Agama Dan Kepercayaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Agama Dan Kepercayaan Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan Masyarakat



OLEH RORY CINTA NAYA (14.401.19.054)



AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA PRODI DIII KEPERAWATAN KRIKILAN - GLENMORE – BANYUWANGI 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Agama Dan Kepercayaan Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan Masyarakat” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta. Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Antropologi dengan judul “Agama Dan Kepercayaan Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan Masyarakat”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.



21 April 2020



Penulis



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...............................................................................................................2 DAFTAR ISI..............................................................................................................................3 BAB I.........................................................................................................................................4 PENDAHULUAN......................................................................................................................4 1.



Latar Belakang................................................................................................................4



2.



Tujuan.............................................................................................................................4 1.



Tujuan Umum..............................................................................................................4



2.



Tujuan Khusus............................................................................................................4



BAB II........................................................................................................................................6 TIJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................6 1.



Kepercayaan Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan Masyarakat....................................6



2.



Agama Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan Masyarakat.............................................7



3.



Hubungan Kepercayaan Dan Agama Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan Masyarakat 10



BAB III.....................................................................................................................................11 PENUTUP................................................................................................................................11 1.



Kesimpulan...................................................................................................................11



2.



Saran..............................................................................................................................11



DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12



3



BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat agama sangat berperan penting dalam masyarakat, untuk mengatasi prsoalan-persoalan yang timbul di masyarakat yang tidak dapat dipecahkan secara empiris karena adanya keterbatasan kemampuan dan ketidak pastian. Terdapat beragam kepercayaan pada adanya kekuatan supernatural, sehingga perlu diaplikasikan dalam bentuk ritual yan g merupakan kegiatan untuk mendapatkan kepuasan spiritual. Agama juga mengajarkan adanya benda yang sakral. Ritual penghormatan kepada yang sakral dilakukan oleh umat penganut agama. Kata agama juga diterjemahkan kedalam bvahasa inggris menjadi religion. Beragama adalah corak suatu kelompok masyarakat dalam menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang berasal dari kekuatan atau wujud gaib. Seperti makhluk-makhluk lainnya, manusia adalah ciptaan Allah. Manusia mempunyai dua fungsi yaitu individu dan sosial. Dalam fungsinya sebagai makhluk individu, manusia mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, misalnya pendidikan, kesehatan, kebahagiaan dan sebagainya, sedangkan secara social manusia memerankan fungsinya sebagai makhluk sosial yang hidup dan berinteraksi dengan masyarakat. Manusia  mempunyai kecenderungan untuk mencari sesuatu yang mampu menjawab segala pertanyaan yang ada dalam benaknya. Segala keingintahuan itu akan menjadikan manusia gelisah dan kemudian mencari pelampiasan dengan timbulnya tindakan irrasionaltas. Munculnya pemujaan terhadap benda-benda merupakan bukti adanya keingintahuan manusia yang diliputi oleh rasa takut terhadap sesuatu yang tidak diketahuinya. Rasa takut terhadap sesuatu itu menjadikan manusia beragama 2. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah untuk menjelaskan tenteng kepercayaan dan agama sebagai kekuatan di kehidupan masyarakat. 2. Tujuan Khusus 1) Untuk mengetahui pengertian serta peran kepercayaan sebagai kekuatan dalam kehidupan masyarakat 4



2) Untuk mengetahui peran agama sebagai kekuatan dalam kehidupan masyarakat 3) Untuk mengetahui hubungan kepercayaan dan agama sebagai kekuatan dalam kehidupan masyarakat



5



BAB II TIJAUAN PUSTAKA



1. Kepercayaan Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan Masyarakat Kata kepercayaan berasal dari bahasa Sansekerta “percaya” yang berarti pendapat, itikad, kepastian, dan keyakinan. Istilah lain yang hampir sama dengan kepercayaan adalah “keyakinan” yang secara etimologi berasal dari bahasa Arab “yaqin”. Sungguhpun antara istilah kepercayaan dan keyakinan mempunyai perbedaan. Kepercayaan diartikan sebagai kebenaran yang diperoleh pikiran. Keyakinan adalah suatu kebenaran yang diperoleh jiwa, dikuatkan oleh pikiran. Kebenaran agama adalah keyakinan. Selanjutnya, kebenaran ilmu pengetahuan, filsafat, dan intelektual adalah kepercayaan. Kepercayaan bermula dalam tingkat penerimaan dari ilmu pengetahuan. Keyakinan berada pada taraf intensitas dari kepercayaan. Keyakinan telah meminta keharusan untuk melakukan aktivitas. Sedangkan kepercayaan belum mempunyai keharusan untuk itu. Kepercayaan seseorang kepada hal-hal yang berada di luar dirinya, di luar penghayatan lahiriahnya, diyakini



