Ali Imran 190-191 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Amelia Putri Ristyawardani



Kelas



: XII MIPA 1



No. urut



: 04



Rangkuman Surah Ali Imran Ayat 190-191 A. Bunyi Quran Surah Ali Imran ayat 190-191 beserta artinya



Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orangorang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.



B. Tafsir Surah Ali Imran 190-191 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka Ayat ini merupakan bantahan bagi kaum Yahudi yang mengklaim kefakiran Allah (Innallaha ta’ala faqirun wa nahnu aghniyaa). Maka melalui ayat kauniyah ini, Allah menunjukkan betapa Maha Kaya-Nya Allah, sedangkan hamba-Nya justru sangat membutuhkan-Nya. Hanya Allah lah yang mampu menciptakan alam semesta dan segala isinya sekaligus mengatur segala urusan makhluk di dalamnya. Namun hal ini tidak dapat dipahami kecuali hanya orang-orang berakal sempurna dan logika yang sehat, yang disebut sebagai ulul albab. Ulu dalam bahasa Arab berarti ashab yaitu pemilik. Sedangkan albab adalah bentuk jamak dari al-lubb yang berarti inti segala sesuatu. Dalam Al-Qur’an, kata ini disebutkan sebanyak 16 kali dan selalu merujuk pada arti orang yang berakal. Sayyid Thanthowi dalam Tafsir Al-Wasith menyebutkan bahwa ulul albab adalah mereka yang memiliki akal jernih dan logika yang benar. Imam Al-Zamakhsyari dalam Al-Kasyaf menyebutkan bahwa ulul albab adalah orang-orang yang membuka akal dan pikirannya untuk melihat, menyimpulkan, dan mengambil ibrah dalam setiap keajaiban ciptaan-ciptaan Allah. Imam Abu Bakar Al-Jazairi menambahkan pengertian ulul albab sebagai orangorang yang mengetahui sesuatu (ciptaan Allah) dan memahami bukti-bukti yang menyertainya.



Penciptaan langit dan bumi yang telah sempurna berikut segala macam atributnya berupa planet-planet, galaksi, laut yang membentang, perkebunan, pepohonan, serta adanya pergantian siang dan malam, merupakan bukti jelas keesaan, keagungan, dan kekuasaan Allah bagi para ulul albab. Hati dan lisannya selalu berzikir mensucikan dan mengagungkan kekuasaan Allah di setiap waktu dan keadaan. Akalnya digunakan untuk berpikir mentadabburi keindahan ciptaan-Nya. Semua ini dilakukan agar memperoleh kekuatan iman dan ketundukan kepada Allah secara sempurna. Pada akhirnya, mereka juga menyadari bahwa semua penciptaan tersebut tidak ada satupun yang sia-sia. Semuanya penuh dengan manfaat dan hikmah besar di baliknya, sehingga pasti ada balasan pahala dan siksaan di setiap ketentuan yang telah ditetapkan. Maka mereka juga meminta kepada Allah agar dijadikan sebagai ahli surga bukan ahli neraka. Dengan demikian berdasarkan ayat ini, orang-orang yang menggunakan akal dan logikanya dengan baik dan benar untuk mengenal siapakah Allah, mengetahui keagungan-Nya, kebijaksanaan-Nya, keadilan-Nya, kekuasaan-Nya melalui tandatanda dalam ciptaan maupun hukum syari’ah yang ditetapkan-Nya, dapat disebut sebagai ulul albab. Di beberapa hadis shahih riwayat Bukhari dan Muslim juga disebutkan bahwa ayat ini sering dibaca  oleh Nabi Muhammad saw sebagai bacaan dalam shalat tahajjud. Wallahu a’lam.



C. Isi Kandungan Surah Ali Imran 190-191 1. Surat Ali Imran ayat 190 menegaskan bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang merupakan tanda kekuasaan Allah. 2. Tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini –termasuk dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantiang malam dan siang- hanya diketahui oleh ulul albab. 3. Surat Ali Imran ayat 191 menjelaskan dua ciri ulul albab. Yakni berdzikir dan berpikir. Ulul albab selalu ingat kepada Allah dalam segala kondisi dan ulul albab juga mempergunakan akalnya untuk bertafakkur, memikirkan penciptaan alam semesta. 4. Tafakkur atau berpikir yang benar akan mengantarkan pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya tidak ada yang sia-sia. Semuanya benar, semuanya bermanfaat. 5. Tafakkur atau berpikir yang benar juga melahirkan kedekatan kepada Allah, mengakui kelemahan makhluk dan mengakui kekuasaan Allah,  serta memperbanyak doa kepada-Nya.



