Agama Bab 8 Dan 9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 8 NILAI KRISTIANI DAN NORMA Bacaan Alkitab Matius 22:37-40; Lukas 5:12-16; 7:36-50; 10:25-37 A. Pengertian Nilai-Nilai Kristiani Nilai adalah sesuatu yang dianut oleh seseorang atau sekelompok masyarakat yang dapat dijadikan landasan, alasan, atau motivasi untuk bertindak. Semua orang memiliki nilai-nilai yang digunakan untuk menilai atau menentukan apakah sesuatu itu dapat dikatakan baik atau buruk. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Menurut Bambang Daroeso, nilai memiliki sifat-sifat berikut: 1. Abstrak. Bersifat abstrak karena tidak dapat diindra yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai itu. Misalnya, kejujuran. 2. Normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal. Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia untuk bertindak. Misalnya, keadilan. 3. Daya dorong atau motivator. Manusia bertindak berdasar nilai yang diyakininya misalnya ketaatan. Dalam filsafat, nilai dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: 1. Nilai logika adalah nilai benar salah. 2. Nilai estetika adlah nilai indah tidak indah. 3. Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk, yaitu nilai yang menangani kelakuan baik atau buruk manusia. Nilai ini lebih terkati dengan tingkah laku kehidupan kita seharihari. Sedangkan Notonegoro menyebutkan adanya 3 macam nilai, yaitu: 1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia. 2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas. 3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Meliputi: a. Nilai kebenaran bersumber pada akal (rasio, budi, cipta manusia). b. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan (emosi) manusia. c. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa, kehendak) manusia Nilai religius (agama) yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak yang bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia. Orang percaya seyogiyanya memiliki nilai-nilai Kristiani yang dapat membuat kita menjadii dewasa. Nilai-nilai ini terdapat dalam ajaran Yesus tentang Hukum Kasih. Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak 2 :17 ). sikap dan tindakan tersebut disebut nilai-nilai yang merupakan standar yang ditetapkan Allah dalam firmanNya. beberapa nilai Kristiani yang terdapat dalam hati nurani dan harus ditanamkan kepada generasi adalah: 1. Kebenaran (truth) berdasarkan Alkitab. 2. Kesalehan (righteousness). 3. Kekudusan (holiness). 4. Kesetiaan (faithfulness). 5. Keutamaan (excellency). 6. Kasih (love). Sedangkan nilai-nilai Kristiani dalam perbuatan meliputi buah roh terdapat dalam Galatia 5:22-23 ialah: Kasih (agape), Sukacita (khara), Damai sejahtera (eirene), Kesabaran



(makruthmia), Kemurahan (khrestotes), Kebaikan, Kesetiaan (pistis), Kelemahlembutan (praotes), Penguasaan diri (egkrteia). B. Pengertian Norma Norma adalah aturan yang disepakati bersama dan berlaku dalam lingkungan masyarakat tertentu. Norma masyarakat ada dua, yaitu: 1. Norma tertulis, jika dilanggar akan mendapatkan sanksi. 2. Norma tidak tertulis, jika dilanggar akan dikucilkan dari masyarakat. Norma dalam masyarakat bermanfaat untuk mengatur tingkah laku manusia di masyarakat dan Sebagai panduan dan pengendali tingkah laku masyarakat. Norma terdiri dari beberapa jenis, antara lain: 1) Norma agama. Norma yang berdasarkan pada suatu ajaran agama. Sifatnya mutlak, yaitu mengharuskan penganutnya menaati ajaran agamanya. 2) Norma kesusilaan. Norma ini terdapat dalam hati nurani manusia, mencakup perbuatan, perilaku atau tindakan yang mengutamakan penghargaan terhadap manusia sebagai seorang pribadi. Contoh: menghormati orang lain, tidak melecehkan. 3) Norma kesopanan. Norma ini berpangkal pada aturan tingkah laku yang berlaku dalam masyarakat. Contoh: cara berpakaian. 