Adaptasi Alat Ukur Dass 21 Versi Indonesia Pada Populasi Mahasiswa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/339616412



Adaptasi Alat Ukur DASS-21 Versi Indonesia pada Populasi Mahasiswa Presentation · February 2020



CITATION



READS



1



2,487



5 authors, including: Melok Roro Kinanthi



Ratih Arruum Listiyandini



Universitas YARSI



UNSW Sydney



23 PUBLICATIONS 3 CITATIONS



81 PUBLICATIONS 77 CITATIONS



Some of the authors of this publication are also working on these related projects:



Community service View project



An Internet-delivered Mindfulness Program to Improve the Mental Health and Well-being of Indonesian Students View project



All content following this page was uploaded by Ratih Arruum Listiyandini on 09 April 2020. The user has requested enhancement of the downloaded file.



Adaptasi DASS 21 versi Indonesia pada Populasi Mahasiswa di Jakarta Melok Roro Kinanthi Ratih Arruum Listiyandini Uswatunnisa Sholihatul Amaliah Rahma Ramadhanty Muhammad Farhan



Latar Belakang • DASS 21 telah banyak digunakan dalam berbagai penelitian maupun praktek klinis terkait depresi-kecemasan-stres, pada berbagai populasi. • DASS 21 merupakan alat ukur versi singkat dari DASS 42 yang dikembangkan oleh Lovibond dan Lovibond (1995). • DASS 21 mengukur depresi – kecemasan- dan stress.



• Sub Skala DASS 21 • Depresi, indikatornya dysphoria, anhedonia, hopelessness, pandangan negatif tentang hidup, inertia. • Kecemasan (Anxiety), indikatornya adalah rasa takut yang akut, simtom somatis, dan simtom yang bersifat subyektif. • Stres, indikatornya adalah adanya ketegangan, agitasi, irritability, dan sulit untuk rileks.



Contoh Item DASS 21 • Depresi



• Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif (merasa gembira, bangga, dsb). • Saya merasa tidak ada lagi yang bisa saya harapkan.



• Kecemasan



• Saya merasa gemetar (misalnya pada tangan) • Saya merasa rongga mulut saya kering



• Stres



• Saya merasa sulit untuk beristirahat • Saya cenderung menunjukkan reaksi berlebihan terhadap suatu situasi



Latar • DASS 21 telah memiliki properti Psikometri yang baik ketika diujikan di populasi yang berbahasa Inggris, lantas bagaimana untuk populasi yang tidak berbahasa Inggris (termasuk bahasa Indonesia)? • Budaya dapat mempengaruhi pengalaman dan ekspresi depresi, kecemasan (Kirmayer, dalam Oei dkk, 2013)  Tidak cukup hanya menerjemahkan item-item, namun juga memperhatikan apakah konsep-konsep yang terkandung dalam item-item alat ukur tersebut memiliki makna dan diinterpretasikan secara sama/serupa dengan maksud yang sebenarnya di populasi yang dituju.



Tujuan • Melakukan adaptasi alat ukur DASS 21 versi Indonesia pada Populasi Mahasiswa di Jakarta.



Manfaat Menyediakan alat ukur yang memiliki properti psikometri yang baik (reliabel, valid) untuk melakukan asesmen psikologis (depresi-cemas-stres) baik untuk keperluan klinis maupun penelitian



Metode • Populasi : Mahasiswa di Jakarta (N= 400 orang) • Quota Sampling • Teknik Analisis



• Uji reliabilitas= konsistensi internal melalui koefisien cronbach alpha • Uji validitas= validitas isi (expert judgement) dan validitas konstruk (mengkorelasikan alat ukur DASS 21 versi Indonesia dengan lat ukur lain, yakni Skala Kebersyukuran Indonesia). • Analisis item untuk melihat daya diskriminasi item dengan corrected item total correlation.



DataDemografi • Total 400 partisipan • Pria (50%), Perempuan (50%) • Tahap Usia Dewasa Awal (20-27 tahun) (69,3%) • Perguruan Tinggi Swasta (78%) • Jenjang Pendidikan : Vokasi (50%), Akademik (50%)



Proses • Back to Back Translate (oleh lembaga Bahasa Inggris) • Validitas Isi : Expert Judgement oleh ahli Psikologi Klinis yang memahami konsep depresi, kecemasan, dan stres. • Uji keterbacaan dengan 5 orang subyek yang sesuai karakteristik penelitian • Uji reliabilitas dan daya diskriminasi item • Validitas Konstruk : korelasi dengan Skala Kebersyukuran Indonesia (Listiyandini dkk, 2015; koefisien reliabilitas cronbach alpha = 0,899.



