Akuntansi Keperilakuan-Bab 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama NIM Rombel



: Dian Yulia Nastiti : 7211415161 : Akuntansi Manajemen 2015 PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN



APA YANG DIMAKSUD DENGAN ILMU AKUNTANSI Pengertian Akuntansi Menurut Siegel dan Marconi (1989) mendefinisikan akuntansi adalah “...suatu disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah keuangan perusahaan guna membantu pengguna internal dan eksternal dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.” Sementara menurut AICPA ( The Committee on Terminology of the American Institute of Certified Public Accountants) mendefinisikan bahwa “akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran transakasi serta kejadian yang bersifat keuangan dnegan cara berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, serta interpretasi dari hasil proses tersebut.” Accounting Principal Board (APB) System Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai berikut “akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya dalah memberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, mengenai suatu entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, sebagia dasar dalam memilih diantara beberapa alternatif.” Sedangkan American Accounting Association (AAA) mendefinisikan akuntansi merupakan “suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan mengkomunikasikan inoformasi ekonomi yang memungkinkan pertimbangan dan penagmbilan keputusan yang didasarkan pada informasi terkini oleh pengguna informasi.” Dari beberapa definisi akuntansi diatas maka menyiratkan bahwa akuntansi pada dasarnya dirancang untuk memnuhi kebutuhan praktis yaitu teori akuntansi memiliki hubungan yang bersifat denitif dengan praktik akuntansi. Dan secara sempit akuntansi dapat dipandang sebagai suatu proses atau kegiatan yang meliputi proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, penggabungan, pengikhtisaran, dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisasi, dnegan cara-cara tertentu, untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan. Pengguna internal adalah organisasi yang memiliki struktur organisasi yang memandang laporan akuntansi sebagai landasan pengambilan keputusan yang berkaitan pendanaan, investasi, dan kegiatan operasional. Sedangkan pengguna eksternal adalah kelompok pemegang saham, kreditor, serikat buruh, analis keuangan, dan badan atau lembaga pemerintah. Dengan demikian tujuan dari informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan sebagai hasil dari sistem informasi keuangan antara lain : 1. Menyediakan informasi laporan keuanganyang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit. 2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukkan sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal kekayaan tersebut. 3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba.



4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utangnya. 5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber pendanaan perusahaan. 6. Menyediakan informasi yang dapat membantu pengguan dalam memperkirakan arus kas masuk dalam perusahaan. Tujuan Akuntansi Dibagi menjadi 4 bagian antara lain : 1. Informasi untuk pengambilan keputusan Sebagai sistem informasi yang bisa mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi. 2. Informasi bagi pengguna Akuntansi menyediakan cara utnuk mengumpulkan data ekonomis dan melaporkannya kepa macam-macam individu dan pihak-pihak yang berkepentingan. 3. Tujuan pengguna Setiap kelompok pengguna laporan keuangan memiliki tujuan yang berbeda untuk pelaporan keuangan. 4. Pertanggungjawaban Laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan merupakan salah satu kesulitan lain dalam peentapan tujuan untuk pelaporan keuangan akuntan dimana pengguna hanya satu sisi dari persamaan informasi. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Organisasi 1. Akuntansi adalah sistem Kelompok perancang atau tim proyek pengembangan sistem terdiri atas para pengguan, analis, dan wakil manajemen yang bertugas untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna sistem, mengembangkan spesifikasi teknis, dan mengimplementasikan sistem baru. 2. Akuntansi adalah informasi Informasi yang diperlukan manajemen harus memiliki karakteristik seperti akurat, dan tepat waktu.melalu sepernagkat prosedur dan teknik akuntansi, informasi dapat diakses lebih cepat, relevan, dan lengkap. APA YANG DI MAKSUD DENAGN ILMU KEPERILAKUAN Pengertian Ilmu Keperilakuan Definisi ilmu keperilakuan menurut American Accounting Association’s Committees berdasakan pada Behavioral Science Content of the Accounting adalah penemuan yang relatif baru. Konsep tersebut begitu luas sehingga lingkup dan isinya lebih baik digambarkan dari awal. Ilmu keperilakuan mencakup bidang riset apapun yang mempelajari, baik metode eksperimentasi maupun observasi, perilaku manusia dalam lingkungan fisik maupun sosial. Sedangkan menurut penulis, ilmu keperilakuan adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang segaka aspek perilaku manusia sebagai suatu keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek dilingkungan sekitarnya yang dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung.