4) Norma kebiasaan (habit). Norma ini merupakan hasil perbuatan yang dilakukan berulangulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Orang yang tidak melakukannya tidak akan mendapat sanksi, tetapi di Pandaan oleh masyarakat setempat. Contoh: syukuran rumah baru. 5) Norma hukum. Adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sanksi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. Contoh: rambu-rambu lalu lintas. Keberadaan norma sangat penting agar tercipta kehidupan bersama yang tertib aman tentram dan harmonis. Norma dalam masyarakat berisi larangan dan perintah. Perintah adalah tindakan yang harus dilakukan seseorang karena menimbulkan kebaikan. Larangan adalah tindakan untuk tidak berbuat sesuatu karena menimbulkan kerugian. C. Perbedaan Nilai-Nilai Kristiani dan Norma Nilai-nilai Kristiani lebih luas daripada norma. Nilai Kristiani berlaku bagi semua orang Kristen di manapun berada dan tidak berubah sepanjang masa sebab standarnya adalah Alkitab. Sedangkan norma adalah sesuatu yang disepakati dalam kelompok masyarakat tertentu. 4 perbedaan antara nilai-nilai Kristiani dan norma dalam masyarakat: 1) Nilai-nilai Kristiani adalah sesuatu yang abstrak, apa yang dianggap baik, mulia, yang terdapat dalam diri seseorang dan sesuai dengan Alkitab. Sedangkan norma adalah ukuran konkret yang digunakan masyarakat untuk menilai apakah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang merupakan tindakan yang wajar dan dapat diterima atau menyimpang. 2) Nilai-nilai Kristiani berlaku universal bagi orang Kristen di seluruh dunia sedangkan norma berlaku universal di lingkungan masyarakat tertentu. 3) Nilai-nilai Kristiani bersifat mutlak, absolut karena standarnya adalah Alkitab. Sedangkan norma bersifat relatif karena disesuaikan dengan situasi dan kesepakatan masyarakat setempat. 4) Pelanggaran terhadap nilai hanya akan menimbulkan gejolak dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama sementara pelanggaran terhadap norma akan menimbulkan reaksi dari lingkungan setempat berupa sanksi sanksi sosial.



BAB 9 NILAI-NILAI KRISTIANI BERDASARKAN BUAH ROH Bacaan Alkitab Yohanes 13:31-35; Galatia 5:16-26; Roma 8:1-17, 12:1-2, 13:8; 1 Korintus 13; Yohanes 4:721 A. Kasih Menurut KBBI kasih berarti persaan sayang,memberi,dan perasaan cinta atau suka kepada seseorang atau sesuatu. Dalam bahasa Ibrani,ahev,dorongan yang dirasakan dua insan berbeda kelamin yang tidak ada hubungannya dengan dorongan seksual. Kasih adalah kekuatan dari dalam yang mendorong seseorang melakukan suatu tindakan yang mendatangkan kegembiraan dalam hal pribadi untuk mendatangkan kegembiraan dalam hal pribadi untuk melakukan pengorbanan diri demi kebaikan orang yang dikasihi, atau kekuatan yang tulus. Ada beberapa macam kasih: a. Kasih yang tidak bersyarat/kasih Ilahi (Agape) b. Kasih antara suami dan istri atau antara pasangan (Eros) c. Kasih dalam keluarga terutama antara anak dan orang tua (Storge) d. Kasih sesama teman atau kasih persaudaraan (Phileo) Kasih bukan sekadar sebuah kebajikan yang dangkal karena menuntut tanggapan yang mendasar dari hati seseorang terhadap kasih Allah yang telah mendahuluinya (1 Kor. 13,Yoh.4:49,Gal.6:10). Bentuk khas kasih adalah: a. Kasih antara sesama orang percaya (Yoh.15:12,17;Gal.6:10) b. Kasih kepada orang lain yang dinyatakan dalam upaya pemberitaan Injil(Kis.1:8; 10:45) c. Kasih yang menanggung penganiyaan dengan sabar (1 Ptr.2:25) Mengasihi adalah salah satu tanda bahwa ia lahir dari Allah dan mengenal Allah. Sebaliknya, barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya menunjukan bahwa ia tidak mengasihi Allah dan tidak mempunyai hidup kekal (1 Yoh.4:20). Ada tiga alasan mengapa orang Kristen mengasihi orang lain,karena: a. Meneladani kasih Allah (Mat.5:43; Ef.5:2; 1 Yoh.4:11) b. Kristus telah mati untuk orang lain juga (Rm.14:5; 1Kor.8:11) c. Untuk mencerminkan kasih Kristus dalam dirinya (Mat.25:40) B. Sukacita Menurut KBBI, sukacita berarti suka hati, girang hati,kegirangan. Dalam bahasa Ibrani “simkha” berarti dalam keadaan gembira sekali. Dalam bahasa Yunani “khara” sepadan dengan “agalliasis” yang artinya sukacita yang besar. Sukacita merupakan ciri orang kristen baik secara pribadi maupun dalam persekutuan gereja. Sukacita muncul karena penyertaan Allah atau karena bersama-sama dengan Allah (Mazmur 16:8-9), Sukacita muncul karena memelihara perintah-perintah Allah (Yohanes 15:10-11), Sukacita adalah suatu karunia dari Roh Kudus (Galatia 5:22) Pada umumnya, rasa sukacita itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. 1. Lingkungan sekitar kita 2. Harta / kekayaan 3. Dan lain-lain Tetapi janganlah kita biarkan faktor-faktor di atas mempengaruhi suasana hati kita. Tidak ada seorang pun yang berkuasa mengendalikan rasa sukacita itu kecuali kemauan dari hati kita sendiri. Jangan sampai situasi yang buruk mempengaruhi hati dan merampas sukacita



