Analisa Beban Kerja SDM Pola Ketenagaan 2021 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

POLA KETENAGAAN DAN ANALISA BEBAN KERJA SDM DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID 19



Jalan Raya Kemang No. 18, Tlp. 0251-7541900, Fax 0251-7534704 Bogor



1



DAFTAR ISI BAB I.......................................................................................................................................2 PENDAHULUAN...................................................................................................................2 1. Latar Belakang.....................................................................................................................2 BAB II.....................................................................................................................................2 KEBUTUHAN TENAGA SDM..............................................................................................2 1. KEBUTUHAN TENAGA....................................................................................................2 2. PERHITUNGAN TENAGA................................................................................................2 BAB III....................................................................................................................................2 PEMENUHAN SDM KEPERAWATAN ISOLASI................................................................2 1. Tenaga Keperawatan/ Kebidanan di NS 4...........................................................................2 2. Tenaga Kebidanan di Ruangan Bayi Sehat (RBS)...............................................................2 3.Tenaga Keperawatan di NS 5................................................................................................2 4. Tenaga Keperawatan di NS 6..............................................................................................2 5. Tenaga Keperawatan di Kamar Bedah.................................................................................2 6. Tenaga Keperawatan di Perina/NICU................................................................................2 7. Tenaga keperawatan di ICU PICU.......................................................................................2 8. Tenaga Keperawatan Hemodialisa.......................................................................................2 9. Tenaga keperawatan / Kebidanan di Poliklinik....................................................................2 11.Tenaga keperawatan di IGD................................................................................................2 A.



RINGKASAN TENAGA KEPERAWATAN DI UNIT LAYANAN..............................2



B.TENAGA SDM DI UNIT KERJA LAINNYA ( NON KEPERAWATAN )......................2 BAB IV....................................................................................................................................2 PENUTUP...............................................................................................................................2



2



BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan memerlukan pengelolaan sumber daya manusia yang kompeten, dan memadai baik secara kualitas maupun kuantitas. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit melibatkan seluruh tenaga yang terlibat dalam pemberian pelayanan baik kepada pasien yaitu tenaga medis, paramedis, tenaga penunjang medis, dan tenaga umum lainnya. Sehingga menuntut adanya standar ketenagaan yang mencerminkan mutu pelayanan Rumah Sakit. Dalam manajemen Rumah Sakit (RS), sumber daya manusia (SDM) memerlukan perhitungan dan perencanaan tenaga kerja, hal ini bertujuan sebagai dasar dalam menentukan jumlah tenaga dari tiap-tiap unit kerja



yang telah



dianalisa berdasarkan beban kerja untuk mendukung layanan RS. Adapun tenaga RS terdiri dari tenaga Kesehatan, tenaga penunjang dan tenaga non nakes. Tenaga kesehatan dan penunjang adalah tenaga yang memberikan pelayanan kesehatan , legalitasnya diatur dalam UU dan memiliki surat ijin praktik, sedangkan tenaga non kesehatan adalah tenaga yang dalam bekerja di RS dengan latar belakang pendidikan umum (non kesehatan) dan tidak memerlukan surat ijn praktik di dalam bekerja. Setiap tenaga kerja memiliki satuan waktu kerja, beban kerja yang dilaksankaan secara rutin dalam bertugas. Pandemi Covid 19 membuat RS harus bergerak dinamis untuk mengantisipasi dan menindaklanjuti pelayanan pasien Covid 19, termasuk antisipasi dalam lonjakan Covid 19 yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Dengan demikian ketersediaan SDM pun perlu untuk dipetakan dengan baik dan tepat agar pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan optimal.



3



BAB II KEBUTUHAN TENAGA SDM



1. KEBUTUHAN TENAGA Didalam melakukan penghitungan kebutuhan tenaga di Unit Umum, Penunjang Medis, Pelayanan Medis, Marketing dibutuhkan beberapa hal : 1. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM 2. Menetapkan waktu kerja tersedia 3. Menyusun standar beban kerja 4. Menyusun standar kelonggaran 5. Penghitungan kebutuhan SDM per Sub Unit kerja



2. PERHITUNGAN TENAGA Pehitungan tenaga SDM memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu sebagai berikut : a. Unit kerja dan kategori tenaga ( Tenaga kesehatan / non kesehatan) b. Waktu kerja tersedia c.



