Alam Pikiran Manusia Dan Perkembangannya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA



DI SUSUN OLEH HAJIBA D 101 21 254



FAKULTAS HUKUM PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM UNIVERSITAS TADULAKO 2020/2021



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya. Kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya . Makalah yang penulis susun dengan judul “Alam Pikiran Manusia Dan Perkembangannya” ini semoga bisa menambah pengetahuan serta bermanfaat bagi kami sselaku penulis, serta bagi para pembacanya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalh ini. Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.



Palu, 5 April 2022



HAJIBA



ii



DAFTAR PUSTAKA



SAMPUL KATA PENGANTAR ................................................................................ i DAFTAR ISI ............................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................... 1 1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................... 2 1.3 TUJUAN PENULISAN ........................................................................ 3 1.4 MANFAAT PENULISAN .................................................................... 3 BAB II ....................................................................................................... 3 2.1 HAKEKAT MANUSIA DAN SIFAT KEINGINTAHUANNYA ...... 3 2.2 PERKEMBANGAN FISIK, SIFAT PIKIRAN MANUSIA .............. 4 2.3SEJARAH PENGETAHUAN MANUSIA` ....................................... 12 BAB III PENUTUP ................................................................................. 17 3.1 KESIMPULAN ................................................................................. 17 3.2 SARAN .............................................................................................. 17 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 18



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ilmu Pengetahuan Alam bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang bendabenda di sekelilingnya, alam sekitarnya, angkasa luar, bahkan tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu itu tidak dimiliki oleh benda-benda tak hidup seperti batu, tanah, api, angin, dan sebagainya. Air dan udara memang bergerak dari satu tempat ke tempat lain, namun gerakannya itu bukan atas kehendaknya tetapi sekedar akibat dari pengaruh alamiah yang bersifat kekal. Bagaimana dengan manusia? Manusia juga memiliki instink seperti yang dimiliki oleh hewan dan tumbuh-tumbuhan. Namun, manusia memiliki kelebihan, yaitu kemampuan berpikir dengan kata lain curiousity-nya tidak idle tidak tetap seperti itu sepanjang zaman. Manusia memiliki rasa ingin tahu yang berkembang atau dengan kata lain, manusia mempunyai kemampuan berpikir. Sebagai ilustrasi, kita bayangkan saja manusia purba zaman dulu yang hidup di gua-gua atau di atas pohon. Namun karena kemampuannya berpikir tidak semata-mata didorong oleh sekedar kelestarian hidupnya tetapi juga untuk membuat hidupnya lebih menyenangkan, maka mereka mampu membuat rumah di atas tiang-tiang kayu yang kokoh dan bahkan sekarang manusia mampu membuat istana atau gedung-gedung pencakar langit. Bandingkan dengan burung tempua dengan sarangnya yang indah yang nampak tak mengalami perubahan sepanjang masa. Berlangsungnya perkembangan pengetahuan tersebut lebih dipermudah dengan adanya tukarmenukar informasi mengenai pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki masing-masing . Perkembangan pengetahuan pada manusia ini juga didukung oleh adanya sifat manusia yang selalu tidak puas, dan sifat 1



yang ingin lebih baik. Mereka selalu berusaha mengerti dan memperoleh pengetahuan yang lebih banyak.



1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut, kami merumuskan beberapa masalah, diantaranya: 1.2.1 Bagaimana Hakikat manusia dan sifat keingintahuannya? 1.2.2 Bagaimana Perkembangan fisik, sifat dan pikiran manusia? 1.2.3 Bagaimana Sejarah pengetahuan manusia? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini yaitu : a) Supaya



pembaca



mengetahui



tentang



hakikat



manusia



dan



sifat



keingintahuannya. b) Supaya pembaca mengetahui perkembangan fisik, sifat dan pikiran manusia. c) Supaya pembaca mengetahui sejarah pengetahuan manusia.



1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu mahasiswa atau umum dapat memahami: 1.4.1 Hakekat manusia dan sifat keingintahuannya 1.4.2 Perkembangan fisik, sifat pikiran manusia 1.4.3 Sejarah pengetahuan manusia



