Akuntansi Manufaktur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB IX AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Tujuan: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan Pengertian Perusahaan Manufaktur 2. Memahami Biaya - Biaya Dalam Manufaktur 3. Memahami Biaya - Biaya Dalam Non Manufaktur 4. Jurnal – Jurnal Pada Perusahaan Manufaktur 5. Menyelesaikan Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur



A. PENGERTIAN



Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Company) adalah perusahaan yang melakukan kegiatan pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan bahan jadi untuk kemudian dijual. Proses akuntansi Perusahaan Manufaktur yang pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan proses akuntansi untuk Perusahaan Perdagangan. Perbedaan yang mencolok antara perusahaan dagang dan manufaktur adalah terletak pada jenis persediaan barangnya. Bila perusahaan dagang hanya ada satu jenis persediaan barang, yaitu persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory), sedangkan perusahaan manufaktur terdapat persediaan bahan baku (Raw Material Inventory), persediaan barang dalam proses (Work In Process Inventory), dan persediaan barang jadi (Finished Good Inventory). Kegiatan produksi jika digambarkan, dapat dilihat pada gambar di bawah ini:



1



B. KLASIFIKASI BIAYA-BIAYA.



1) Klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan produk Biaya produksi/biaya pabrikasi (Manufacturing Cost) : 1.1) Biaya Bahan Baku (Direct Material). Dalam arti luas adalah elemen yang digunakan sebagai dasar pembuatan barang jadi, tetapi ada kemungkinan barang jadi dari produk suatu perusahaan merupakan material dari perusahaan lain. Bahan baku baku, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah digunakan demi menghasilkan produk jadi tertentu dalam volume tertentu. Contohnya:  Harga beli  Harga beli  Harga beli  Harga beli  Harga beli 1.2)



kayu untuk membuat meja, baja untuk membuat kerangka mobil, minyak mentah untuk membuat bensin, karet untuk membuat ban, tepung dalam pembuatan kue, dll.



Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor), adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan bahan dasar sampai menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang langsung menangani pembuatan (proses) dan bahan dasar sampai menjadi barang jadi. Contohnya:  Upah koki kue  Upah tukang jahit, border, pembuatan pola dalam pembuatan pakaian,  Upah tukang serut dan potong kayu dalam pembuatan meubel,  Tukang linting rokok dalam pabrik rokok,  Operator mesin jika menggunakan mesin, dll.



1.3)



Biaya Overhead Pabrik (Manufacturing Overhead). Dalam artian ini, biaya overhead pabrik termasuk biaya bahan dasar tak langsung dan biaya tenaga kerja tak tak langsung. Pemisahan langsung dan tak langsung biaya dalam konteks yang merupakan pemisahan biaya umum tetapi dalam konteks yang lain berbeda, selain itu pemisahan langsung dan tak langsungnya biaya juga dipengaruhi oleh metoda pengumpulan biaya. a. Biaya Bahan baku tak langsung / Biaya Bahan Penolong (Indirect Material Cost), yaitu merupakan bahan dasar (material) yang digunakan untuk membuat produk, tetapi jumlahnya sangat kecil, dan bukan merupakan bagian menyeluruh dari produk jadi. Contohnya:  Paku, Sekrup, mur 2



     



Amplas Pola kertas Oli dan Minyak pelumas Staples Asesoris pakaian Vanili, garam, pelembut, pewarna, pewangi pada kue, dan lainnya.



b. Biaya tenaga kerja tak langsung / Biaya Tenaga Kerja Penolong (Indirect Labor), adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang menyumbangkan jasanya untuk pembuatan bahan dasar menjadi barang jadi tetapi tidak langsung menangani pembuatannya. Contohnya:  Gaji pengawas pabrik  Gaji Satpam pabrik  Pekerja bagian pemeliharaan  Penyimpanan dokumen pabrik  Gaji operator telepon pabrik  Pegawai yang menangani barang, dan lainnya c. Biaya prabrikasi tidak langsung lainnya (Indirect Manufacturing Cost), adalah biaya selain bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. Contohnya:  Biaya penerangan pabrik,  Biaya pembangkit tenaga,  Biaya penyusutan mesin  Biaya penyusutan gedung pabrik  Biaya reperasi dan pemeliharaan mesin dan biaya perlengkapan pabrik  Pajak bumi dan bangunan pabrik  Listrik pabrik  Hiburan  Air dan telepon pabrik  Asuransi pabrik, dan lainnya. 2. Klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan produk Biaya Non Pabrikasi/Biaya Operasi, merupakan biaya yang tidak langsung berkaitan dengan produksi,yang meliputi: 2.1) Biaya Pemasaran/Penjualan (Marketing or selling costs). Biaya pemasaran yang dikeluarkan sehubungan dengan fungsi pemasaran produk jadi.