D. Tajwid perkata Surah Ali Imran 190-191 ‫ → إِ َّن‬ghunnah karena ada nun ditasydid ‫ → فِي‬mad thobi'i karena ada kasroh diikuti ya' suku ‫ت‬ ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬ ِ ‫ → خَ ْل‬idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu salah satu huruf syamsyiyah yaitu huruf sin, dan mad thobi'i karena da fathah diikuti alif ‫ض‬ ِ ْ‫ → َواأْل َر‬idhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu alif ْ ‫ → َو‬mad thobi'i karena ada fayhah diikuti alif ‫ف‬ ِ ‫اختِاَل‬



‫ → اللَّ ْي ِل‬idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu lam ‫ار‬ ِ َ‫ → َوالنَّه‬idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu nun dan mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif ‫ت أِل ُولِي‬ ٍ ‫ → آَل يَا‬idghom bila ghunnah karena ada tanwin bertemu lam ‫ب‬ ِ ‫ → اأْل َ ْلبَا‬idhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu alif, dan mad arid lis sukun karena sebelum waqaf ada mad thobi'i Tajwid Surat Ali-Imran ayat 191 : َ‫ → الَّ ِذين‬idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu lam َ‫ → يَ ْذ ُكرُون‬mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun َ ‫ → هَّللا‬tafhim karena ada lam jalalain didahului fathah ‫ → قِيَا ًما‬mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif ‫ → قِيَا ًما َوقُعُودًا‬idghom bighunnah karena ada tanwin bertemu wawu tidak dalam satu kalimah ‫ → َوقُعُودًا‬mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun ‫ → َوقُعُودًا َو َعلَ ٰى‬idghom bighunnah karena ada tanwin bertemu wawu tidak dalam satu kalimah ‫ → ُجنُوبِ ِه ْم‬mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu suku َ‫م َويَتَفَ َّكرُون‬wْ ‫ → ُجنُوبِ ِه‬idhar syafawi karena ada mim mati bertemu dengan salah satu huruf idhar syafawi yaitu huruf wawu َ‫ → يَتَفَ َّكرُون‬mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun ‫ → فِي‬mad thobi'i karena ada kasroh diikuti ya' sukun ‫ت‬ ِ ‫ → ال َّس َما َوا‬idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu salah satu huruf syamsyiyah yaitu huruf sin, dan mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif ‫ض‬ ِ ْ‫ → َواأْل َر‬idhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu alif ‫ → َربَّنَا‬mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif ‫ → َما‬mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif



َ‫ → خَ لَ ْقت‬qolqolah sughro karena ada salah satu huruf qolqolah bertanda baca sukun atau asli mati ‫ → ٰهَ َذا‬mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif ‫ → بَا ِطاًل‬mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif َ‫اطاًل ُسب َْحانَك‬ ِ َ‫ → ب‬ihfa' karena ada tanwin bertemu salah satu huruf ihfa' yaitu huruf sin َ‫ → ُسب َْحانَك‬mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif ‫ → فَقِنَا‬mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif ‫اب‬ َ ‫ → َع َذ‬mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif ‫ار‬ ِ َّ‫ → الن‬idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu nun, dan mad arid lis sukun karena sebelum waqof ada mad thobi'i



E. Arti perkata Surah Ali Imran 190-191 1. Ali Imran ayat 190



‫ت‬ ِ ‫السَّمٰ ٰو‬



‫ق‬ ِ ‫فِ ْي َخ ْل‬



‫إِ َّن‬



langit



dalam penciptaan



sesungguhnya



‫الَّ ْي ِل‬



ْ ‫َو‬ ‫ف‬ ِ ‫اختِاَل‬



‫ض‬ ِ ْ‫َواأْل َر‬



malam



dan pergantian



dan bumi



 ۙ ‫ب‬ ِ ‫َ ْلبَا‬



‫أِّل ُولِى اأْل‬



bagi orang yang berakal



‫ت‬ ٍ ‫اَل ٰ ٰي‬



‫ار‬ ِ َ‫َوالنَّه‬



terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)



dan siang



2. Ali Imran ayat 191



‫قِيَا ًما‬ َ



‫ي ْذ ُكر ُْو َن هّٰللا‬ َ



‫اَلَّ ِذي َْن‬



sambil berdiri



mengingat Allah



(yaitu) orang-orang yang



‫َويَتَفَ َّكر ُْو َن‬



‫َّو َع ٰلى ُجنُ ْوبِ ِه ْم‬



‫َّوقُع ُْودًا‬



dan mereka memikirkan



atau dalam keadaan berbaring



duduk



‫ض‬ ِ ۚ ْ‫َواأْل َر‬



‫ت‬ ِ ‫السَّمٰ ٰو‬



‫ق‬ ِ ‫فِ ْي َخ ْل‬



dan bumi (seraya berkata)



langit



tentang penciptaan



ۚ ‫اطاًل‬ ِ َ‫ب‬



‫ٰه َذا‬



َ ‫َما َخلَ ْق‬ ‫ت‬



‫َربَّنَا‬



sia-sia



semua ini



tidaklah Engkau menciptakan



ya Tuhan kami



‫ار‬ ِ َّ‫الن‬



‫اب‬ َ ‫َع َذ‬



‫فَقِنَا‬



‫ك‬ َ َ‫ُسب ْٰحن‬



Neraka



(dari) azab



lindungilah kami



Maha Suci Engkau