunya NaCl.



darah Atropin sulfat terpengaruh secara perlahan - Sediaan injeksi atropin sulfat dikemas dalam lahan oleh cahaya



ampul coklat



Untuk mencegah kehilangan obat selama Sediaan ditambah 0,15 mL proses produksi Atropin sulfat mudah teroksidasi



Dalam pembuatan perlu dialiri gas N2



Atropin sulfat terdekomposisi pada suhu di Cara sterilisasi secara panas basah dengan suhu atas 135°C selama 13 menit Atropine sulfat inkompatibel dengan alkali



121°C selama 15 menit Meletakkan di dalam wadah bebas alkali (wadah tipe 1: borosilicate glass)



II.



MACAM-MACAM FORMULASI



- Atropine sulfat injeksi ukuran batch 1 L (Handbook sterile formulation) No



Bahan



Kuantitas



1



Atropine sulfate



1 gram



2



Sodium Chloride



8,5 gram



3



Sulfuric Acid



QS



4



Nitrogen gas



QS



5



Water for injection



ad 1 Liter



- Atropine sulfat injeksi tiap 1 L (Fornas Hal 32) No



Bahan



Kuantitas



1



Atropin sulfat



1 mg



2



NaCl



9 mg



3



Asam klorida



1 mikrogram



4



Natrium pyrosulfis



1 mg



5



Air secukupnya



ad 1000 mL



- Atropine sulfat injeksi tiap 1 L No



Bahan



Kuantitas



1



Atropin sulfat



0, 525 gram



2



Asam asetat



0,30 mL



3



NaCl



6,5 gram



4



Sodium asetat



1,2 gram



5



Sodium metabisulfit



1 gram



6



Water for injection



ad 1 L



7



Gas nitrogen



QS



William & Wilkins. Niazi, S.K., 2004. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations.



Sterile Product, Vol. 6. 8th Edition. USA : Lippincot



Anonim, 1978, Formularium Nasional, Edisi Kedua, Departemen Kesehatan Republik Indonesia



III.



FORMULASI YANG DIRENCANAKAN



Bahan



Atropin



Fungsi



Konsentrasi (%)



Jumlah per 2 ml



Jumlah per 10.000 ampul



0,1



2,15 mg



21,5 g



0,708



14,16 mg



141,6 g



98,842



Ad 2,15 ml



Ad 21,5 L



qs



qs



qs



qs



qs



qs



Bahan Aktif



sulfat



NaCl



Agen Pengisotonis



Water



for



Pelarut



injection



Sulfuric



pH



Acid



Adjustment



(H2SO4)



Gas N2



Gas inert



pH spesifikasi Sediaan



: 5,7 ± 0,3



Fungsi, kelarutan, pH stabilitas dan cara sterilisasi dari masing-masing komponen.



Nama bahan



Fungsi



Kelarutan



Cara



pH Stab.



Sterilisasi Atropin sulfat



Bahan aktif



Larut 1:0,5 dalam air, 1:2,5



Antara



3,0



dalam



dan



6,5



air



mendidih,



1:5



dalam alkohol, 1:2,5 dalam



(Farmakope



gliserol (Martindale 36 ed.



Indonesia. 6



p:1219).



ed. p:243).



Sangat mudah larut dalam



Antara 4,5 –



air; mudah larut dalam etanol,



6,2 (atropine



terlebih



sulfat



dalam



etanol



2%



mendidih; mudah larut dalam



w/v



gliserin



larutan)



(Farmakope



Indonesia. 6 ed. p:242).



dalam



(Martindale 36



Sangat mudah larut dalam air (2:1), larut dalam alkohol (1:4), tidak dapat larut dalam eter atau kloroform (The British



Pharmaceutical



Codex. p:133-134).



p:1219).



ed.



autoklaf



Natrium klorida



Agen



Pada suhu 20°C (sedikit



6,7-7,3



autoklaf



Pengisotonis



larut dalam etanol, larut



(larutan



1:250 dalam etanol 95%,



jenuh)



larut 1:10 dalam gliserin,



(HPE.



larut 1:2,8 dalam air)



ed. p:637)



