Agama Islam 2 UAS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Menyebutkan doa sebelum belajar 2. Menuliskan dan memberi arti doa sebelum belajar ‫ اللهم افتح لنا حكمتك وانشر علينا رحمتك من خزائن رحمتك يا أرحم الراحمين‬.1 [Ya Allah, bukakanlah bagi kami hikmahMu dan tebarkanlah atas kami rahmatMu dari perbendaraan rahmatMu, wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang] ْ ُ ‫ظ ِل َم ا َ ْوا‬ ْ َ ‫ض َّل ا َ ْوا َ ِز َّل ا َ ْواُزَ َّل ا َ ْوا‬ ‫ي‬ َ ُ ‫ض َّل ا َ ْوا‬ ِ َ ‫ اَللَّ ُه َّم اِنِى اَع ُْوذ ُ بِكَ ا َ ْن ا‬.2 َّ َ‫ظلَ َم ا َ ْواَجْ َه َل ا َ ْويُجْ َه َل َعل‬ [Ya Allah, sesungguhnya aku mohon berlindung kepada-Mu dari menyesatkan atau disesatkan, dari menggelincirkan atau digelincirkan, dari menganiaya atau dianiaya, dari membodohkan atau diperbodohkan] (Riwayat Abu Daud dan At-Tirmidzi, dll. dengan sanad shohih) ُ ‫ب ِع َبادِكَ َو َع ِزي ًْزا ِف ْي‬ ِ ‫ارزَ ْقتَ ِن ْي َواجْ َع ْل ِن ْي َمحْ ب ُْوبًا ِف ْي قُلُ ْو‬ ِ ‫ َر‬.3 َ ‫ار ْك ِل ْي ِف ْي َم‬ ِ ‫ب ِزدْ ِن ْي ِع ْل ًما َو َو ِس ْع ِلى ِف ْي ِر ْز ِق ْي َو َب‬ ِ ‫عيُو ِن ِه ْم َواجْ علَ ْني‬ ُ‫سنَ اْل ِف َعا ِل َيا قَائِ ًما ِبالَ زَ َوا ِل َيا ُم ْب ِدئًا ِبالَ ِمثَا ِل فَلَكَ ْال َح ْمد ُ َولَكَ اْ ِلمنَّة‬ َ ‫َو ِج ْي ًها فِى الدُّ ْن َيا َواْالَ ِخ َر ِة َو ِمنَ ْال ُمقَ َّر ِبيْنَ َيا َكثِي َْراالنَّ َوا ِل َيا َح‬ َّ ‫َولَكَ ال‬ ‫لى ُك ِل َحال‬ ُ ‫ش َر‬ َ ‫ف َع‬ [Ya Tuhanku, berilah aku tambahan ilmu, lapangkanlah rizkiku dan berkahilah apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Jadikanlah aku orang tercinta di hati para hambaMu dan mulia dimata mereka. Jadikanlah aku orang yang terpandang di dunia dan di akhirat serta termasuk golongan muqorrobin (orang-orang yang dekat denganMu), Wahai Dzat yang banyak memberi, wahai Dzat yang baik segala perbuatan, wahai Dzat yang tegak berdiri yang tak pernah lenyap, wahai Dzat yang menciptakan tanpa perlu contoh sebelumnya, bagiMu segala puji, bagiMu seluruh kebaikan, dan bagiMu segenap kemuliaan di setiap keadaan] 3. Menyebutkan dalil kehidupan adalah ujian Pasti ada Ujian bagi Orang-orang yang Beriman... Q29.2-3. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan "kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar & sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. Q2.214. Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk syurga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sampai-sampai berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.