Tujuan Ilmu Keperilakuan Untuk memahami, menjelaskan, dan memprediksi perilaku manusia sampai pada tingkat generalisasi yang ditetapkan mengenai perilaku manusia yang didukung oleh bukti empiris yang dikumpulkan secara impersonal melalui prosedur yang terbuka untuk peninjauan maupun replikasi dan dapat diverifikasi oleh ilmuwan lainnya yang tertarik. BERBAGAI PERSPEKTIF TENTANG ILMU KEPERILAKUAN Pandangan Berdasarkan Perilaku Manusia Sosiologi dan psikologi memusatkan perhatian pada perilaku kelompok sosial. Perilaku diterangkan dalam hubungannya dengan ilmu sosial, pengaruh sosial, da ilmu dinamika kelompok. Adapun faktor kompleks terkait denagn perilaku manusia yaitu mencakup kebutuhan individu dan motivasi, tekanan kelompok, tuntutan organisasi, sejarah pribadi dan latar belakang individu yang unik, konflik pesan dari dalam dan luar organisasi, tuntutan waktu, sosial, serta tanggungjawab pribadi. Kontribusi Berbagai Disiplin Ilmu 1. Psikologi Ilmu pengetahuan yang berusaha untuk mengukur, menjelaskan, dan terkadang mengubah perilaku manusia. 2. Sosiologi Ilmu pengetahuan tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat, dan perkembangan masyarakat. 3. Psikologi sosial Suatu studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok. 4. Antropologi Mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Terdiri dari antropologi fisik, arkeologi, dan antropologi sosial-budaya. 5. Ilmu politik Cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisis terhadap sistem politik dan pelaku politik. MEMASUKI AKUNTANSI KEPERILAKUAN Akuntansi Keperilakuan : Akuntansi dengan Berbagai (Multi) Paradigma Paradigma yang bersaing dalam bidang akuntansi antara lain : 1. Paradigma antropologi/induktif 2. Paradigma laba sebenarnya/deduktif 3. Paradigma kegunaan keputusan /model keputusan 4. Paradigma kegunaan keputusan/pengambil keputusan/perilaku pasar keseluruhan 5. Paradigma kegunaan keputusan/pengambil keputusan/pengguna individual 6. Paradigma informasi/ekonomis Masing-masing paradigma merupakan objek investigasi dan penelitian yang ditetapkan komunitas ilmiah, yang membentuk suatu pemikiran logis yang saling berkaitan (coherent), menyatukan sudut pandang.



Pengantar Akuntansi Keperilakuan Definisi akuntansi keperilakuan adalah “... subdisiplin ilmu akuntansi yang tersusun secara sistematis yang mempelajari bidang akuntansi secara luas melalui pendekatan interdisipliner maupun multidisipliner yang mana didalamnya melibatkan aspek kuantitatif (eksak) dan aspek kualitatif, utamanya aspek keperilakuan manusia yang terus berkembang guna membantu para manajer dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.’ Perkembangan Sejarah Akuntansi Keperilakuan Merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang perkembangannya semakin meningkarr dalam 60 tahun belakangan ini yang ditandai oleh jurnal dan artikel yang berkaitan denagn keperilakuan dan semakin menjamurnya buku-buku asing yang membahas tentang akuntansi keperilakuan. Jurnal yang paling populer adlah Behavior Research in Accounting yang diterbitkan oleh American Accoounting Association. Mata kuliah akuntansi keperilakuan sudah banyak ditawarkan di Amerika Serikat. Riset akuntansi keperilauan ada lima aliran yaitu pengendalian manajemen, pemrosesan informasi akuntansi, desain sistem informasi, riset audit, dan sosiologi organisasi. Manfaat Studi Akuntansi Keperilakuan 1. Memberikan gambaran terkini terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenalkan. 2. Membantu mengidentifikasi kesenjangan riset. 3. Meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset berdasrkan subbidang akuntansi, seperti audit, akuntansi manajemen, dan perpajakan, sehingga para peneliti dapat mempelajarinya melalui subbidang lain. Kerangka Studi Akuntansi Keperilakuan 1. Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan 2. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis. 3. Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan. Peran Riset Terhadap Akuntansi Keperilakuan Riset akuntansi keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan : 1. Pengambilan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor; 2. Pengaruh dari fungsi akuntansi, seperti partisipasi dalam penyusunan anggaran, karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku karyawan, manajer, investor, maupun wajib pajak; 3. Pengaruh hasil dari fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan penggunaan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. MENGAPA MEMPERTIMBANGKAN AKUNTANSI