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 HAKEKAT MANUSIA DAN SIFAT KEINGINTAHUANNYA Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang berfikir (Homo sapiens). Hal ini disebabkan sifat ingin tahu manusia yang besar, selalu bertanya tentang siapa, apa, bagaimana, kapan, dimana mengapa dsb. Tuhan memberi manusia kemampuan berbicara (Homo languens) hingga mampu menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya kepada manusia lain. Manusia juga mampu membuat alat (Homo faber) yang dapat membantunya mencari nafkah, seperti kemampuan manusia membuat jaring ikan, panah untuk berburu, pisau, api untuk memasak dsb. Manusia memiliki rasa keindahan akan sesuatu(Homo aesteticus) sehingga munculah para perancang bangunan, model pakaian, adat istiadat suatu daerah dsb. Manusia juga mampu melakukan jual beli (Homo economicus) seperti yang terjadi di pasar manusia melakukan jual beli terhadap hasil kerjanya. Manusia diberi kelebihan dalam segala hal dibanding makhluk lain. Manusia adalah makhluk religius, yang percaya akan adanya Tuhan yang maha adil. Manusia merupakan mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran. Letak perbedaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaankebiasaan yang bersifat instinctif. Selain memiliki kekurangan, manusia juga memiliki kelebihan. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik di darat, di laut, maupun di udara.



3



Manusia memiliki naluri, nalari, dan nurani. Dengan adanya sifat nalari, manusia dapat melakukan penalaran berdasarkan pemikirannya yang bersifta logis dan analisis. Rasa ingin tahu manusia akan sesuatu hal terus berkembang, sedangkan makhluk yang lain rasa keingintahuannya todak akan berkembang/monoton. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah diketahui. Setiap manusia memiliki pengetahuan karena pernah mengalami sesuatu dan setiap pengalamannya dapa dijadikan landasan berfikir dan bertindak. Gagasan dalam pikiran manusia adalah ide yang terdapat dalam alat pikir yang disebut dengan akal atau otak. Sistem gagasan dalam pikiran manusia adalah kelancaran kerja otak dalam menangkap segala sesuatu, mengembangkan nalar dalam sebuah ide tentang sesuatu yang dimaksudkan, dan membentuk konsep demi pembatasan sesuatu yang digagas.



2.2



PERKEMBANGAN FISIK, SIFAT PIKIRAN MANUSIA Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur. Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu inilah mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar (makrokosmos) mapun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapi. Dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami dan memecahkan



masalah



yang



dihadapi,



menyebabkan



manusia



dapat



mengumpulkan pengetahuan. Rasa ingin tahu yang terdapat pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang. Setiap hari mereka berhubungan



4



dan mengamati benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dialam sekitarnya. Pengamatan-pengamatan yang ditangkap melalui panca indera-nya merupakan objek rasa ingin tahunya. Manusia tidak akan merasa puas jika belum memperoleh jawaban mengenai hal-hal yang diamatinya. Mereka berusaha mencari jawabannya dan untuk itu mereka harus berpikir. Rasa ingin tahunya terus berlanjut. Bukan hanya “apa”-nya saja yang ingin diketahui jawabannya, tetapi juga jawaban dari “bagaimana” dan kemudian berlanjut “mengapa” tentang hal-hal yang bersangkutan dengan benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang diamatinya. Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.Dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras itulah yang merupakan sifat unik manusia. 



Perkembangan Fisik Manusia



Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki. Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin. Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di



5



bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai remaja.Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia). Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia 2 – 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab. 



Perkembangan Sifat dan Pemikiran Manusia Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup dari berburu dan berladang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kemudian meningkat menjadi petani dan peternak yang menetap.Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini.Berikut ini,pengelompokan perkembangan kecerdasan manusia berdasarkan usia dari bayi hingga dewasa. 1. Masa bayi (0 – 2 Tahun) Masa



bayi



menurut



psikologi 6



disebut



juga



sebagai



periode



sensomotorik.Pada periode ini,perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat.Ia mulai belajar makan,berjalan,berbicara,dan mengikatkan diri pada orang lain.Dengan gerakan – gerakan anggota tubuhnya,ia belajar memadukan keterangan – keterangan melalui semua alat inderanya. 2. Masa Kanak – kanak ( 3 – 5 Tahun ) Masa kanak – kanak disebut sebagai periode praoperasional,dengan kisaran usia 2 – 7 tahun.Pada periode ini,dorongan keingintahuannya sangat besar,sehingga banyak yang menyebut masa ini sebagai masa bertanya.Apalagi pada masa ini si anak sudah memiliki keterampilan berbahasa



lisan.Namun,pada



masa



ini



pengungkapannya



sering



menggunakan lambang – lambang,seperti bermain mobil dengan garasinya menggunakan kotak kosong. 3. Masa Usia Sekolah ( 6 – 12 Tahun ) Masa ini disebut juga sebagai periode operasional nyata,dengan kisaran usia 7-11 tahun.Pada periode ini,anak sangat aktif,ditandai dengan perkembangan fisik, dan motorik yang baik.Para ahli psikologi menyebut juga masa ini sebagai “ masa tenang”,karena proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan maksimal