Beban kerja



Adapun perhitungan tenaga saat ini yaitu sebagai berikut : Tenaga keperawatan Ruang Isolasi Covid 19 dengan jumlah maksimal 32 TT Ruang perawatan Isolasi COVID 19 di RS Sentosa memiliki 32 TT. Pada Ruanagan isolasi, menggunakan Klasifikasi perawatan pasien Partial Care. Menurut Minetti Huchinson (1994) kebutuhan keperawatan langsung setiap pasien adalah empat jam perhari sedangkan untuk: * self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam * partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam * Total care dibutuhkan 1- 1½ x 4 jam : 4-6 jam



4



* Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam PERHITUNGAN SBB : a. Kapasitas 32 TT Jam perawatan dgn Partial care = 32 x 3 jam = 96 jam Jam perawtan edukasi = 32 x 0,25 jam = 8 jam Total = 104 jam b. Menghitung jam efektif Perawatan Jam perawtan



=



Jumlah pasien/TT



104



= 3,25 jam



32



c. Rumus gilles 1) BOR 100% JMl Jam Efektif perawat x Jml Pasien/TT x 356 hari (365 hari -128 hari) x 7 jam 3.25 x 26 x 365



=



(365 hari -128 hari) x 7 jam



33215



= 18.5 orang



1659



Loss day : 20 x 20% = 4 ==== 20+4 = 24 orang 2) BOR 50% JMl Jam Efektif perawat x Jml Pasien/TT x 356 hari (365 hari -128 hari) x 7 jam 3.25 x 13 x 365



=



(365 hari -128 hari) x 7 jam



16607.5



= 9.2 orang



1659



Loss day : 10 x 20% = 2 ==== 10+2 = ==== 12 orang 3) BOR 25% JMl Jam Efektif perawat x Jml Pasien/TT x 356 hari



5



(365 hari -128 hari) x 7 jam 3.25 x 6.5 x 365



=



(365 hari -128 hari) x 7 jam



8303.75



= 5 orang



1659



Loss day : 5 x 20% = 1 ==== 5 + 1 = ==== 6 orang d. Menurut PPNI 1) BOR 100% (A x 52 mgg) x 7 hari (TT x BOR) x 125 %



A = Jam efektif perawatan



41 mgg x 40 jam (3,25 x 52) x 7 x (26x100%) x 125%= 33124 x 125% 41 40



= 25 Orang



1640



2) BOR 50% (A x 52 mgg) x 7 hari (TT x BOR) x 125 %



A = Jam efektif perawatan



41 mgg x 40 jam (3,5 x 52) x 7 x (26x50%) x 125%= 16562 x 125% = 12.6 = 13 Orang 41 40



1640



3) BOR 25% (A x 52 mgg) x 7 hari (TT x BOR) x 125 %



A = Jam efektif perawatan



41 mgg x 40 jam (3,5 x 52) x 7 x (26x25%) x 125%= 8281 x 125% = 6.3 = 6 Orang 41 x40



1640



6



Kesimpulan : Dalam menghadapi Pandemi Covid 19 tenaga keperawatan di ruang Isolasi dengan jumlah maksimal 32 TT adalah sbb : Kebutuhan tenaga



BOR



BOR



BOR



Tenaga



Perawat R Isolasi Rumus PPNI Rumus Gilles



100%



50%



25%



Eksisting 10 orang



24 orang 25 orang



12 orang 13 orang



6 orang 6 orang



BAB III PEMENUHAN SDM KEPERAWATAN ISOLASI



Adapun untuk pemenuhan tenaga keperawatan untuk menangani pandemi Covid 19 dilakukan dengan langkah-langkah sbb : No



Kondisi BOR Isolasi



1



BOR 25%



Tenaga Optimal 6 orang



2



BOR 50%



12 orang



3



BOR 100%



24 orang



7



Tindak lanjut pemenuhan tenaga Menggunakan tenaga eksisting Menggunakan tenaga eksisting dengan perbantuan tenaga / Penugasan dari unit lain dengan koordinasi oleh kepala keperawatan Membuka rekrutmen perawat untuk jangka waktu tertentu dengan memperhatikan lonjakan pasien.



BAB IV PEMENUHAN SDM DI UNIT KERJA KEPERAWATAN /KEBIDANAN



1. Tenaga Keperawatan/ Kebidanan di NS 4 Per Des 2020- Mei 2021 tenaga NS4 eksisting = 13 Orang, Terdiri dari: 10 Bidan dan 3 Perawat # Langkah Ke-1 menetapkan waktu kerja tersedia. 1. : I Minggu 6 ( Hari Kerja ) x 50 ( Minggu ) : 300 Hari 2. : 1 tahun 6 x 52 Minggu 3.



