Alat [PDF]

  • Author / Uploaded
  • nadia
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Alat & Prinsip Kerja Alat



JOYHEAL 2028 A. Spesifikasi Alat Nama Alat



: HEMODIALISA



Merk



: JOYHEAL



Seri



: JH-2028



Power Supply



: 220 V/AC ±10%



Frekuensi



: 50 Hz ~ 60 Hz



Dimensi



: (P×L×T) 370mm × 340mm × 1570mm



Berat



: 90 kg



Daya



: 1500W



Blood Pump



: 15 ~ 340ml/min (6mm) 20 ~ 460 ml/min (8mm)



Heparin Pump : 20ml/30ml/50ml Aliran dialisat : 300ml/min - 800ml/min linearitas bisa disesuaikan. Suhu



: 35.0℃~39.0℃



Konduktivitas : 13 mho ~ 15.5 mho



B. Bagian-bagian Alat 1. Power Switch Sebagai tombol ON/OFF, saklar yang memutus dan menyambung supply dari PLN ke alat. 2. Display Adalah bagian alat untuk menampilkan kadaan kondisi alat saat bekerja dan juga terdapat alarm-alarm serta berfungsi untuk melakukan settingan sebelum alat di operasikan.



3. Arterial Blood Line (ABL)



Adalah tubing tubing/line plastic yang menghubungkan darah dari tubing akses vaskular tubuh pasien menuju dialiser, disebut Inlet ditandai dengan warna merah. 4. Venouse Blood Line (VBL) Adalah tubing/line plastic yang menghubungkan darah dari dialiser dengan tubing akses vascular menuju tubuh pasien disebut outlet ditandai dengan warna biru. 5. Dializer /ginjal buatan



Adalah suatu alat dimana proses dialisis terjadi dan inti dari alat hemodialisis, terdiri dari 2 ruang atau kompartemen,yaitu: -



Kompartemen darah yaitu ruangan yang berisi darah



-



Kompartemen dialisat yaitu ruangan yang berisi dialisat Kedua kompartemen dipisahkan oleh membran semipermiabel. Dialiser



mempunyai 4 lubang yaitu dua ujung untuk keluar masuk darah dan dua samping untuk keluar masuk dialisat.



6. Heparin Pump Heparin pump adalah bagian dari hemodialisa yang prinsip kerjanya sama seperti syringe pump yang berfungsi untuk memasukkan obat. Obat yang digunakan disini



adalah heparin yang mempunyai fungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan darah pada saat proses pencucian darah sedang berlangsung.



7. Blood Pump Merupakan sebuah bagian pesawat hemodialisa yang seperti roda motor berputar, bagian ini berfungsi untuk membuat darah mengalir dari pasien hingga menuju ke alat (Dializer) sampai kembali menuju ke pasien. Blood pump ini dapat menarik darah maksimal sampai 620 ml/menit



8. Red Line Concentrate & Blue Line Concentrate Adalah konektor yang berfungsi untuk menghubungkan chamber biocarbonat dan acetat untuk di alirkan ke tempat mixer, dan akan menghasilkan cairan dialisat. 9. Bubble Trap



Suatu ruangan pada ABL dan VBL yang bertugas menahan/mengamankan gelembung udara dalam sirkulasi darah. Terdapat dua macam Bubble Trap, diantaranya adalah Arterial Bubble Trap (terletak sebelum dialyzer, berfungsi menahan udara masuk ke dalam dialyzer) dan Venous Bubble Trap (terletak setelah dialyzer, berfungsi untuk menahan udara masuk ke pasien).



