Akuntansi Manajemen Bab 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKUNTANSI MANAJEMEN Mengenal Akuntansi Manajemen



OLEH : 1. Ni Kadek Ria Triana



1617051170



2. Made Feri Cahyadi



1617051172



3. I Made Deva Samadhinata



1617051175



JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2018



Mengenal Akuntansi Manajemen Akuntansi Manajemen Pengertian Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen (management accounting) adalah proses mengidentifikasi, mengukur, mengakumulasi, menyiapkan, menganalisis, menginterpretasikan, dan mengomunikasikan kejadian ekonomi yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan penilaian kinerja dalam organisasi. Ada dua esensi utama dalam pengertian akuntansi manajemen, yaitu penyediaan informasi dan penggunaan informasi tersebut. Informasi disiapkan oleh akuntan manajemen dengan cara memproses data yang dipasok berbagai pihak yang terlibat dalam organisasi. Aktivitas mengidentifikasi, mengukur, mengakumulasi, dan menyiapkan data menggambarkan proses yang dilakukan akuntan manajemen untuk menyediakan informasi. Analisis dan interpretasi menggambarkan proses memaknai informasi yang sudah disediakan. Aktivitas dalam mengomunikasikan informasi menggambarkan penyampaian informasi berupa laporan kepada manajemen. Informasi digunakan oleh manajer untuk melakukan proses manajemen seperti merencanakan, mengendalikan, mengendalikan, mengambil keputusan, dan menilai kinerja. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Akuntansi manajemen merupakan tipe akuntansi yang mengolah data untuk menghasilkan informasi yang ditujukan kepada pihak internal perusahaan. Akuntansi keuangan merupakan tipe akuntansi yang mengolah data untuk menghasilkan informasi keuangan yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan. Di sisi lain, kedua jenis akuntansi ini memiliki persamaan sebagai berikut. 1. Menyediakan informasi Baik akuntansi manajemen maupun akuntansi keuangan merupakan fungsi akuntansi yang menyediakan informasi bagi seseorang yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. 2. Menggunakan Metode akuntansi yang lazim digunakan dalam akuntansi keuangan juga relevan digunakan dalam akuntansi manajemen. 3. Mengolah data akuntansi Baik akuntansi manajemen maupun akuntansi keuangan menggunakan sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku dalam menghasilkan informasi yang disajikan kepada pemakainya.



Selain memiliki persamaan, akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan juga memiliki perbedaan. 1. Pemakai utama Pemakai utama informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen adalah pihak internal perusahaan. Pemakai utama informasi yang dihasilkan akuntansi keuangan adalah pihak luar perusahaan. 2. Restriksi Retriski atau pedoman yang lazim digunakan untuk menghasilkan informasi akuntansi adalah perbandingan antara biaya-manfaat (cost-benefit). Retriksi dalam akuntansi keuangan adalah PABU (Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum). 3. Jenis informasi Jenis informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen meliputi informasi keuangan dan nonkeuangan. Jenis informasi yang dihasilkan oelh akuntansi keuangan adalah informasi keuangan. 4. Orientasi waktu Orientasi waktu informasi akuntansi manajemen adalah masa depan. Sedangkan, orientasi waktu informasi akuntansi keuangan adalah masa lalu. 5. Lingkup informasi Akuntansi manajemen menyajikan lingkup informasi secara terperinci. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, penilaian kerja, dan pengambilan keputusan dilakukan terhadap semua aktivitas secara terperinci. Informasi akuntansi yang disajikan akuntansi keuangan adalah informasi yang ringkas. Cakupan informasinya adalah aspek perusahaan secara menyeluruh sehingga penyajiannya tidak detail terhadap suatu aktivitas tertentu. 6. Bidang pengetahuan Proses manajerial membutuhkan berbagai jenis pengetahuan seperti ilmu ekonomi, ilmu psikologi, ilmu teknik, dan ilmu hukum. Akuntansi keuangan hanya membutuhkan ilmu ekonomi, khususnya akuntansi. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Pemrosesan Informasi Sistem informasi akuntansi manajemen (management accounting information system) adalah sistem informasi yang mentransformasi input dengan menggunakan proses untuk menghasilkan output yang dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan. 1. Input Input adalah data yang direkam dari peristiwa ekonomi yang terjadi di perusahaan.