Jenis Ujian Q21.35. Kami akan mengujimu dengan keburukan & kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. Q2:155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa & buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar… Dari Saad bin Abi Waqqash bahwa Nabi SAW bersabda: “Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, lalu yang semacamnya & semacamnya, seseorang diuji sesuai kadar keimanannya, apabila teguh dalam keimanannya maka ujiannya bertambah berat, apabila lemah dalam keimanannya maka diuji sesuai kadar keimanannya, ujian terus menerus menimpa seorang hamba sampai meninggalkannya berjalan dimuka bumi dalam keadaan bersih dari kesalahan” [HR Imam Turmudzi dan dishahihkan Syaikh Albani dalam Silsilah Shahihahnya 1/225] Sifat Musibah (Ujian) bagi Orang-orang yang Beriman "Tidaklah rasa lelah, sakit, kegelisahan, kesedihan, gangguan & duka yang menimpa seorang muslim sampai-sampai duri yang menusuknya kecuali Allah menghapuskan dosanya karena hal-hal tesebut" [HR Bukhari & Muslim] "Perumpamaan orang Mukmin seperti tanaman (pohon) yg senantiasa angin itu mencondongkannya, dan selamanya orang Mukmin itu ditimpa bencana. Sedangkan perumpamaan bagi orang yg munafik seperti pohon kayu yg tidak bisa digoyangkan hingga pohon itu ditebang" [HR Muslim] 4. Memaknai surat Al Mulk Ayat 2 Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulangulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? 5. Memaknai ‫الكَافِ ِر َو َجنَّة المؤْ ِم ِن سِجْ ن الدُّ ْنيَا‬ sabada Nabi :"dunia ini penjara bagi orang mu'min dan surga bagi orang kafir " hadis muslim 6. Menyatakan standar amal Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu hanyalah tergantung pada niat, dan sesungguhnya bagi setiap orang hanya memperoleh (sesuai) apa yang ia niatkan. Maka siapa yang hijrahnya menuju (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu ke arah (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya itu karena dunia yang ingin diraihnya atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka



hijrahnya itu ke arah apa yang ia tuju”. (Diriwayatkan oleh dua Imam ahli hadits : Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abu Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi). KESIMPULAN Seorang muslim hendaknya senantiasa memperhatikan hati dan niatnya dalam beramal, karena amalan apapun yang dia lakukan walaupun itu mulia kedudukannya namun jika dia tidak ikhlas maka dia tidak akan mendaptkan apa-apa di akhirat kelak kecuali adzab Allah 7. Menyebutkan syarat diterimanya suatu amal 1. Iman dan Bertauhid Allah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal” [QS Al Kahfi: 107] Sabda Rasulullah : “Katakanlah : Aku beriman kepada Allah, kemudian tetaplah engkau (dengan iman itu).” [HR Muslim]. 2. Tidak berbuat syirik Allah berfirman : ”Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudarat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang lalim”. [QS Yunus: 106] Allah berfirman : “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” [QS: Az Zumar: 65] 3. Ikhlas yaitu beramal karena mengharapkan ridho Alloh, bukan karena riya’ atau pamrih Allah berfirman : “Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” [QS Az Zumar: 2] 4. Cara pelaksanaannya sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah. Allah berfirman : “Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. “ [QS Al Hasyr: 7] Sabda Rasulullah: “Barangsiapa beramal bukan berdasarkan perintah kami (contoh/sunnah kami) maka amalannya itu tertolak (tidak diterima Alloh Subhanahu wa Ta’ala)” [HR Bukhari no.2697, Muslim no.1718, dan Ahmad 6/73, 240, 270] Syarat amal dengan Iman Tauhid dan Tidak berbuat syirik adalah sebagai suatu penegasan, karena sesungguhnya tanpa dijelaskan hal tersebut mutlak bahwa setiap amalan tanpa ada keimanan kepada Allohu Ta’ala maka akan tertolak, dan mutlak pula setiap amalan namun disertai atau dibarengi dengan perbuatan syirik pasti akan tertolak pula.