kita. Sukacita itu adalah bagian dari Roh. Artinya Tuhan ingin kita anak-anakNya hidup di dalam rasa sukacita. Sukacita yang kita rasakan bukanlah berasal dari diri kita, tetapi dari TUHAN yang merupakan sumber sukacita itu sendiri. Seseorang yang memiliki sukacita dari Allah akan kuat menghadapi segala situasi atau peristiwa dalam hidupnya. C. Damai Sejahtera Menurut KBBI, damai berarti tidak ada perang, tidak ada kerusuhan,aman,tentram,tidak bermusuhan,rukun. Sedangkan sejahtera berarti aman sentosa dan makmur,selamat, terlepas dari segala macam gangguan. Damai sejahtera di dalam Kristus adalah kedamaian yang mendalam dan kekal yang di berikan Tuhan Yesus di dalam hati (Yoh. 14:27) Istilah Ibrani untuk damai sejahtera ialah “shalom” ialah keserasian, keutuhan, kebaikan, kesejahteraan, pembebasan, keselamatan, kesembuhan, kesehatan, dan keberhasilan di segala bidang kehidupan. Dalam bahasa Yunani diterjemahakan dengan beberapa istilah, yaitu eirene (kedamaian,kesejahteraan,kesehatan),hugianinein (keadaan baik,sehat),dan soteria (pembebasan,keselamatan,kesembuhan). Di dalam Kristus kita melihat wujud damai sejahtera secara sempurna bukan sekadar keadaan damai, rukun, dan aman. Ada aspek penting dari “damai sejahtera” yaitu : 1. Damai sejati terjadi ketika kita diperdamaikan dengan sumber damai, yaitu pada saat kebangkitan Yesus. 2. Damai sejati adalah damai yang mengalahkan semua ketakutan. 3. Damai sejahtera Tuhan tidaklah bersifat pasif tapi aktif, agresif,dan maju. 4. Damai akan didapatkan kalau urusan dosa dibereskan. Damai sejahtera berbicara tentang kondisi hati bukan materi. Ukuran damai sejahtera tidak mengikuti ukuran dunia ini. Hal inn ditegaskan oleh Tuhan Yesus dalam Yohanes 14:27. Oleh karna itu damai sejahtera yang kita miliki tidak tergantung pada keadaan fisik,harta benda, atau lingkungan, tetapi kita dapat merasakan kedamaian dalam kondisi yang paling buruk sekalipun. D. Kesabaran Menurut KBBI, sabar adalah tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah. Kesabaran dalam bahasa Ibrani adalah erekh dan dalam bahasa Yunani makrothumia. Kesabaran bukanlah sifat pasif, melainkan penguasaan atau pengekangan atau pengendalian diri Allah menghadapi perlawanan manusia dan halhal yang menimbukan amarah-Nya. Kesabaran Allah adalah pemberian tempat dan waktu kepada manusia dengan maksud tertentu.Kesabaran ini menunjukkan sejauh mana kita bertekun di dalam Allah. "Dan pengharapan tidak mengecewakan karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" (Rm 5:5). Dalam penderitaan pun Roh Kudus mencurahkan cinta kasih dari Tuhan Allah ke dalam hati manusia. Kesabaran mendatangkan pengharapan yag menghasilkan ketekunan sebab kesabaran mengaitkan diri dengan pengharapan yang kekal. Begitu pentingnya kesabaran dalam hidup orang percaya sehingga firman Tuhan menempatkannya pada urutan tertentu (ke 4). Bila kita sudah memiliki kasih, sukacita dan damai sejahtera, kesabaran akan hadir. Tuhan Yesus sendiri telah memberi teladan hidup kepada kita, bagaimana Ia tetap sabar selama hidupNya, sabar menghadapi org2 farisi yang menolakNya, bahkan sabar terhadap orang-orang yang menganiaya dan menyalibkan Dia di kayu salib. Selama itulah, Yesus selalu tenang, tidak ada amarah sama sekali, karna sabar adalah sifat Allah. Maka sebagai anak-anakNya, sudah seharusnya kita mewarisi sifat-sifat Allah kita, agar kita beroleh hidup yang nyaman dan tenang, dalam menikmati suka duka & berkat2 kehidupan kita sehari2, dan agar kita tidak tersesat sampai ke ’tujuan’.



