Alat Filtrasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FILTRASI Filtrasi adalah pemisahan bahan secara mekanis berdasarkan ukuran partikelnya yang berbeda-beda. Filtrasi dilakukan dengan bantuan media filter dan beda tekanan. Molekul-molekul cairan atau gas dibiarkan menerobos lubang pada media filter, sedangkan partikel-partikel padat yang lebih kasar akan tertahan oleh media filter. Filtrasi



diterapkan



untuk



memisahkan bahan padat dari cairan atau gas, misalnya untuk mendapatkan suatu fraksi padat yang



diinginkan



atau



untuk



membuang fraksi padat yang tidak dikehendaki. Sedang pada filtrasi cairan, diharapkan filtrat yang diperoleh sedapat mungkin bebas dari bahan padat. Dilain pihak, kue filter (filter cake) diharapkan sekering mungkin, kue filter biasanya masih mengandung banyak cairan, yang dapat dihilangkan dengan pengeringan. Mekanisme pemisahan terutama ditentukan oleh sifat media filter. Berdasarkan jenis mekanisme pemisahan, terdapat tiga proses filtrasi yang berbeda, yaitu :



Filtrasi ayak (sieve filtration)



Mempunyai



prinsip



kerja



seperti



ayakan.



Media filter menahan semua partikel padat yang ukurannya lebih besar dari pada lubanglubang media.



Filtrasi unggun dalam (deep bed filtration) Partikel-partikel padat masuk ke dalam poripori media filter dan bertumpuk disana. Hal ini menyebabkan diameter pori menjadi lebih kecil. Dengan cara ini pertikel-partikel yang amat halus dapat dipisahkan juga dengan menggunakan media filter yang memiliki poripori relatif kasar. Namun pada awal filtrasi, pemisahan belum sempurna sehingga cairan yang keruh (yang dihasilkan mula-mula) atau juga gas harus disirkulasi kembali selama beberapa waktu. Contohnya sand filter.



Filtrasi kue (cake filtration) Pemisahan terjadi oleh kue filter berpori yang terbentuk selama proses filtrasi berlangsung. Cairan mula-mula yang dihasilkan biasanya juga keruh.



DASAR TEORI FILTRASI Daya filtrasi (jumlah cairan atau gas yang menerobos per satuan waktu) tergantung pada beberapa faktor, antara lain :



1. Luas Permukaan Filter Jumlah filtrate per satuan waktu berbanding



langsung



permukaan



media



dengan



filter.



luas



Semakin



besar luas media tersebut, semakin besar pula daya filtrasinya.



2. Beda Tekanan antara kedua sisi media filter Beda tekanan merupakan



(P1–P2)



adalah



gaya pendorong setiap



proses filtrasi. Secara teoritik, daya filtrasi juga sebanding dengan beda tekanan. Artinya semakin besar bada tekanan (P1-P2) semakin besar juga daya filtrasinya. 3. Tahanan Media Filter Media filter yang berpori memiliki banyak saluran. Tahanan media terhadap aliran yang menembusnya semakin kecil jika diameter kapiler semakin besar, yang berarti jumlah kapiler per satuan luas semakin sedikit. Tahanan media juga semakin kecil jika kapiler semakin pendek, ini berarti semakin tipis dan kasar media filter, semakin besar daya filtrasinya.



4. Tahanan Kue Filter Khususnya pada filtrasi kue, kue filter memberikan tahanan terhadap gas)



aliran



yang



cairan



(atau



menembusnya.



Bersamaan dengan menebalnya kue



selama



tahanannya



proses juga



filtrasi, semakin



besar, akibatnya daya filtrasi semakin menurun. Penurunan daya ini tergantung pula pada jenis kue filter. a. Kue yang dapat ditekan Bahan-bahan Kristal berbentuk jarum atau lembaran tipis yang bersifat seperti agar-agar atau lendir, atau bahan dengan ukuran butir yang berbeda-beda membentuk kue yang akan dapat ditekan dengan memperbesar beda tekanan (P 1 – P2). Tahanan kue dalam hal ini meningkat tidak hanya dengan bertambahnya kue, melainkan juga dengan tekanan filtrasi. Kenaikan tekanan menyebabkan kue semakin kuat tertekan dan semakin sukar ditembus oleh aliran. Pada keadaan yang paling buruk, aliran akan terhenti sehingga filtrasi selanjutnya



tidak dimungkinkan. Suspensi yang demikian harus difiltrasi dengan alat filter yang mempunyai luas permukaan besar, ketebalan lapisan yang kecil, dan sedapat mungkin dengan beda tekana yang rendah, misalnya pada filter press.