:Cuti tahunan 12 hari



4.



: Hari libur 19 Hari



5. : Sakit / ijin 12 Hari 6. : 8 Jam kerja / hari ( Allowence 25 % x 8 = 2 ) 8-2 = 6 Jam kerja / hari #Langkah ke-2 menentukan kebutuhan tenaga keperawatan dengan rumus Swansburg R = Jumlah rata-rata pasien perhari X Jumlah perawatan pasien perhari Jam kerja / hari a. Jumlah tempat tidur : 32 b. Rata-rata pasien per hari : 20 c. Jumlah jam perawatan pasien perhari : 5 d. Jam kerja perhari : 7 e. Jumlah Shift dalam seminggu : 20x7 =140 shift R = Jumlah perawat yang dibutuhkan 20 x 5 = 14,2 atau 14 orang / 24 jam 7 R = Jumlah shift dalam seminggu : 14x 7 = 98 Bila jumlah perawat setiap hari dengan 6 hari kerja/ minggu dan 7 jam/ hari.maka jumlah perawat yang dibutuhkan = 98 : 6



8



= 16 orang Kesimpulan : Jumlah SDM di unit NS 4 saat ini sebanyak 13 orang , dengan jumlah pasien rata-rata /hari 20 pasien sesuai perhitungan yang menggunakan rumus swansbrug dan dilihat dari



total pelayanan



pasien sesuai katagori perawatanya maka SDM saat ini



kekurangan 3 tambahan tenaga SDM untuk diperbantukan dipelayanan kesehetan NS 4.



2. Tenaga Kebidanan di Ruangan Bayi Sehat (RBS) Des 2020 – Mei 2021 jumlah tenaga RBS = 4 Orang, Terdiri dari: 4 orang Bidan #Langkah Ke-1 menetapkan waktu kerja tersedia. 1. : I Minggu 6 ( HariKerja ) x 50 ( Minggu ) : 300 Hari 2.



: 1 tahun 6 x 52 Minggu



3.



:Cuti tahunan 12 hari



4.



:Hari libur 19 Hari



5.



:Sakit / ijin 12 Hari



6. : 8 Jam kerja / hari ( Allowence 25 % x 8 = 2 ) 8-2 = 6 Jam kerja / hari #Langkah kedua menentukan kebutuhan tenaga ke.kep dengan rumus Swansburg R = Jumlah rata-rata pasien perhari X Jumlah perawatan pasien perhari Jam kerja / hari f. Jumlah tempat tidur :18 g. Rata-rata pasien perhari : 10 h. Jumlah jam perawatan pasien perhari : 3 i. Jam kerja perhari : 7 j. Jumlah Shift dalam seminggu = 10x 7 =70 shift R = Jumlah perawat yang dibutuhkan 10 x 3 = 4,2 atau 4 orang / 24 jam 7 9



R = Jumlah shift dalam seminggu : 4 x 7 =28 Bila jumlah perawat setiap hari dengan 6 hari kerja/ minggu dan 7 jam/ hari.maka jumlah perawat yang dibutuhkan = 28 : 4 = 7 orang Kesimpulan :Jumlah SDM di unit RBS saat ini sebanyak 4 orang , dengan jumlah pasien rata-rata / hari



10 pasien sesuai perhitungan yang menggunakan rumus



swansbrug dan dilihat dari total pelayanan pasien sesuai katagori perawatanya maka SDM saat ini kekurangan 3 tambahan tenaga SDM untuk diperbantukan dipelayanan kesehetan RBS.



3.Tenaga Keperawatan di NS 5 Des 2020 – Mei 2021 jumlah tenaga di NS 5 = 10 orang Terdiri dari 4 Bidan dan 6 Perawat (1 Perawat sedang di perbantukan ke Poli Cemara). Kebutuhan dihitung berdasarkan rumus perhitungan ketenagaan, dengan memperhitungkan jam kerja, jumlah tempat tidur dan beban kerja per unit No Shif Minimal Partial Total Jumlah 1  pagi  0,17x6 = 1,02  0,27x7= 1,89  0,36x2= 0,72  3,62(4)orang 2  sore  0,14x6 = 0,84  0,15x7= 1,05  0,3x2= 0,60  2,49(2)orang 3  malam  0,07x6 = 0,42  0,1x7= 0,70  0,2x2= 0,40  1,52(2)orang Jumlah perawat/bidan secara keseluruhan perawat per hari adalah 9 orang belum termasuk yang lepas dan libur , Jadi total keseluruhan SDM yang di butuhkan adalah 10 orang 1) Metode sistem akuitas a) Kelas utama b) Kelas 2 c) Kelas 3



