14 0 804 KB
KIMIA ANALISIS DASAR
ANALISA ANION 1.
TUJUAN PERCOBAAN a.
Mengenal sifat-sifat unsur dan ion-ionnya dalam larutan melalui pengamatan
b.
Melakukan analisis anion dalam suatu cuplikan melalui penentuan golongan dan tes khusus ( Specific test ).
2.
DASAR TEORI Analisis kualitatif merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui unsur
apa yang terdapat pada suatu sampel. Analisis kualitatif untuk zat organik terdiri dari :
Analisis anion
Analisis kation
Pada analisis anion, anion yang dipelajari adalah sebagai berikut : Cl-, Br-, I-, SCN-, S2-, CO32-, SO42-, PO43-, CrO42-, MnO4-, NO2-, asetat oksalat. Tahapan analisis kualitatif yang dilakukan adalah sebagai berikut : A. Analisis Pendahuluan Pada cuplikan dilakukan “pemeriksaan pendahuluan” yaitu pengamatan sifat fisika yakni warna, bau, bentuk, kristal, dan test kelarutan dalam air. Beberapa anion beraksi dengan asam basa atau bereaksi secara reduksi oksidasi sering menghasilkan perubahan warna atau menghasilkan gas.
Tabel 1. Analisis Pendahuluan untuk Anion Anion CO32-
Reagen :
H2SO4 (6 M)
HNO3 (6 M)
HCL (6M)
Dengan pereaksi tersebut tanpa dipanaskan akan dihasilkan gas CO2, yang tidak berwarna dan tidak berbau.
SO32-
Dalam keadaan tanpa dipanaskan akan terjadi pergolakan pada larutan, dihasilkan gas SO3 dengan bau yang khas seperti hasil bakaran sulfur (S), tanpa warna.
NO2-
Tanpa dipanaskan akan terjadi pergolakan (mendidih)
Pratikum Analisa Anion
Page 1
KIMIA ANALISIS DASAR
Dihasilkan gas NO2 warna coklat
Larutan warna biru bila digunakan reagen H2SO4 dan HNO3 dan akan berwarna kuning bila dengan HCl.
I-
Bila digunakan HNO3 tanpa pemanasan akan dihasilkan larutan berwarna kuning dan gas I2 berwarna ungu. Bila direaksikan dengan pemanasan, maka dihasilkan larutan kuning. Dengan asam nitrat dipanaskan dihasilkan larutan berwarna jingga dan gas berwarna jingga.
Br-
Dengan asam nitrat dipanaskan, terjadi pergolakan dengan cepat, dihasilkan gas NO2 warna coklat.
SCN-
Dengan asam sulfat dan HCl maka pergolakan akan lebih sedikit.
CrO4-
Dihasilkan larutan berwarna kuning dari semua reagen tanpa pemanasan.
S2-
Dihasilkan gas H2S dengan semua reagen tanpa pemanasan, dengan HNO3 dihasilkan gas NO2 berwarna coklat dan larutan keruh.
C2H3O-
Dengan semua reagen, asam yang dilarutan berbau asam cuka. Mudah untuk mendeteksi, masukkan batang pengaduk dalam larutan panas, kemudian cium baunya.
Pemanasan dilakukan dengan menggunakan gelas kimia yang berisi air mendidih (water bactch).
Pratikum Analisa Anion
Page 2
KIMIA ANALISIS DASAR
B. Pemeriksaan Anion secara Sistematis (Golongan)
Tabel 2. Pemeriksaan Anion secara Sistematis Golongan
AgNO3 0,1 M, endapan yang BaNO3 terjadi
1
0,1
M,
endapan yang terjadi
Anion
Putih kuning, tidak larut Tidak ada endapan
Cl-, Br-, I-,
dalam asam nitrat 1 M.