b. Kue yang tidak dapat ditekan Kue ini terdiri atas kristal-kristal yang relatif besar, berbentuk serupa dan sering agak bulat. Bahan ini menyerupai pasir dan biasanya keras. Volume dan porositasnya tidak dapat dikecilkan dengan penekanan. Tahanan spesifik kue tetap, tidak tergantung pada beda tekanan. Karena itu tahanan total hanya akan naik apabila ketebalan kue bertambah. Peningkatan daya fiiltrasi dapat dilakukan dengan penambahan beda tekanan, misalnya pada alat sentrifugasi filter. 5. Viscositas Cairan Semakin



kecil



viskositas



cairan,



semakin



besar



daya



filtrasinya. Viskositas dapat dikurangi dengan meningkatkan suhu, namun



sering



mengakibatkan



penggembungan



media



filter,



terjadinya proses korosi yang lebih cepat atau pelarutan kembali kristal-kristal. MEDIA FILTER



Media filter adalah suatu lapisan berpori yang terbentuk dari bahanbahan lepas atau terpadatkan, misalnya pasir, anyaman, kertas, dan kerak.



Media



ini



berfungsi



untuk



menahan



semua



partikel



yang



mempunyai ukuran lebih besar dari pada lubang atau pori-porinya. Pemilihan media filter dalam industri harus memenuhi syarat-syarat tertentu, antara lain :  Mampu memisahkan partikel-partikelnya sehingga filtrate yang jernih dapat diperoleh.  Pori-pori tidak gampang buntu.  Mudah untuk dibersihkan.  Dibuat dari bahan yang tidak mudah sobek.  Tidak bereaksi dengan slurry yang difilter.  Harganya murah. Jenis filter media yang dapat digunakan diantaranya dapat berupa : a. Lapisan bahan berpori, misalnya pasir, gravel, dan kokas. Filter media jenis ini sering dipakai pada sand filter, untuk menyaring atau menjernihkan air. b. Kain atau tenunan, ada bermacam-macam tenunan tergantung dari sifat zat yang akan disaring : - Zat yang bersifat alkali lemah dipakai kain kapas, kain rami atau kain goni. - Zat yang bersifat asam lemah dipakai wol, rambut kuda, rambut unta, dan lain-lain. - Zat yang bersifat asam atau alkali kuat digunakan asbes atau kain kapas yang dikerjakan secara khusus, juga dipakai kawat kasa monel, atau kulit karet yang berpori, synthetic fiber yaitu nylon, fiber glass, vinyon digunakan untuk asam atau alkali dengan kepekatan 70 % pada suhu 180 – 200 oF.



c. Membran berpori, dibuat dari bahan kaca, dipakai untuk menyaring air minum atau untuk bahan yang bersifat asam. d. Membran setengah permeable, dibuat dari kulit atau selaput binatang untuk menyaring gula, garam, tetapi zat-zat seperti putih telur, gelatin tidak bisa menembusnya



FILTER AID Filter aid adalah bahan penolong pada waktu menyaring guna mempercepat proses penyaringan. Tugasnya adalah membuat supaya ruang-ruang kapiler diantara bagian-bagian yang mengendap itu tetap terbuka, sehingga mengurangi tahanan cake. Pemakaian filter aid ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Sebagai



precoat



(diletakkan



di



atas



filter



media



sebelum



penyaringan) berguna untuk mencegah buntunya filter media bila ada zat-zat padat yang berbentuk gelatin, disamping itu akan menghasilkan filtrate yang jernih. 2. Filter aid juga dapat ditambahkan pada slurry sebelum difilter, dimana hal ini akan menaikkan porositas cake yang terjadi, sehingga akan menurunkan tahanan cake selama proses filtrasi.



Syarat-syarat filter aid yaitu :  Secara mekanik, cukup kuat, tidak boleh menggumpal pada waktu menyaring.  Secara kimia, tidak bereaksi dengan filtrate.