ASPEK



KEPERILAKUAN



PADA



Akuntansi adalah Tentang Manusia Berarti bahwa sesungguhnya berdasarkan pemikiran perilaku, manusia, dan faktor sosial didesain secara jelas dalam aspek operasional utama dari seluruh sistem akuntansi. Akuntansi adalah Tindakan Dalam pencapaian tujuan organisasi, semua anggota mempunyai peran yang harus dimainkan dan peran tersebut bergantung pada besarnya porsi tanggungjawab dan rasa tanggungjawab anggota pada pencapaian tujuan organisasi. Pencapaian dalam bentuk kuantitatif juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab anggota organisasi dalam memenuhi keinginannya untuk mencapai tujaun dan sasaran organisasi. Akuntansi tentang Ekonomi dan Politik (Political Economy of Accounting-PEA) Aspek akuntansi dari ekonomi politik bergantung pada hubungan sosial produksi. Berdasarkan teori ekonomi neoklasik memandang bahwa pelaporan akuntansi dan pengungkapan dipandang sebagai alat penjaga posisi pihak yang berkausa terhadap sumber daya (kapital) dan sebaliknya dijadikan sebagai alat untuk merongrong pihak yang tidak memiliki sumber daya yang berdampak pada konflik struktural dalam masyarakat. Sementara dalam teori ekonomi politik, penekanannya lebih kepada hubungan fundamental antara dorongan ekonomi dan politik masyarakat (Miller, 1994). DIMENSI AKUNTANSI KEPERILAKUAN Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi tidak hanya melaporkan data keuangan melainkan juga data non keuangan yang terkait dnegan proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu akuntansi sebaiknya memasukkan dimensi keperilakuan dari beberapa pihak yang terkait dengan informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi. Lingkup Akuntansi Keperilakuan Berada dibalik peran akuntansi tradisional yang mencakup pengumpulan, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan informasi keuangan. Denagn demikian dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia sekaligus juga dnegan desain, kontruksi, serta penggunaan suatu sistem informasi akuntansi yang efisien. Ruang lingkup akuntansi keperilakuan yaitu : 1) aplikasi dari konsep ilmu keperilakuan terhadap desain dan konstruksi sistem akuntansi, 2) studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi, 3) cara dimana informasi diproses untuk membangun pengambilan keputusan, 4) pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengomunikasikan perilaku para pengguna data, dan 5) pengembangan strategi guna memotivasi dan memengaruhi perilaku, cita-cita, serta tujuan dari orang-orang yang menjalankan orgnaisasi. Secara umum lingkup akuntansi keperilakuan dibagi menjadi 3 bidang besar : 1. Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, konstruksi, dan penggunaan sistem akuntansi. 2. Pengaruh sistem terhadap perilaku manusia. 3. Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia. Aplikasi dari Akuntansi Keperilakuan Seorang akuntan keperilakuan pasti ingin mengetahui penyebab dari sikap dan perilaku yang sepertinya akan diulangi dimasa mendatang. Jika yang terulang adalah perilaku yang tidak