3



Contohnya:  Gaji bagian penjualan  Beban iklan  Promosi  Komisi penjualan  Biaya penjualan  Pengiriman barang  Sampel barang gratis, dan lainnya. 2.2) Biaya Administrasi dan Umum (General and Administrative costs) Biaya Administrasi dan Umum adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan bagian adminstrasi dan umum pabrik. Contohnya:  Gaji direktur  Gaji bagian adminstrasi  Gaji bagian akuntansi  Gaji untuk bagian hubungan masyarakat  Biaya listrik kantor  Biaya telepon kantor  Beban penyusutan bangunan kantor, dan lainnya. Biaya utama (prime cost) adalah biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya konversi (conversion cost) meliputi biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Biaya konversi dapat dianggap sebagai biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk akhir. Hubungan dan keterkaitan biaya-biaya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.



4



C. JURNAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR.



Secara umum, proses pencatatan transaksi pada perusahaan manufakatur tidak jauh berbeda dengan perusahaan jasa dan dagang yaitu menggunakan buku jurnal dan buku besar. Pada perusahaan manufaktur rekening-rekening yang dipergunakan relative lebih banyak jumlah maupun macamnya, contohnya: akun Persediaan Bahan Baku, Persediaan Produk Dalam Proses, Persediaan Produk Selesai, Biaya Bahan Baku, Biaya Overhead Pabrik dan lainnya. 1. Akuntansi Biaya Bahan Baku (Direct Material). a. Pembelian Bahan Baku tunai / kredit Pembelian Bahan Baku Kas/Hutang



xxx xxx



Pada akhir periode seluruh perkiraan Bahan Baku dipindahkan ke perkiraan “ Ikhtisar Produksi”, dengan jurnal: Ikhtisar Biaya Produksi xxx Pembelian Bahan baku xxx b. Retur Pembelian Bahan Baku. Kas / Hutang Retur Pembelian Bahan Baku



xxx xxx



Pada akhir periode seluruh perkiraan Bahan Baku dipindahkan ke perkiraan “ Ikhtisar Produksi” dengan jurnal: Retur Pembelian Bahan Baku xxx Ikhtisar Biaya Produksi xxx c. Persediaan Bahan Baku Awal Periode. Ikhtisar Biaya Produksi Persediaan Bahan Baku



xxx



d. Persediaan Bahan Baku Akhir Periode. Persediaan Bahan Baku Ikhtisar Biaya Produksi



xxx



xxx



2. Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor). Upah Langsung xxx Kas /Hutang Upah PPh Karyawan Yang Masih Harus Dibayar (Jika PPh Karyawan harus ditanggung



xxx



xxx xxx xxx 5



karyawan) Pada akhir periode perkiraan Upah Langsung dipindahkan ke perkiraan “ Ikhtisar Produksi” dengan jurnal: Ikhtisar Biaya Produksi xxx Upah Langsung xxx 3. Akuntansi Biaya Overhead Pabrik (Manufacturing Overhead). Upah Tidak Langsung Upah Tidak Langsung xxx Kas / Hutang xxx Biaya Bahan Penolong Biaya Bahan Penolong Persediaan Bahan Penolong



xxx



Biaya Penyusutan Mesin Biaya Penyusutan Mesin Akumulasi Penyusutan Mesin



xxx



Biaya Penerangan Pabrik Biaya Penerangan Pabrik Kas



xxx



xxx



xxx



xxx



Pada akhir periode perkiraan Overhead Pabrik dipindahkan ke perkiraan “ Ikhtisar Produksi” dengan jurnal: Ikhtisar Biaya Produksi xxx Upah Tidak Langsung xxx Biaya Bahan Penolong xxx Biaya Penyusutan Mesin xxx Biaya Penerangan Pabrik xxx 4. Akuntansi Persediaan Dalam Proses (PDP). a. Persediaan Barang Dalam Proses Awal Periode. Ikhtisar Biaya Produksi Persediaan Barang Dalam Proses



