Akuntansi Biaya (Biaya Bahan Baku Dan Tenaga Kerja) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasihnyalah kami dapat mennyelesaikan makalah ini.Semoga makalah ini mampu menambah wawasan bagi para pembaca maupun pendengar mengenai topik tersebut. Kami mengucapkan terimah kasih kepada Dosen pembimbing yang telah memberikan arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat di selesaikan dengan baik. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu,kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.



Palopo,24 Desember 2018



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR................................................................................................ DAFTAR ISI............................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.................................................................................... B. RUMUSAN MASALAH................................................................................ BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian biaya bahan baku....................................................... B. Unsur biaya yang membentuk harga pokok bahan baku yang di beli........................................................................................................... C. Penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi..................................................................................................... D. Masalah-masalah khusus yang berhubungan bahan baku............................................................................................................. E. Pengertian biaya tenaga kerja................................................... BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN...............................................................................................



BAB 1 PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pemahaman mengenai biaya sangat penting karena dengan penerapan biaya yang tepat dapat digunakan untuk membantu proses perencanaan,pengendaliaan dan pembuatan keputusan ekonomi.Ketidaktepatan atau kesalahtafsiran biaya,bisa berakibat pembuatan keputusan yang kurang tepat.Sebelum kita mengetahui macam-macam biaya dan penggolongannya,terlebih dahulu mengerti tentang arti biaya tersebut. Pengertian biaya menurut R.A Supriyono (1987:185) Mengemukakan bahwa biaya didefenisikan sebagai pengorbanan ekonomi yang dibuat untuk memperoleh barang atau jasa.Dengan kata lain biaya adalah harga perolehan barang atau jasa yang di perlukan oleh organisasi.Besarnya biaya di ukur dalam satuan moneter,Di indonesia adalah rupiah,yang jumlahnya di pengaruhi oleh transaksi dalam rangka pemilihan barang atau jasa tersebut. Sedangkan menurut Hartono (1992:24) Mengatakan bahwa biaya adalah jumlah uang yang dinyatakan dari sumber-sumber ekonomi yang di korbankan untuk mendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu.



B. Rumusan Masalah 1. Pengertian biaya bahan baku 2. Unsur biaya yang membentuk harga pokok bahan baku yang dibeli 3. Penentuan harga bahan baku yang dipakai dalam produksi 4. Masalah-masalah khusus yang berhubungan dengan bahan baku 5. Pengertian biaya tenaga kerja



BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BIAYA BAHAN BAKU Bahan Baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi.Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat di peroleh dari pembelian lokal,impor, atau dari pengolahan sendiri.Di dalam memperoleh bahan baku ,perushaan tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan baku saja,tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya pembelian,pergudangan,dan biaya-biaya perolehan lain. Biaya Bahan Baku adalah seluruh biaya untuk memperoleh sampai dengan bahan siap untuk di gunakan yang meliputi harga bahan,ongkos angkut,penyimpanan dan lain-lain . B. UNSUR BIAYA YANG MEMBENTUK HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DI BELI 1. Sistem pembelian Sistem pembelian lokal terdiri dari: a. Prosedur permintaan pembelian bahan baku Jika persediaan bahan baku yang ada di gudang sudah mencapai jumlah tingkat minimum pemesanan kembali (Reorder point),Bagian gudang kemudian membuat surat permintaan pembelian (Purchase requisition) untuk di kirimkan ke bagian pembelian. b. Prosedur order pembelian Bagian pembelian melaksanakan pembelian atas dasar surat permintaan pembelian dari bagian gudang.Untuk pemilihan pemasok,bagian pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga (purchase price quotation) kepada para pemasok,yang berisi permintaan informasi harga dan syarat-syarat pembelian dari masing-masing pemasok tersebut.Setelah pemasok yang dianggap baik untuk di pilih,bagian pembelian kemudian membuat surat order pembelian untuk dikirimkan kepada pemasok yang di pilih. c. Prosedur penerimaan bahan baku Pemasok mengirimkan bahan baku kepada perusahaan sesuai dengan surat order pembelian yang diterimanya.Bagian penerimaan yang bertugas menerima barang,mencocokkan kualitas,kuantitas,jenis,serta sfesifikasi bahan baku yang