: 6 jam/hari : 5 jam/hari : 4 jam/hari



Untuk 3x pergantian shift : a) Pagi : 35% b) Sore : 35% c) Malam : 30% Keterangan :



10



a)



Kelas utama



: 3 Pasien x 6 jam/hari : 18 jam



b) Kelas 2



: 3 Pasien x 5 jam/hari : 15 jam



c)



: 9 Pasien x 4 jam/hari : 36 jam



Kelas 3



Jumlah Jam a)



: 69 Jam



Pagi/sore : 69 jam x 35% di bagi 7 jam



b) Malam



= 3,45 (3 orang )



: 69 jam x 30% di bagi 10 jam = 2 ( 2 orang )



Jadi jumlah perawat dinas 1 hari = 3+3+2 = 8 orang 2) Metode Swansburg a)



Total jam perawat /hari : 15 pasien x 4 jam/pasien/hari = 60 jam Jumlah perawat yang di butuhkan = 60/7 = 8,57(9 orang)



b) Total jam kerja/minggu = 40 Jam Jumlah shif perminggu = 9 x 7 (1minggu) = 63 Shif/minggu Jumlah SDM yang di butuhkan perhari = 63/6 = 10,50 (11) Orang (jumlah staf sama bekerja setiap hari dengan 6 hari kerja perminggu dan 7 jam persif 2.



Dari 3 metode Perhitungan Jumlah Tenaga Keperawatan di NS 5 di butuhkan sekitar 10 orang tenaga perawat / bidan per unitnya dengan formasi sbb ; dinas pagi 3orang, dinas sore 3 orang,dinas malam 2 orang lepas 1 orang,libur 1 orang. Tenaga SDM di NS 5 saat ini sudah terpenuhi



11



4. Tenaga Keperawatan di NS 6 Des 2020 – Mei 2021 Jumlah Tenaga NS 6 = 9 orang Ruang rawat inap NS 6 terdiri dari 18 bed Terdiri dari kelas utama = 4 bed, kelas 2 terdapat 4 bed dan kelas 3 terdapat 10 bed . Jumlah kunjungan pasien rata-rata adalah 15 pasien dengan rincian sebagai berikut: a. Ketergantungan minimal



: 6 pasien



b. Ketergantungan partial



: 7 pasien



c. Ketergantungan total



: 2 pasien



Metode Douglas Douglas (1984,dalam Swansburg&Swansburg,1999)menetapkan jumlah perawat yang di butuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi pasien,di mana masing-masing kategori mempunyai nilai standar per shif nya,yaitu sebagai berikut: jml pasien 1 2 3 dst



pagi 0,17 0,34 0,51  



minimal sore malam 0,14 0,07 0,28 0,14 0,42 0,21    



klasifikasi pasien Partial pagi sore malam 0,27 0,15 0,1 0,54 0,3 0,2 0,81 0,45 0,3      



total pagi sore malam 0,36 0,3 0,2 0,72 0,6 0,4 1,08 0,9 0,6      



Analisa : No Shif Minimal Partial Total Jumlah 1  pagi  0,17x6 = 1,02  0,27x7= 1,89  0,36x2= 0,72  3,62(4)orang 2  sore  0,14x6 = 0,84  0,15x7= 1,05  0,3x2= 0,60  2,49(2)orang 3  malam  0,07x6 = 0,42  0,1x7= 0,70  0,2x2= 0,40  1,52(2)orang Jumlah perawat/bidan secara keseluruhan perawat per hari adalah 8 orang 3) Metode sistem akuitas 



Kelas utama



: 6jam/hari







Kelas 2



: 5jam/hari







Kelas 3



: 4jam/hari 12



Untuk 3x pergantian shif : 



Pagi



: 35%







Sore



: 35%







Malam : 30%



Keterangan : 



Kelas utama



: 3 Pasien x 6 jam/hari : 18 jam







Kelas 2



: 3 Pasien x 5 jam/hari : 15 jam







Kelas 3



: 9 Pasien x 4 jam/hari : 36 jam



Jumlah Jam



: 69 Jam







Pagi/sore : 69 jam x 35% di bagi 7 jam







Malam



= 3,45 (3 orang )



: 69 jam x 30% di bagi 10 jam = 2 ( 2 orang )



Jadi jumlah perawat dinas 1 hari = 3+3+2 = 8 orang 4) Metode Swansburg Total jam perawat /hari : 15 pasien x 4 jam/pasien/hari = 60 jam Jumlah perawat yang di butuhkan = 60/7 = 8,57(9 orang) Total jam kerja/minggu = 40 Jam Jumlah shif perminggu = 9 x 7 (1minggu) = 63 Shif/minggu Jumlah SDM yang di butuhkan perhari = 63/6 = 10,50 Orang 2.



