Air Hujan Sebagai Sumber Air Bersih [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATA KULIAH PENYEHATAN AIR - A AIR HUJAN SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH



Dosen Pengajar : Endang Uji Wahyuni, SKM., MKM. Disusun Oleh KELOMPOK 3 Ajeng Siti Zharifah Febriyanti Eka L Nikita Bunga S



(P21335119006) (P21335119021) (P21335119034)



PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II Jl. Hang Jebat III No.4 No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120



2021



Kata Pengantar Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolonganNya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas nikmat sehat-Nya,baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran sehingga kami mampu untuk menyelesaikan makalah “Air Hujan Sebagai Sumber Air Bersih” ini sebagai tugas mata kuliah Penyehatan Air-A. Kami tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini agar dapat menjadi pelajaran dalam penulisan makalah berikutnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dan semoga Allah SWT melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua. Aamiin.



Bekasi, 21 Februari 2021



Kelompok 3



2



Daftar Isi Kata Pengantar.................................................................................................. i Daftar Isi............................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 1 1.3 Tujuan.................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3 2.1 Karakteristik dan Kualitas Air Hujan................................................... 3 2.1.1 Kualitas Air Hujan.................................................................... 3 2.2 Pengertian Curah Hujan, Intensitas Hujan, dan Lama Hujan.............. 4 2.3 Penampungan Air Hujan...................................................................... 5 2.3.1 Tipe Sistem Pemanenan Air Hujan........................................... 7 BAB III PENUTUP........................................................................................... 9 3.1 Kesimpulan........................................................................................... 9 Daftar Pustaka................................................................................................... 10



3



BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan. 1.1 Latar Belakang Ketersediaan



air



merupakan



hal utama bagi keberlangsungan hidup



makhluk hidup di bumi. Air bersih atau air minum merupakan kebutuhan dasar yang



sangat penting



untuk kesehatan



dan kelangsungan



hidup



manusia



Kebutuhan air minum yang dibutuhkan per orang per hari sebanyak 10 liter menurut piramida standar minimum kebutuhan air. Dengan



pesatnya



pertumbuhan penduduk menyebabkan permintaan air bersih atau air minum akan semakin bertambah. Pemenuhan air bersih dari air tanah sangatlah terbatas. Kondisi ini menjadikan sumber air seperti pemanfaatan dan pengolahan air hujan sebagai alternatif yang



perlu



dipertimbangkan,



sehingga dapat



mengurangi



pengambilan air tanah. Penggunaan air tanah yang berlebihan menghasilkan penurunan muka air tanah dan mengakibatkan intrusi air laut. Menampung air



hujan



yang



jatuh dianggap salah satu cara yang paling efektif dalam



mengatasi permasalahan air. Namun, untuk dapat menampung air hujan dengan maksimal



dan



juga



memenuhi kualitas air yang baik agar nantinya dapat



digunakan kembali perlu adanya sistem pemanenan air hujan yang baik. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan air hujan? b. Bagaimana karakteristik dan kualitas air hujan? c. Apa yang dimaskud dengan penampungan air hujan?



1



2



1.1 Tujuan Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas kuliah daring mata kuliah Penyehatan Air -A, serta memahami karakteristik dan kualitas air hujn, serta penampungan air hujan.



BAB II PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengertian karakteristik air tanah, kualitas air tanah, akuifer, serta porositas dan permeabilitas tanah. 2.1 Karakteristik dan Kualitas Air Hujan Hujan adalah uap air yang terkondensasi dan jatuh dari atmosfer ke bumi dengan segala bentuknya dalam rangkaian siklus hidrologi. Jika air yang jatuh berbentuk cair disebut hujan (rainfall) dan jika berupa padat disebut salju (snow). Berdasarkan pengertian hujan di atas, dapat diartikan bahwa air hujan adalah uap air yang terkondensasi dan jatuh dari atmosfer ke bumi dalam bentuk cair dalam rangkaian siklus hidrologi. Air hujan mengandung banyak bahan-bahan yang berasal dari udara seperti gas-gas (oksigen, nitrogen, karbon dioksida), asamasam kuat yang berasal dari gas buangan industri tertentu dan partikelpartikel radioaktip Karakteristik air hujan diantaranya : a.



Bersifat soft water (kesadahan rendah).



b.



Bersifat asam, terlebih jika mengalami kontak CO yang ada di udara.



c.



Mengandung debu dan polutan lain karena adanya kontak dengan udara yang mengandung polutan tersebut.



d.



Mampu melarutkan unsur yang terlarut di udara antara lain : O₂, CO₂, N.



e.



Kontak dengan CO₂ Kontak dengan SO₂ Kontak dengan NO₂



f.