xxx



b. Persediaan Barang Dalam Proses Akhir Periode. Persediaan Barang Dalam Proses xxx Ikhtisar Biaya Produksi



xxx



xxx 6



c. Perkiraan Ikhtisar Biaya Produksi. Perkiraan Ikhtisar Biaya Produksi adalah perkiraan tempat mengumpulkan Biaya Produksi dalam suatu periode tertentu. Dengan demikian setelah saldo perkiraan-perkiraan biaya produksi di pindahkan, serta nilai Persediaan Bahan Baku dan Barang Dalam Proses akhir periode di catat keperkiraan Ikhtisar Produksi, Saldo Perkiraan Ikhtisar Produksi merupakan jumlah Harga Pokok Produk yang Selesai dalam periode bersangkutan. Saldo perkiraan Ikhtisar Produksi selanjutnya dipindahkan ke perkiraan “Ikhtisar Laba Rugi”.



D. LAPORAN KEUANGAN.



Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aset Lancar di Posisi Keuangan dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Laba - Rugi. Laporan Posisi Keuangan (Financial Position Statement) Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:



7



Laporan Laba - Rugi (Income Statement) Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Laba - Rugi antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:



Laporan Harga Pokok Produksi (Cost of Good Manufactured Statement) Laporan Harga Pokok Produksi adalah laporan tentang biaya total yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk memproduksi sejumlah barang selama suatu periode tertentu. Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan beban pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam Skedul Beban Pokok Produksi. Contoh Skedul Harga Pokok Produksi



8



Contoh 9.1. Ilustrasi berikut ini dapat memperjelas pemahaman tentang proses akuntansi Perusahaan Manufaktur. Di bawah ini adalah informasi kegiatan PT.”CENDANA” selama bulan Desember 2014. a. Persediaan Periode 1 Desember 2014 Bahan Baku Rp 4.600.000 Barang Dalam Proses 3.600.000 b. Transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2014, diantaranya:  Pembelian bahan baku secara kredit, Rp 17.000.000  Retur pembelian bahan baku karena kualitas tidak cocok seharga Rp 450.000  Pembayaran Hutang sebesar Rp 10.000.000  Dari daftar upah di peroleh data sebagai berikut: Upah Langsung Rp 9.000.000 Upah Tidak Langsung Rp 3.200.000 (PPh Karyawan Rp320.000 ditanggung oleh karyawan)  Pembayaran untuk upah Rp 12.000.000  Pembayaran biaya produksi tidak langsung yang menjadi beban produksi bulan Desember 2014 adalah: Biaya pemeliharaan dan reperasi mesin Rp 400.000 Biaya pembangkit tenaga Rp 800.000 Biaya air, telepon pabrik Rp 250.000  Biaya asuransi yang menjadi beban produksi bulan Desember 2014 sebesar Rp 600.000 (Pada waktu pembayaran di bukukan pada perkiraan Asuransi Dibayar Dimuka).  Biaya Penyusutan Mesin dan Gedung Pabrik yang menjadi beban bulan Desember 2014 masing-masing Rp 600.000 dan Rp 300.000 c. Persediaan Periode 31 Desember 2014. Bahan Baku Rp 6.000.000 Barang Dalam Proses Rp 4.800.000 Berdasarkan data yang di sajikan, Buatlah: 1. Jurnal untuk mencatat transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2014! 2. Jurnal penyesuaian dan Jurnal Penutup pada tanggal 31 Desember 2014! 3. Susunlah Perkiraan Ikhtisar Biaya Produksi! 4. Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi PT. “CENDANA” untuk tahun 2014!



9



Penyelesaian. 1. Jurnal untuk mencatat transaksi yang terjadi selama bulan Desember 2014.



2. Jurnal penyesuaian dan Jurnal Penutup pada tanggal 31 Desember 2014!



10



3. Susunlah Perkiraan Ikhtisar Produksi! Ikhtisar Biaya Produksi Rp 30/12 17.000.000 30/12 Rp 450.000 9.800.000 6.000.000 6.150.000 4.800.000 4.600.000 3.600.000 Saldo 29.900.000 Rp Rp 41.150.000 41.150.000 5. Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi PT. “CENDANA” untuk tahun 2014!