2. Proses Proses adalah pengubahan data menjadi informasi. 3. Output Output adalah informasi. Informasi dituangkan dalam laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi manajemen. Tujuan sistem informasi akuntansi manajemen : 1. Menyediakan informasi objek biaya dan biaya yang dibebankan ke objek biaya. 2. Menyediakan informasi untuk melaksanakan aktivitas perencanaan, pengendalian, dan evaluasi. 3. Menyediakan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Proses Manajemen 1. Perencanaan Perencanaan (planning) adalah aktivitas yang dilakukan untuk menentukan tujuan dan metode yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut. 2. Pengendalian Pengendalian (controlling) adalah aktivitas yang dilakukan untuk memonitor pelaksanaan suatu rencana dan mengambil tindakan yang diperlukan jika terjadi penyimpangan. 3. Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan (decision making) adalah proses pemilihan suatu alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia. Proses pengambilan keputusan dimulai dari identifikasi masalah, identifikasi alternatif yang tersedia, penentuan manfaat dan biaya setiap alternatif, dan penentuan alternatif yang tersedia. Sejarah Akuntansi Manajemen Periodisasi Sejarah Perkembangan Akuntansi Ada tiga klasifikasi periode waktu perkembangan akuntansi, yaitu sebelum sistem pencatatan ganda (double entry system), pengenalan sistem pencatatan ganda, dan setelah sistem pencatatan ganda. Sistem pencatatan ganda adalah serangkaian aturan pencatatan ganda adalah serangkaian aturan pencatatan transaksi akuntansi yang menuntut agar setiap transaksi dicatat minimal dua akun yang berbeda. Periode sebelum pengenalan sistem pencatatan ganda meliputi zaman Mesopotamia, Mesir, Cina, Yunani, Romawi Kuno, dan Medievel England. Periode pengenalan sistem pencatatan ganda merupakan periode Renaissance Italia. Sedangkan periode setelah sistem pencatatan ganda meliputi perkembangan awal, revolusi pertama, dan revolusi kedua akuntansi manajemen.



Akuntansi Sebelum Double Entry System Mesopotamia. Berbagai catatan komersial ditemukan di sebuah lembah di Mesopotamia yang menggambarkan bahwa petani kaya menjalankan industri kecil dan sudah adanya bank. Zaman Mesir, Cina, Yunani, dan Romawi Kuno. Tablet tanah liat yang berisi catatan tentang pajak kepada raja ditemukan di makam Raja Scorpion I di Mesir yang memuat informasi pajak berupa kain dan minyak yang dibayar rakyat kepada raja. Pada zaman kerajaan Cina, khususnya zaman Dinasti Chao, pemerintah sudah memformulasikan metode evaluasi efisiensi pelaksanaan program pemerintah. Pemerintah Yunani sudah membuat laporan pertanggungjawaban keuangan kepada rakyat. Pertanggungjawaban ini memungkinkan rakyat memonitor keuangan pemerintah. Medieval England. Pada zaman itu mulai dikenal catatan pajak yang harus dibayar. Manuskrip yang ditemukan pada masa itu adalah Domesday Book yang berisi catatan tanah dan bangunan milik masyarakat dan pajak yang harus dibayar. Selain itu, juga ditemukan catatan akuntansi Great Role of the Exchequer yang berisi catatan sewa, denda, dan pajak yang harus dibayar rakyat kepada Raja Inggris. Pengenalan Double Entry System Luca Bartolomes Pacioli merupakan orang terpelajar menulis buku berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita. Bab 16 berjudul De Computes et Scriptus menjelaskan sistem dasar pembukuan yang kemudian dikenal sebagai sistem pencatatan ganda. 20 bab terakhir buku ini juga membahas tentang akuntansi untuk pedagang dan penyusunan neraca saldo pada akhir periode. Benedetto Cotrugli menulis buku berjudul The Book on the Art of Trading yang juga mewarnai perkembangan sistem pencatatan ganda. Sampai saat ini Luca Bartolomes Pacioli dipercaya sebagai bapak akuntansi. Sistem pencatatan ganda yang dikenalkan oleh Luca Bartolomes Pacioli sering dinamai metode venice yang berkembang dan digunakan luas dalam dunia bisnis. Akuntansi Setelah Double Entry System 1. Perkembangan akuntansi manajemen Perkembangan akuntansi manajemen terjadi sekitar tahun 1700-1950. Pada masa ini perkembangan akuntansi manajemen msih tergolong sederhana dan bersifat relosioner. Pada tahun 1800-an akuntansi manajemen digunakan pada tekstil, baja dan pertanian di Inggris, Perancis dan Amerika Serikat. Menurut salah satu sejarawan akuntansi yaitu A.C Littelon factor yang mempengaruhi perbaikan perhitungan lama ada tujuh, yaitu : a. Hak kepemilikan property