diinginkan maka dapat disimpulkan bahwa proses penyusunan anggaran tidak efisien. Oleh karena itu akuntansi keperilakuan akan mendukung strategi untuk mengubah keadaan perilaku untuk membuatnya sesuai dengan fungsi organisasi yang diinginkan. Tugasnya adalah menyelidiki bagaimana perilaku orang saat ini dan bagaimana mereka memandang pekerjaan, perusahaan, dan rekan-rekan kerja mereka. Selanjutnya informasi tersebut akan digunakan untuk membuat penilaian mereka sendiri tentang bagaiamana kemungkian perilaku orang mendatang dan bagaiaman polanya akan mempengaruhi potensi relatif laba masa mendatang. AKUNTANSI KEPERILAKUAN : PERLUASAN LOGIS DARI PERAN AKUNTANSI TRADISIONAL kekuatan para akuntan terletak pada pengalaman mereka dalam memenuhi kebutuhan informasi dari pengguan eksternal maupun internal, guna pengambilan keputusan bisnis. Informasi berisi data keuangan yang berkaitan dengan berbagai jenis situasi keputusan. LANDASAN TEORI DAN PENDEKATAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif Pada topik mengenai penyusunan anggaran, akuntansi pertanggungjawaban dan masalah harga transfer. Pada saat itu riset masih bersifat normatif karena hanya mengankat permasalahan mengenai desain pengendalian manajemen dengan berbagai model matematis, seperti arus kas yang didiskonto guna membantu manajer dalam penagmbilan keputusan tanpa melibatkan faktor-faktor lain seperti perilaku manusia serta kondisi lingkungan organisasi. Setelah itu riset menaglami perkembangan yang signifikan dengan dimulainya usaha untuk menghubungkan desain sistem pengendalian manajemen suatu organisasi dengan perilaku manusia. Dan sejak saat ity riset bersifat deskriptif. Dari Pendekatan Universal ke Pendekatan Kontinjensi Riset akuntansi yang berawal dirancang dnegan pendekatan universal namun, pendekatan ini banyak kelemahan maka muncullah pendekatan kontinjensi. Sebauh teori menyatakan bahwa penyusunan dan penggunaan desain sistem pengendalian manajemen bergantung pada karakteristik organisasi dan kondisi lingkungan diaman sistem tersebut diterapkan. Teori ini menanggapi klaimm dari pendekatan universal yang menyatakan suatu sistem pengendalian bisa diterapkan dalam karakteristik perusahaan dan kondisi lingkungan apapun. Pendekatan universal didasarkan pada teori manajemen ilmiah. LINGKUP DAN SASARAN HASIL AKUNTANSI KEPERILAKUAN Para akuntan keperilakuan memusatkan perhatian mereka pada hubungan anata perilaku dan sistem akuntansi. Proses akuntansi melibatka ringkasan dari sejumlah kejadian ekonomi makro yang dihasilkan dari perilaku manusia dan akuntansi itu sendiri, serta beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku, yang pada gilirannya secara bersamaan akan menentukan semua keberhasilan peristiwa ekonomi. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ILMU KEPERILAKUAN DAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN



Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi. Persamaannya adalah keduanya sama-sama berhubungan dengan keperilakuan manusia. Perbedaan antara akuntan keperilakuan dan ilmuwan keperilakuan Perbedaan Akuntan keperilakuan Ilmuwan keperilakuan Area keahlian Keuatamaan akuntansi : Keuatamaan ilmu sosial : pengetahuan dasar ilmu tidak ada pengetahuan sosial akuntansi Kemampuan mendesain dan Bukan merupakan elemen Elemen kunci dalam melaksanakan perencanaan uatam adalam pelatihan pelatihan proyek keperilakuan Pengetahuan dan Elemen kunci dlam elemen Bukan elemen utama dalam pemahaman terhadap pelatihan pelatihan organisasi bisnis secara umum dan sistem akuntansi secara khusus Orientasi Profesional Ilmiah Pendekatan masalah Praktik Teoritis dan praktik Fungsi Melayani klien, menasihati Ilmu lanjutan dan pemecahan manajemen masalah Kepentingan dalam ilmu Terbatas terhadap akuntansi- Terbatas terhadap disiplin keperilakuan terkait bidang yang luas dalam ilmu keperilakuan PENGARUH ORGANISASI TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU Pengaruh organisasi terhadap perubahan perilaku berkaitan dengan pengembangan organisasi. Pengembangan organisasi merupakan suatu kumpulan intervensi perubahan terencana, yang dibangun atas nilai-nilai humanistis-demokratis, yang berupaya memperbaiki keefektifan organisasi dan kesejahteraan karyawan. Fokus utama teori dan praktiknya adalah aspek sumber daya manusia organisasi dan aspek sosial organisasi. Pengembangan organisasi berfokus pada nilai, sikap, kepemimpinan, iklim organsasi, dan variabel manusia. Pembangunan organisasi mengosentrasikan pada perasaan dan emosi, ide dan konsep, menempatkan pentingnya pertimbangan pada keterlibatan individual dan partisipasi. Manusia bekerja dengan dibatasi organisasi. Perilakunya dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk ukuran organisasi dan struktur. Gaya kepemimpinan atau filosofi manajemen, otoritas/hubungan pertanggungjawaban, hubungan status, dan norma kelompok juga turut memengaruhi perilaku dan fungsi organisasi.



