Akuntansi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan biaya produksi melalui departemen produksi atau pusat pertanggung jawaban biaya, yang umumnya diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atau massa. Perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama adalah merupakan perhitungan yang bersifat kumulatif. Karena produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama telah merupakan produk jadi dari departemen sebelumnya, yang membawa biaya produksi dari departemen produksi sebelumnyua tersebut, maka harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama terdiri dari: biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya dan biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini seperti: 1. Bagaimana Metode Harga Pokok Proses yang Produknya Diolah Lebih dari Satu Departemen Produksi ? 2. Bagaimana jika Bahan Baku ditambahkan pada Departemen Lanjutan ?



1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui perhitungan metode harga pokok proses yang produknya diolah lebih dari satu departemen produksi. 2. Untuk mengetahui perhitungan bahan baku ditambahkan pada departemen lanjutan. 3. Untuk memahami materi dengan adanya pembahasan soal.



1



BAB II PEMBAHASAN



I.



Metode Harga Pokok Proses yang Produknya Diolah Lebih Dari Satu Departemen Produksi Metode Harga Pokok Proses yang Produknya Diolah Lebih Dari Satu Departemen Produksi adalah perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama adalah merupakan perhitungan yang bersifat kumulatif. Karena produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama telah merupakan produk jadi dari departemen sebelumnya, yang membawa biaya produksi dari departemen produksi sebelumnya tersebut, maka harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama terdiri dari:



1. Biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya. 2. Biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama.



Contoh dalam metode ini : PT Wahana Lestari memiliki dua departemen produksi: Departemen A dan Departemen B untuk menghasilkan produknya. Data produksi dan biaya kedua departemen tersebut dalam bulan Januari 2008 disajikan sebagai berikut :



2



Untuk menghitung harga pokok produk selesai Departemen A yang ditransfer ke Departemen B dan harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen A pada akhir bulan Januari 2008, perlu dilakukan penghitungan biaya produksi per satuan yang dikeluarkan oleh' Departemen A dalam bulan yang bersangkutan. Hasil perhitungan ini kemudian dikalikan dengan kuantitas produk selesai yang ditransfer Departemen A ke Departemen B dan diperoleh informasi harga pokok produk jadi yang ditransfer tersebut. Untuk menghitung harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen A pada akhir periode, biaya produksi per satuan tersebut dikalikan dengan kuantitas persediaan produk dalam proses, dengan memperhitungkan tingkat penyelesaian persediaan produk dalam proses tersebut.



Untuk menghitung biaya produksi per satuan yang dikeluarkan oleh Departemen A tersebut, perlu dihitung unit ekuivalensi dap unsur biaya produksi Departemen A dalam bulan Januari 2008 dengan cara perhitungan sebagai berikut:



1. Biaya bahan baku yang dikeluarkan oleh Departemen A dalam bulan Januari 2008 tersebut dapat menghasilkan 30.000 kg produk selesai dan 5.000 kg persediaan produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya bahan baku sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar Rp70.000 tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 30.000 kg dan 5.000 kg (5.000 kg x 100%) persediaan produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalensi biaya bahan baku adalah 35.000 kg, yang dihitung sebagai berikut: 30.000 +