Agnes Ardila Putri (PO71390190029) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA : AGNES ARDILA PUTRI NIM



: PO71390190029



TINGKAT : lll A



PERAN KFT DI MASA PANDEMI COVID-19



Pada mei 2020 -sekarang terjadi pandemi Covid 19. KFT yang telah menyusun formularium rs dan membuat kebijakan SOP dalam upaya pengobatan yang rasional tanpa persiapan dengan kejadian pandemi yang tidak diduga sama sekali. Sedangkan jumlah pasien Corona COVID-19 yang meninggal dunia terus bertambah. Data pada selasa (19/3) menunjukkan, terkonfirmasi 37 orang meninggal dunia akibat virus yang menyerang penapasan itu. Juru bicara untuk kasus Corona COVID-19 di Indonesia Achmad Yurianto menuturkan dalam jumpa pers di Jakarta, ada penambahan pasien meninggal di Jawa Tengah sehingga total menjadi 6 orang. Sementara itu, tercatat ada 2 orang meninggal di Bali, 1 orang di Medan, 20 orang di DKI Jakarta, 1 orang di Sumatra barat, 3 orang di Jawa Tengah, 4 orang di Jawa Timur, dan 1 orang di Sumatra Utara. Banyaknya orang yang terinfeksi Covid-19, pada akhirnya membeli sendiri semua obat yang dipercaya dapat meningkatkan antibodi. Sebetulnya, tidak masalah apabila seseorang yang terinfeksi virus membeli obat-obatan dari daftar yang di klaim sebagai terapi Covid tersebut. Masalahnya adalah penggunaan obat harus secara rasional untuk mencapai tujuan pengobatan yang tepat, efektif, efisien dan mengurangi risiko efek yang merugikan. Oleh karena permasalahan tersebut Apoteker khususnya yang bekerja di rumah sakit dituntut untuk merealisasikan paradigma pelayanan kesehatan dari orientasi produk ke orientasi pasien. Salah satu siklus pelayanan kefarmasian di rumah sakit adalah proses pemilihan. Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan farmasi. Untuk melakukan proses pemilihan maka dibuatlah Komite Farmasi dan Terapi (KFT). Formularium rumah sakit merupakan daftar obat yang disepakati staf medis, disusun oleh KFT yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit. Penyusunan dan revisi formularium rumah sakit dikembangkan berdasarkan pertimbangan terapetik dan ekonomi dari penggunaan obat agar dihasilkan formularium rumah sakit yang selalu mutakhir dan dapat memenuhi kebutuhan pengobatan yang rasional. Untuk tahun yang akan mendatang semoga covid ini tidak akan terus meningkat, agar kondisi balik stabil dan normal. Namun jika teryata covid ini malah kian meningkat atau bertambahnya pasien yg terinfeksi maka diharapkan untuk tahun 2021 hingga 2022 rumah sakit menyiapkan peralatan



kesehatan yang bisa menunjang penyembuhan pasien covid. Seperti contoh kecil adalah penyiapan brankar dan ruang isolasi ang cukup bagi pasien. Sementara untuk kasus yang lebih parah (disertai dengan gejala penyakit lainnya), dokter akan melakukan pemantauan intensif, termasuk memberi terapi infus, dan oksigen tambahan. Jika pasien mengalami gagal nafas, petugas medis akan melakukan intubasi atau memberikan alat bantu napas. Perlu dicatat, hingga saat ini belum ada penelitian yang secara spesifik menjelaskan langkah perawatan pasien infeksi Covid-19, jadi perawatan yang diberikan lebih kepada usaha untuk meredakan gejala, dan upaya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien. Dan untuk satu atau dua tahun kedepan semoga segera ditemukannya cara untuk penyembuhan virus covid. Dan yang paling penting adalah dalam penyiapan perlindungan bagi tenaga medis seperti APD misalnya karena keselamatan dan kesehatan kerja harus terjamin. Covid bukan hanya harus diperhatikan pemerintah ataupun tenaga kesehatan. Tapi covid adalah perhatian seluruh masyarakat bahkan dunia. Lindungi diri dengan tetap menjaga imun tubuh dan hindari keramaian.