Pertanyaan : 1. Informasi perilaku yang bagaimanakah yang relevan bagi pengguna informasi? Bagi karyawan? Bagi manajer? Bagi pemimpin serikat buruh? Bagaimana data ini digunakan? Jawab : Bagi karyawan, informasi yang relevan digunakan untuk mempelajari tentang produk yang mereka jual lebih mendalam lagi. Timbal balik dari para konsumen pengguna produk yang mereka jual terdahulu, juga adalah sesuatu informasi mengapa produk tersebut terjual laris atau kurang lakunya di pasaran guna maju atau tidaknya perusahaan tersebut. Bagi para manajer, informasi yang relevan bagi seorang manajer itu harus bisa menghandle dalam mengambil keputusan. Selain harus menunjukkan keahliaan atau skills tentang sebuah produk, mereka juga harus bisa memimpin teamnya dengan baik untuk kemajuan perusahaan tersebut. Bagi para pemimpin serikat buruh, informasi yang digunakan dengan memperdalam gaya kepemimpinan dan cara memotivasi bawahan. Segala informasi itu selalu berrmanfaat bagi kemajuan sebuah perusahaan, karena bila pengetahuan antar manajer dengan anak buahnya selalu mengalami kesulitan atau informasi yag diajarkan kurang lengkap maka perusaaan itu tidak akan maju dan berkembang. Maka dari itu satu dengan yang lain selalu berhubungan antara pemimpin yang bijaksana dengan anak buahnya agar perusahaan maju. 2. Mengapa seharusnya akuntan berhubungan dengan diri mereka sendiri dan dengan pelaporan informasi perilaku sebagaimana dilaporkan oleh jurnalistik, psikolog, atau hasil survei peneliti? Jawab : Mereka berhubungan dengan mereka sendiri untuk mencari informasi yang akan mereka laporkan pada laporan keuangan. Informasi ini meliputi keandalan, relevan dan keakuratan informasi. Pelaporan ini tentu akan melibatkan banyak pihak termasuk jurnalistik, para psikolog dan para peneliti. Pihak-pihak ini berfungsi dalam membantu melihat keakuratan, contohnya : perkembangan dunia usaha, adanya tingkat inflasi yang dilaporkan para jurnalistik dan berguna bagi akuntan dalam penilaian laporan keuangan itu sendiri. Untuk pihak psikolog dapat dilihat dari ada sisi konsultan dalam pemberian masukan dan saran mengenai pengambilan keputusan dari seorang akuntan dalam melaporkan informasi keuangan yang ada. Tugas para peneliti inilah pada akhirnya yang menunjukkan pembuktian dari keterkaitan atau hubungan dari seorang akuntan dengan menggunakan fakta maupun teori yang ada. 3. Berikan beberapa contoh mengenai pelaporan informasi perilaku dalam suatu bisnis pada surat kabar ataupun majalah! Jawab : Dijilat,diputer,lalu dicelupin. Itulah sepenggalan kata yang selalu masyarakat dengar dari salah satu perusahaan biskuit ternama, Kraft Indonesia, Oreo, sekitar dua tahun yang lampau.