menjadi



suatu



materi



atau



keadaan



yang



mempengaruhi



kehidupannya (Mubarak, 2009) 1) Animisme



Berasal dari bahasa latin anima yang artinya roh. Adalah kepercayaan dimana disekeliling alam tempat tinggal manusia banyak terdapat roh gaib. Agar diperoleh hubungan harmonis dengan roh gaib, manusia mengadakan berbagai upacara keagamaan :pemujaan, sesajen, dll 2) Dinamisme



Dari bahasa Latin Dinamos artinya tenaga atau kekuatan yaitu kepercayaan bahwa disekeliling alam manusia terdapat berbagai tenaga yang memiliki kekuatan gaib yang sakti, Kekuatan gaib berasal dari berbagai gejala alam, misalnya matahari, bulan, air, api, angin. Kekuatan gaib juga berasal dari roh manusia atau binatang yang sudah mati, istilah lain dari kepercayaan ini adalah animalisme Kepercayaan ini juga menganggap segala sesuatu mempunyai kekuatan yang dapat mempengauhi keberhasilan dan kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup misalnya kepercayaan adanya kekuatan gaib pada benda tertentu seperti akik atau keris, kepercayaan ini disebut Fethisiisme.



6



3) Totemisme



Menurut Robertson Smith totemisme, religi tertua umat manusia dalam tingkat kehidupan yang masih sederhana ialah pemujaan terhadap totem. Totemisme adalah suatu religi dimana kelompok manusia menganggap bahwa diri mereka adalah keturunan dari suatu jenis binatang atau tumbuhan tertentu, sehingga mereka memuja binatang atau tumbuh-tumbuhan totemnya serta membangun tiang totem sebagai tempat pemujaan. Istilah totem sendiri berasal dari bahasa suku Indian Ojibwa Ototaman yang berarti persaudaraan. Binatang totem tabu untuk dibunuh atau dimakan. 4) Politeisme Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Setiap dewa mempunyai tugas tertentu. Di antara dewa-dewa itu ada yang terbesar yang dihormati dan dipuja. Menurut E. Durkheim religi timbul dari sentiment kemasyarakatan. Rasa atau emosi keagamaan timbul dalam batin manusia sebagai akibat adanya sentimen kemasyarakatan. Wujud dari sentiment kemasyarakatan ini yaitu suatu kompleks dari perasaan yang mengandung rasa. 5) Monoteisme Kepercayaan monoteisme adalah percaya dengan satu Tuhan yaitu Tuhan yang Maha Esa. Kepercayaan ini menganggap bahwa Tuhan itu ada dan tidak ada yang menyamai. Tuhan yang berkuasa dari segala kehidupan manusia. Ritual keagamaan yang dilakukan yaitu penyembahan terhadap satu Tuhan, Dewa, ataupun Dewi. 6) Panteisme Kepercayaan yang menyakini bahwa Tuhan adalah alam itu sendiri. Pemikiran ini menyangkal kehadiran Yang maha tinggi yang trasenden dan yang bukan merupakan bagian dari alam. Tergantung akan pemahamannya, pandangan ini dapat dibandingkan sepadan dengan ateisme, deisme, dan teisme. 2. Agama Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan Masyarakat Terdapat beragam kepercayaan pada adanya kekuatan supernatural, sehingga perlu diaplikasikan dalam bentuk ritual yang merupakan kegiatan untuk mendapatkan kepuasan spiritual. Agama juga mengajarkan adanya benda yang sakral. Ritual penghormatan kepada yang sakral dilakukan oleh umat penganut agama. Kata agama jika diterjemahkan ke dalam bahasa inggris menjadi religion. Beragama adalah corak 7