Bahan filter aid yang banyak dipakai yaitu pasir halus, serbuk gergaji, kalsium karbonat, Kiesel-guhr (zat yang terdiri dari komposisi silica). JENIS-JENIS ALAT FILTRASI YANG SERING DIGUNAKAN A. Sand Filter (Saringan Pasir) Filter tipe ini berguna terutama untuk mengambil sejumlah kecil partikel dari dalam air. Media filternya biasanya terdiri dari gravel, pasir halus, kadang-kadang granular atau carbon.



Feed masuk



Saringan



Prinsip kerja : Umpan yang berupa air yang akan disaring mengalir dari atas ke bawah didalam tanki menembus lapisan filter media terus turun kebawah karena gaya grafitasi. Proses filtrasi dapat berlangsung terus-menerus sampai semua partikel padat yang akan dipisahkan mengendap menutupi rongga-rongga dari filter media. Media filter ini dapat dibersihkan dengan menyemprotkan air dan udara bertekanan secara periodik dari bawah keatas untuk mencuci kembali (back washing) dan membawa partikel-partikel padat keluar tanki. Jenis filter ini digunakan terutama untuk penanganan awal air minum atau untuk pembuatan air keperluan pabrik.



B. Chamber Filter Press Dalam bentuk yang sangat sederhana alat filtrasi ini dapat dibayangkan sebagai sebuah kantong kain (goni) yang dituangi campuran padat-cair. Maka bagian-bagian padat tetap tinggal didalam kantong dan zat cair menembus keluar. Dapat juga dibayangkan bahwa kantong itu dicelupkan kedalam zat cair yang akan disaring, kalau kantong itu tetap terbuka oleh sabuk, maka zat cair mengalir kedalam kantong sedangkan kue dibentuk di bagian luar. Peralatannya terdiri dari beberapa pelat yang berbentuk persegi atau bulat yang bisa disusun secara berdampingan atau satu diatas yang lain, pelat-pelat tersebut mempunyai pinggir-pinggir yang ditinggikan dan pada kedua sisi pelat dibuat beralur/berparit untuk mempermudah keluarnya filtrat. Pada pusat tiap plate merupakan lubang yang berhubungan dengan kepala press dimana feed / zat cair masuk. Tiap sisi plate ditutup media filter yang bagian tengahnya dilubangi. Kain saringan/media filter ini dikaitkan pada pelat dengan ring yang disebur GROMET. Kemudian semua pelat-pelat itu ditekan satu terhadap yang lain dengan pertolongan sebuah skrup atau secara hidrolik. Dengan cara demikian terjadi sejumlah besar ruangan-ruangan atau kamar-kamar yang berhubungan dengan saluran pusat.



PRINSIP KERJA Setelah sistim terpasang, zat cair yang akan



difiltrasi masuk



melalui inlet yang dibantu dengan sebuah pompa, dan filtrat akan menembus kain penyaring dan masuk kedalam melewati alur-alur/paritparit dari plate . Kemudian filtrat mengalir kebawah dan sampai kesaluran pembuangan dengan melalui beberapa lubang yang terdapat



ditepi



bawah pelat, dengan membuka kran maka filtrat dapat dialirkan kedalam saluran pembuang. Kue/cake hasil filtrasi akan terbentuk/menempel didalam kamar-kamar, kalau kamar-kamar itu sudah penuh dengan endapan, maka tekanan pompa dihentikan dan pelat-pelat digeserkan



satu dari yang lain sehingga kue-kue akan jatuh kedalam saluran kue untuk kemudian dikeluarkan. Jika memerlukan pencucian, sebelum kue dikeluarkan, kita pompa air melalui inlet, air akan mengalir melalui kue untuk melakukan pencucian, setelah pencucian selesai baru kue dikeluarkan . Ketebalan kue-kue ditentukan oleh tinggi tepi pelat. Filter press ini sangat baik untuk menyaring kue filter yang tipis tapi memberikan tahanan yang besar, seperti endapan-endapan yang berjonjot. C. Plate and Frame Filter Press Apabila kita mempunyai banyak endapan, yang tidak mempunyai banyak tahanan, dimana cake boleh tebal, seringkali digunakan filter jenis ini, misalnya pada industri makanan dan industri minyak. Filter ini terdiri dari plate dan frame yang dipasang secara bergantian dan ditekan satu terhadap yang lain dengan bantuan poros sekrup atau secara hidrolik, seperti pada filter kamar, pada filter ini kedua sisi pelat juga diberi alur/parit dan ditutup dengan filter media (kain saringan) dimana filtratnya dapat dikeluarkan melalui alur ini. Biasanya plate dan frame ini juga dilengkapi dengan plate pencuci, gunanya untuk mencuci cake yang masih mengandung filtrat.