10. Sensor-sensor Pada Hemodialisa



a. Blood Leak Detector Adalah sensor yang digunakan pada pesawat hemodialisa yang berfungsi untuk mendeteksi adanya kebocoran darah pada saat proses osmosis yang terjadi di dialyser atau hallofiber. b. Air Bubble Detector Adalah sensor yang digunakan pada hemodialisa yang berfungsi untuk memdeteksi adanya gelembung udara atau tidak pada line cairan dialisat sebelum masuk menuju ke dialiser atau hallofiber. c. Sensor Conductivity Cell Adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi tingkat dari keasaman cairan dialisat yang telah tercampur antara biocarbonat, acetat dan RO. Tingkat keasaman dari dialisat adalah 13 mho. C. SOP Alat JH-2028 1. Buka Kran Sumber Air. 2. On-kan Switch utama di bagian belakang mesin, tunggu sampai LED berwarna merah. 3. Tekan Power di bagian depan. 4. Masukkan Red Line Concentrate ke container acic dan Blue Line Concentrate ke container biocarbonat. 5. Mesin melakukan self test selama 12 menit. 6. Setelah itu mesin masuk ke mode Prime. 7. Pasang blood line, dialyzer dan heparin.. 8. Pindahkan hansen connector ke dialyzer. 9. Sentuh prime. 10. Hilangkan udara dari blood line, jika sudah, sentuh blood pump (blood pump akan berhenti). Sentuh SETTING : dialisis setting Set : Dialisis Time ; masukkan data Set : UF Goal ; masukkan data Set : Heparin Time ; masukkan data Jika semua data sudah sesuai dengan yang dibutuhkan, sentuh OK→ RETURN → RETURN 11. Hubungkan blood line ke pasien.



12. Memulai dialisis ; sentuh TREATMET → bridging → RUN ( ketika sensor sensor air bubble mendeteksi darah, mesin akan secara otomatis masuk ke mode dialisis). 13. Set batas atas dan bawah untuk TMP, artery dan vena : Sentuh SETTING → Advance Setting password 3721. Set : TMP span : 250 Set : Artery Span : 100 Set : Vena span : 100 Sentuh OK→ RETURN → RETURN lalu atur agar batas bawah arteri dan vena berada di atas nol (0). 14. Jika pada saat dialisis terjadi alarm yang menyebabkan blood pump berhenti. Sentuh bridging → RUN, jika ada indicator berwarna merah cari penyebabnya dan atasi. Jika terjadi “Air Bubble” alarm, perhatikan blood line setelah vena bubble trap, pastikan tidak ada gelembung udara, jika sudah sentuh bridging. 15. Jika dialisis telah selesai (display Time Left; 0:00, Dialisis Time Up), sentuh RUN. 16. Lepaskan artery blood line dari pasien, lalu hubungkan ke saline. 17. Untuk mengembalikan darah ke pasien, sentuh Bridging. jika sudah sentuh kembali Bridging. 18. Kembalikan Hansen connector, Red Line Concentrate dan Blue Line Concentrate ke mesin. 19. Sentuh Return. 20. Masuk mode Disinfect; sentuh Disinfect. Lakukan rinse : sentuh Rinse Lakukan disinfect; sentuh Disinfect Lakukan Hot Disinfect ( 1 x sehari) ; sentuh Hot Disinfect Keluar dari mode disinfect ; sentuh Return 21. Matikan mesin : sentuh SETTING → SHUT OFF → SHUT OFF. Layar akan mati ± 17 detik. Tunggu sampai LED Power berwarna merah, lalu matikan saklar yang ada di belakang alat. 22. Tutup kran air. 23. Bagian luar mesin dibersihkan dengan menggunakan kain kering atau kain basah.



Pada alat hemodialisa prinsip kerja alat dibagi menjadi dua aliran yaitu, aliran darah dan alirah cairan dialisat. Kedua aliran ini memiliki jalur tersendiri dan akan saling berpapasan berlawanan arah pada halowfiber (ginjal buatan). D. Prinsip Kerja Alat 1. Aliran Dialisat Cairan accetat akan dipompa oleh pump A menuju ke chamber a yang akan bercampur dengan air RO terlebih dahulu, setelah itu keasaman dari cairan yang dicampur itu akan di ukur oleh conductivity cell untuk mengetahui keasamannya, kemudian cairan yang tadi akan di campur dengan biocarbonat yang di pompa oleh pump B di chamber b kemudian di ukur lagi tingkat keasamannya dan cairan yang telah tercampur ini disebut cairan dialisat. Setelah itu cairan akan melewati air bubble detector untuk memastikan bahwa tidak ada gelembung udara pada cairan dialisat kemudian baru akan masuk ke halowfiber dan akan terjadi pertukaran zat-zat kreatin yang ada pada darah menuju ke cairan dialisat. cairan sisa proses hemodialisis ini akan menuju ke drain untuk di buang ke tmpat penampungan limbah namun sebelum dibuang



cairan ini akan melalui sensor blood leak detector yang berfungsi untuk



memdeteksi adanya kebocoran darah pada proses difusi antara darah dan dialisat.



