7 0 6 MB
LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER IV TH 2010/2011
JUDUL AMPLITUDE MODULATION
GRUP 1
4A PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PEMBUAT LAPORAN
: Kelompok 1
NAMA PRAKTIKAN
: 1.
Ade Kamillia (1309030305)
2.
Adi Rizky Pratomo (130903031Z)
3.
Arya
Wahyu
Wibowo(1309030197) 4.
Darmawati
Anggraini
(1309030349)
TGL. SELESAI PRAKTIKUM
: 26 Januari 2011
TGL. PENYERAHAN LAPORAN : 2 Februari 2011
NILAI
:..........
KETERANGAN
: .................................... ......................................
AMPLITUDE MODULATION (AM-1)
I. TUJUAN 1.
Menampilkan bentuk sinyal AM
2.
Menentukan indeks modulasi dengan pola trapesium
3.
Menjelaskan apa yang disebut over modulasi dan distorsi mudulasi dari sinyal AM
II. DIGRAM RANGKAIAN
(a)
(b) Gambar.1 Rangkaian AM
III. ALAT dan KOMPONEN 1. Teaching Panel CF transmitter 16 KHz 2. Multimeter 3. Frequency counter 4. DC Power supply 5 Volt 5. Function generator 6. Dual Trace oscilosscope
IV. DASAR TEORI
V. LANGKAH KERJA
VI. HASIL PERCOBAAN
Gambar.2 Hasil Percobaan 1
Envelope upper dan lower simetris dengan posisi zero dan sesuai dengan LF. Pada posisi Zero sinyal HF mempunyai bentuk sama pada saat amplitude sinyal LF positif, menyebabkan amplitude modulasi HF bertambah. Perbandingan FLF : FHF = 1:20 Dengan modulasi gelombang kotak puncak HF tidak cacat dan linearitas tetap. VLF = 2 VPP VPP max = 4.2 VPP VPP min = 0.5 VPP
F= 1KHz
Osilator gelombang sinus
m=
=
= 78.72%
dengan VLF < 6VPP Index modulasi adalah 78.72% Sisi samping trapezium adalah : • Vpp min = 0.7 Vpp • Vpp max = 4.2 Vpp
Gambar. 2 Hasil Percobaan 2
Gambar.3 Hasil Percobaan 3
VII.
ANALISA
Pada percobaan ini, digunakan Function Generator untuk menghasilkan sinyal/gelombang yang digunakan sebagai gelombang informasi atau Low Frequency (LW). Pada Function Generator diatur sehingga menghasilkan gelombang dengan frekuensi 1 kHz dengan tegangan 2 Vpp. Gelombang ini dimasukkan ke mixer dan dimodulasikan dengan gelombang pembawa (Carrier) atau High Frequency (HF).
Dari Oscilloscope dapat dilihat
gelombang output (termodulasi), terlihat bahwa Amplitudo dari gelombang pembawa dipengaruhi oleh Amplitudo gelombang informasi.
Semakin
tinggi/besar Amplitudo dari gelombang informasi (LF), maka semakin tinggi pula Amplitudo gelombang pembawa (HF). Akan tetapi, Amplitudo tersebut mempengaruhi Amplitudo gelombang pembawa pada sisi atas dan bawah atau Double Sideband (DSB). Dari Frequency Counter maka dapat diketahui bahwa frekuensi gelombang pembawa
sekitar
20
kHz,
sehingga
perbandingan
antara
frekuensi
gelombang informasi (LF) dan frekuensi gelombang pembawa (HF) adalah 1:20.
Dari gelombang termodulasi dapat diketahui bahwa Amplitudo
maksimum (Vpp Max) sebesar 4.2 Vpp dan Amplitudo minimum (Vpp Min) sebesar 0.5 Vpp. Indeks modulasi dari hasil perhitungan sebesar 78.72 %. Dari Oscilloscope pada mode X-Y, gelombang membentuk trapezium. Hal ini berarti gelombang dalam keadaan Under Modulation (m < 100 %) sehingga
gelombang masih dapat dimodulasi dengan baik (tidak cacat). Amplitudo
gelombang
informasi
Oscilloscope akan berubah.
dinaikkan,
bentuk
gelombang
Jika pada
Amplitudo minimum akan mengecil dan
mencapai nilai nol. Jika nilai Amplitudo minimum (Vpp Min) mencapai nilai nol, maka gelombang dalam keadaan modulasi kritis, indeks modulasi (m) menjadi 100 %. Pada Oscilloscope dengan X-Y, gelombang akan membentuk segitiga. Ketika Amplitudo gelombang informasi (LF) dinaikkan lagi, maka bentuk gelombang pada Oscilloscope akan menjadi cacat.
Amplitudo atas
(Envelope Upper) dan Amplitudo bawah (Envelope Lower) akan bersilangan. Nilai Vpp Min akan menjadi negatif.
Akibatnya, indeks modulasi menjadi
lebih dari 100 % (m > 100 %). Kondisi ini disebut Over Modulation. Pada Oscilloscope dengan mode X-Y, gelombang akan membentuk dua segitiga yang bersilangan (berkebalikan). Pada gelombang informasi diubah menjadi gelombang kotak (digital), maka Amplitudo gelombang pembawa akan mengikuti gelombang tersebut. Bentuk gelombang pembawa tetap Sinusoidal, tetapi Amplitudonya sesuai dengan gelombang informasi.