11



12



E. NERACA LAJUR.



Neraca lajur perusahaan Manufaktur sedikit berbeda dengan neraca lajur perusahaan dagang. Dalam neraca lajur peusahaan Manufaktur disediakan lajur khusus untuk perhitungan Ikhtisar Biaya Produksi.Tujuan dari neraca lajur adalah untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan. Contoh 9.2. Ilustrasi berikut ini dapat memperjelas pemahaman tentang proses Neraca Lajur / Kertas Kerja pada Perusahaan Manufaktur. Di bawah ini adalah Neraca Saldo PT. BULAN periode 31 Desember 2014.



Data penyesuaian Per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 1. Persediaan Per 31 Desember 2014



13



2. 3. 4. 5.



- Bahan Baku Rp 1.200.000. - Barang Dalam Proses Rp 2.000.000. - Produk Jadi Rp 4.000.000. Perlengkapan pabrik yang habis dipakai seharga Rp 1.600.000. Persediaan perlengkapan kantor yang masih tersisa seharga Rp 600.000. Mesin-mesin disusutkan 10% dari harga beli. Gaji bagian penjualan yang dibayar dimuka sebesar Rp. 1.000.000.



Berdasarkan data – data di atas , diminta: a. Buatlah Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 2014. b. Buatlah Kertas Kerja untuk PT. BULAN per 31 Desember 2014. c. Buatlah Laporan Beban Pokok Produksi. d. Buatlah perhitungan Laba Rugi. e. Buatlah Laporan Perubahan Ekuitas. f. Buatlah Laporan Posisi Keuangan. Penyelesaian. a. Jurnal penyesuaian



14



b. Kertas Kerja untuk PT. BULAN per 31 Desember 2014.



15



c. Laporan Beban Pokok Produksi.



d. Laporan Laba Rugi.



16



e. Laporan Perubahan Ekuitas



f. Laporan Posisi Keuangan



17



SOAL LATIHAN L-9.1. Berikut ini data biaya yang disajikan oleh PT. Aroma: Telur dalam pembuatan kue tart Benang dalam pembuatan pakaian Penyusutan pabrik Asuransi pabrik Kulit dalam pembuatan tas Honorarium Akuntan pabrik Upah tukang bikin pola Karet dalam produksi ban Kain dalam pembuatan pakaian Upah tukang potong kain Upah Operator mesin Lem dalam pembuatan sepatu Diminta: Klasiflkasikan biaya tersebut ke dalam: 1. Biaya bahan baku langsung 2. Tenaga kerja langsung 3. BOP



18



L-9.2. Berikut; sebagian data biaya yang disajikan oleh PT. Tumpahware: Sampel barang gratis, Komisi penjualan ,Gaji Direktur Kantor, Sewa komputer kantor, Biaya pengiriman barang, Gaji bagian penjualan, Gaji satpam kantor, Perlengkapan kantor, Biaya promosi dan iklan, Rekreaksi karyawan kantor Diminta: Klasifikasikan biaya tersebut ke dalam: 1. Biaya penjualan (pemasaran) 2. Biaya Administrasi dan umum



L-9.3. PT. Ceria Selalu adalah produsen pakaian jadi yang berkedudukan



di Medan. Dalam perusahaan ini, lokasi kantor administrasi, kantor pemasaran dan pabrik terpisah satu sama lainnya. Pada akhir bulan Oktober 2014, staf akuntansi yang lama cuti dikarenakan akan melahirkan, dan Anda terpilih untuk menggantikan staf akuntansi yang lama. sebagai staf akuntansi yang baru, Anda harus menyusun laporan posisi keuangan saldo seperti berikut: Biaya pemakaian kain Biaya pemakaian kancing Biaya pemakaian benang Biaya pemakaian asesories Upah tukang jahit Gaji mandor produksi Gaji satpam pabrik Gaji salesman Komisi salesman Gaji karyawan kantor pemasaran Gaji karyawan kantor administrasi Biaya listrik, air, dan telepon pabrik Biaya listrik, air, dan telepon pemasaran Biaya listrik, air, dan telepon administrasi Biaya bunga Biaya penyusutan bangunan pabrik Biaya penyusutan gedung kantor pemasaran Biaya penyusutan gedung kantor administrasi Biaya penyusutan mesin pabrik Biaya penyusutan kenderaan pemasaran Biaya penyusutan kenderaan direksi Biaya angkut penjualan Biaya iklan



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



291.000.000 14.100.000 29.700.000 19.800.000 81.000.000 14.100.000 3.600.000 6.000.000 18.000.000 24.600.000 22.200.000 22.200.000 10.200.000 14.100.000 43.500.000 7.800.000 3.600.000 3.900.000 7.800.000 2.700.000 2.100.000 8.700.000 28.200.000



Berdasarkan data tersebut hitunglah: a. Biaya produksi PT. Ceria Selalu per 31 Oktober 2014! b. Biaya operasi PT. Ceria Selalu per 31 Oktober 2014!