Pada filter ini disebelah kiri atas dan kanan atas semua plate dan frame mempunyai lubang-lubang , dan bila plate dan frame tersebut



dihubungkan maka lubang-lubanh tersebut akan membentuk suatu saluran tempat masuknya cairan/feed (lubang sebelah kanan) dan air pencuci (lubang sebelah kiri). Untuk peralatan yang



dilengkapi



dengan



plate



pencuci,



penyusunannya menjadi : pertama plate untuk filtrat kemudian frame tempat kue terbentuk baru plate untuk pencuci , diatur berselang seling seperti itu sampai sejumlah plate dan frame yang dibutuhkan. Keuntungan dari filter jenis ini adalah : - Pengoperasiannya mudah dilakukan. - Sistem penambahan kapasitasnya mudah yaitu dengan menambah -



jumlah plate dan frame. Dapat dipakai untuk penyaringan



larutan



yang



mempunyai



viscositas tinggi. Sedangkan kerugiannya yaitu : - Operasinya batch. - Ongkos-ongkos lain yang tinggi karena terjadinya down-time dan lain-lain.



Prinsip kerja : Umpan slurry dipompa melalui saluran menuju ke masing-masing frame yang terbuka sehingga slurry memenuhi rongga-rongga frame tersebut, karena adanya tekanan dari pompa, maka filtrate akan dipaksa menembus kain saringan, mengalir diantara filter cloth dan plate melewati alur-alur menuju saluran utama pengeluaran filtrate. Sedangkan cakenya terbentuk di permukaan filter cloth di dalam frame. Proses filtrasi berlangsung sampai frame penuh berisi cake. Pengamb”ilan cake dapat dilakukan dengan memisahkan frame-framenya dari sistem dan mengeluarkan cakenya dari sana. Kemudian filter dapat dipasang kembali untuk dioperasikan. Bila diinginkan proses pencucian cake, peralatan ditambah dengan plate pencuci dimana frame ditempatkan diantara plate umpan dan plate pencuci, cake sementara dibiarkan tinggal di dalam frame dan dapat dilakukan pencucian. Pada proses ini, saluran terpisah ditambahkan untuk tempat air pencuci masuk. Air pencuci akan masuk melalui lubang di tiap



plate pencuci di belakang filter cloth. Kemudian air pencuci menerobos cake ke sisi lain dari frame dan selanjutnya keluar dari saluran.



D. Moore Filter Merupakan salah satu jenis leaf filter yang paling tua yang biasanya dipakai untuk filtrasi biji-bijian dalam proses cyanide. Leaf/platenya berbentuk segi empat yang ukurannya 10 x 15 dm, jumlahnya bisa mencapai 100 buah. Kumpulan dari plate-platenya disebut filter basket. Filter basket dipasang dengan cara menggantung pada suatu derek yang berjalan. Dinding-dinding leaf/plate terbuat dari kawat kasa dari logam dan dibungkus dengan filter cloth.



Prinsip kerja : Kumpulan dari plate-palte (filter basket) dicelupkan di dalam sebuah bejana yang berisi cairan yang akan disaring. Kemudian plateplate itu dihampakan/divakumkan atau dibuat hampa dengan bantuan pompa sehingga filtrat akan terhisap menerobos kain saring masuk kedalam plate untuk selanjutnya dikeluarkan dengan bantuan pipa penghisap, dan cake akan terbentuk pada bagian luar plate menempel pada kain saringan. Bila cake telah



mencapai



ketebalan



tertentu,



penyaringan



dihentikan dan plate yang berisi cake diangkat dari bejana dengan bantuan pesawat atau derek yang digerakkan dengan tangan atau tenaga



listrik, dan dimasukkan dalam bejana lain yang berisi air pencuci. Pencucian dilakukan dengan cara yang sama dengan proses filtrasi. Setelah dicuci, plate/leaf dimasukkan ke dalam bejana lain dimana udara dihembuskan kedalam plate-plate penyaring. Akibatnya ialah bahwa kue menjadi kering dan terlepas dari kain saringan. Kemudian penyaringan dapat dimulai lagi. Filtrat tiap-tiap plate dapat diperiksa dengan pertolongan kaca pengintai yang terdapat pada tiap-tiap plate. Kalau ternyata filtrat dari salah satu plate itu keruh, maka plate ini dapat dihentikan dengan menutup