Hasil Expert Judgement (Validitas Isi) • Berdasarkan penilaian ahli Psikologi Klinis yang menelaah itemitem pada alat ukur DASS 21 versi Indonesia, diketahui bahwa item-item tersebut dinilai dapat mengukur karakteristik depresikecemasan- stres.



Hasil Expert Judgement (Validitas Isi)terkait Tata Bahasa Item Asli



Hasil Terjemahan



Hasil Expert Judgement



I found ithard to wind down



Saya kesulitan untuk bersantai



Saya merasa sulit untuk beristirahat



I was aware of dryness of my mouth



Saya menyadari kekeringan di mulut saya



Saya merasa rongga mulut saya kering



I couldn’t seem experience any positive feeling at all



Sepertinya saya tidak mampu merasakan hal positif sama sekali



Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif (contoh : merasa gembira, bangga, dsb)



I felt that I was using a lot of nervous energy



Saya merasa kegelisahan menguras energy saya Saya merasa rendah diri dan sedih



Saya merasa energi saya terkuras karena cemas



Saya merasa agak sensitif



Perasaan saya mudah tergugah



I felt down hearted and blue I felt that I was rather touchy



Saya merasa sedih dan tertekan



atau tersentuh



Hasil Uji Keterbacaan • 5 orang yang mewakili karakteristik sampel (mahasiswa, pria dan perempuan, usia 18-25 tahun). • Partisipan memahami item-item dalam alat ukur DASS 21.



Uji Reliabilitas • Koefisien cronbach Alpha : 0, 912 • Reliabilitas per Dimensi: • Depresi= 0, 853 • Kecemasan= 0,776 • Stres= 0,905



Daya Diskriminasi • Untuk melihat apakah item-item pada DASS 21 dapat membedakan individu yang memiliki tingkat depresi-cemas-stres yang tinggi dengan yang rendah. • Dengan corrected item total correlation (Citc) • Mayoritas item memiliki citc diatas 0,3 (0,303 – 0,758), kecuali item no 18 dengan citc 0, 287. • Item no 18 (stres) = perasaan saya mudah tergugah atau tersentuh.



Uji Validitas • Korelasi dengan skala kebersyukuran Indonesia • Kebersyukuran dapat menurunkan gejala/tingkat depresi (Petorcchi & Coyoumdjian, 2015), kecemasan (Petorcchi & Coyoumdjian, 2015), dan stres (Silvia, 2014). • Hasil Uji Korelasi Spearman • terdapat korelasi negatif yang signifikan antara skor DASS 21 sub skala kecemasan dengan skor Skala Kebersyukuran Indonesia (r = 0,408, p =0,000) • terdapat korelasi negatif yang signifikan antara skor DASS 21 sub skala stres dengan skor Skala Kebersyukuran Indonesia (r = -0,470, p =0,000) • terdapat korelasi positif yang signifikan antara skor DASS 21 sub skala depresi dengan skor Skala Kebersyukuran Indonesia (r = 0,369, p =0,000)



Diskusi dan • Alat ukur DASS 21 telah melalui proses back to back translation, expert judgement, uji keterbacaan, uji reliabilitas, uji daya diskriminan item, uji validitas konstruk. • Alat ukur DASS 21 versi Indonesia memiliki koefisien reliabilitas dan daya diskriminasi item yang baik. • Validitas konstruk : korelasi negatif yang signifikan antara DASS 21 versi Indonesia sub skala stres dan kecemasan dengan skor Skala Kebersyukuran. Kedua sub skala ini valid untuk mengukur konstruk stres dan kecemasan. • Namun, sub skala depresi menunjukkan hubungan positif yang signifikan  perlu telaah lebih lanjut pada sub skala depresi.



Diskusi dan • Validitas konstruk : sub skala depresi DASS 21 versi Indonesia menunjukkan hubungan positif yang signifikan. • Dugaan penyebab :



• Data tidak berdistribusi normal? • Item-item sangat khas menggambarkan depresi, sehingga kurang sesuai bila diterapkan pada populasi normal (non klinis)?



Keterbatasan dan • Belum diketahui apakah item-item dalam DASS 21 versi Indonesia sudah menggambarkan faktor-faktor depresi-kecemasan-stres sesuai dengan teori yang diajukan Lovibond & Lovibond (1995) selaku ahli yang menyusun DASS 21 versi asli  Saran : Perlu dilakukan analisis lanjutan untuk mengetahui kecocokan model secara keseluruhan dengan menggunakan confirmatory factor analysis. • Penelitian ini hanya meliputi populasi non klinis. Perlu dilakukan validasi pada populasi klinis.



View publication stats