sesuai



pengetahuannya



dengan



masih



kemampuan



dengan



induksi



individu.Perolehan (pengamatan



dan



percobaan),walaupun sudah dimulai dengan menggunakan penalaran dan logika. 4. Masa Remaja ( 13 – 20 Tahun ) Masa remaja disebut juga periode operasional formal ( 11 – 15 tahun).Periode ini merupakan masa pertentangan (konflik),baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa.Mereka berusaha mengekspresikan



dirinya



sebagai



orang



dewasa,padahal



secara



fisik,mental,dan emosional belum mampu menggunakan nalar serta berhipotesis. 7



5. Masa dewasa ( > 20 Tahun ) Masa dewasa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri.Mereka



mampu



mengendalikan



perilakunya



dengan



baik,menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab. Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa. Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerahdaerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia). Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab. Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan yang lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan. Dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras itulah yang merupakan sifat unik manusia. Rasa ingin tahu, juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia mempunyai kemampuan untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap sepanjang zaman. Manusia juga mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru sehingga menjadi pengetahuan yang lebih baru.



8



Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa ini. Periode filsafat Yunani merupakan periode penting sejarah peradaban manusia karena pada waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mitemite menjadi yang lebih rasional. Pola pikir mite-mite adalah pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Perubahan pola pikir tersebut kelihatannya sederhana, tetapi implikasinya tidak sederhana karena selama ini alam ditakuti dan dijauhi kemudian didekati bahkan dieksploitasi. Manusia yang dulunya pasif dalam menghadapi fenomena alam menjadi lebih proaktif dan kreatif. Dari proses ini kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat, yang akhirnya kita nikmati dalam bentuk teknologi. Karena itu, periode perkembangan filsafat Yunani merupakan poin untuk memasuki peradaban baru umat manusia.Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat,



karena



pada



masa



ini



orang



memiliki



kebebasan



untuk



mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena Bangsa Yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi. Manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhan fisiknya, tetapi juga ingin memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terjawab atas dasar pengamatan maupun pengalamannya. Untuk memuaskan alam pikirannya, manusia membuat atau mereka-reka sendiri jawabannya.



9



Contoh: Ø Apakah pelangi itu ? Karena tak dapat dijawab, mereka meraka-reka dengan jawaban bahwa pelangi adalah “selendang bidadari”. Muncul pengetahuan baru, yaitu “bidadari”. Ø Mengapa gunung meletus ? Karena tak tahu jawabannya, maka di reka-reka sendiri dengan jawaban “yang berkuasa dari gunung sedang marah”. Muncul pengetahuan baru, yaitu yang disebut “yang berkuasa”. Dengan menggunakan jalan pikiran yang sama, muncul anggapan “yang berkuasa di dalam hutan yang lebat, sungai yang besar, pohon yang besar, matahari, bulan, kilat, raksasa yang menelan bulan pada saat gerhana bulan. Pengetahuan ini di terima sebagai kepercayaan masyarakat. Pengetahuan-pengetahuan baru yang bermunculan dan merupakan gabungan dari pengamatan, pengalaman dan kepercayaan itu disebut mitos. Adapun cerita yang berdasarkan atas mitos ini disebut “legenda”. Isu itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera manusia.Misalnya : 1.



Penglihatan :



Banyak benda-benda bergerak begitu cepat sehingga tak tampak oleh mata. Mata tak dapat membedakan seluruh gambar yang berbeda dalam satu detik. Mata tak mampu melihat partikel atau jauhnya benda. 2.



Pendengaran :



10



Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 30 sampai dengan 30.000 perdetik. Getaran dibawah 30 atau di atas 30.000 perdetik tak terdengar. 3.



Bau dan rasa :



Bau dan rasa tidak dapat dipastikan benda yang dikecap maupun diciumnya. Manusia hanya bisa membedakan empat jenis rasa, yaitu : rasa manis, masam, asin, dan pahit. Bau seperti parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung kita jika konsentrasinya di udara lebih dari 1/10 juta dari udara. Bau dapat membedakan satu benda dengan benda yang lain, namun tidak semua orang bisa melakukannya. 4.