kran



yang



menghubungkan



pelat



tersebut



dengan



pipa



penghisap. E. Rotary Drum Filter



Keburukan dari filter-filter yang dijelaskan lebih dulu adalah bahwa alat tersebut tidak dapat bekerja secara terus-menerus. Akan tetapi rotary drum filter dapat bekerja secara terus-menerus. Alat ini terdiri dari horizontal drum yang terbuat dari metal dengan diameter 1 – 5 ft dan panjang 1 – 20 ft. permukaan luar drum dibagi menjadi beberapa bagian/seksi. Permukaan drum dipasang kawat kasa logam yang kuat atau pelat yang berlubang dan filter cloth direntangkan diatasnya. Bagian bawah tercelup di dalam bak berisi suspensi/slurry yang akan dipisahkan. Tiap-tiap seksi dilengkapi dengan beberapa pipa



penghisap dan putarannya dikontrol oleh bagian pengendali yang tidak bergerak di pusat drum.



Prinsip kerja : Drum berputar dengan kecepatan rendah (antara 1 – 6 rpm). Slurry yang akan disaring masuk ke dalam tangki secara kontinu dengan menggunakan pompa. Dilengkapi dengan pengaduk untuk menghindari pengendapan. Drum bagian bawah tercelup di dalam slurry dan berputar pelan-pelan disertai proses vakum. Satu kali putaran proses filtrasinya terbagi menjadi beberapa section/tahap, yaitu :



1. Cake Formation (Pembentukan Cake) Tahap ini terjadi pada permukaan drum yang tercelup dalam slurry. Pada saat drum dicelupkan kedalam tanki slurry, pompa vacum dijalankan dan terjadi penghisapan pada suspensi sehingga filtrat tersedot kedalam melalui bagian pengendali, sedangkan bahan padat mengendap sebagai kue filter dipermukaan drum 2. First Dewatering (penghilangan air I) Section ini terjadi pada bagian drum di atas slurry. karena adanya hisapan maka udara luar ikut terhisap, sehingga cake menjadi lebih kering. 3. Washing (Pencucian) Cake yang terbentuk dipermukaan drum disemprot (spray) dengan air, sementara itu proses penghisapan terus berjalan. Karena adanya hisapan, maka air pencuci ikut terhisap, dan dikeluarkan lewat pengeluaran tersendiri, tidak bercampur dengan filtratnya. 4. Second Dewatering (penghilangan air II) Pada section ini tujuan dan caranya sama dengan tahap dewatering I yaitu untuk mengurangi kelembaban cake, hanya ditahap ini untuk mengurangi kelembaban akibat adanya air pencuci. 5. Blowing (Peniupan) Pada section ini, penghisapan dihentikan dan dilakukan peniupan udara terhadap lapisan cake, sehingga cake cepat kering dan mudah dilepas atau diambil dengan bantuan scrap/pisau.



Jawabab Soal Ujian Akhir Semester Alat Industri Kimia TA 2012/2013 1a. Mekanisme pemisahan terutama ditentukan oleh sifat media filter. Berdasarkan jenis mekanisme pemisahan, terdapat tiga proses filtrasi yang berbeda, yaitu : Filtrasi ayak (sieve filtration) Mempunyai



prinsip



kerja



seperti



ayakan.



Media filter menahan semua partikel padat yang ukurannya lebih besar dari pada lubanglubang media. Filtrasi unggun dalam (deep bed filtration)



Partikel-partikel padat masuk ke dalam poripori media filter dan bertumpuk disana. Hal ini menyebabkan diameter pori menjadi lebih kecil. Dengan cara ini pertikel-partikel yang amat halus dapat dipisahkan juga dengan menggunakan media filter yang memiliki poripori relatif kasar. Namun pada awal filtrasi, pemisahan belum sempurna sehingga cairan yang keruh (yang dihasilkan mula-mula) atau juga gas harus disirkulasi kembali selama beberapa waktu. Contohnya sand filter.



Filtrasi kue (cake filtration) Pemisahan terjadi oleh kue filter berpori yang terbentuk selama proses filtrasi berlangsung. Cairan mula-mula yang dihasilkan biasanya juga keruh. 1b. FILTER AID Filter aid adalah bahan penolong pada waktu menyaring guna mempercepat proses penyaringan.