Dari 3 metode Perhitungan Jumlah Tenaga Keperawatan di NS 6 di butuhkan sekitar 10 orang tenaga perawat / bidan per unitnya dengan formasi dinas pagi 3 orang, dinas sore 3 orang, dinas malam 2 orang lepas 1 orang, libur 1 orang sedangkan untuk SDM yang di miliki saat ini di ruang perawatan NS 6 sebesar 9 Orang. Kekurangan 1 Orang.



13



5. Tenaga Keperawatan di Kamar Bedah Jumlah tenaga Des 2020 – Mei 2021 = 6 orang perawat, 2 orang bidan dan 3 orang on loop. Dasar perhitungan tenaga dikamar operasi adalah : 



Jumlah dan jenis operasi dan Jumlah kamar operasi







Tugas perawat dikamar operasi : Asisten operator dan instrument. Tingkat ketergantungan pasien dikamar operasi :



1.



Operasi besar



: 5 jam/ operasi



2.



Operasi sedang : 2 jam/ operasi



3.



Operasi kecil



: 1 jam/ operasi



Rumus untuk tenaga perawat kamar operasi : Keb. Tenaga = (∑ tingkat ketergantungan pasien x ∑ operasi/hari) x ∑ perawat dlm tim Jam kerja efektif/ shift Jumlah operasi di RS Sentosa setiap bulannya sejak Januari 2019 ± 190 – 230 operasi, per hari jumlah operasi minimal 8 operasi dengan perincian 1 operasi besar, 5 operasi sedang, dan 2 operasi kecil. Keb. Tenaga = ( 5 jam x 1 ) + ( 2 jam x 5 ) + ( 1 jam x 2 ) x 2 7 jam = ( 5 + 10 + 2 ) x 2 =34 7



7



= 4,85 org + 1 (perawat cadangan inti/ asisten) = 5 orang/ shift Dimana saat ini setiap hari yang berdinas sekitar 2-3 orang perawat setiap shift. Rumus untuk tenaga perawat di ruang RR : Keb. Tenaga = ∑ Operasi/hari x 2 jam Jam kerja efektif/ shift Tingkat ketergantungan pasien/ observasi diruang RR : ± 2 jam. Per hari jumlah operasi minimal 8 operasi. Keb. Tenaga = ( 8 x 2 jam ) 7 jam 14



= 16 7 = 2, 28 org dibulatkan 2 org / shift Dimana saat ini setiap hari yang berdinas adalah perawat kamar operasi yang merangkap menjadi perawat ruang RR. Rumus untuk tenaga on loop : Keb. Tenaga = (∑ tingkat ketergantungan pasien x ∑ operasi/hari) x ∑ on loop dlm tim



Jam kerja efektif/ shift Jumlah operasi di RS Sentosa setiap bulannya ± 190-230 operasi, per hari jumlah operasi minimal 8 operasi dengan perincian 1 operasi besar, 5 operasi sedang, dan 2 operasi kecil. Keb. Tenaga = ( 5 jam x 1 ) + ( 2 jam x 5 ) + ( 1 jam x 2 ) x 1 7 jam = ( 5 + 10 + 2 ) x 1 = 17 7



7



= 2, 42 org pembulatan 2 orang/ shift Dimana setiap hari yang berdinas hanya 3 orang on loop untuk dinas pagi dengan jam kerja mulai jam 07.00 – 14.00 wib ( 7 jam kerja ) melebihi sesuai jumlah jam kerja yaitu 7 jam dan yang 1 orang untuk dinas malam mulai jam 19.00 – 07.00 wib (12 jam kerja) melebihi sesuai jumlah jam kerja yaitu 10 jam kerja dan salah satu libur, tetapi jika salah satu ada yang cuti maka jumlah jam kerja meningkat ditambah harus merangkap untuk bagian CSSD.