diterima pemasok dengan tembusan surat order pembelian.Apabila bahan baku yang di terima telah sesuai dengan surat order pembelian,bagian penerimaan membuat laporan penerimaan barang untuk di kirimkan kepada bagian Akuntansi. d. Prosedur pencatatan penerimaan bahan baku di gudang Bagian penerimaan menyerahkan bahan baku yang di terima dari pemasok kepada bagian gudang.Bagian gudang bahan baku tersebut dan mencatat jumlah bahan baku yang di terima dalam kartu gudang (stoce card) pada kolom masuk.kartu gudang di gunakan oleh bagian gudang untuk mencatat mutasi tiap-tiap jenis barang gudang. e. Prosedur pencatatan utang yang timbul dari pembelian bahan baku Bagian pembelian menerima faktur pembelian dari pemasok.Bagian pembelian memberikan tanda tangan diatas faktur pembelian ,seagai tanda persetujuan bahwa faktur dapat dibayar karena pemasok telah memenuhi syarat-syarat pembelian yang di tentukan oleh perusahaan.Faktur pembelian yang telah di tandatangani oleh bagian pembelian tersebut di serahkan kepada bagian Akuntansi. 2. Biaya yang di perhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang di beli Menurut prinsip akuntansi yang lazim semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk mendapatkannya dalam keadaan siap untuk di olah,merupakan unsur harga pokok bahan baku yang di beli.Oleh karena itu, harga pokok bahan baku tidak hanya berupa harga yang tercantum dalam faktur pembelian saja.Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli (harga yang tercantum dalam faktur pembelian) di tambah dengan biaya-biaya pembelian dan biaya-biaya yang di keluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam keadaan siap untuk diolah. Seringkali didalam pembelian bahan baku,perusahaan membayar biaya angkutan untuk berbagai macam bahan baku yang di beli.Hal ini menimbulkan masalah mengenai pengalokasian biaya angkutan tersebut kepada yang angkut masing-masing jenis bahan baku yang diangkat.perlakuan terhadap biaya angkutan ini dapat di bedakan sebagai berikut: 1. Biaya angkutan di perlukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang di beli.Apabila biaya angkutan di perlukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang di beli, maka alokasi biaya angkutan kepada masing-masing jenis bahan baku yang di beli dapat di dasarkan pada: a. Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang dibeli b. Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang di beli.



c.



Biaya angkutan di perhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang di beli berdasarkan tarif yang di tentukan di muka. 2. Biaya angkutan tidak di perhitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang di beli,tetapi di perlukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.Dengan cara ini, biaya angkutan tidak di perhitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang di beli,namun di perlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik. 3. Biaya unit organisasi yang terkait dalam perolehan bahan baku Dalam pembelian bahan baku,unit organisasi yang terkait dalam pembelian bahan baku adalah bagian pembelian,bagian penerimaan bagian gudang ,dan bagian akuntansi persediaan.Oleh karena itu,apabila biaya pembelian akan di perhitungkan sebagai harga pokok bahan baku,maka biaya-biaya bagian pembelian,gudang,dan akuntansi persediaan harus di perhitungkan. Jika biaya pembelian dibebankan kepada bahan baku yang di beli atas dasar tarif,maka di perhitungkan tarif biaya pembelian di lakukan sebagai berikut: a. Jumlah biaya tiap bagian yang terkait dalam transaksi pembelian bahan baku tersebut di perkirakan selama satu tahun anggaran. b. Ditentukan dasar pembebanan biayatiap-tiap bagian tersebut dan di taksir berapa jumlahnya dalam tahun anggaran. c. Ditentukan tarif pembebanan biaya tiap-tiap bagian tersebut dengan cara membagi biaya tiap bagian dengan dasar pembebanan. 4. Unsur biaya yang dioerhitungkan dalam harga bahan baku yang diimpor Apabila bahan baku diimpor,unsur harga pokoknya akan berbeda dengan apabila bahan baku tersebut dbeli dari dalam negeri.Dalam perdagangan luar negeri,harga barang yang di setujui antara pembeli dan penjual akan mempengaruhi biaya-biaya yang menjadi tanggungan pembeli. Bahan baku dapat diimpor dengan syarat harga : a. Free alongside ship (FAS) b. Free on board (FOB) c. Cost and freight (C & F) d. Cost,insurance,and freight (C.I & F) Pada harga C & F pembeli menanggung biaya asuransi laut dan penjual menanggung biaya angkutan lautnya.Pada harga C.I & F, pembeli hanya menanggung biya-biaya untuk mengeluarkan bahan baku dan pelabuhan pembeli dan biaya-biaya lain sampai dengan barang tersebut di terima digudang pembeli.Dalam harga C.I & F biaya angkutan laut beserta asuransi lainnya sudah diperhitungkan oleh penjual dalam harga barang. C. PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIPAKAI DALAM PRODUKSI Dalam satu periode akuntansi sering kali terjadi fluktuasi harga,maka harga beli bahan baku juga berbeda dari pembelian yang satu dengan