Brand image dengan yel-yel yang mudah dicerna seperti kasus di atas, sangat melekat kepada anak-anak. Segmentasi PT.Nabisco pun tepat dalam mengeluarkan produk biskiut coklat berlapiskan susu ini, yaitu anak-anak. Ada pepatah mengatakan “tak ada satu pun orangtua yang tidak menyayangi anaknya”. Ini merupakan ungkapan yang tepat bagi orangtua yang mempunyai anak-anak terlebih anak yang masih berusia kecil. Kekhawatiran orangtua ini, menjadi membludak sebab diisukannya biskuit oreo, yang merupakan biskuit favorit anak-anak, mengandung bahan melamin. Hal ini cukup berlangsung lama di dunia perbisnisan, sehingga tingkat penjualan menurun drastis. BPOM dan dinas kesehatan mengatakan bahwa oreo produksi luar negri mengandung melamin dan tidak layak untuk dikonsumsi karna berbahaya bagi kesehatan maka harus ditarik dari peredarannya. Pembersihan nama oreo pun sebagai biskuit berbahaya cukup menguras tenaga bagi public relation PT. Nabisco. Kutipan BPOM, “Yang ditarik BPOM hanya produk yang berasal dari luar negeri dan bukan produksi dalam negeri. Untuk membedakannya lihat kode di kemasan produk tersebut.Kode MD = produksi dalam negeri,aman dikonsumsi. Sedangkan ML = produksi luar negeri.”Gonjang-ganjing susu yang mengandung melamin akhirnya merembet juga ke Indonesia.BPOM telah mengeluarkan pelarangan terhadap peredaran 28 produk yang dicurigai menggunakan bahan baku susu bermelamin dari Cina,diantaranya yang akrab di telinga kita antara lain : Oreo sandwich cokelat/wafer stick dan M & M’s. Selain Oreo dan M & M’s ada beberapa produk yang diduga mengandung bahan susu dari Cina seperti es krim Indo Meiji,susu Dutch Lady dll. Seperti di ketahui heboh susu dan produk turunannya yang mengandung formalin telah mengguncang Cina karena telah merenggut nyawa 4 bayi dan menyebabkan sekitar 6244 bayi terkena penyakit ginjal akut.(sumber : Kompas,20 September 2008) Dari berita tersebut diatas menunjukkan bahwa dalam perusahaan modern, tanggung jawab atas tindakan perusahaan sering didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan perusahaan biasanya terdiri atas tindakan atau kelalaian orang-orang berbeda yang bekerja sama sehingga tindakan atau kelalaian mereka bersamasama menghasilkan tindakan perusahaan. Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan telah melakukan pelaggaran terhadap prinsip kejujuran yang dilakukan oleh orang-orang yang berada didalam perusahaan tersebut. Perusahaan besar seperti PT Nabisco berani untuk mengambil tindakan kecurangan untuk menekan biaya produksi produk. Mereka hanya untuk mendapatkan laba yang besar dan ongkos produksi yang minimal. Mengenyampingkan aspek kesehatan konsumen dan membiarkan penggunaan zat berbahaya dalam produknya. 4. Bagaimana anda melihat perkembangan akuntansi keperilakuan selama lebih dari 5 atau 10 tahun belakangan ini? Jawab : Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan dengan perilaku individu, kelompok dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu fenomena baru yang sebetulnya dapat ditelusuri kembali pada awal tahun 1960-an, walaupun sebetulnya dalam banyak hal riset tersebut dapat dilakukan lebih awal.



Awal perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen khususnya penganngaran (budgeting), namun domain dalam hal ini terus berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Dalam audit, riset akuntansi keperilakuan telah berkembang, tinjauan literatur telah menjadi spesialisasi dengan lebih memfokuskan diri pada atribut keperilakuan spesifik seperti proses kognitif (Bonner dan Pennington, 1991), atau riset keperilakuan pada suatu topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis (analytical review). Sinyal ini merupakan awal terhadap pematangan dan pendewasaan riset akuntansi keperilakuan. Sebagai bidang riset yang sering memberikan kontribusi yang bermakna, riset akuntansi keperilakuan ini dapat membentuk kerangka dasar (framework) serta arah riset di masa yang akan datang. Banyaknya volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik, akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan sebagai berikut ini (1) memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenalkan; (2) membantu dalam mengidentifikasikan kesenjangan riset; (3) untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang akuntansi. Sejarah akuntansi telah dimulai dari tahun 1749 dimana Luca Pacioli telah membahas mengenai system pembukuan berpasangan. Kemudian pada tahun 1951, Control Leadership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia. Pada tahun 1960, Steadry menggali pengaruh anggaran motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog. Dan riset-riset ini terus berkembang sampai dengan saat ini. Pendekatan klasikal lebih menitikberatkan pada pemikiran normatif yang mengalami kejayaannya pada tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an, terjadi pergeseran pendekatan dalam riset akuntansi. Alasan yang mendasari ini adalah pendekatan normatif yang telah berjaya selama satu dekade ini tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap digunakan dalam praktik sehari-hari. Pada kenyataannya, desain sistem akuntansi yang dihasilkan dari riset normatif tidak dipakai dalam praktik. Sebagai konsekuensinya, muncul anjuran untuk memahami berfungsinya sistem akuntansi secara deskriptif dalam praktik nyata. Pendekatan normatif maupun positif masih mendominasi riset akuntansi hingga saat ini. Hampir semua artikel yang terbit di jurnal The Accounting Review maupun Journal of Accounting Research dan Journal of Business Research menggunakan pendekatan utama (mainstream) dengan ciri khas penggunaan model matematis dan pengujian hipotesis. Walaupun pendekatan utama masih mendominasi riset manajemen dan akuntansi hingga saat ini, pendekatan ini pada dasarnya tidak memercayai dasar filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan utama. Sebagai gantinya, pendekatan-pendekatan baru tersebut meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti filsafat, sosiologi, dan antropologi untuk memahami akuntansi. 5. Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasi riset akuntansi keperilakuan dalam lima aliran. Jelaskan kelima aliran tersebut! Jawab : 5 aliran riset akuntansi keperilakuan :