19



L-9.4. PT. Mella Meubel adalah produsen perabotan rumah tangga yang



berkedudukan di Medan. Pada akhir bulan Juni 2014, staf akuntansi yang lama mengundurkan diri, dan Anda terpilih untuk menggantikan staf akuntansi yang lama. sebagai staf akuntansi yang baru, Anda harus menyusun daftar seluruh biaya yang terkait dengan produksi seperti berikut: Biaya listrik, air, dan telepon pabrik Gaji mandor produksi Biaya pemakaian paku Gaji satpam pabrik Biaya pemakaian cat plitur Upah tukang Biaya pemakaian kayu Biaya penyusutan bangunan pabrik Biaya pemakaian lem Biaya penyusutan mesin pabrik Biaya penyusutan kenderaan pabrik



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



6.000.000 4.500.000 900.000 3.600.000 1.500.000 2.700.000 6.000.000



Rp 3.000.000 Rp 1.200.000 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000



Berdasarkan data tersebut, hitunglah biaya produksi PT. Mella Meubel per 31 Juni 2014 sesuai dengan klasifikasi biaya produksi yang tepat!



L-9.5. Daftar Saldo PT. INAYA Chemical pada tanggal 1 Januari 2014 sebagian menunjukkan data sebagai berikut: Kas Rp 60.000.000 Persediaan Bahan Baku Rp 5.000.000 Persediaan Produk Dalam Proses Rp 7.500.000 Persediaan Produk Selesai Rp 20.000.000 Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor Rp 2.500.000 Akumulasi Penyusutan Gedung Pabrik Rp 37.500.000 Akumulasi Penyusutan Mesin Pabrik Rp 3.000.000



Transaksi selama tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Pembelian bahan baku Rp 25.000.000, Biaya angkut pembelian Rp. 500.000, Retur pembelian Rp.1.250.000. 2. Pembayaran Gaji; Bagian Penjualan Rp. 3.750.000, Bagian Administrasi Umum Rp. 2.500.000, Bagian Produksi (langsung) Rp. 12.500.000, dan tidak langsung Rp. 5.000.000.



20



3. Pembayaran Biaya Listrik; Toko Rp. 750.000, Kantor Rp. 250.000, Pabrik Rp. 1.750.000. 4. Pembayaran Perlengkapan Kantor Rp. 1.250.000, Perlengkapan Pabrik Rp. 4.500.000. 5. Penjualan produk tunai Rp. 75.0000.00, Kredit Rp 25.000.000. Berdasarkan data tersebut di atas, Buatlah ayat jurnal umum.



L-9.6. PT. Thoshaba menghasilkan pesawat Televisi yang dujual dengan



harga Rp. 5.000.000. Data berikut bersumber dari pembukuan perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2014. Penjualan Rp 5.000.000 Pembelian 875.000 Upah tenaga kerja langsung 600.000 Upah tenaga kerja tak langsung 87.500 Sewa 37.500 Angkut barang masuk Angkut barang keluar Gaji pegawai kantor Gaji pramuniaga Pembayaran royalty Beban piutang dagang ragu-ragu Pendapatan bunga bank Diskon Pembelian Penyusutan pabrik Lain-lain: Overhead pabrik Biaya penjualan Biaya administrasi Persediaan Bahan baku Pekerjaan dalam proses Barang jadi



7.500 42.500 470.000 350.000 300.000 3.750 1.250 15.000 42.500 225.000 175.000 100.000 1 Januari Rp 55.000 135.000 90.000



31 Desember Rp 160.000 80.000 170.000



Persediaan barang jadi pada tanggal 1 Januari adalah 100 Unit, tanggal 31 Desember 140 unit. Uang sewa dibebankan 70% kepada produksi, 15% kepada penjualan,dan 15% kepada administrasi. Berdasarkan data di atas, hitunglah: a. Susunlah Harga Pokok Produksi per 31 Desember 2014! b. Perhitungan Laba Rugi per 31 Desember 2014!