pembelian yang lain.Oleh karena itu,persediaan bahan baku yang ada digudang mempunyai harga pokok persatuan yang berbeda-beda,meskipun jenisnya sama.Hal ini menimbulkan masalah dalam penentuan harga pokok bahan baku yang di pakai dalam produksi. Untuk mengatasi masalah ini di perlukan berbagai macam metode penentuan harga pokok bahan baku yang di pakai dalam produksi diantaranya: a. Metode identifikasi khusus Dalam metode ini,setiap jenis bahan baku yang ada di gudang harus diberi tanda pada harga pokok per satuan berapa bahan baku tersebut dibeli.Dlam metode ini,tiap-tiap jenis bahan baku yang ada digudang jelas identitas harga pokoknya,sehingga setiap pemakaian bahan baku dapat diketahui harga pokok per satuannya secara tepat. b. Metode masuk pertama,keluar pertama Menentukan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang pertama masuk dalam gudang,digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali di pakai. c. Metode masuk terakhir,keluar pertama Menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang terakhir masuk dalam persediaan gudang,di pakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai dalam produksi. d. Metode rata-rata bergerak Dalam metode ini,persediaan bahan baku yang ada digudang dihitung harga pokok rata-ratanya,dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya. e. Metode biaya standar Dalam metode ini,bahan baku yang di beli dicatat dalam kartu persediaan sebesar harga standar,yaitu harga taksiran yang mencerminkan harga yang di harapkan akan terjadi di masa yang akan datang.



f. Metode rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir bulan Dalam metode ini,pada tiap akhir bulan dilakukan perhitungan harga pokok rata-rata per satuan tiap jenis persediaan bahan baku yang ada digudang. D. MASALAH-MASALAH KHUSUS YANG BERHUBUNGAN BAHAN BAKU Dalam bagian ini diuraikan akuntansi biaya bahan baku, jika dalam proses Produksi terjadi sisa bahan (scrap materials), produk cacat (defective goods), dan produk rusak (spoiled goods). 1. sisa bahan (scrap materials)



Jika di dalam proses produksi terdapat sisa bahan,masalah yang timbul adalah bagaimana memperlakukan hasil penjualan sisa bahan tersebut.Hasil penjualan sisa bahan dapat di perlakukan sebagai: a. pengurang biaya bahan baku yang dipakai dalam pesanan yang menghasilkan sisabahan tersebut. b. Pengurang terhadap biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. c. Penghasilan diluar usaha (other income). 2. produk cacat (defective goods ) produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditentukan,tetapi dengan mengeluarkan biaya pekerjaan kembali untuk memperbaikinya,produk tersebut secara ekonomis dapat disempurnakan lagi menjadi produk jadi yang baik. Masalah yang timbul dalam produk cacat adalah bagaimana memperlakukan biaya tambahan untuk pekerjaan kembali (rework cost) produk cacat tersebut. Perlakuan terhadap biaya pengerjaan kembali produk cacat adalah mirip dengan yang telah di bicarakaan dalam produk rusak (spoiled goods). 3. Produk rusak (spoiled goods) Produk rusak adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah di tetapkan,yang secara ekonomis tidak dapat diperbaiki menjadi produk yang baik. Produk rusak berbeda dengan sisa bahan kerena sisa bahan merupakan bahan yang mengalami kerusakan dalam proses produksi,sehingga belum sempat menjadi produk,sedangkan produk rusak merupakan produk yang telah meyerap biaya bahan,biaya tenaga kerja,dan biaya overhead pabrik. E. PENGERTIAN BIAYA TENAGA KERJA Biaya tenaga kerja merupakan salah satu biaya konfersi,disamping biaya overhead pabrik,yang merupakan biaya salah satu untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. 1. Pengertian Biaya Tenaga Kerja Dan Penggolongannya a. Defenisi biaya tenaga kerja Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut. b. Penggolongan kegiatan dan biaya tenaga kerja Dalam perusahaan manufaktur penggolongan kegiatan tenaga kerja dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan Organisasi dalam perusahaan manufaktur dibagi kedalam tiga fungsi pokok yaitu,biaya tenaga kerja produksi,biaya tenga kerja pemasaran,biaya tenaga kerja administrasi & umum.