1. Pengendalian Manajemen (management control) Sistem pengendalian manajemen merupakan alat untuk memonitor atau mengamati pelaksanaan manajemen perusahaan yang mencoba mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dapat berjalan lebih efesien dan lancar. Yang dimonitor atau yang diatur dalam sistem pengendalian manajemen adalah kinerja dari perilaku manajer di dalam mengelola perusahaan yang akan dipertanggungjawabkan kepada stakeholders (Soobaroyen, 2006). Menurut Merchant yang mengatakan bahwa orientasi perilaku berhubungan dalam lingkungan pengendalian manajemen, perilaku berpengaruh dalam desain sistem pengendalian manajemen untuk membantu, mengendalikan, memotivasi manajemen dalam mengambil keputusan dan memonitor perilaku yang dapat mengendalikan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam sebuah organisasi. 2. Pemrosesan informasi akuntansi (accounting information processing) Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan. Informasi akuntansi dirancang untuk berfungsi sebagai suatu dasar bagi pengambilan banyak keputusan penting dalam maupun luar negeri. Sistem informasi dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, pengoordinasian dan pengendalian kompleks, serta aktivitas yang saling berhubungan untuk memotivasi karyawan. Akuntansi keperilakuan menggunakan metologi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan melaporkan faktor manusia yang mempengaruhi keputusan. 3. Desain sistem informasi (information system design) Desain sistem adalah sebuah proses menerjemahkan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi. Desain sistem dilakukan berdasarkan informasi yang didapatkan oleh analisis sistem. Desain sistem memengaruhi penggunaan informasi. Informasi akan mendorong penggunaan keunggulan teknologi saat ini, seperti pencitraan data, jaringan, dan akses data dinamis melalui sistem pengoperasian. 4. Riset audit (audit research) 5. Sosiologi organisasional (organizational sociology) 6. Dapatkah organisasi perusahaan berfungsi secara efektif tanpa definisi yang jelas mengenai otoritas dan bagaimana otoritas tersebut diterapkan? Jawab : Otoritas bisa diartikan kekuasaan resmi dan legal untuk menyuruh/memerintah pihak lain bertindak dan taat kepada pihak yang memilikinya. Ketaatan lahir bisa melalui persuasi, sanksi-sanksi, permohonanan, paksaan dan kekuatan. Otoritas juga berkaitan dengan kekuasaan sebagai suatu pengaruh yang kuat yang bersifat mengendalikan atas pengarahan perilaku seseorang. Jadi, organisasi tidak akan dapat berfungsi efektif jika tidak memiliki definisi otoritas yang jelas. Jika definisi otoritas sudah jelas dalam suatu organisasi, individu-individu dalam organisasi dapat memberikan perannya dalam mencapai tujuan organisasi.