SCN-
2
Larut dalam asam nitrat 1 M
3
Putih, larut dalam HNO3 1M
S22-, NO22-
Tidak ada endapan Putih,
larut
dalam SO32-
HNO3 1 M 4
Coklat
keemasan,
larut
dalam asam nitrat
Putih,
larut
dalam PO42-,
HNO3 1M
CrO42MnO4-
5
Tidak ada endapan
Tidak ada endapan
6
Tidak ada endapan
Putih,
tidak
larut SO42-
dalam asam nitrat 1M Setelah golongan anion ditemukan, maka dilakukan tes spesifik
C. Analisa Anion dengan Reaksi Spesifik a. ClAg+ + Cl-
AgCl(s)
putih
Larut dalam amoniak berlebih b. BrAg+ + Br-
AgBr(s)
kuning putih
Larut dalam (NH4)2CO3 Larutan Br- akan mereduksi MnO4- menjadi Mn2- dalam suasana asam menghasilkan Br2 yang berwarna orange. 10Br-(aq) + 2MnO4- + 16H+ + 2Mn2+(aq) ditambahkan larutan cakbon tetra klorida. Br2 dapat larut dalam CCl4 menghasilkan warna kecoklatan.
Pratikum Analisa Anion
Page 3
KIMIA ANALISIS DASAR
c. IAg+ + I-
AgI
Fe3+ + I-
kuning larut dalam (NH4)2CO3
I2 + Fe2+ coklat
I2 dapat membirukan larutan kanji atau I2 dalam CCl4 menghasilkan warna ultra violet. d. SCNFe3+ + 3SCN-
Fe(SCN)3
merah bata
e. S2Pb2+ + S2-
PbS(s)
hitam
f. NO2I- + NO2- + 2H+
I2 + NO + H2O warna biru
NO2- + Fe2+ + 2H+
NO + Fe3+ +H2O
Fe2+ + NO + SO42-
[FeNO]SO4 coklat
g. CH3COOCH3COONa + KHSO4
CH3COOH + NaKSO4
h. SO322(MnO4) + 5(SO3)2- + 6H+
2Mn2+ + 5SO42- + 3H2O
(Cr2O7)2- + 2(SO3)2- + 8H+
2Cr2+ + 3(SO4)2- + 4H2O
i. CO32CO32- + Ca2+
CaCO3(s)
putih
Endapan ini larut dengan asam kuat ( keluar gas CO2 ) CaCO3 + 2HCl
CaCl2 + H2O + CO2(g)
j. PO42Mg2+ + (NH4)+ + (PO4)+
Mg(NH4)(PO4)
12(NH4)2MoO4 + 23H +
PO43-
putih
(NH4)3[PMo12O40](s) + H2O
endapan kuning k. C2O42Ca2+ + C2O42-
CaC2O4(s)
5(COO)22- + 2(MnO4)- +16H+
putih 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O
Endapan oksalat violet bening l. MnO4Sama dengan oksalat.
Pratikum Analisa Anion
Page 4
KIMIA ANALISIS DASAR
MnO4- bila direaksikan dengan ion SO32- dalam suasana asam akan menghilangkan warna ungu dari MnO4-. 2(MnO4)- + 5(SO3)2- + 6H+
2Mn2+ + 5(SO4)2- + 3H2O violet
bening m. SO42Ba2+ + SO42-
BaSO4(s)
putih, tidak larut dalam asam kuat
n. CrO422Ag+ + (CrO4)2-
Ag2CrO4(s)
merah
Tidak larut dalam asam asetat, tetapi larut dalam asam kuat dan amoniak
3.
DAFTAR ALAT a) Tabung reaksi
:
16
buah
b) Rak tabung reaksi
:
3
buah
c) Gelas kimia 400 ml
:
2
buah
d) Gelas kimia 250 ml
:
3
buah
e) Gelas kimia 100 ml
:
1
buah
f) Pipet ukur 25 ml
:
2
buah
g) Pipet ukur 10 ml
:
2
buah
h) Spatula
:
2
buah
i) Botol aquadest
:
2
buah
j) Bola karet
:
2
buah
k) Batang pengaduk
:
4
buah
l) Kaca arloji
:
4
buah
m) Kawat Ni-Cr
:
2
buah
n) Penjepit kayu
:
3
buah
o) Masker
:
2
buah
p) Sarung tangan
:
2
pasang
Pratikum Analisa Anion
Page 5
KIMIA ANALISIS DASAR
4.
BAHAN YANG DIGUNAKAN A. Reagen
B. Cuplikan
5.