suatu kelompok masyarakat dalam menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang berasal dari kekuatan atau wujud gaib (relationship between humans and supernatural/forces or beings). Cara manusia beragama sangat bervariasi sejalan dengan kecenderungan masing-masing kelompok. Kecenderungan ini dipengaruhi oleh latar belakang budaya sejarah, dan kecenderungan pemimpin aliran atau salute masing-masing. Agama sebagai kekuatan sebagaimana kekuatan dalam kehidupan masyarakat  Sedangkan kaitan agama dengan perilaku sosial adalah kegiatan ibadah atau sosial yang umumnya di lakukan bersama-sama oleh penganut  agama.  Hasil penelitian mendapatkan bahwa pada orang-orang yang  komitmen agamanya tinggi maka ketaatan terhadap norma sosialnya juga tinggi. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara kesehatan jiwa dengan aspek daya  tahan tubuh , yang terkait dengan kondisi biologis seseorang. Pada sebuah penelitian ditemukan bahwa orang-orang dengan skor religius tinggi, akan memiliki kadar CD-4 yang  juga tinggi.Hal ini menggambarkan tingginya daya tahan tubuh. Serangkaian bukti-bukti lain juga menunjukkan bahwa agama tidak dapat dipandang sebelah mata dalam proses penyembuhan pasien . Pasien dengan tingkat religius tinggi akan rendah nilai depresinya. Peran do’a terhadap penyembuhan pasca operasi prostat juga telah di teliti yang mendapatkan hasil bahwa peningkatan pemahaman agama dan do’a dapat membantu menekan intensitas depresi pada pasien.Terhadap kesehatan jantung, beberapa pendapat dan hasil penelitian mendapatkan bukti bahwa pasien dengan komitmen agama tinggi yang mengalami transplantasi jantung yang di amati selama satu tahun menunjukkan kemampuan bertahan yang lebih tinggi dibanding dengan mereka yang tidak memiliki komitmen agama.  Penelitian yang dilakukan tahun 2006 mendapat bukti bahwa komitmen agama yang tinggi akan dapat mencegah terjadinya serangan penyakit  jantung koroner. Dengan berbagai hasil temuan tersebut, ketahanan sistem imun dapat ditingkatkan salah satunya dengan komitmen agama yang  tinggi. Daya tahan mental juga akan lebih baik karena dengan agama orang  akan memiliki positive thinking , kontrol diri dan penghargaan diri yang baik dan merasa menjalani hidup dengan penuh makna.



8



Fungsi agama dalam kehidupan bermasyarakat antara lain : 1) Fungsi edukatif Agama bertugas mengajar dan membimbing  masyarakat. Agama menyampaikan ajaran-ajaran melalui upacara keagamaan, dakwah dan kotbah, meditasi, pendalaman rohani dll. 2) Fungsi Penyelamatan Agama memberikan anjuran dan perintah untuk selalu berbuat kebaikan agar manusia dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan. 3) Fungsi pengawasan Sosial Agama menyeleksi kaidah-kaidah susila yang ada. Kaidah yang baik dikukuhkan sebagai norma dan kaidah yang buruk sebagai larangan atau tabu. Fungsi pengawasan diperkuat dengan adanya sanksi bagi manusia yang melanggar  kaidah tersebut. 4) Memupuk persaudaraan Setiap agama menganjurkan agar umat manusia saling mencintai dan menghindari permusuhan. Dengan adanya rasa saling memupuk persaudaraan, cita-cita persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud.



Fungsi Agama Bagi Kesehatan, antara lain 1) Sumber Moral Agama memiliki fungsi yang strategis untuk menjadi sumber kekuatan moral baik bagi pasien dalam proses penyembuhan maupun tenaga kesehatan. Bagi orang beragama, mereka memegang keyakinan bahwa perlakuan Tuhan sesuai dengan persangkaan manusia kepada-Nya. 2) Sumber Keilmuan Sejalan dengan agama sebagai sumber moral, agam pun dapat berperan sebagai sumber keilmuan bagi bidang kesehatan. Konseptualitasi dan pengembangan ilmu kesehatan atau kedokteran yang bersumber dari agama, dapat kita sebut kesehatan profetik, dalam konteks islam disebut dengan ilmu kesehatan islami atau kedokteran islami. Agama pun menjadi sumber informasi untuk pengembangan ilmu kesehatan gizi (nutrisi) atau farmakoterapi herbal. Dalam islam dinyatakan bahwa makan itu harus halal dan thayyib. Halaln artinya



