Akrolein [PDF]

  • Author / Uploaded
  • hakim
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

Akrolein [PDF]

Uji pembentukan akrolenin Uji akrolein bertujuan untuk menunjukan adanya akrolenin dan adanya gliserol. Prinsip kerja uj

9 0 32 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE


File loading please wait...
Citation preview

Uji pembentukan akrolenin Uji akrolein bertujuan untuk menunjukan adanya akrolenin dan adanya gliserol. Prinsip kerja uji ini adalah larutan uji ditambah dengan sesendok spatula kristak KHSO4 kemudian dipanaskan. Pada percobaan diperoleh bahwa gliserol lebih menyengat dibanding dengan minyak kelapa. Hal ini karena gliserol lebih cepat tengik daripada minyak kelapa karena minyak kelapa bila dihidrolisis akan diubah dulu menjadi gliserol dan asam lemak bebas, lalu gliserol menjadi akrolein yang menyebabkan timbulnya bau, sedangkan pada gliserol jika terdehidrasi akan langsung diubah menjadi akrolein sehingga bau tengik lebih cepat timbul. Dan peraksi KHSO4 merupakan pereaksi yang bersifat hidroskopis yang mempercepat terjadinya aldehid[2]. Pada percobaan diperoleh hasil bahwa bau gliserol > minyak kelapa> minyak hewan. Hal ini tidak sesuai dengan teori seharusnya bau gliserol > minyak hewan> minyak kelapa karena jika larutan uji dipanaskan maka larutan tersebut akan menguap menjadi partikel yang lebih halus dan berenergi tinggi. Di udara, partikel ini teroksidasi dan bagian yang teroksidasi adalah ikatan rangkapnya, semakin timbul bau yang menyengat maka semakin banyak ikatan rangkap yang teroksidasi.



Dikehidupan sehari hari kita mengenal lemak atau lipid, Lemak dan minyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai mentega dan lemak hewan. Minyak umumnya berasal dari tumbuhan, contohnya minyak jagung, minyak zaitun, minyak kacang, dan lain-lain. Walaupun lemak berbentuk padat dan minyak adalah cairan, keduanya mempunyai struktur dasar yang sama. Lemak dan minyak adalah triester dari gliserol, yang dinamakan trigliserida. (Hart, 1987) Lipid (Yunani, lipos = lemak) adalah segolongan besar senyawa tak larut air yang terdapat di alam. Lipid cenderung larut dalam pelarut organik seperti eter dan kloroform. Sifat inilah yang membedakannya dari karbohidrat, protein, asam nukleat, dan kebanyakan molekul hayati lainnya. Lipid adalah senyawa biomolekul yang digunakan sebagai sumber energi dan merupakan komponen struktural penyusun membran serta sebagai pelindung vitamin atau hormon. Lipid dapat dibedakan menjadi trigliserida, fosfolipid, dan steroid. Trigliserida sering disebut lemak atau minyak. Disebut lemak jika pada suhu kamar berwujud padat. Sebaliknya, disebut minyak jika pada suhu kamar berwujud cair. Perannya pada kehidupan sehari hari yang cukup banyak maka kita harus mengetahui lemak atau lipid ini lebih mendalam, Karena ini dianggap penting dalam bahan pangan, maka pada praktikum ini akan menguji berbagai bahan yang mengandung lipid pada beberapa pelarut. Lipid tidak memiliki rumus molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari beberapa golongan yang berbeda. Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu Asam lemak, Lemak dan fosfolipid ( Salirawati et al,2007) Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasilgliserol, kedua istilah ini berarti “triester (dari) gliserol”. Perbedaan antara suatu lemak dan minyak bersifat sebarang: pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair. Sebagian besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak (fessenden & fessenden, 1982) Lemak



digolongkan



berdasarkan



kejenuhan



ikatan



pada



asam



lemaknya.



Adapun



penggolongannya adalah asam lemak jenuh dan tak jenuh Lemak yang mengandung asamasam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Dalam lemak hewani misalnya lemak babi dan lemak sapi, kandungan asam lemak jenuhnya lebih dominan. Asam



lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Jenis asam lemak ini dapat di identifikasi dengan reaksi adisi, dimana ikatan rangkap akan terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh (Salirawati et al,2007). Terdapat berbagai macam uji yang berkaitan dengan lipid yang meliputi analisis kualitatif maupun kuantitatif. Uji-uji kualitatif lipid diantaranya adalah sebagai berikut:



UJI ACROLEIN Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji akrolein. Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam lemak/minyak menghasilkan aldehid akrilat atau akrolein. Menurut Scy Tech Encyclopedia, uji akrolein digunakan untuk menguji keberadaan gliserin atau lemak. Ketika lemak dipanaskan setelah ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang akan menarik air, maka bagian gliserol akan terdehidrasi ke dalam bentuk aldehid tidak jenuh atau dikenal sebagai akrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak terbakar dan ditandai dengan asap putih.



UJI KEJENUHAN PADA LIPID Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi Iod Hubl. Iod Hubl ini digunakan sebagai indikator perubahan. Asam lemak yang diuji ditambah kloroform sama banyaknya. Tabung dikocok sampai bahan larut. Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl dimasukkan ke dalam tabung sambil dikocokdan perubahan warna yang terjadi terhadap campuran diamati. Asam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan cara melihat strukturnya. Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada gugus hidrokarbonnya. Reaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam lemak, lalu warna kembali lagi ke warna awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak. Trigliserida yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap dapat diadisi oleh golongan halogen. Pada uji ketidakjenuhan, pereaksi iod huble akan mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya menjadi berikatan tunggal. Warna merah



muda yang hilang selama reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod huble.