:
AgNO3 0,1 M
Ba(NO3)2 0,1 M
HNO3 1 M
HCl 6 M
HNO3 6 M
Cl-
PO42-
Br-
CrO42-
:
KESELAMATAN KERJA Gunakan peralatan keselamatan kerja seperti sarung tangan dan masker untuk zat-zat korosif dan toksik. Jangan memanaskan tabung reaksi berisi larutan langsung diatas api bunsen, gunakan water batch (pemanas air).
6.
LANGKAH KERJA a) Analisis Pendahuluan
Pengamatan Fisik
Melakukan pengamatan fisik seperti warna, bau, dan bentuk kristal
Test Kelarutan Mengambil kurang lebih 0,2 gr cuplikan dan menambahkan 2 ml air demineral. Mengamati kelarutannya di dalam air dingin. Bila tidak melarut, meletakkan tabung reaksi di dalam gelas kimia yang berisi air mendidih. Kemudian mengamati dan mencatat hasil pengamatan, yaitu warna, dan pH larutan.
Pratikum Analisa Anion
Page 6
KIMIA ANALISIS DASAR
Bila cuplikan tidak larut dalam air dingin maupun air panas, maka dilakukan tes kelarutan dengan asam-asam sebagai berikut : i.
1 ml H2SO4
6M
ii.
1 ml HCl
6M
iii.
1 ml HNO3
6M
b) Analisis Golongan Anioan Untuk menemukan salah satu anion dengan cara mereaksikan asam, kemudian melakukan reaksi identifikasi. Bila tidak ditemukan satu ion pun melalui reaksi dengan asam (tidak diperoleh hasil yang jelas melalui reaksi dengan asam), maka dilakukan klasifikasi golongan. Dalam 2 tabung reaksi, masing-masing memasukan 0,1 gr cuplikan dan 1-2 ml air, ke dalam salah satu tabung reaksi ditambahkan 1 ml AgNO3 0,1 M, dan pada tabung yang lainnya 1 ml Ba(NO3)2 0,1 M. Kemudian mengamatinya pada tabel golongan anion.
c) Reaksi Identifikasi Anion
Cl1 ml cuplikan + 1 ml AgNO3
putih
Br1) 1 ml cuplikan + 1 ml AgNO3
putih kekuningan
2) 1 ml cuplikan + 4 tetes H2SO4 2 M + 1 ml KMnO4 0,2 M menghasilkan warna merah coklat dari Br2 dapat larut dalam CCl4 dengan warna coklat.
I1) 1 ml cuplikan + 1 ml AgNO3
kuning muda
2) 1 ml cuplikan + 1 ml FeCl3 0,1 M setelah satu menit menghasilkan endapan coklat kemerahan. Bila ditambahkan CCl4 menghasilkan 2 fase larutan. Bagian bawah violet dan bagian atas coklat kemerahan.
Pratikum Analisa Anion
Page 7
KIMIA ANALISIS DASAR
SCN1 ml cuplikan + ml FeCl3 0,1 M
merah tua
S21 ml cuplikan + ml Pb(NO3)2 0,1 M + 2 tetes HCl 2 M Hitam
NO221) 1 ml cuplikan + 2 tetes H2SO4 2 M + 1 ml KI 0,1 M menghasilkan larutan coklat dengan endapan hitam yang larut dalam CCl4 yang menghasilkan warna violet. 2) 1 ml cuplikan + 1 ml FeSO4 + 3 tetes H2SO4 2 M menghasilkan larutan coklat kuning, setelah semenit berubah coklat tua.
CH3COOSeujung sepatula + 1 sepatula K2SO4 digerus dalam martar kemudian mengamati baunya.
SO321) Seujung sepatula cuplikan + 5 tetes KMnO4 +3 tets H2SO4 2M panaskan, maka warna ungu hilang larutan menjadi bening. 2) Seujung sepatula cuplikan + 1 ml K2CrO4 0,1 M + 5 tetes H2SO4 2M panaskan maka larutan menjadi hijau.
CO321) 1 ml cuplikan + 1 ml CaCl2 0,1M HCl
putih, larut dalam
2 M.
2) Seujung spatula kristal cuplikan + 2 ml HCl 2M menghasilkan gelembung-gelembung udara.
PO431 ml larutan cuplikan + 5 tetes NH4Cl + 5 tetes NH4OH 1 M + 0,5 ml MgCl 0,1 M menghasilkan endapam putih.