E. Kemurahan Bahasa Indonesia mengartikan kata kemurahan dengan perihal murah, terlalu murah, kebaikan dan kelimpahan. Baik dalam dalam bahasa Ibrani dan Yunani kemurahan selalu dikaitkan dengan kasih dan kebaikan. Bahasa Ibrani khsed dan khen, berarti kasih karunia. Sedangkan bahasa Yunani oiktirmos atau krestotes dihubungkan dengan kebaikan hati arti kata kemurahan sebagai buah dari Roh Kudus ini adalah tindakan yang baik dan benar yang kita lakukan untuk orang lain atau untuk melayani Tuhan dengan motivasi karena kita telah menerima kemurahan (keselamatan) dari Tuhan. Kita dengan penuh sukacita mau berbagi segala berkat yang kita terima agar org lain juga merasakan dan menerima segala berkat yg Tuhan berikan; dan apa yang diberikan dan dilakukan hanya untuk kemuliaan Allah, sebagai tanda kasih kita kepada Dia yg sudah begitu mengasihi kita.Orang percaya menghasilkan buah Roh yaitu kemurahan atau memiliki kemurahan dalam hidup, tidak dapat dengan bersandar pada diri sendiri. Kita dapat menghasilkan kemurahan dari buah Roh Kudus, hidup kita harus dikuasai Kristus. Selain itu kita haru meneladani hidup Kristus dan Memiliki hati seperti Kristus. Kesalehan yang dihasilkan oleh Roh Kudus dalam buah kemurahan tidaklah pasif, tapi aktif. Ciri-ciri yang dapat dilihat adalah:  Suka memperhatikan. Bentuk perhatian bisa berupa kunjungan, mendoakan, membimbing, dan sebagainya.  Suka menolong. Ciri lain dari kemurahan adalah suka menolong  Suka memberi. Memberi bukanlah karakter bawaan manusia. Semua manusia pada dasaranya sulit memberi dan hanya menuntut diberi. Orang yang murah hati memiliki kerinduan hati untuk memberi harta, tenaga, pemikiran dan sebagainya. F. Kebaikan KBBI mendefinisikan kata kebaikan dengan : 1.sifat baik; 2.kegunaan; 3.sifat manusia yang dianggap baik menurut sistem norma dan pandangan umum yang berlaku. Dalam bahasa Ibrani ton artinya menyenangkan,menggembirakan,ramah. Dalam bahasa Yunani agathos , untuk menjelaskan gagasan yang baik sebagai kualitas jasmani atau moral, dan kadang-kadang menerjemahkannya dengan katus, artinya harfiahnya cantik. Jadi kebaikan bisa diartikan dengan sesuatu yang mulia, terhormat, mengagumkan dan patut di puji. Dari hati selalu mengalir kebaikan. Kebaikan berbicara tentang moral dan spiritual seseorang didasarkan pada pemahaman Alkitab, sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.