b. c. d. e. f. g.



Modal (sumber daya yang digunakan organisasi) Peningkatan perdagangan Pembelian kredit Kemampuan menulis Uang Kemampuan aritmatik



2. Revolusi pertama akuntansi manajemen Revormasi pertama akuntansi manajemen terjadi pada tahun 1950-198an oleh inisiatif Ford Revolusi untuk kepentingan pendidikan akuntansi manajemen di Amerika Serikat dan bertujuan agar akuntansi manajemen diajarkan secara formal di perguruan tinggi. Setelah perang Dunia II muncul tuntukan untuk menemukan teknik baru sebagai alat penentu pengambil keputusan dalam masalah peningkatan efisisensi dan laba. Buku teks akuntansi manajemen ditulus pertama oleh Robert Anthony tahun 1956, lalu pada tahun 1962 Horngren menulis buku akuntansi manajemen yang kedua. Seiring berkembangnya jaman muncul istilahistilah seperti biaya langsung (direct costing) dan istilah matematika akuntansi pada tahun 1950-1960an. 3. Revolusi kedua akuntansi manajemen Revolusi kedua akuntansi manajemen terjadi sekitar tahun 1980-1990. Seperti revolusi pertama yang identik dengan isu pengukuran mengalami revolusi yang cukup signifikan, pada periode ini muncul ABC ( activity based costing) dan ABM ( activity based manajement ). Lalu pada isu revolusi kedua terkait dengan pengendalian dan penilaian kerja muncul teknik BSC (balance scorecard) sebagai alat untuk menilai kinerja yang lebih baik. BSC (balance scorecard) ini digunakan untuk memformulakan strategi jangka menengah dan jangka pendek. Kemudian isu ketiga terkait dengan perubahan kurikulum, ada tuntukan agar sistem akuntansi manajemen yang ketinggalan zaman tidak lagi digunakan. Tuntukan baru pada akuntansi manajemen adalah praktik yang dapat meningkatkan akurasi penentuan biaya produk dan penyediaan informasi yang berguna bagi pertbaikan kualitas, produktifitas dan pengurangan biaya. Trend yang Mempengaruhi Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen berfokus pada biaya dan profibilitas produk. Pada akuntansi manajemen dituntut menyesuaikan kepada praktik yang berkembang akhirakhir ini seperti : 1. Orientasi pelanggan



2.



3.



4.



5.



6.



7.



8.