C2O421) 1 ml cuplikan + 1 ml CaCl2 0,1 M
endapan putih
2) 1 ml cuplikan + 1 ml H2SO4 2 M dipanaskan sampai 50oC-60oC + 4 tetes KMnO4 maka warna ungu KMnO4 akan hilang.
Pratikum Analisa Anion
Page 8
KIMIA ANALISIS DASAR
MnO4Sama dengan oksalat.
SO421 ml cuplikan + 1 ml BaCl2 1 M
endapan
putih
yang
tidak larut dalam asam kuat.
CrO421) 1 ml cuplikan + 1 ml AgNO3 0,1 M
endapan merah
tidak larut dalam asam asetat, tapi larut dalam asam kuat dan amoniak. 2) Sama dengan SO32-
7.
GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)
8.
DATA PENGATAN 1) Analisis Pendahuluan
Pengamatan Fisik Sifat Fisik
No. Cuplikan
Warna
Bau
Bentuk Kristal
Sampel 1
Putih
Tidak berbau
Serbuk kristal
Sampel 2
Putih
Tidak berbau
Serbuk
Sampel 3
Putih
Tidak berbau
Serbuk
Sampel 4
Kuning
Tidak berbau
Serbuk kristal
Test Kelarutan Pelarut
No. Cuplikan
Air dingin
Air mendidih
H2SO4 6 M
HCl 6 M
HNO3 6 M
Sampel 1
Larut
-
-
-
-
Sampel 2
Larut
-
-
-
-
Sampel 3
Larut
-
-
-
-
Sampel 4
Larut
-
-
-
-
Pratikum Analisa Anion
Page 9
KIMIA ANALISIS DASAR
2) Analisis Golongan Anion No. Cuplikan Sampel 1
Sampel 2
Pengamatan AgNO3 0,1 M
Ba(NO3)2 0,1 M
Sistematis
Spesifik
Endapan putih
Tidak ada endapan
Cl-, Br-, I-,
Cl- (golongan
SCN-
1)
PO42-,
PO42-
CrO42-
(golongan 4)
Cl-, Br-, I-,
Br-
Endapapan
Endapan putih
coklat
Sampel 3
Endapan putih
Tidak ada endapan
SCN-
kekuningan
Sampel 4
Endapan merah bata
9.
Anion yang Mungkin
Endapan putih
PO42-,
CrO42-
CrO42-
(golongan 4)
ANALISA PERCOBAAN Dari hasil pengamatan percobaan dapat diketahui bahwa cuplikan pada sampel
no 1 anion yang memungkinkan secara sistematis adalah Cl-, Br-, I-, SCN-, setelah dilakukan reaksi identifikasi anion dapat diketahui anion pada sampel no 1 adalah Cl-, dimana pada reaksi identifikasi anion ini 1ml cuplikan + 1 ml AgNO3 menghasilkan endapan yang berwarna putih seperti hasil pengamatan pada sampel no 1, saat dilakukan reaksi dengan pereaksi AgNO3 0,1 M bahwa cuplikan sampel no 1 berwarna putih dan mengendap. Sedangkan pada hasil pengamataan dengan menggunakan cuplikan sampel no 2 anion yang memungkinkan secara sistematis setelah melakukan pengamatan reaksi menggunakan pereaksi AgNO3 menghasilkan endapan yang berwarna coklat, dan pereaksi Ba(NO3)2 dengan konsentrasi sama yakni 0,1 M menghasilkan endapan yang berwarna putih sehingga anion yang memungkinkan yakni PO42- dan CrO42-, dua kemungkinan ini yakni kemungkinan secara sistematis, sedangkan secara spesifiknya adalah PO42- dimana anion ini ditentukan dengan menggunakan reaksi spesifik bahwa 1 ml larutan cuplikan + 5 tetes NH4Cl 1 M + 5 tetes NH4OH 1 M + 0,5 ml MgCl 0,1 M menghasilkan endapan berwarna putih, ini membuktikan bahwa hal ini sama dengan
Pratikum Analisa Anion
Page 10
KIMIA ANALISIS DASAR
