Abses Folikel Rambut Atau Kelenjar Sebasea [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ABSES FOLIKEL RAMBUT ATAU KELENJAR SEBASEA Nomor



SOP



: C /VII/ SOP- Poli Umum/I/18/077 No.Revisi : 00 Tgl.Diberlakuk : an Halaman :1/2



Puskesmas SULI



Puskesmas SULI



Abses adalah akumulasi pus yang terdapat di kavitas yang baru terbuat dan dikelilingi 1. Pengertian oleh dinding abses. Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea adalah abses yang terjadi akibat infeksi dari kelenjar sebasea atau folikel rambut yang melibatkan jaringan subkutan. Biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Penyakit ini memiliki insidensi yang rendah. Abses dapat keluar dari kulit secara spontan, maka sebelum itu terjadi sebaiknya dilakukan insisi atau drainase abses Saat sudah terbentuk abses lakukan insisi, pemberian antibiotik hanya diberikan setelah keluar hasil kultur dan resistensi karena hanya akan menghambat respon imun yang menyebabkan abses bertambah besar. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan pasien dengan abses folikel rambut atau kelenjar sebasea SK Kepala UPTD Puskesmas SULI Nomor ... tentang Kebijakan Pelayanan Klinis 3. Kebijakan UPTD Puskesmas SULI 4. Referensi 5. Prosedur



Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Anamnesis Keluhan Pasien datang dengan keluhan adanya bisul di dalam hidung. Gejala adanya bisul di dalam hidung kadang disertai rasa nyeri dan perasaan tidak nyaman. Kadang dapat disertai gejala rhinitis. Faktor Risiko a. Sosio ekonomi rendah b. Higiene personal yang jelek c. Rhinitis kronis, akibat iritasi dari sekret rongga hidung. d. Kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam hidung. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana Pemeriksaan Fisik Pada lubang hidung tampak abses. Pemeriksaan Penunjang: Tidak diperlukan



Penegakan Diagnosis (Assessment) Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Diagnosis Banding: Komplikasi a. Abses pada hidung potensial berbahaya karena infeksi dapat menyebar ke vena fasialis, vena oftalmika, lalu ke sinus kavernosus sehingga menyebabkan tromboflebitis sinus kavernosus. b. Vestibulitis. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan) Penatalaksanaan a. Dilakukan insisi abses b. Antibiotik diberikan dalam 7-10 hari, dengan pemberian Amoxicilin 500 mg, 3x/hari, Cephalexin 250 – 500 mg, 4x/hari, atau Eritromisin 250 – 500 mg, 4x/hari. Konseling dan Edukasi Memberitahukan individu dan keluarga untuk: a. Menghindari kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam hidung. b. Tidak memencet abses. c. selalu menjaga kebersihan diri. 6. Diagram Alir



Melakukan anamnesis pada pasien



melakukan vital sign dan pemeriksaan fisik



menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan



menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke rekam medic



Memberikan tata laksana pada pasien sesuai hasil pemeriksaan



menulis diagnosis pasien ke buku register



7. Unit Ruang Pemeriksaan Umum Terkait 8. No Yang dirubah Rekaman Historis:



Perubahan



Diberlakukan Tanggal