6. Tenaga Keperawatan di Perina/NICU Maret 2020 1 perawat (Karu) dipindah tugaskan menjadi Kepala Divisi keperawatan sehingga tenaga diruang perina/NICU berkurang satu perawat menjadi 12 orang. April 2020 1 orang perawat resign dan 1 orang perawat diperbantukan ke Poli cemara, sehingga jumlah tenaga perawat di ruang Perina/NICU menjadi 10 orang. Juni 2020 tenaga perawat dari Poli Cemara



15



dikembalikan keruangan dan jumlah tenaga menjadi 11 orang sampai dengan bulan Agustus 2020. Bulan September 2020 dilakukan Roling tenaga perawat sehingga total personil tersisa 10 orang sampai dengan bulan Desember 2020. Bulan Desember 2020 tenaga perawat ruang Perina/NICU resign 1 orang, sehingga sisa tenaga untuk saat ini di ruang Perina/NICU adalah 9 orang. Perawatan langsung adalah perawatan yang diberikan oleh perawat yang ada hubungan secara khusus dengan kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual. Berdasarkan



tingkat



ketergantungan



pasien



pada



perawat



maka



dapat



diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu: self care, partial care, total care dan intensive care. Menurut Minetti Huchinson (1994) kebutuhan keperawatan langsung setiap pasien adalah empat jam perhari sedangkan untuk: a. self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam b. partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam c. Total care dibutuhkan 1- 1½ x 4 jam : 4-6 jam d. Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam PERHITUNGAN a. Perinatologi Level II Kapasitas 8 TT 1) Jam perawatan dgn total care = 8 x 6 jam = 48 jam Jam perawtan edukasi = 8 x 0,25 jam = 2 jam Total = 50 jam 2) Menghitung jam efektif Perawatan Jam perawatan



=



50



Jumlah pasien/TT



= 6,25 jam



8



3) BOR Perinatologi tahun 2020 (21%) 4) Perhitungan Tenaga Menurut PPNI (A x 52 mgg) x 7 hari (TT x BOR) x 125 %



A = Jam efektif perawatan



41 mgg x 40 jam (6,25 x 52) x 7 x (8 x 80%) x 125% = 325 x 7 x 6,32 x 125% = 11,4 = 11 orang



16



41 x40



1640



14378 = 8,7 (9) 1640 9 x 125 % = 11,25 (11 orang) b. Perinatologi Level III (NICU) Kapasitas 3 TT 1) Jam perawatan dgn intensive care = 3 x 8 jam = 24 jam Jam perawtan edukasi = 3 x 0,25 jam = 0,75 jam Total = 24,75 jam 2) Menghitung jam efektif Perawatan Jam perawtan



=



24,75 = 8,25 jam



Jumlah pasien/TT



3



3) BOR ruang NICU tahun 2020 (79%) 4) Perhitungan Tenaga Menurut PPNI (A x 52 mgg) x 7 hari (TT x BOR) x 125 %



A = Jam efektif perawatan



41 mgg x 40 jam (8,25 x 52) x 7 x (3 x 21%) x 125% = 429 x 7 x 0,63 x 125% 41 x40



1640



1892 = 1,15 1640 1,15 x 125 % = 1,43 (2 orang) Jadi untuk jumlah keseluruhan tenaga ruang Perina/NICU RS Sentosa adalah 13 orang. Kekurangan tenaga sebanyak 4 orang .



7. Tenaga keperawatan di ICU PICU Tahun 2020, jumlah tenaga perawat di Ruang PICU/ICU mulai dari bulan Januari – Februari adalah sebanyak 9 orang. Pada bulan April 2020 1 orang perawat rotasi dan 1 orang perawat diperbantukan ke Poli cemara, sehingga jumlah tenaga perawat di ruang PICU/ICU 7 orang. Pada bulan Juni 2020 tenaga perawat dari Poli Cemara dikembalikan keruangan dan jumlah tenaga menjadi 8 orang sampai



17



dengan bulan Agustus 2020. Pada bulan September 2020 dilakukan Roling tenaga perawat sehingga total personil tersisa 9 orang. Perawatan langsung  adalah perawatan yang diberikan oleh perawat yang ada hubungan secara khusus dengan kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual. Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien padfa perawat maka dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu: self care, partial care, total care dan intensive care. Menurut Minetti Huchinson (1994) kebutuhan keperawatan langsung setiap pasien adalah empat jam perhari sedangkan untuk: * self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam * partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam * Total care dibutuhkan 1- 1½ x 4 jam : 4-6 jam * Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam PERHITUNGANYA #Kapasitas 6 TT Jam perawatan dgn intensive care = 6 x 8 jam = 48 jam Jam perawtan edukasi = 6 x 0,25 jam = 1,25 jam Total = 49.5 jam #Menghitung jam efektif Perawatan Jam perawtan