8. Menyebutkan kriteria amal ikhlas Ikhlas yaitu beramal karena mengharapkan ridho Alloh, bukan karena riya’ atau pamrih Allah berfirman : “Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” [QS Az Zumar: 2] Mengikuti Sunnah Rosulullah SAW: Oleh sebab itu, hendaklah kita mengikhlaskan seluruh amal ibadah kita kepada Allah dan memurnikannya dari segala bentuk kemusyrikan 9. Menyebutkan pengertian-2 amal maqbulah Taat kepada Allah ialah mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya yang termuat dalam al-Qur’an dan taat kepada Rasul-Nya ialah mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw, berupa perkataan, perbuatan dan taqrirnya yang diyakini berasal dari beliau, yang disebut “Sunnah Maqbulah”. Kenapa Majelis Tarjih dan Tajdid menggunakan “sunnah maqbulah”? Sebagaimana diketahui bahwa perkataan, perbuatan dan taqrir Nabi Muhammad saw (asSunnah), baru ditulis dan dibukukan setelah lebih dari seratus tahun beliau meninggal dunia. Selama seratus tahun lebih itu as-Sunnah berada dalam hafalan kaum muslimin yaitu para sahabat, tabi‘in, tabi‘it tabi‘in dan atba‘ at-tabi‘it tabi‘in. As-Sunnah yang dihafal oleh sahabat disampaikan kepada tabi‘in dan mereka menghafalnya, demikian pula para tabi‘in menyampaikan kepada tabi‘it tabi‘in, kemudian kepada atba‘ at-tabi‘it tabi‘in dan yang terakhir diterima oleh para perawi hadits dan membukukannya. Para perawi itu sebelum membukukannya meneliti setiap para penyampai dan penerima as-Sunnah itu. Setelah diteliti ternyata ada para penyampai dan penerima as-Sunnah itu yang dapat dipercaya dan ada yang tidak dapat dipercaya, ada yang kuat atau baik hafalannya dan ada pula yang lemah dan sebagainya. Lalu para perawi membuat ranking as-Sunnah, sehingga as-Sunnah itu bertingkat-tingkat, ada yang shahih, ada yang hasan, ada yang dla‘if dan sebagainya. Pada umumnya para ulama tidak menerima sunnah yang dla‘if (lemah), kecuali asy-Syafi‘i yang menggunakannya untuk fadla’ilul a‘mal(amalan-amalan utama). Majelis Tarjih dan Tajdid pada umumnya menerima as-Sunnah yang shahih dan hasan dengan syarat tidak berlawanan dengan nash (al-Qur’an dan as-Sunnah) yang lebih kuat daripadanya. As-Sunnah yang seperti ini disebut “sunnah maqbulah”. Berdasarkan uraian di atas maka taqlid menurut Majelis Tarjih dan Tajdid ialah: “mengikuti perkataan atau pendapat orang (seperti ulama, syekh, kiyai atau pemimpin) tentang suatu hukum Islam tanpa meneliti lebih dahulu apakah perkataan atau pendapat itu ada dasarnya atau tidak dalam al-Qur’an dan sunnah maqbulah”. Jika ada dasarnya maka perkataan dan pendapat itu dapat diterima dan diamalkan, sebaliknya jika tidak ada dasarnya, sedang yang mengatakan atau yang berpendapat tetap mengatakan bahwa itu adalah ajaran Islam, maka pendapat yang demikian termasuk bid‘ah. Orang yang berbuat bid‘ah adalah orang yang telah menyediakan semasa ia hidup tempat duduk dalam neraka nanti. Hal ini berdasarkan: Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi saw beliau bersabda: Barangsiapa yang