Nilai pelanggan (costumber value) adalah perbedaan antara yang diterima pelanggan dan yang diserahkan oleh pelanggan. Sesuatu yang diperoleh oleh pelanggan disebut produk total. Produk total adalah semua manfaat berwujud atau tidak berwujud yang diterima pelanggan akibat membeli produk. Contoh yang bisa diperoleh pelanggan adalah fitur produk, fungsi produk dan garansi. Sedangkan contoh yang harus dikorbankan oleh pelanggan adalah harga beli, biaya pemeliharaan dan biaya penggunaan. Perspektif lintas fungsi Perspektif lintan fungsi adalah cara pandang manajemen yang tidak lagi melihat proses penambahan nilai yang terjadi disuatu fungsi terpisah dari proses penambahan nilai yang terjadi di fungsi lain. Kompetisi global Dua kunci utama komptisi global adalah produktivitas dan kualitas. Produk yang dihasilkan dihrapkan kualitas dan produktivitas tinggi. Misalnya dengan cara melakukan benchmarking (penggunaan praktik terbaik yang diperoleh dari pesaing untuk diterapkan diperushaan sendiri). Manajemen kualitas total Manajemen kualitas total adalah pendekatan yang menuntut perusahaan menciptakan lingkungan yang memungkinkan produk yang sempurna tanpa catat dapat dihasilkan. Ada empat prinsip manajemen kualitas total yaitu focus kepada pelanggan, keterlibatan penuh pegawai, perbaikan berkelanjutan dan sistem terintegrasi. Waktu sebagai elemen kompetiti Waktu yang diperlukan untuk memproduksi produk dapat meliputi aktu bernilai tambah (value adde time) dan waktu tidak bernilai tambah (non-value added time). Dalam hal ini waktu bernilai tambah sebainya dikurangi atau bahkan jika bisa dihilangkan. Kemajuan teknoligi informasi Kemajuan teknologi informasi mendukung pemanufakturan terintegrasi dengan computer. Oleh karena itu maka banyak informasi yang berguna dikumpulkan dan dilaporkan kepada manajer tentang apa yang terjadi pada proses produksi. Kemajuan lingkungan pemanufakturan Kemajuan teknologi berdampak pada kemajuan lingkungan pemanufakturan misalnya kepada sistem penentuan biaya produksi, sistem pengendalian perilaku biaya, penganggaran modal dan praktik akuntansi manajemen lainnya. Pertumbuhan dan Deregulasi Industri Jasa Dari waktu ke waktu, peranan industri pasar semakin besar. Bagi negara tertentu, seperti Amerika dan Singapura, industri jasa mendominasi perekonomian Negara. Deregulasi juga membuat industri jasa semakin berkembang. Deregulasi



di bidang perusahaan penerbangan , sektor keuangan, dan telekomunikasi meningkatkan kpersaingan dalam industri jasa. Isu yang sering di kaitkan dengan akuntansi manajemen yang sebelumnya berfokus pada produksi juga berkembang di industri jasa, seperti kualitas, produktifitas, efisiensi, kepuasan pelanggan, dan kecepatan. 9. Manajemen Berbasis Aktivitas Manajemen berbasis aktivitas (activity based management) merupakan sistem yang memfokuskan perhatian manajemen terhadap aktivitas untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dalam rangka meningkatkan laba perusahaan, ABM menggunakan dua hal yaitu perhitungan biaya aktivitas (activity based costingABC) dan analisis nilai proses (process value analysis-PVA) ABC merupakan metode menentukan biaya produk berdasarkan aktivitas dan APV merupakan analisis terhadap aktivitas untuk mencari jawaban apa aktivitas yang dilakukan, mengapa aktivitas dilakukan, dan seberapa baik aktivitas di lakukan. Dalam ABM ada 2 dimensi yaitu dimensi biaya dan dimensi proses. Peranan Akuntan Manajemen Struktur Organisasi adalah gambaran tentang aliran kewenangan dan tanggung jawab dalam organisasi. Peraga struktur organisasi Direktur utama



Direktur Produksi



Manajer Produksi



Bagian Mesin



Bagian perakitan



Direktur Keuangan



controller



treasurer



Fungsi Controller



Fungsi Treasurer



Dalam struktur organisasi tergambar adanya desentralisasi. Desentralisasi merupakan pelimpahan wewenang pengambilan keputusan ke tingkat manajemen terbawah yang dimungkinkan. Dalam organisasi ada dua bentuk hubungan yaitu lini dan staf, jabatan lini merupakan jabatan yang berhubungan langsung dengan pencapaian sasaran dasar suatu organisasi atau fungsi utama keberadaan organisasi.