Alat perasa :



Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin, namun sangat relatif, sehingga tidak dapat dipakai sebagai alat observasi yang tepat. Alat-alat indera tersebut di atas sangat berbeda antara manusia : ada yang sangat tajam penglihatannya ada yang tidak. Demikian pula ada yang tajam penciumannya ada yang lemah. akibat dari keterbatasan alat indera kita maka mungkin timbul salah informasi, salah tafsir dan salah pemikiran. Untuk meningkatkan ketepatan alat indera tersebut dapat juga orang dilatih untuk itu, tapi tetap sangat terbatas. Usaha-usaha lain adalah menciptakan alat, meskipun alat yang diciptakan ini masih mengalami kesalahan. Pengulangan pengamatan dengan berbagai cara dapat mengurangi kesalahan pengamatan tersebut. Hasrat ingin tahunya berkembang terus dan mitos merupakan jawaban yang paling memuaskan pada masa itu. Puncak hasil pemikiran seperti itu 11



yaitu pada zaman Babylonia ±700-600 SM. Alam semesta menurut pendapat mereka waktu itu adalah berupa suatu ruangan atau selungkup. Bumi datar sebagai lantainya dan langit-langit melengkung di atas sebagai atapnya. Bintang-bintang, matahari dan bulan menempel dan bergerak pada permukaan dalam langit. Pada atap ada semacam jendela dimana air hujan dapat sampai ke bumi. Tetapi yang menakjubkan adalah bahwa mereka telah mengenal ekliptika atau bidang edar matahari, dan telah menetapkan perhitungan satu tahun yaitu satu kali matahari beredar kembali ke tempat semula, sama dengan 362,25 hari. Horoskop atau ramalan nasib manusia berdasarkan perbintangan juga berasal dari zaman Babylonia ini. Masyarakat waktu itu, bahkan mungkin masih ada pada masa kini, dapat menerimanya. Pengetahuan yang mereka peroleh dari kenyataan pengamatan dan pengalaman tidak dapat digunakan untuk memecahkan masalah hidup sehari-hari yang mereka hadapi.



2.3



SEJARAH PENGETAHUAN MANUSIA Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang belum terjawab dikatakan wallahualam, wallahualam



bissawab



artinya yang



Allah yang



artinya



Allah



lebih



mengetahui atau



mengetahui



sebenarnya.



Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu manusia ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya, untuk itu manusia mereka-reka sendiri jawabannya. Secara bahasa, epistemologi berasal dari kata episteme (dalam bahasa Yunani) yang artinya pengetahuan, dan logos yang berarti ilmu. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, epistemologi berarti cabang ilmu filsafat tentang dasar-dasar dan batas-batas pengetahuan.



12



Atau epistemologi dapat juga diartikan sebagai cabang dari filsafat mengenai teori pengetahuan yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian, dasar, dan pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Lalu darimana kita mendapatkan pengetahuan dan bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut? Kita bisa mendapatkan pengetahuan tersebut dari suatu sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan sendiri adalah asal mula untuk mendapatkan pengetahuan yang sifatnya benar dan pasti, yang didapatkan manusia melalui rasa ingin tahunya. Jadi, kita bisa mendapatkan sebuah pengetahuan dari sumber-sumber pengetahuan. Sebagai contoh kita ingin paham mengenai tuntunan di agama kita, maka untuk mendapatkan pengetahuan agama tersebut kita harus mempelajari ilmu dari Tuhan yang berupa wahyu. Nah, wahyu inilah yang disebut dengan sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan ini dibedakan menjadi empat sumber, yaitu empirisme, rasionalisme, intuisi dan wahyu. Secara bahasa, empirisme berasal dari kata empeirikos (dalam bahasa Yunani) yang berarti pengalaman. Pengalaman yang dimaksud dalam empirisme adalah pengalaman yang berasal dari inderawi manusia. Rasionalisme adalah sebuah teori yang menganggap bahwa kebenaran dapat diperoleh melalui pertimbangan akal (reason). Jadi, teori rasionalisme berpendapat bahwa fungsi pancaindera hanya untuk memperoleh data-data dari alam nyata, dan akallah yang akan menghubungkan data yang satu dengan data yang lainnya. Intuisi atau hati adalah pengetahuan yang didapatkan dari kejernihan hati. Wahyu adalah pengetahuan yang harus diyakini adanya karena berasal dari Tuhan. Lalu cara untuk mendapatkan pengetahuan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu secara non ilmiah dan secara ilmiah. Cara untuk mendapatkan 13