H₂CO₂ (Hujan Asam) H₂SO₄ (korosif) HNO₂ (korosif)



Besarnya curah hujan merupakan patokan utama dalam perencanaan penyediaan air bersih 2.1.1 Kualitas Air Hujan Dalam proses jatuhnya, ke permukaan burni titik-titik air hujan melalui



lapisan udara yang terdiri oleh berbagai macam gas, antara lain adalah O2 dan CO2 dan gas-gas lain. Oleh karena itu sedianya apabila gas-gas tersebut sebagian



3



4



terlarut dalam air. Karena itulah maka air hujan mengandung berbagai macam gas di dalamnya. Kualitas air hujan umumnya sangat tinggi. Air hujan hampir tidak mengandung kontaminan, oleh karena itu air tersebut sangat bersih dan bebas kandungan mikroorganisme. Namun, ketika air hujan tersebut kontak dengan permukaan tangkapan air hujan (catchment), tempat pengaliran air hujan (conveyance) dan tangki penampung air hujan, maka air tersebut akan membawa kontaminan baik fisik, kimia maupun mikrobiologi. Aktivitas manusia sehari-hari menghasilkan berbagai macam limbah, baik lirnbah yang berasal dari kegiatan sehari-hari berupa limbah domestik, maupun lirnbah dari kegiatan industri pertambangan dan pertanian. Bentuk lirnbah tersebut dapat berupa padat, cair maupun gas. Limbah dalam bentuk gas akan dibuang ke atmosfer dan dengan bantuan angin, baik arah maupun kecepatannya maka lirnbah yang berbentuk gas tersebut akan dibawa ketempat yang jauh dari sumbernya. Air hujan yang jauh di suatu tempat dapat melarutkan gas-gas tersebut, sehingga pencemaran udara dapat mempengaruhi kualitas air hujan yang jatuh di suatu wilayah. 2.2 Pengertian Curah Hujan, Intensitas Hujan, dan Lama Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar, tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu. Pengertian lain intensitas curah hujan, yaittu ketinggian curah hujan yang terjadi pada suatu kurun waktu.Apabila dikatakan intensitasnya besar berarti hujan lebat dan kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan banjir, longsor dan efek negatif terhadap tanaman. Lama hujan adalah lamanya suatu kejadian hujan. Lama hujan berkaitan dengan intensitas hujan, intensitas hujan yang tinggi pada umumnya terjadi dengan durasi pendek dan meliputi daerah yang tidak terlalu luas.



5



Hujan yang terjadi memiliki distribusi intensitas curah hujan yang berbedabeda. Distribusi intensitas curah hujan ini dapat digolongkan menjadi kelompok tertentu yang biasanya disebut dengan spektrum curah hujan. Penggolongan spektrum curah hujan ini dibagi menjadi tiga golongan yaitu : a.



Hujan kecil dengan intensitas sebesar 75% (0-20 mm)



b.



Hujan besar dengan intensitas sebesar 20% (21-51 mm)



c.



Hujan sangat besar (ekstrim) dengan intensitas sebesar 5% (>50mm)



2.3 Penampungan Air Hujan Menurut Worm dan Hattum, penampungan air hujan adalah pengumpulan limpasan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air domestik, pertanian, maupun untuk manajemen lingkungan. Terdapat tiga alasan yang mendasari pembuatan penampungan air hujan, yaitu : a.



Peningkatan kebutuhan air Di saat kebutuhan air semakin meningkat dan banyaknya kerusakan pada sistem suplai air, penampungan air hujan dapat dijadikan sebagai alternative pemenuhan kebutuhan air.



b.



Variasi ketersediaan air Ketersediaan air dari sumber air seperti danau maupun air tanah bersifat fluktuatif. Menampung air hujan untuk memenuhi kebutuhan domestic dapat dilakukan sebagai variasi pemenuhan kebutuhan air.



c.



Sumber yang lebih dekat Sumber air tradisional biasanya terletak pada jarak yang jauh dari lokasi pemukiman. Menampung air hujan dekat dengan lokasi pemukiman dapat mempermudah akses dalam mendapatkan air.



d.



Kualitas suplai air Sumber air yang telah ada dapat terkena polusi dari industri, limbah rumah tangga, maupun intrusi air laut. Air hujan memiliki kualitas lebih baik. Menurut Skinner (2004, disebutkan dalam Pudyastuti, 2006) beberapa komunitas di dunia telah mempraktekkan penampungan air hujan secara tradisional. Selain itu penampungan air hujan bukan hanya teknologi yang



6



sesuai untuk negara berkembang saja namun juga dipromosikan di negara maju seperti Australia. Penerapan penampungan air hujan sesuai ketika : 1) Adanya pola hujan yang cocok. 2) Kepala keluarga maupun komunitas mau menggunakan air hujan. 3) Sumber air yang lain tidak tersedia atau hanya tersedia musiman, terkena polusi, berada di lokasi yang cukup jauh, atau tidak bisa diandalkan. Menurut Worm dan Hattum, beberapa kelebihan dan kekurangan dari penampungan air hujan diantaranya : Kelebihan - Konstruksi yang sederhana - Perawatan yang baik karena dilakukan oleh pengguna - Menghasilkan kualitas air yang baik - Tidak memberikan dampak buruk pada lingkungan - Penyediaan air sesuai dengan tingkat konsumsi - Tidak dipengaruhi kondisi geologi dan topografi