Allah adalah baik karena secara moral Dia adalah semurna dan maha pemurah, Perbuatan-perbuatan Allah itu baik karena menyatakan kebijaksanaan dan kuasa-Nya, Pemberian Allah adalah baik, Perintah-perintah Allah adalah baik karena mengungkapkan kesempurnaan moral dari sifat-Nya dan menunjukan kepada kita bagimana melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Nya, 5. Ketaatan kepada perintah-perintah Allah adalah baik karena Allah berkenan dan menerima hal itu dan mereka taat memperoleh keuntungan. Berbuat kebaikan itu bisa diibaratkan sebagai menabur benih. Setiap benih kebaikan yang kita tabur, pasti kita akan mendapat tuaiannya. Setiap perbuatan baik yang kita lakukan pasti ada upahnya. Memang pada saat kita menabur, kita tidak langsung menuai dan menerima hasilnya. Tetapi suatu saat pasti kita akan mendapatkannya. Balasan dari kebaikan kita bisa kita dapatkan dari siapa saja, termasuk musuh kita sekalipun. Oleh karena itu, selama kita masih hidup, lakukanlah kebaikan sebanyak mungkin, seperti yang tertulis di Alkitab, "Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga." (2 Korintus 9:6). G. Kesetiaan Menurut KBBI,setia berarti berpegang teguh, tetap dan teguh hati, teguh dalam pendirian dan janji. Kesetiaan artinya keteguhan hati,ketaatan dan kepatuhan. Dalam bahasa Yunani



pistis, yaitu bagian tabiat Allah(Mzm. 33:4). KetikaTuhan Yesus berbicara tentang hambahamba-Nya yang setia, yang Dia maksud adalah Dia sedang menantikan orang-orang yang mau percaya dan mengikuti Dia; taat dalam menjalankan amanat-Nya; dan dapat dipercaya sepenuhnya. Tuhan menginginkan kita untuk terus beriman dan setia kepada-Nya. Ciri-ciri orang setia:  Tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri (ayat 14, Ul 5:32-33).  Bertahan sampai kesudahannya (Why 2:10)  Teguh dan kuat  Hanya bergantung kepada Tuhan (Ams 3:5-6) H. Kelemahlembutan Menurut KBBI, Arti dari lemah lembut adalah: baik hati (tidak pemarah dan sebagainya) ; peramah. Paulus memakai kata lemah lembut dalam bahasa Yunani adalah proates untuk menjelaskan maksud dari kelemahlembutan. Ciri-ciri orang lemah lembut yang ditunjukan oleh Yesus adalah: 1. Rela diperlakukan tidak adil bahkan dilukai 2. Ia menerima kebenaran orang lain sebagaimana adanya 3. Ia bisa marah tetapi tidak berdosa Kelemahlembutan memampukan orang-orang beriman untuk mengembangkan penguasaan diri sehingga tidak mudah menyerang ataupun membalas. Orang yang lemah lembut bisa menguasai diri sehinga tidak bereaksi negatif ketika ia dituduh, difitnah, disakiti, atau dianiaya. Apabila seseorang berwatak lemah lembut, kita senang berada bersamanya. Akan tetapi, menurut pengamatan Raja Salomo yang bijaksana, ”lidah yang lemah lembut dapat mematahkan tulang”. (Amsal 25:15) Kelemahlembutan adalah sifat luar biasa yang menarik hati sekaligus mengandung kekuatan. Kelemahlembutan membuat orang-orang beriman mampu hidup dalam kerendahan hati, mementingkan kesejahteraan orang lain daripada kesejahteraannya sendiri. I. Penguasaan diri Penguasaan diri diterjemahkan dari bahasa Yunani en kratos yang artinya kekuatan di dalam. Jadi, penguasaan diri itu bukan sekadar norma atau aturan semata tetapi kekuatan yang dibutuhkan untuk melawan hasrat kedagingan (Rm 8:5, 1Kor. 9:25-27) Mengendalikan atau menguasai diri berarti menahan diri untuk tidak melakukan suatu keinginan. Banyak sekali keinginan duniawi yang akan membawa kepada kesesatan. Rasul Yohanes menjelaskan bahwa keinginan duniawi itu bukan berasal dari Allah. Keinginan duniawi itu bisa berupa: 1. Keinginan mata (keserakahan) 2. Keinginan daging ( hawa nafsu). 3. Keangkuhan hidup



Tugas agama kristen protestan



Oleh: Kelompok 4 Angelique C. Caroline ( X SAINS 1) Priska O. Jitmau ( X SAINS 1) Daniela K. Mansawan ( X SAINS 2) Evelyn R. Kambu ( X SAINS 2) SMA NEGERI 1 MIMIKA