L-9.7. Dalam buku besar CV. JOYO per 31 Desember 2014, diantaranya terdapat perkiraan-perkiraan sebagai berikut: Biaya administrasi dan umum Biaya penjualan



Rp 50.000.000 62.500.000 21



Retur penjualan Pembelian bahan baku Upah langsung Upah tak langsung Penjualan Biaya pembangkit tenaga pabrik Biaya perlengkapan pabrik Biaya penyusutan mesin, dan gedung pabrik Biaya asuransi gedung pabrik Biaya pemeliharaan mesin-mesin Persediaan Bahan baku Pekerjaan dalam proses Barang jadi



5.000.000 167.500.000 127.500.000 55.000.000 700.000.000 22500000 10.000.000 25.000.000 7.500.000 16.250.000 1 Januari Rp 30.000.000 21.250.000 25.000.000



31 Desember Rp 35.000.000 22.500.000 50.000.000



Dari data di atas hitunglah: a. Harga Pokok Produksi untuk tahun 2014! b. Laporan Laba Rugi untuk tahun 2014!



L-9.8. PT. “MATONDANG” memproduksi tas, koper, dan barang-barang



dari kulit lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2015, rekening-rekening yang bersangkutan dengan produksi periode 2015 menunjukkan saldo-saldo sebagai berikut:



Informasi penyesuaian yang diperoleh pada 31 Desember 2015 adalah:



Berdasarkan data tersebut, diminta: 22



1. Siapkan rekening dalam format T untuk menampung saldo-saldo yang bersangkutan. 2. Siapkan jurnal-jurnal penyesuaian yang diperlukan. 3. Tentukan harga pokok produksi. 4. Tentukan harga pokok penjualan.



L-9.9. Di bawah ini adalah Neraca Saldo PT. BULAN periode 31 Desember 2014.



Data penyesuaian Per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 1. Persediaan Per 31 Desember 2014 2. Bahan Baku Rp 1.200.000. 3. Barang Dalam Proses Rp 2.000.000. 4. Produk Jadi Rp 4.000.000. 5. Perlengkapan pabrik yang habis dipakai seharga Rp 1.600.000. 6. Persediaan perlengkapan kantor yang masih tersisa seharga Rp 600.000. 23



7. 8.



Mesin-mesin disusutkan 10% dari harga beli. Gaji bagian penjualan yang dibayar dimuka sebesar Rp. 1.000.000.



Berdasarkan data – data di atas , diminta: g. Buatlah Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 2014. h. Buatlah Kertas Kerja untuk PT. BULAN per 31 Desember 2014. i. Buatlah Laporan Beban Pokok Produksi. j. Buatlah perhitungan Laba Rugi. k. Buatlah Laporan Perubahan Ekuitas. l. Buatlah Laporan Posisi Keuangan.



L-9.10. Berikut ini adalah neraca saldo PT. SAMOSIR 31 Desember 2015.



Data penyesuaian pada 31 Desember 2015 sebagai berikut: 1. Nilai persediaan pada tanggal 31 Desember : 2. Asuransi gedung pabrik yang sudah menjasi beban tahun 2015 sebesar Rp 8.400.000. 3. Persediaan perlengkapan pabrik Rp 3.200.000. 4. Penyusutan peralatan kantor Rp 3.500.000. 5. Penyusutan peralatan pabrik Rp 5.000.000 6. Penyusutan gedung pabrik Rp 4.000.000 24



7. Upah langsung dan tak langsung yang belum dibayar masing-masing sebesar Rp 10.000.000 dan Rp 6.000.000. 8. Gaji karyawan bagian penjualan dibayar dimuka Rp 6.000.000. 9. Biaya lain-lain yang masih harus dibayar Rp 600.000. Berdasarkan data – data di atas , diminta: a. Buatlah Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 2015. b. Buatlah Kertas Kerja untuk PT. SAMOSIR per 31 Desember 2015. c. Buatlah Laporan Beban Pokok Produksi. d. Buatlah perhitungan Laba Rugi. e. Buatlah Laporan Perubahan Ekuitas. f. Buatlah Laporan Posisi Keuangan.



25