hasil reaksi cuplikan dengan pereaksi Ba(NO3)2 0,1 M yang menghasilkan endapan berwarna putih. Dan pada pengamatan dengan menggunakan cuplikan sampel no 3 anion yang memungkinkan adalah Br-, langkah pertama yang dilakukan adalah mencapur 0,1 cuplikan yang diberikan dengan AgNO3 0,5 ml sehingga di dapatkan larutan dengan endapan putih kekuningan, langkah kedua kami campurkan 0,1 gr cuplikan dengan 0,5 ml Ba(NO3)2. Sehingga di dapat larutan tanpa endapan. Dari analisa tersebut dapat diketahui bahwa cuplikan yang dianalisa ada di dalam golongan 1 terdapat 4 kemungkinan, yaitu Br-, Cl-, I-, dan SCN-. Oleh karena itulah selanjutnya melakukan analisa reaksi spesifik berdasarkan data yang ada pada reaksi spesifik yang diketahui bahwa zat yang menghasilkan endapan putih kekuningan adalah Br-. Sedangkan pada cuplikan no 4 didapati bahwa cuplikan berwarna kuning, tidak berbau, serta berbentuk serbuk kristal, kemudian dilakukan test kelarutan setelah ditambahkan 2 ml air aquadest, cuplikan tersebut larut. Ketika ditambahkan AgNO3 0,1 M, mengalami perubahan, yakni warna berubah menjadi coklat keemasan, sebelumnya berwarna kuning jernih, serta adanya endapan berwarna merah bata. Setelah dianalisis anion yang mungkin adalah dari golongan 4 yakni CrO42- dan PO42-. Ketika cuplikan ditambahkan Ba(NO3)2 0,1 M, larutan mengalami perubahan, yakni larutan berubah menjadi kuning keruh, adanya endapan berwarna putih, sebelumnya larutan berwarna kuning jernih. Setelah dianalisis anion yang mungkin adalah dari golongan 4 yakni CrO42- dan PO42-. Kemudian dilakukan reaksi identifikasi anion didapatkan bahwa sampel atau cuplikan no 4 merupakan CrO42- karena menghasilkan endapan merah bata.
10. PERTANYAAN 1). Apakah perbedaan antara analisis kuantitatif dengan analisis kualitatif ? 2). Tuliskan sifat-sifat fisik dari cuplikan yang anda analisi ( 4 cuplikan ) ! 3). Tulisan 5 reaksi anion pada reaksi spesifik ! Apakah warna endapan yang dihasilkan ? Jawaban 1). Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui unsur atau senyawa apa yang terkandung dalam suatu bahan. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menetapkan kadar unsur atau senyawa dalam suatu bahan. Pratikum Analisa Anion
Page 11
KIMIA ANALISIS DASAR
2). – Cuplikan 1
– Cuplikan 3
Warna
: putih
Warna
: putih
Bau
: tidak berbau
Bau
: tidak berbau
Bentuk
: serbuk
Bentuk : serbuk kristal – Cuplikan 2
– Cuplikan 4
Warna
: putih
Warna
: kuning
Bau
: tidak berbau
Bau
: tidak berbau
Bentuk
: serbuk kristal
Bentuk : serbuk
3). 5 reaksi anion pada reaksi spesifik dan warnaendapan yang dihasilkan :
ClAg+ + Cl-
AgCl(s)
putih, larut dalam amoniak berlebih
PO42Mg2+ + (NH4)+ + (PO4)-
Mg(NH4)(PO4)
12(NH4)2MoO4 + 23H+ + PO43-
putih
(NH4)3[PmoM40](s) + H2O
Endapan kuning
SCNFe3+ + 3SCN-
merah bata
S 2Pb2+ + S2-
Fe(SCN)3
PbS(s)
hitam
CO32CO32- + Ca2+
CaCO3(s)
putih
Endapan ini larut dengan asam kuat (keluar gas CO2) CaCO3 + 2HCl
CaCl2 + H2O + CO2(g)
11. KESIMPULAN Setelah melakukan pengamatan ini, dapat mengenal sifat-sifat unsur dan ionionnya dalam larutan melalui pengamatan, menganalisis anion dalam suatu cuplikan melalui penentuan golongan dan tes khusus (specific test), seperti analisa anion dengan pemeriksaan sistematis (golongan), kemudian analisa anion dengan reaksi spesifik. Dari 4 cuplikan yang diamati untuk mengetahui anion apa dan golongan berapa dilakukan analisa pendahuluan yakni pengamatan fisik, tes larutan, analisis golongan anion, dan reaksi identifikasi anion. Cuplikan pertama masuk dalam golongan 1, secara sistematis
Pratikum Analisa Anion
Page 12
KIMIA ANALISIS DASAR