berdusta atasku, maka hendaklah ia menyediakan tempat duduknya dalam neraka.” [HR. alBukhari dan Muslim]. 10. Menyebutkan dalil ayat "yang mensucikan jiwa" Tazkiyah berasal zakka yang berati membersihkan atau mensucikan, apa bila disambung dengan An-nafs maka akan menjadi Tazkiyah An-nafs yang artinya usaha seseorang untuk mensucikan diri atau jiwa. mentazkiyah jiwa kita, seperti dalam contoh-cuntoh di bawah ini: 1. Shahadat Ketika seseorang masuk Islam tentu dia mengucapkan dua kalimat syahadat, begitu juga bagi kita yang telah masuk Islam maka setiap sholat kita pun melafadzkan syahadat tersebut, ketika kita bersyahadat itu berarti kita sedang mentazkiyah/ mensucikan jiwa kita dari segala bentuk kesyirikan yang menjadikan lawan dari syahadat tersebut. setelah kita membersihkan jiwa kita dari segala sifat kesyirikan (menyekutukan Allah) maka tahap tazkiyah selanjutnya adalah memberikan kepada jiwa … dan pungisi jiwa yang telah bebas dari kesyirikan tadi. 2. Sholat Apabila kita mengerjakan sholat, secara benar sesuai sunnah Nabi T bersamaan dengan itu jiwa kita akan dibersihkan dari sifat sombong, sabar, disiplin dan lain sebagainya. Ketika kening kita menempel lantai maka pada waktu itulah jiwa kita di tazkiyah/ dibersihkan dari sifat sombong, karena begitu hinanya kita dengan mencium lantai, namun disaat itulah jiwa kita merasa damai karena begitu dekatnya seorang hamba dengan Robbnya ketika dia dalam keadaan bersujud, dan ini memang salah satu tujuan dari sholat yaitu: ‫َئ َو ْالم ْنك َْر‬ َّ ‫ِإ َّن ال‬ ِ ‫صالَة َ تَ ْن َهى َع ِن ْالفَحْ ش‬ "Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuata keji dan mungkar." 3. Zakat Pada saat kita mengerluarkan zakat maka terlihat jelas adanya usaha kita untuk melatih dan mentazkiyah jiwa kita agar lebih peduli dengan sesama manusia, serta melatih jiwa kita untuk bersifat Ikhlas dalam mengeluarkan zakat, dan salah satu tujuan atau fungsi zakat adalah membersihkan/mentazkiyah jiwa kita serta membersihkan harta kita. 4. Puasa Seseorang yang berpuasa tentu akan menahan amarahnya ketika dia di ganggu oleh orang lain, ini tentu sesuai ketentuan dari Nabi T yaitu Nabi bersabda yang artinya: "Apabila kamu sedang puasa dan diganggu oleh orang lain maka ucapkanlah": ‫صائِم‬ َ ‫إِنِِّى‬ " Sesungguhnya aku sedang puasa " Ini jelas sebuah cara untuk mensucikan jiwa kita dari sifat mudah marah dan senantiasa mungkin untuk menahan amarah kita.



5. Haji Haji adalah rukun kelima dalam….hukum Islam, haji sendiri hukumnya sunnah, akan tetapi bisa menjadi wajib apabila seseorang itu mampu untuk melaksanakannya, dalam ibadah haji ini maka akan terlihat bahwa semua ibadah ini memerlukan pengorbanan lahir dan batin, sisi tazkiyah pensucian jiwa pada ibadah ini dalah bahwa seseorang itu harus Ikhlas dalam melaksanakannya karena membutuhkan dana yang banyak, kemudian menghilangkan segala sifat 'Ujub/sombong, serta meluruskan niat sehingga hanya mencari keridhoan Allah saja, bukan berniat agar sepulangnya dari sana di panggil pak haji atau bu haji, serta niat-niat yang lainnya yang akan mengotori hati dan ibadah itu sendiri. 6. doa jihad 7.berwudhu 8.dzikir 11. menyebutkan ciri orang tak berqolbu saqiim 1. ragu2 akan kebenaran allah swt 2. melakukan bid'ah dlm melakukan ibadah sunnah 3. melakukan hal-hal syirik yang bertentangan dengan tauhid 12. menyebutkan dalil ingin selalu mendapat hidayah & rahmat Allah 13. Menyebutkan dalil agar menyembah Allah & menjauhi thogut 14. Memaknai ayat Al Qur-an pertama yang turun adalah surat Al Alaq [96] ayat 1-5. Surat Al ‘Alaq terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Ayat 1 sampai dengan 5 dari surat ini adalah ayat-ayat Al Quran yang pertama sekali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad s.a.w. berkhalwat di gua Hira’. Surat ini dinamai Al ‘Alaq (segumpal darah), diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga dengan Iqra atau Al Qalam. Pokok-pokok isinya: Perintah membaca Al Quran; manusia dijadikan dari segumpal darah; Allah menjadikan kalam sebagai alat mengembangkan pengetahuan; manusia bertindak melampaui batas karena merasa dirinya serba cukup; ancaman Allah terhadap orang-orang kafir yang menghalang-halangi kaum muslimin melaksanakan perintah-Nya. 15. Menyebutkan hikmah tabayyun tabayyun:mencari kejelasan hakekat suatu atau kebenaran suatu fakta dengan teliti, seksama dan hati-hati. Perintah untuk tabayyun merupakan perintah yang sangat penting, terutama pada akhir-akhir ini di mana kehidupan antar sesama umat sering dihinggapi prasangka. hikmah tabayyun adalah: menghindari dari sifat berprasangka buruk, jadi kita harus mencari bukti-bukti terlebih dahuluh sebelum membuat tuduhan/menuduh orang lain