2) Penggolongan menurut kegiatan departemen –departemen dalam perusahaan Biaya tenaga kerja dalam departemen produksi tersebut digolongkan dengan bagian-bagian yang dibentuk dalam perusahaan tersebut.tenaga kerja yang bekrja di departemen-departemen noproduksi digolongkan pula menurut departemen yang menjadi tempat kerja mereka. 3) Penggolongan menurut jenis pekerjaannya Misalnya dalam suatu departemen produksi,tenaga kerja digolongkan sebagai berikut:operator,mandor,dan penyedian.dengan demikian biaya tenaga kerja juga digolongkan menjadi:upah operator,upah mandor,dan upah penyedia. 4) Penggolongan menurut hubungannya dengan produk Dalam hubungannya dengan produk,tenaga kerja dibagi menjadi:tenga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. 2. Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja dapat dibagi kedalam tiga golongan besar yaitu: a. Gaji dan upah Ada berbagai macam cara perhitungan upah karyawan dalam perusahaan,salah satunya adalah dengan mengalikan tarif upah dengan jam keja karyawan.dengan demikian untuk menentukan upah seorang karyawan perlu dikumpulkan data jumlah jam kerja selama periode waktu tertentu,dengan menggunakan dokumen pokok yaitu kartu hadir. Kartu hadir adalah suatu catatan yang digunakan untuk mencatat jam kehadiran karyawan yaitu jangka waktu antara jam hadir dan jam meningggalkan perusahaan.Disamping kartu hadir,perusahaan juga menggunakan kartu jam kerja untuk mencatat pemakaian waktu hadir karyawan pabrik,dalam mengerjakan berbagai pekerjaan atau produk.Kartu jam kerja untuk setiap karyawan disesuaikan dengan waktu yang tercantum dalam kartu hadir dan dikirim kebagian akuntansi biaya untuk keperluan distribusi gaji dan upah. b. Premi lembur Dalam perusahaan,jika karyawan bekerja lebih dari 40 jam satu minggu,maka mereka berhak menerima uang lembur dan premi lembur.Perlakuan terhadap premi lembur tergantung atas alasanalasan terjadinya lembur tersebut.Premi lembur dapat di tambahkan pada upah tenaga kerja langsung dan di bebankan pada pekerjaan atau departemen tempat terjadinya lembur tersebut.perlakuan ini dapat dibenakan apabila pabrik telah bekerja pada kapasitas penuh dan pelanggan/pemesan mau menerima beban tambahan karena lembur tersebut.



c. Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja a) Set up time (Waktu/biaya pemula) Adalah waktu atau biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi.biaya pemula di pelukan pada waktu pabrik atau proses mulai dijalankan atau dibuka kembali atau pada waktu produk baru di perkenalkan. b) Idle time (waktu menganggur) Dalam mengolah produk,seringkali terjadi hambatanhambatan,kerusakan mesin atau kekurangan pekerjaan.hala ini menimbulkan waktu menganggur bagi karyawan.Biayabiaya yang dikeluarkan selama waktu menganggur ini diperlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian yang menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah perusahaan manufaktur dapat di peroleh dari pemberian lokal,impor, atau dari pengelolaan sendiri. Didalam memperoleh bahan baku,perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan baku saja, tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya pembelian,pergudangan,dan biaya-biaya perolehan lain. Sedangkan tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk.



,