Kekurangan - Merupakan investasi dengan biaya yang tinggi - Memerlukan perawatab yang rutin - Kualitas air dipengaruhi oleh polusi (udara) - Pada kasus musim kering yang panjang dapat terjadi masalah dalam ketersediaan air - Suplai terbatas pada ukuran atap dan Tampungan



Pemanenan air hujan (Rain Water Harvesting) merupakan metode atau teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan air hujan yang berasal dari atap bangunan, permukaan tanah, jalan atau perbukitan batu dan dimanfaatkan sebagai salah satu sumber suplai air bersih. Sistem penampungan air hujan terdiri dari tiga komponen dasar yaitu : a. Tangkapan atau atap untuk mengumpulkan air hujan. b. Saluran pengumpulan untuk mengangkut air dari atap ke tampungan. Saluran pengumpulan atau pipa mempunyai ukuran, kemiringan dan dipasang sedemikian rupa agar kuantitas air hujan dapat tertampung semaksimal



7



mungkin. Ukuran saluran penampung bergantung pada luas area tangkapan hujan, biasanya diameter saluran penampung berukuran 20- 50 cm. Pada saluran pengumpulan, filter dibutuhkan untuk menyaring sampah (daun, plastik, dan ranting) yang ikut bersama air hujan dalam saluran penampung sehingga kualitas air hujan terjaga. c. Tampungan atau tangki untuk menyimpan air sampai digunakan. Tangki alami (Cistern or tank) dan tangki buatan merupakan tempat untuk meyimpan air hujan. Tangki penyimpanan air hujan dapat berupa tangki tanah atau dibawah tanah (ground tank). Komponen tambahan pada sistem penampungan air : a.



First flush device Digunakan apabila kualitas dari air hujan yang akan ditampung sangat diperhatikan atau menjadi prioritas. Air hujan yang tertampung pada menitmenit awal harus dibuang dengan tujuan untuk meminimalkan polutan yang ikut bersama air hujan.



b.



Pompa (pump) dibutuhkan apabila tangki penampungan air hujan berada dibawah tanah. 2.3.1 Tipe Sistem Pemanenan Air Hujan Beberapa sistem pemanenan air hujan yang dapat diterapkan adalah



sebagai berikut : a.



Sistem atap (roof system), menggunakan atap rumah secara individual memungkinkan air yang akan terkumpul tidak terlalu signifikan, namun apabila diterapkan secara masal maka air yang terkumpul sangat melimpah.



8



b.



Sistem permukaan tanah (land catchment area), menggunakan permukaan tanah merupkan metode yang sangat sederhana untuk mengumpulkan air hujan. Pemanenan air hujan dengan sistem ini lebih banyak mengumpulkan air hujan dari daerah tangkapan yang lebih luas. Air hujan yang terkumpul dengan sistem ini lebih cocok digunakan untuk pertanian, karena kualitas air yang rendah. Air dapat ditampung dalam embung atau danau kecil.



9



BAB III PENUTUP Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan. 3.1 Kesimpulan Air hujan adalah uap air yang terkondensasi dan jatuh dari atmosfer ke bumi dalam bentuk cair dalam rangkaian siklus hidrologi. Air hujan hampir tidak mengandung kontaminan. Namun, ketika air hujan mengalami kontak dengan udara atau permukaan tangkapan air hujan (catchment), tempat pengaliran air hujan (conveyance) dan tangki penampung air hujan, maka air tersebut akan membawa kontaminan baik fisik, kimia maupun mikrobiologi. Pada sistem penampungan atau pemanenan air hujan terdiri dari tiga komponen dasar yakni tangkapan atau atap untuk mengumpulkan air hujan, saluran pengumpulan untuk mengangkut air dari atap ke tampungan, tampungan atau tangki untuk menyimpan air sampai digunakan.



10



Daftar Pustaka AIR HUJAN MENJADI AIR MINUM, 2019 oleh Amalia Nurdin. http://e-journal.uajy.ac.id/901/3/2TS12718.pdf (Diakses pada 21 Februari 2021) http://journals.ums.ac.id/index.php/fg/article/view/4819/3214 (Diakses pada 21 Februari 2021) https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/11401/05.%202%20BAB %20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y (Diakses pada 21 Februari 2021) https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1104105102-3-file%203%20(bab %20II).pdf (Diakses pada 21 Februari 2021) Jurnal Universitas Riau : Kajian Pemanfaatan Air Hujan Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Di Pulau Kecil, 2016 oleh Indah Ameliana Beza, dkk. Jurnal Universitas Sulawesi : MODEL PEMANENAN DAN PENGOLAHAN