=



Jumlah pasien/TT



49.5



= 8,25 jam



6



a.Rumus gilles JMl Jam Efektif perawat x Jml Pasien/TT x 356 hari (365 hari -128 hari) x 7 jam 8,25 x 5 x 365 (365 hari -128 hari) x 7 jam



=



15056 1659



18



= 9 orang



9



x 20% = 1.8 ==== 9+1.8 = 10.8 ==== 11 orang



b.Menurut PPNI BOR PICU/ICU 60% TAHUN 2020 (A x 52 mgg) x 7 hari (TT x BOR) x 125 %



A = Jam efektif perawatan



41 mgg x 40 jam (8,25 x 52) x 7 x (6x60%) x 125%= 10810.8 x 125% = 8.2 === orang 41 x40



1640



Loss Day : 78 x 8.2 = 2 === 8.2+2 = 10.2 Orang 286 Kesimpulannya teanga saat Ini di butuhkan 10 orang, yang tersedia 9 masih kekurangan tenaga 1 orang.



8. Tenaga Keperawatan Hemodialisa Perawatan langsung  adalah perawatan yang diberikan oleh perawat yang ada hubungan secara khusus dengan kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual. Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien padfa perawat maka dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu: self care, partial care, total care dan intensive care. Menurut Minetti Huchinson (1994) kebutuhan keperawatan langsung setiap pasien adalah empat jam perhari sedangkan untuk: * self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam * partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam * Total care dibutuhkan 1- 1½ x 4 jam : 4-6 jam * Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam PERHITUNGANYA 



Kapasitas 8TT Jam perawatan dgn intensive care = 7 x 8 jam = 56 jam Jam perawtan edukasi = 7 x 0,25 jam = 1.75 jam Total = 57.75 jam



19







Menghitung jam efektif Perawatan Jam perawtan



=



Jumlah pasien/TT



57.75 = 8,25 jam 7



#Rumus gilles JMl Jam Efektif perawat x Jml Pasien/TT x 356 hari (365 hari -128 hari) x 7 jam 8,25 x 6 x 365 (365



ri -128 hari) x 7 jam



=



12775



= 10.8 orang



1659



#Menurut PPNI BOR HD 80% TAHUN 2020 (A x 52 mgg) x 7 hari (TT x BOR) x 125 %



A = Jam efektif perawatan



41 mgg x 40 jam (8,25 x 52) x 7 x (7X80%) x 125%= 15925 x 125% = 12.5 orang 41 x40



1640



Kesimpulan : Saat ini tenaga keperawatan HD berjumlah 5 orang , unit HD memerlukan tambahan tenaga sebanyak minimal 6 orang



9. Tenaga keperawatan / Kebidanan di Poliklinik Tahun 2020 jumlah tenaga di ruangan Unit Poliklinik / Rawat Jalan terdiri dari 29 dokter spesialis, 14 Tenaga medis yang terdiri dari 12 Bidan dan 2 Perawat. kebutuhan tenaga di instalasi Poliklinik/ Rawat Jalan di tahun 2020 ini di susun dengan mengacu kepada rumus perhitungan dan standar yang di tetapkan oleh PPNI & DEPKES menggunakan Metode Need.



20



1. CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN ATAU KEBIDANAN DI UNIT RAWAT JALAN ATAU POLIKLINIK MENURUT PPNI RUMUS : Rata – rata jumlah pasien per hari x jumlah waktu rata – rata perhari = Jumlah nakes/hari Jam kerja x 60 menit JAWAB : 96 pasien/hari x 70 menit



= 6720 = 16 jumlah nakes/hari



7 jam x 60 menit



420



Penambahan koreksi 15% 15 x jumlah nakes/hari 100 Koreksi 15% = 15 x 15 = 2.25 = 3 org [Cuti,ijin,sakit] 100 Total kebutuhan menjadi 19 tenaga paramedis / hari Kesimpulan : Tenaga poliklinik saat ini adalah 14 orang, memerlukan tambahan tenaga sebanyak 5 orang tenaga perawat. 10. Tenaga kebidanan kamar bersalin Berdasarkan hasil perhitungan selama 1 Tahun terakhir didapatkan rata-rata jumlah pasien yang dilakukan di kamar bersalin sejumlah 9 pasien/hari Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan 6- 7 jam/ pasien, Waktu kuret 4 jam/pasien Dan bayi baru lahir 2-3 jam/pasien sehingga rata-rata waktu pasien 5 jam/pasien MENURUT GILLIES Jumlah pasien X waktu yang diperlukan