pengetahuan secara non ilmiah bisa dilakukan melalui cara akal sehat, cobacoba, intuisi (hati nurani), dan pendapat otoritas. Misalnya masyarakat tradisional cenderung melakukan cara coba-coba untuk mendapatkan sebuah obat penyembuh kanker, sedangkan masyarakat modern cenderung lebih menerima pengetahuan yang bersifat masuk akal dengan cara menemukan konsep baru mengenai obat penyembuh kanker yang akan mengarahkan kegiatan selanjutnya. Sedangkan cara untuk mendapatkan pengetahuan secara ilmiah dilakukan dengan cara bereksperimen dengan menggunakan metode-metode tertentu sehingga menghasilkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Kemudian menurut Burhanuddin Salam, pengetahuan dibagi menjadi empat jenis, yaitu pengetahuan biasa, pengetahuan ilmu, filsafat, dan pengetahuan agama. Pengetahuan biasa (common sense), adalah yakni pengetahuan yang masuk akal, yang berasal dari pengalaman dan pengamatan sehingga semua orang akan berpendapat yang sama mengenai suatu hal tersebut. Contoh: makanan akan memuaskan rasa lapar, tangan yang terkena api akan merasakan panas dan melepuh. Pengetahuan ilmu adalah pengetahuan yang mengorganisasikan pengetahuan biasa menjadi pengetahuan yang melalui proses pemikiran cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode. Yang mana dalam arti sempit pengetahuan ilmu (science) ini disebut juga dengan pengetahuan ilmu pengetahuan alam. Pengetahuan ini didapatkan dari hasil observasi, eksperimen, dan klasifikasi. Contoh: ketika kita memasak air hingga mendidih untuk menghasilkan air panas, kita akan melihat ada gelembung-gelembung uap yang naik dari dasar panci. Pengetahuan filsafat adalah pengetahuan yang menekankan pada pemikiran yang mendalam dan lebih luas serta lebih kritis mengenai suatu kajian, sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup, menjadi 14



longgar kembali. Contohnya manusia dalam ilmu ekonomi dan ilmu manajemen. Ilmu ekonomi bertujuan menelaah tentang hubungan manusia dengan barang/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam ilmu ekonomi manusia adalah makhluk yang serakah dan bertujuan mencari kenikmatan yang sebesar-besarnya. Sedangkan ilmu manajemen bertujuan untuk menelaah kerjasama antarsesama manusia dalam mencapai tujuan bersama. Pengetahuan agama adalah pengetahuan yang hanya diperoleh dari Allah swt. melalui utusan-Nya (Nabi dan Rasul). Pengetahuan ini sifatnya mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agamanya. Contoh: pengetahuan tentang adanya hari akhir, adanya malaikat, nabi dan rosul.



A. Comte menyatakan bahwa ada tiga tahap sejarah perkembangan manusia, yaitu tahap teologi (tahap metafisika), tahap filsafat dan tahap positif (tahap ilmu). Mitos termasuk tahap teologi atau tahap metafisika. Mitologi ialah pengetahuan tentang mitos yang merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain. Secara garis besar, mitos dibedakan atas tiga macam, yaitu mitos sebenarnya, cerita rakyat dan legenda. Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara. Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu horoskop (ramalan bintang), ekliptika (bidang edar Matahari) dan bentuk alam semesta yang menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya sedangkan langit-langit dan bintangnya merupakan atap. Tonggak sejarah pengamatan, pengalaman dan akal sehat manusia ialah Thales (624-546) seorang astronom, pakar di bidang matematika dan 15



teknik. Ia berpendapat bahwa bintang mengeluarkan cahaya, bulan hanya memantulkan sinar matahari, dan lain-lain. Setelah itu muncul tokoh-tokoh perubahan



lainnya



seperti



Anaximander,



Pythagoras dan sebagainya.



16



Anaximenes,



Herakleitos,



BAB III PENUTUP



3.1



KESIMPULAN Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang berfikir (Homo sapiens)



selain itu manusia juga merupakan makhluk religius yang percaya akan adanya Tuhan yang maha adil. Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu merupakan pengetahuan-nya. Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.



3.2



SARAN Hendaknya sebagai manusia kita selalu mengasah kemampuan berpikir kita,



mengoptimalkan kemampuan otak dan mencari ilmu pengetahuan dengan dengan cara yang di redhai Allah sebagai wujud rasa syukur kita kepada sang Khalik.



17



DAFTAR PUSTAKA



http://adinda69.blogspot.co.id/2014/09/makalah-alam-pikiran-manusia-dan.html. Diakses pada 03 oktober 2017



http://ramlahazkiyah.blogspot.co.id/2015/11/makalah-alam-pikiran-manusia.html



http://adinda69.blogspot.co.id/2014/09/makalah-alam-pikiran-manusia-dan.html



http://www.academia.edu/16388792/Makalah_Alam_Pemikiran_Manusia



http://noctisora.blogspot.co.id/2011/09/sejarah-pengetahuan-manusia.html



http://www.wivrit.com/2012/10/alam-pikiran-manusia-dan-rasakeingintahuannya.html



18