6



Pada suhu 100°C larut 1:2,6 dalam air (HPE. 6 ed. p:639)



Water



for



Pelarut



injection



Larut dalam semua pelarut



5,0-7,0



polar (HPE. 6 ed. p:766)



(HPE.



autoklaf 6



ed. p:767) Asam Sulfat



pH adjuster



Kelarutan



bercampur



pKa = 1,99



dengan air dan dengan



(HPE 6th



etanol,



ed. p.719)



dengan



menimbulkan panas (FI VI, p.200)



Nitrogen gas



Praktis tidak larut dalam air dan sebagian pelarut, larut dalam air dibawah tekanan (HPE. 6 ed. p:462)



CARA STERILISASI SEDIAAN : panas basah → autoklaf



autoklaf



C. PEMBUATAN SEDIAAN I.



PERHITUNGAN BAHAN Atropin sulfat dibuat dalam sediaan larutan injeksi dalam ampul 2 mL sebanyak 1000 ampul. Menurut FI VI untuk sediaan injeksi dengan volume 2 mL maka kelebihan volume yang dianjurkan untuk cairan encer adalah 0,15 mL (FI VI, 2020. p:2073). Sehingga masing-masing ampul akan diisi sediaan larutan injeksi atropin sulfat sebanyak 2,15 mL, maka jumlah bahan yang diperlukan :



Bahan



Atropin



Fungsi



Konsentrasi (%)



Jumlah per 2 ml



Jumlah per 10.000 ampul



0,1



2,15 mg



21,5 g



0,708



14,16 mg



141,6 g



98,842



Ad 2,15 ml



Ad 21,5 L



qs



qs



qs



qs



qs



qs



Bahan Aktif



sulfat



NaCl



Agen Pengisotonis



Water



for



Pelarut



injection



Sulfuric



pH



Acid



Adjustment



(H2SO4)



Gas N2



Gas inert



pH spesifikasi Sediaan



: 5,7 ± 0,3



Perhitungan tonisitas - Ekuivalen Atropin sulfat = 0,14 (FI VI, 2020) - Tonisitas sediaan = m x E = 0,1% x 0,14 = 0,014% - Perlu menambahkan NaCl sebagai agen pengisotonis dengan konsentrasi : NaCl yang harus ditambahkan agar larutan isotonis = 0,9% - 0,014% = 0,886%



II. CARA KERJA



III. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN DAN CARA STERILISASINYA



No.



Nama Alat



Ukuran



Jumlah



Cara Sterilisasi



Suhu



Waktu



Alat gelas 1



Ampul



2 mL



1



Pemanasan kering dengan oven



170°C



60’



2



Gelas ukur



10 mL



1



Pemanasan basah dengan autoklaf



121°C



15’



3



Erlenmeyer



50 mL



1



Pemanasan kering dengan oven



170°C



60’



4



Beaker glass



50 mL



1



Pemanasan kering dengan oven



170°C



60’



5



Batang pengaduk



-



3



Dipanaskan pada api langsung



170°C



60’



6



Pipet tetes



-



3



Pemanasan basah dengan autoklaf



121°C



15’



7



Gelas arloji



10 cm



4



Pemanasan kering dengan oven



170°C



60’



8



Corong kaca



5 cm



1



Pemanasan kering dengan oven



170°C



60’



-



1



Dipanaskan api langsung



-



20 detik



Pemanasan kering dengan oven



170°C



60’



Dipanaskan api langsung



-



20 detik



Pemanasan kering dengan oven



170°C



60’



Alat aluminium 9



10



Pinset



Spatel



/



sendok -



1



logam Kertas dan peralatan lainnya 11



Kertas saring



0,45 µm



1



Pemanasan basah dengan autoklaf



121°C



15’



12



Kertas timbang



-



1



Pemanasan basah dengan autoklaf



121°C



15’



13



Membran filter



0,22 µm



1



Pemanasan basah dengan autoklaf



121°C



15’



14



Filter holder?



13 mm



1



Pemanasan basah dengan autoklaf



121°C



15’



IV. RANCANGAN KEMASAN DAN BROSUR



Kemasan Sekunder



Etiket



Brosur