16. Mengungkap etika riset dlm Srt Ali Imron 78 Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: “Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui. 17. Menjelaskan gambaran Islam Kaaffah kaum muslim saat ini “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu semuanya kedalam Islam secara kaffah, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya dia itu musuh yang nyata bagimu.”(Qs. al-Baqarah 2:208) Ayat diatas merupakan seruan, perintah dan juga peringatan Allah yang ditujukan khusus kepada orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang mengakui Allah sebagai Tuhan satu-satunya dan juga mengakui Muhammad selaku nabi-Nya agar masuk kedalam agama Islam secara kaffah atau secara keseluruhan, benar-benar, sungguh-sungguh. 18. Menjelaskan makna "Islam adalah Universal" bahwa risalah Islam ditujukan untuk semua umat, segenap ras dan bangsa serta untuk semua lapisan masyarakat. Ia bukan risalah untuk bangsa tertentu yang beranggapan bahwa dia-lah bangsa yang terpilih, dan karenanya semua manusia harus tunduk kepadanya. Risalah Islam adalah hidayah Allah untuk segenap manusia dan rahmat-Nya untuk semua hamba-Nya. Manifesto ini termaktub abadi dalam firman-Nya: “Dan tidak Kami utus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmah bagi seluruh alam”. “Katakanlah (Muhammad) agar ia menjadi juru peringatan bagi seru sekalian alam. Universalisme Islam menampakkan diri dalam berbagai manifestasi penting, dan yang terbaik adalah dalam ajaran-ajarannya. Ajaran-ajaran Islam yang mencakup aspek akidah, syari’ah dan akhlak (yang sering kali disempitkan oleh sebagian masyarakat menjadi hanya kesusilaan dan sikap hidup), menampakkan perhatiannya yang sangat besar terhadap persoalan utama kemanusiaan. Hal ini dapat dilihat dari enam tujuan umum syari’ah yaitu; menjamin keselamatan agama, badan, akal, keturunan, harta dan kehormatan. Selain itu risalah Islam juga menampilkan nilai-nilai kemasyarakatan yang luhur, yang bisa di katakan sebagai tujuan dasar syari’ah yaitu; keadilan, ukhuwwah, takaful, kebebasan dan kehormatan. 19. Menjelaskan makna Asy Syari' Berarti tempat mengalirnya air. Pepatah mengatakan ahwan as saqiy at-tasyri’ yang berarti memberi minum yang paling mudah adalah memberi minum unta yang paling dekat yang mudah dijangkau



20. Menjelaskan sifat utama ilmuan muslim dalam surat fathir 28



‫َللا ِم ْن ِعبَا ِد ِه ْالعُلَ َما ُء‬ َ ّ ‫إِنّ َما يَ ْخشَى‬



“Sesungguhnya hanyalah para ulama yang memiliki khasyyah kepada Allah.” (QS. Fathir: 28)