9



sehat secara psikis dan sosial (misalnya bukan hasil mencuri), dan thayyib artinya sehat secara gizi. 3. Hubungan Kepercayaan Dan Agama Sebagai Kekuatan Dalam Kehidupan Masyarakat Mengenai hubungan agama atau kepercayaan dengan kreatifitas bahwa : kepercayaan / agama memberikan harapan bagi para penganutnya. Dengan harapan, orang berusaha membuat yang terbaik untuk membujuk yang dipercayai. Maka muncullah seni patung, seni lukis, seni musik dan sebagainya. Sebagai contoh bahwa beberapa agama atau kepercayaan ditemukan bentuk-bentuk kreatifitas yang berupa patung-patung dewa yang diukir dan dipahat pada sebuah batu atau tanah liat, dan ukuiran-ukuran yang terdapat dalam dinding goa, serta nyanyian-nyanyian yang gunakan untuk memanggil roh-roh dan sebagainya. Proses tranformatif dan sublimatif agama dalam masyarakat sebenarnya termasuk kepada pengembangan dan pendalaman mengenai makna ajaran-ajaran keagamaan tersebut. Proses ini terjadi dalam sosialisasi dan transvaluasi doktrindoktrin agama yang terdapat disekolah-sekolah, pesantren, mesjid, gereja dan sebagainya. Karena dalam suatu komunitas atau masyarakat agama, doktrin-doktrin keagamaan sangat penting bagi kehidupan agama sebagai penangkal terhadap nilainilai baru atau budaya yang datang dari luar. Dalam agama Islam misalnya, fungsi pesantren bagi tranvaluasi nilai-nilai ajaran agama Islam sangat berpengaruh sekali, sehingga produk-produk pesantren dalam hal ini para santri. Diharapkan dapat menjadi pengembang ajaran Islam dimasa depan, sekaligus dapat membendung nilainilai atau budaya-budaya yang dapat merusak ajaran Islam sendiri. Perubahan sosial yang terjadi secara cepat, berpengaruh pada tatanan kepercayaan masyarakat. Dalam masyarakat, mudah sekali terjadi benturan-benturan antara satu agama dengan agama yang lain, sehingga sebuah konflik dalam masyarakat akan sangat berpotensi terjadi. Dalam hal ini Pengaruh nilai-nilai agama dan kepercayaan terhadap pengendalian konflik cukup penting. Hal ini dimungkinkan jika penganut agama dan kepercayaan itu konsen dengan ajaran dan anutannya. Untuk itu, dalam masyarakat heterogen, perlu adanya kesadaran-kesadaran untuk selalu menjaga ketenteraman dan menghilangkan konflik-konflik yang sifatnya agamis. Hal ini sudah dipraktekkan pada masyarakat modern, namun konflik-konflik masih sering terjadi antar pemeluk agama. 10



BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Kepercayaan diartikan sebagai kebenaran yang diperoleh pikiran. Keyakinan adalah suatu kebenaran yang diperoleh jiwa, dikuatkan oleh pikiran. Kebenaran agama adalah keyakinan. Selanjutnya, kebenaran ilmu pengetahuan, filsafat, dan intelektual adalah kepercayaan. Agama adalah suatu jenis sistem sosial yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berproses pada kekuatan-kekuatan non-empiris yang dipercayai dan didayagunakan untuk mencapai keselamatan bagi mereka dan masyarakat luas umumnya. Jadi, agama dan kepercayaan adalah sebagai kekuatan masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sekaligus sebagai patokan dan pedoman. 2. Saran Diharapkan bagi pembaca dapat lebih memahami pentingnya pengetahuan mengenai Agama sebagai kekuatan dalam kehidupan masyarakat. Sehingga kita sebagai calon tenaga kesehatan memiliki bekal untuk menerapkannya di lapangan.



11



DAFTAR PUSTAKA



Ainasabila. (2009). Agama dan Kepercayaan masyarakat. Ibrahim. (2012). Agama dan Sistem Kepercayaan Masyarakat. Mubarak, W. I. (2009). Sosiologi untuk keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Prameswari, Nila. 2018. Antropologi Kesehatan Agama dan Kepercayaan Sebagai Kekuatan.



12