Tugasnya



adalah



membuat



supaya ruang-ruang kapiler diantara bagianbagian yang mengendap itu tetap terbuka, sehingga



mengurangi



tahanan



Pemakaian



filter



dapat



aid



ini



cake.



dilakukan



dengan dua cara, yaitu : 1. Sebagai precoat (diletakkan di atas filter



media



sebelum



penyaringan)



berguna untuk mencegah buntunya filter media



bila



ada



zat-zat



padat



yang



berbentuk gelatin, disamping itu akan menghasilkan filtrate yang jernih.



2. Filter aid juga dapat ditambahkan pada slurry sebelum difilter, dimana hal ini akan menaikkan porositas cake yang



terjadi,



menurunkan



sehingga



tahanan



cake



akan selama



proses filtrasi. 1c. Alat ini terdiri dari horizontal drum yang terbuat dari metal dengan diameter 1 – 5 ft dan panjang 1 – 20 ft. permukaan luar drum dibagi



menjadi



beberapa



bagian/seksi.



Permukaan drum dipasang kawat kasa logam yang kuat atau pelat yang berlubang dan filter cloth direntangkan diatasnya. Bagian bawah tercelup di dalam bak berisi suspensi/slurry yang



akan



dipisahkan.



Tiap-tiap



seksi



dilengkapi dengan beberapa pipa penghisap dan



putarannya



dikontrol



oleh



bagian



pengendali yang tidak bergerak di pusat drum.



Prinsip kerja : Drum



berputar



dengan



kecepatan



rendah (antara 1 – 6 rpm). Slurry yang akan



disaring



masuk



kontinu



dengan



ke



dalam



tangki



menggunakan



Dilengkapi



dengan



menghindari



pengendapan.



secara pompa.



pengaduk



untuk



Drum



bagian



bawah tercelup di dalam slurry dan berputar pelan-pelan disertai proses vakum. Satu kali putaran proses filtrasinya terbagi menjadi beberapa section/tahap, yaitu :



1. Cake Formation (Pembentukan Cake) Tahap ini terjadi pada permukaan drum yang tercelup dalam slurry.Pada saat drum dicelupkan kedalam tanki slurry, pompa vacum dijalankan dan terjadi penghisapan



pada



suspensi



sehingga



filtrat tersedot kedalam melalui bagian pengendali, mengendap



sedangkan sebagai



bahan



padat



kue



filter



dipermukaan drum 2. First Dewatering (penghilangan air I) Section ini terjadi pada bagian drum di



atas



slurry.



karena



adanya



hisapan



maka udara luar ikut terhisap, sehingga cake menjadi lebih kering. 3. Washing (Pencucian) Cake yang terbentuk dipermukaan drum disemprot



(spray)



dengan



air,



sementara itu proses penghisapan terus berjalan. Karena adanya hisapan, maka air



pencuci



dikeluarkan tersendiri,



ikut



terhisap,



lewat tidak



dan



pengeluaran



bercampur



dengan



filtratnya. 4. Second Dewatering (penghilangan air II) Pada section ini tujuan dan caranya sama dengan tahap dewatering I yaitu untuk



mengurangi



kelembaban



cake,



hanya ditahap ini untuk mengurangi kelembaban akibat adanya air pencuci. 5. Blowing (Peniupan) Pada section ini, penghisapan dihentikan dan dilakukan peniupan udara terhadap lapisan cake, sehingga cake cepat kering dan mudah dilepas atau diambil dengan bantuan scrap/pisau. 2a. Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa komponen dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelaut. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari komponen-komponen dalam larutan. Kitamemilih pemisahan secara ekstraksi bila :



2b. Tahapan proses dalam suatu ekstraksi pada umumnya adalah :



a. Mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya saling kontak, dalam hal ini terjadi perpndahan massa secara diffusi pada bidang antar muka bahan ekstraksi dan pelarut, sehingga terjadi pelarutan ekstrak. b. Memisahkan larutan ekstrak dari rafinat, biasanya dengan cara penjernihan atau fltrasi. c. Mengisolasi ekstrak dari larutan ekstrak dan mendapatkan kembali pelarut, umumnya dilakukan dengan menguapkan pelarut.



2c. Tergantung pilihan masing-masing mahasiswa.



3 Tergantung dari tugas masing-masing mahasiswa