2. Aliran Darah Darah pada pasien akan keluar melalui Arteri Blood Line (ABL), kemudian akan menuju ke bubble trap terlebih dahulu, agar tidak ada udara pada selang aliran darah. Darah bisa mengalir dari pasien menuju ke alat karena ada blood pump yang



berfungsi untuk mengalirkan darah, setelah melewati bubble trap darah akan disuntikkan heparin oleh heparin pump sebelum masuk ke halowfiber, heparin berfungsi untuk menghindari pembekuan darah akibat dari proses hemodialisa. Baru setelah itu darah akan masuk ke halowfiber dan disini darah akan berpapasan dengan cairan dialisat dengan saling berlawanan arah sehingga akan terjadi penarikan zat-zat racun atau keratin dalam darah ke cairan dialisat. Setelah melewati halowfiber darah akan menuju ke bubble trap dulu sebelum masuk kembali ke pasien melalui Vena Blood Line (VBL). Proses ini akan berlangsung selama 4 jam dan maksimal dalam seminggu selama 12 jam.



Block Diagram



Keterangan Block Diagram : 1. PLN adalah sumber tegangan untuk alat. 2. Power Supply berfungsi untuk menyesuaikan tegangan untuk masing-masing komponen alat sesuai yang di butuhkan. 3. Alarm adalah indikator jika terjadi alarm atau masalah pada alat, berupa bunyi buzzer dan lampu. 4. Display untuk menampilkan kondisi alat seperti AV, VP, UF Goal, Heparin. 5. Keyboard untuk mensetting alat. 6. Blood Leak Detector sensor yang mendeteksi darah. 7. V.P Monitor untuk mendeteksi tekanan pada pembuluh Vena. 8. A.P Monitor untuk mendeteksi tekanan pada pembuluh Arteri. 9. Air Bubble Detector untuk mendeteksi adanya gelembung udara. 10. Blood Pump adalah motor untuk memompa darah.



11. Heparin Pump adalah motor untuk memompa heparin. 12. Pump A untuk memompa cairan Accetat. 13. Pump B untuk memompa cairan Biocarbonat. 14. Conductivity Cell A untuk mendeteksi kadar keasaman pada chamber A. 15. Conductivity Cell B untuk mendeteksi kadar keasaman pada chamber B



. Cara Kerja Block Diagram : Tegangan PLN masuk ke power supply yang nantinya akan mendistribusikan tegangan ke masing-masing bagian alat sesuai dengan kebutuhannya. Pada keyboard memasukkan input UF goal, dialisis time, dan heparin time dan sinyal akan masuk ke main board selanjutnya akan memerintahkan untuk Pump A bekerja untuk menarik Accetat ke chamber A untuk di campur dengan RO, conductivity cell chamber A akan medeteksi kadar keasamannya terlebih dahulu jika sudah sesuai maka cairan yang sudah tercampur tadi akan menuju ke chamber B. Kemudian pump B akan menarik biocarbonat untuk di campur dengan cairan dari chamber A tadi, setelah tercampur akan di deteksi kadar keasamannya jika sudah sesuai maka cairan dialisat sudah bisa digunakan. Selanjutnya main board memerintahkan blood pump bekerja sehingga darah akan mengalir dari pasien menuju ke alat yang nantinya akan berpapasan dengan cairan dialisat pada halowfiber. Tekanan pada darah selama proses HD akan di monitor oleh A.V monitor dan V.P monitor yang akan memberikan sinyal ke main board yang selanjutnya akan di tampilkan pada display alat. Main Board juga akan memerintahkan heparin pump bekerja untuk memberikan obat heparin pada darah agar tidak terjadi pembekuan darah. Blood leak detector akan memberi sinyal kepada Main Board jika mendeteksi adanya kebocoran darah yang masuk ke saluran dialisat dan air bubble akan memberi sinyal kepada Main Board jika mendeteksi adanya gelembung udara pada saluran dialisat. Selanjutnya main board akan memerintahkan untuk blood pump bekerja untuk menghentikan proses hemodialisa dan alarm akan berbunyi dan lampu alarm akan menyala.