Otoritas dapat dilatih sehingga otoritas bisa diterima oleh bawahan. Salah satu caranya yaitu pemimpin organisasi harus mampu mendorong semangat kerja bawahan dengan alasan untuk mencapai tujuan organisasi. Paculah keinginan bawahan untuk memberikan sumbangsih kepada suatu tujuan yang dianggap berfaedah, guna menghindari diterapkannya tindakan disipliner, agar tindakan sesuai dengan standar- standar moral yang berlaku selain untuk memperoleh balas jasa. Dari penjelasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tanpa adanya definisi yang jelas mengenai otoritas di dalam suatu organisasi, maka organisasi tidak akan dapat berjalan efektif. 7. Dapatkah kelompok berfungsi secara efektif tanpa suatu definisi atau hubungan otoritas? Jawab : Walaupun kerja kelompok/tim ini sangat diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan atau keberhasilan, namun bila tidak dikendalikan secara benar akan menimbulkan suatu kondisi sebaliknya. Keadaan ini disebut dengan “social loafing”, yaitu suatu keadaan dimana kualitas kerja tim lebih rendah bila dibandingkan dengan kerja individu, sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi yang dapat menimbulkan keadaan ini antara lain karena kurang jelasnya identifikasi kontribusi dari setiap orang, kurangnya keterikatan/kohesi diantara anggota kelompok, kurangnya tanggung jawab terhadap hasil akhir dari tugas yang diberikan. Disinilah peran pentingnya sebuah definisi atau hubungan otoritas dalam kelompok agar kelompok dapat berjalan dengan efektif. 8. Apakah aspek-aspek fungsional dan disfungsional dari organisasi birokrasi? Jawab : Aspek Fungsional  Teori birokrasi ini mempunyai kekuatannya yang tersendiri, walaupun teori ini sering dikaitkan dengan pelbagai streotaip negatif, namun teori birokrasi ini juga banyak memberikan sumbangan kepada teori dalam pengurusan sumber manusia.  Hierarki dan definisi tanggungjawab adalah merupakan ciri penting birokrasi dalam membantu pengurusan tempat kerja yang tersusun. Lakaran prinsipal terhadap semua tugas haruslah jelas dan harus disusun dalam bentuk hierarki.  Ada aturan, norma, dan prosedur untuk mengatur organisasi. Aspek Disfungsional  Kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi.  Usaha untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori birokrasi sistem perwakilan. Asumsi yang dipergunakan adalah bahwa birokrat di pengaruhi oleh pandangan nilai-nilai kelompok sosial dari mana ia berasal.  Keengganan untuk mengakui adanya konflik di antara otoritas yang disusun secara hirarkis dan sulit menghubungkan proses birokratisasi dengan modernisasi yang berlangsung di negara-negara sedang berkembang.



 Salah satu kelemahan yang sering dikaitkan dengan birokrasi ialah “red tape”. Istilah ini merujuk kepada satu peraturan birokrasi yang sangat berlebihan sehingga menyebabkan kelewatan kepada sesuatu urusan ataupun proses. 9. Mengapa kelompok informal membangun standar perilaku? Apakah pengaruh standar ini terhadap anggota kelompok? Jawab : Beberapa standar perilaku kelompok dirancang untuk melindungi para anggotanya untuk menghadapi bahaya nyata atau yang masih dibayangkan dari luar kelompok, terutama dari manajemen atasan mereka. Tetapi norma kelompok informal tidak selalu negatif. Ada norma yang positif seperti tentang produktivitas yang tinggi, hubungan kerja yang baik, dan kualitas. Dalam masalah ini tugas – tugas manajemen menjadi lebih mudah. Kelompok informal, yang di satu sisinya disebut “pembuat kesukaran”, di sisi lain membantu manajemen dalam menanamkan disiplin. 10. Buatlah sebuah contoh kasus yang terjadi pada perusahaan di Indonesia dari kaca mata teori political economi of accounting! Jawab : Hasil penelitian menunjukkan bahwa privatisasi PT Telkom dan PT Indosat adalah sebuah paradoks. Sejatinya, privatisasi ditujukan untuk meningkatkan kinerja, profitabilitas, jasa pelayanan, penguatan keuangan dan perluasan kepemilikan (Kementerian BUMN, 2003: 2). Namun, kenyataannya pascaprivatisasi PT Indosat belum mampu meningkatkan kinerja khususnya kinerja keuangannya, di sisi lain PT Telkom belum mampu mendistribusikan laba secara merata kepada stakeholders. Tidak kalah penting adalah terkonsentrasikan kepemilikan PT Indosat dan PT Telkomsel (anak PT Telkom) oleh Temasek yang notabene sahamnya 100% dimiliki oleh Pemerintah Singapura. Di sinilah kedaulatan Negara kita mulai terancam.