Sehingga gelombang termodulasi berbentuk kotak.
Hal ini membuktikan bahwa dalam bentuk gelombang informasi apa saja, Amplitudo gelombang pembawa akan sesuai dengan Amplitudo gelombang informasinya. Hal ini juga membuktikan bahwa Amplitudo Modulation (AM) bisa digunakan untuk gelombang digital dengan pembawa gelombang analog, hal ini disebut dengan ASK (Amplitudo Shift Keying). VIII.
KESIMPULAN Dari percobaan ini, dapat diketahui bahwa : •
Pada
AM,
Amplitudo
gelombang-gelombang
dipengaruhi oleh Amplitudo gelombang informasi.
akan
•
Pada saat indeks modulasi kurang dari 100 % (m < 100 %)
disebut Under Modulation. •
Pada saat indeks modulasi 100 % (m = 100 %) disebut
Modulasi Kritis. •
Pada saat indeks modulasi lebih dari 100 % (m > 100 %)
disebut Over Modulation (Modulasi cacat) •
Kondisi terbaik adalah Under Modulation (m < 100 %)
karena dihasilkan bentuk gelombang termodulasi yang tidak cacat. IX. REFERENSI 1. Google Terjemahan.html AM Modulasi amplitudo adalah yang paling sederhana dari tiga untuk memahami. Pemancar
hanya
menggunakan
sinyal
memvariasikan amplitudo pengangkut, V
informasi,
co
m
V
(t)
untuk
untuk menghasilkan sinyal
termodulasi, V AM (t). Berikut adalah tiga sinyal dalam bentuk matematika: •
Informasi: m V (t)
•
Carrier: c V (t) = V co sin (2 p f c t + f)
•
AM: V AM (t)} = V {co V + m (t) dosa (2 p f c t + f)
Di sini, kita melihat bahwa istilah amplitudo telah digantikan dengan kombinasi amplitudo asli ditambah dengan sinyal informasi. Jumlah modulasi tergantung pada amplitudo dari sinyal informasi. Hal ini biasanya dinyatakan sebagai rasio dari sinyal informasi maksimum dengan amplitudo carrier. Kita mendefinisikan: Modulation Index m = MAX (V m (t)) / co V.
Jika sinyal informasi juga merupakan gelombang sinus sederhana indeks modulasi memiliki bentuk yang sederhana: m = mo V / V co Interpretasi dari indeks modulasi, m, dapat dinyatakan sebagai: Fraksi (persentase jika dikalikan 100) dari amplitudo carrier yang bervariasi oleh. Jika m = 0,5, amplitudo pembawa bervariasi sebesar 50% di atas dan di bawah nilai aslinya. Jika m = 1,0 maka bervariasi dengan 100%. Berikut ini adalah sinyal AM khas, menunjukkan bagian. Perhatikan bahwa informasi yang memodulasi amplop dari sinyal pembawa.
Dalam contoh ini, indeks modulasi adalah 1.0 akan ada distorsi diperkenalkan di penerima. Kecuali Anda sedang mendengarkan Metallica, ini umumnya tidak diinginkan. Oleh karena itu, efisiensi transmisi AM dibatasi oleh menahan diri untuk terus m 1,0 tanpa memperkenalkan distorsi dalam receiver.
2. Teknik radio.htm Modulasi AM Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi (vm) terhadap frekuensi pembawa (vc) yang memiliki frekuensi lebih tinggi. Teknik modulasi pada sinyal analog, secara garis besar dibagi atas 3, yaitu Modulasi Amplitudo (Amplitude Modulation/AM), Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation/FM) dan Modulasi Phasa (Phase Modulation). Cara merealisasikan bentuk persamaan AM kedalam bentuk grafik dengan tujuan mempermudah dalam memahami konsep persamaan AM.
Bentuk gelombang dari sinyal pembawa, sinyal pemodulasi (informasi) dan sinyal AM itu sendiri adalah sebagai berikut :
Jika
frekuensi sinyal pemodulasi selalu lebih kecil dari frekuensi sinyal
pembawa (carrier). Dan secara matematis dapat ditulis seperti beikut ini : vam = (Vc + vm ) Sin (2(pi)fct) = (Vc + VmSin(2(pi)fmt)Sin(2(pi)fct =Vc(1 + m Sin(2(pi)fmt))Sin(2(pi)fct) vam =VcSin(2(pi)fct + (mVc/2)Cos(Wc – Wm)t – (mVc/2)Cos(Wc + Wm)t Dari persamaan di atas bisa diambil beberapa komponen yang dapat dijadikan data untuk pembuatan grafik, yaitu vam = Sinyal Modulasi AM Vc = Amplitudo sinyal pembawa / carrier; fc = Frekuensi sinyal pembawa / carrier; Vm = Amplitudo sinyal pemodulasi /informasi; fm = Frekuensi sinyal pemodulasi / informasi; dan m = indek modulasi (0