Jabatan staf jabatan yang tidak berhubungan langsung dengan pencapaian sasaran dasar suatu organisasi. Seperti gambar peraga di atas, pengontrol dan bendahara merupakan bagian dari fungsi staf, manajemen berada pada fungsi controller. Peranan controller merupakan menyiapkan laporan keuangan, laporan kinerja, perencanaan pajak, pemeriksaan intern, anggaran dan laporan lain untuk kepentingan pihak internal maupun eksternal perusahaan. Peranan treasure merupakan mengumpulkan kas, memonitor pengeluaran kas, memonitor ketersediaan kas, investasi jangka pendek, pendanaan utang, penerbitan modal saham. Profesi Akuntan Manajemen Profesi akuntansi berkembang seiring dengan kemajuan atau perkembangan dunia usaha, profesi akuntan manajemen merupakan salah satu jenis profesi di bidang akuntansi. Di indonesia organisasi yang menaungi akuntan manajemen adalah IAMI (Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia). Jenis Akuntan Seorang yang lulus dari strata satu jurusan akuntansi memiliki gelar S.E (Sarjana Ekonomi). Orang tersebut belum dapat di katakan sebagai “akuntan” melainkan sarjana ekonomi, untuk memperoleh sebutan ”akuntan” yang sering di singkat (Ak), seseorang yang sudah lulus S1 harus menempuh PPA (Pendidikan Profesi Akuntansi). PPA merupakan pendidikan tambahan setelah S1 pada jurusan akuntansi, PPA diselenggarakan pada perguruan tinggi yang telah memenuhi syarat, tata cara penyelenggaraan dan kurikulum PPA di atur Oleh IAI. Ada beberapa jenis akuntan menurut golongannya yaitu : 1. Akuntan publik merupakan akuntan yang telah memiliki izin untuk memberi jasa sebagaimana di atur dalam undang-undang tentang akuntan publik. 2. Akuntan manajemen merupakan akuntan yang bekerja di perusahaan, akuntan manajemen tidak memiliki posisi yang independen dalam perusahaan. 3. Akuntan pemerintah merupakan akuntan yang bekerja di pemerintahan, misalnya Badan Pemeriksa Keuangan. 4. Akuntan pendidik merupakan tenaga didik ( dosen dan guru ) yang memiliki latar belakang akuntansi. Sertifikasi Di Bidang Akuntansi Kualifikasi seorang akuntan dapat dilihat dari sertifikasi yang dimilikinya. Ada Tiga jenis sertifikasi utama yang tersedia bagi akuntan di Amerika Serikat, yaitu CMA (Certified of Management Accountant),CPA (Certified of Public Accountant),