anion yang memungkinkan Cl-, Br-, I-, SCN-, dan secara spesifiknya dapat diketahui anionnya yakni Cl-, hal ini dibuktikan dengan reaksi identifikasi anion. Cuplikan ke dua termasuk golongan 4, secara sistematis anion yang memungkinkan PO42- dan CrO42-, secara spesifiknya yakni PO42- dibuktikan dengan reaksi identifikasi anion. Cuplikan ke tiga termasuk golongan 1, secara sistematis anion yang memungkinkan Cl-, Br-, I-, SCN-, dan secara spesifiknya dapat diketahui anionnya yakni Br- dibuktikan dengan reaksi identifikasi anion. Dan pada cuplikan ke empat termasuk golongan 4, secara sistematis anion yang memungkinkan CrO42- dan PO42-, dan secara spesifiknya dapat diketahui anionnya yakni CrO42- dibuktikan dengan reaksi identifikasi anion.
12. DAFTAR PUSTAKA Kimia Analisa Dasar, Team 2012. Penuntun Praktikum Kimia Analisa Dasar. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.
Pratikum Analisa Anion
Page 13
KIMIA ANALISIS DASAR
LAMPIRAN GAMBAR ALAT No. Nama
Kegunaaan
1.
Digunakan untuk mengambil bahan
Pipet Tetes
berbentuk larutan dalam jumlah yang kecil
2..
Tabung Reaksi
Terbuat dari gelas. Dapat dipanaskan. Digunakan untuk mereaksikan zat zat kimia
Pratikum Analisa Anion
Page 14
KIMIA ANALISIS DASAR
3.
terbuat dari bahan kaca tahan panas, Batang Pengaduk
berfungsi untuk mengaduk campuran kimia
4.
Gelas kimia
Alat
ini
bukan
alat
pengukur
(walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup besar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Untuk
menguapkan
solven/pelarut
atau untuk memekatkan.
5.
Kaca Arloji
terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter. Fungsi : 1. Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel 2. Tempat saat menimbang bahan kimia 3.
Tempat
untuk
mengeringkan
padatan dalam desikator
Pratikum Analisa Anion
Page 15
KIMIA ANALISIS DASAR
6.
Pipet Ukur
Adalah alat yang terbuat dari gelas. pipet ini memiliki skala. digunakan untuk mengambil larutan dengan larutan tertentu. gunakan bulp atau pipet pump untuk menyedot larutan.
7.
Botol Reagen
Untuk menyimpan bahan kimia cair
8.
Spatula
berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium. Fungsi : Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan Dipakai untuk mengaduk larutan.
Pratikum Analisa Anion
Page 16
KIMIA ANALISIS DASAR
9.
Rak tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuar dari kayu dan
memeliki
12
lubang
untuk
penyimpanan tabung reaksi. Rak ini berukuran 20 x 10 cm. Di sebagian sisi terdapat 6 batang kayu yang berfungsi
sebagai
tempat
tabung
reaksi ketika di keringkan. Agar tabung reaksi tidak tergelincir ketika di simpan di rak, maka pada alas rak terdapat
cekungan
sebanyak
12
cekungan, agar posisi tabung reaksi ketika
di
simpan
tidak
mudah
tergelincir. 10.
Bola karet
Terbuat dari bola karet kenyal dengan 3 knop. Bola karet tidak mudah lembek.
Fungsi : Untuk menghisap larutan yang akan diukur.
Pratikum Analisa Anion
Page 17
KIMIA ANALISIS DASAR
11.
Penjepit kayu
Penjepit kayu, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi panas.
12.
Masker
Untuk mengurangi reaksi langsung antara suatu zat yang digunakan dengan pernapasan.
13.
Sarung tangan
Mencegah terjadinya reaksi langsung antara zat dengan tangan.
Pratikum Analisa Anion
Page 18