21. Menjelaskan perihal yang mendasari kajian saintek Al Quran 22. Menyebutkan keahlian para Nabi di bidang Saintek 23. Mengidentifikasi asas Saintek dalam Al Quran 24. Menyebutkan akar masalah problematika ummat 25. Memaknai Surat Al Hujurat ayat 10 26. Mengidentifikasi penyebab kehancuran daulah khilafah



27. solusi problematika ummat: Syariat Islam Sistem Islam : Khilafah Islamiyyah merupakan kepemimpinan umum bagi kaum muslimin di dunia dalam institusi negara internasional yang dipimpin oleh seorang khalifah untuk menegakkan hukum-hukum syariat Islam dan mengemban dakwah ke segenap penjuru dunia. - Pendidikan : harus dikembalikan pada asas aqidah Islam - Ekonomi : Semua benda yang menguasai hajat hidup orang banyak masuk dalam kepemilikan umum dan haram diserahkan kepada individu. Maka kekayaan alam seperti migas, emas, dan bahan tambang lain¬nya dalam jumlah besar tidak boleh diswastanisasi. Semuanya dikelola oleh negara. - SDA : Paradigma pengelolaan SDA milik umum yang berbasis swasta (corporate based management) diubah menjadi pengelolaan kepemilikan umum oleh negara (state based management) dengan tetap berorientasi kelestarian sumber daya (sustainable resources principle). Hasil hutan dan barang tambang harus dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk barang yang murah atau subsidi untuk kebutuhan primer (sandang, papan dan pangan) serta kebutuhan pendidikan, kesehatan dan fasilitas umum - Politik : Dalam urusan politik, Islam memandang politik adalah me¬ngurus urusan umat dengan menerapkan hukum Islam baik dalam maupun luar negeri. kembali kepada allah swt dan al-quran >dan hanya islam yg berada dibawah naungan daulah khilafah yang mampu menjawab semua problematika ummat 28. makna prinsip dakwah: >dakwah adalah Da'wah Secara lughawi berasal dari bahasa Arab, da'wah yang artinya seruan, panggilan, undangan. Secara istilah, kata da'wah berarti menyeru atau mengajak manusia untuk melakukan kebaikan >prinsip dakwah ialah prinsip-prinsip yang dapat membantu kita dalam menghindarkan diri



dari bencana dalam dakwah serta dapat menyempurnakan tugas dakwah beberapa prinsip dakwah: >menjauhi persoalan khilafiah >tujuan adalah masalah yang pokok dalam bekerja dan amalan adalah sampingannya 29. dalil dakwah aktivitas termulia: >hadits Rasulullah saw; “Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya; jika ia tidak mampu, hendaklah dengan lisannya; jika tidak mampu, hendaklah dengan hatinya. Akan tetapi, yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim) >Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.(qs. An-Nahl [16] : 125) >dan Serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.” (Qs. Al-Hajj : 67) 30. adab dalam dakwah: 1. Ikhlas di dalam dakwah: Mengikhlaskan dakwahnya hanya kepada Allah SWT 2. Ilmu : Wajib terlebih dahulu mempelajari ilmu syar'i sehingga dapat berdakwah berdasarkan bashiroh (keterangan yang jelas) 3. Mengamalkan Ilmu : Menerapkan ilmu kepada diri sendiri sebelum mendakwahkannya; 4. Sabar : Merupakan prasyarat dalam berdakwah karena penuh dengan kesukaran; 5. Berakhlak yang baik : Penuh kasih sayang, lemah lembut, ramah 31. dalil pengemban dakwah bagi ulama: "sesungguhnya para ulama adalah para pewaris para nabi.para nabi tidaklah mewariskan uang dinar dan tidak pula uang dirham.hanya saja mereka mewariskan ilmu.maka barang siapa yang mewarisinya berarti dia telah mendapatkan keuntungan yang sempurna" (HR. ibnu ma jah dan ibnu Hibban)