dan CIA (Certified Internal Auditor), namun di Indonesia juga ada sertifikasi akuntan yang tersedia di Indonesia yaitu ; CPMA (Certified Professional Management Accountant), BAP (Bersertifikat Akuntan Publik), Certified PSAK, dan SAS (Sertifikasi Akuntan Syariah). Kode Etik Akuntan Manajemen Kode etik merupakan pedoman perilaku bagi seseorang dalam menjalankan profesinya, perilaku etis melibatkan penilaian moral yang mencakup penerapan konsep benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab. Ada sepuluh inti yang menggambarkan prinsip moral dan etika yaitu; 1. Kejujuran 2. Integrasi 3. Memegang janji 4. Kesetiaan 5. Keadilan 6. Kepedulian terhadap sesame 7. Penghargaan kepada orang lain 8. Kewarganegaraan yang bertanggung jawab 9. Pencapaian Kesempurnaan 10. Akuntabilitas Di Indonesia, IAMI menyusun standar etika yang menggambarkan perilaku etis akuntan manajemen, berikut adalah standar etika akuntan manajemen. 1. Kompetensi Akuntan manajemen bertanggung jawab pada beberapa hal berikut ini. a. Menjaga tingkat kompetensi profesional yang diperlukan dengan terusmenerus mengembangkan pengetahuan dan keahliannya b. Melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai dengan hukum, peraturan,dan standar teknis yang berlaku. c. Menyusun laporan dan rekomendasi yang lengkap serta jelas setelah melakukan analisis yang tepat terhadap informasi yang relevan dan dapat dipercaya 2. Kerahasiaan Akuntan manajemen bertanggung jawab pada beberapa hal berikut ini. a. Menahan diri untuk tidak mengungkapkan tanpa izin informasi rahasia berkenaan dengan tugas-tugasnya, kecuali diharuskan secara hukum. b. Memberitahu bawahan seperlunya kerahasiaan dari informasi yang berkenaan dengan tugas-tugasnya dan memonitor aktivitas mereka untuk menjaga kerahasiaan tersebut.



c. Menahan diri pengguna informasi rahasia yang berkaitan dengan tugastugasnya untuk tujuan tidak etis dan sah, baik secara pribadi maupun melalui pihak ketiga. 3. Integritas Akuntan manajemen bertanggung jawab pada beberapa hal berikut ini. a. Menghindari konflik kepentingan aktual atau terlihat nyata dan meningkatkkan semua pihak terhadap potensi konflik. b. Menahan diri dari keterlibatan berbagai aktivitas yang akan menimbulkan kecuriggan terhadap kemampuan mereka untuk melakukan tugasnya secara etis. c. Menolak memberikan, penghargaan, dan keramah-tamahan yang dapat mempengaruhi mereka dalam bertugas. d. Menahan diri untuk tidak melakukan penggerogotan terhadap legitimasi organisasi dan tujuan-tujuan etis, baik secara pasif maupun aktif. e. Mengenali dan mengomunikasikan berbagai batasan profesional atau kendala lain yang akan menghalangi munculmya penilaian yang bertanggung jawab atas kinerja sukses dari suatu aktivitas. f. Mengomunikasikan informasi yang baik atau buruk dan penilaian atau opini profesional. g. Menahan diri dari keterlibatan dalam aktivitas yang merugikan profesi. 4. Objektivitas Akuntan manajemen bertanggung jawab pada beberapa hal berikut ini. a. Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektif b. Mengungkap semua informasi yang relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar, dan rekomendasi yang dikeluarkan. 5. Resolusi Konflik Etika Dalam pelaksanaan standar pelaku etis, akuntan manajemen mungkin menghadapi masalah dalam mengidentifikasi perilaku yang tidak etis, atau dalam menyelesaikan konflik etika. Maka akuntan manajemen harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan organisasi dalam mengatasi konflik, jika kebijakan ini tidak dapat menyelesaikan konflik etika, maka akuntan manajemen harus mempertimbangkan tindakan ini. a. Mendiskusikan masalah tersebut kepada supervisor. b. Jika atasan langsung merupakan kepala eksekutif pelaksana atau setingkat, wewenang untuk mengatasi mungkin berada di tangan suatu kelompok, seperti komite audit. c. Menegaskan konsep-konsep yang relevan melalui diskusi rahasia.



d. Jika konflik etika masih ada setelah dilakukan tujuan terhadap semua jenjang, akuntan manajemen mungkin tidak mempunyai jalan lain selain mengundurkan diri. e. Kecuali jika pemerintah secara umum, mengkomunikasikan masalah tersebut kepada berbagai otoritas atau individu yang tidak ada hubungan dengan organisasi bukanlah pertimbangan yang tepat. Sumber : Siregar, Baldric, dkk. 2013. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Salemba Empat.