21



Jam efektif kerja Hasil Lost day : jumlah hari minggu dalam 1 tahun + hari besar + cuti Jumlah hari efektif dalam 1 tahun = 52 + 16 + 12



x 9



= 2,72 = 3 orang



297 Jumlah pasien X waktu yang diperlukan = 9 x 5 = 7 orng + 3 ( loss day ) = 10 org Jam efektif kerja



7



Kebutuhan tenaga dihitung berdasarkan beban kerja perawat Contoh cara perhitungan dalam satu ruangan: Jenis/kategori Pasien bersalin



Rata-rata



Rata-rata jam



Jml jam



pasien/hari 9



pwt/pasien/hari 3,5



perawat/hari 28



MENURUT DEPKES Waktu yang diperlukan x jumlah pasien x hari dalam 1 tahun = 5x9x365 = 7,9 = 8 orang ( jumlah hari – hari libur keseluruhan) x jam efekif kerja 297 x 7 = 8 + 3 ( lost day) = 11 orang Sehingga bidan pelaksana yang diperlukan di ruang kamar bersalin sejumlah 11 orang dan 1 orang kepala ruangan



11.Tenaga keperawatan di IGD Jumlah tenaga di IGD RS Sentosa Bogor saat ini adalah 14 orang, (10 perawat , 4 bidan) dasar perhitungan tenaga di IGD menurut PERMENKES adalah : 1. Rata rata jumlah pasien perhari 2. Jumlah jam perawatan perhari 3. Jumlah efektif perawat perhari Rata rata jumlah pasien perhari pada tahun 2020 = 31 pasien/hari



22



Jumlah jam perawatan = 4 jam ( tetapi bisa sampai 6 jam bahkan lebih) Jumlah efektif perawat perhari= 7 jam 31 x 4 = 18 orang perawat 7 Kesimpulannya total perawat dan bidan di UGD saat ini ada 14 dan ketenagaan di butuhkan 18 masih kurang 4 orang.



No 1 2 3 4



A. RINGKASAN TENAGA KEPERAWATAN DI UNIT LAYANAN Unit Kerja Pend. Tenaga Perhitungan Pemenuhan Minimal Eksisting Beban kerja IGD D3 Kep 14 18 4 S1 NERS POLI D3 Kep 14 19 5 D3 Keb VK D3 Keb 11 11 Cukup D3 Kep



5



NS 4 RBS NS 5



D3 Kep



13 4 10



16 7 10



3 3 Cukup



6



NS 6



D3 Kep



9



10



1



7



OK



D3 Kep



6



15



4



8



PERINA/ NICU



D3 Kep



9



13



7



9



ICU/PICU



D3 Kep



9



10



1



10



HEMODIALISA D3 Kep



5



11



6



B.TENAGA SDM DI UNIT KERJA LAINNYA ( NON KEPERAWATAN ) No Unit Kerja Pend. Tenaga Perhitungan Keterangan Minimal Eksisting Beban kerja 1 SDM S1 Cukup Kepala ruangan 1 3 Pelaksana 2



23



2



4



Diklat Karu IT Karu Pelaksana IPSRS & K3



5



Karu Pelaksana Sekretariat



3



6 7 8 9



Karu Pelaskana Sekuriti Karu Pelaksana Admission Karu Pelaksana Kasir Karu Pelaksana Humas Pemasaran



10



JKN



11



Kasi Pelaksana Rekam Medis



12



13 14



Karu Pelaksana Laboratorium Karu Pelaksana Radiologi Karu Pelaksana Farmasi Apoteker TTK



D4- S1



1



1



1 1



2



D3-S1



Cukup Cukup



S1 SMK



6



Cukup



2



Cukup



16



Kurang 1



16



Kurang 1



7



Cukup



2



Cukup



5



Cukup



9



Kurang 1



10



Kurang 1



6



Cukup



21



Cukup



1 5 D3-S1 SMK 1 1 SMK 1 14 D3-S1 1 14 D3 D3-S1



1 7 2



S1 D3 1 4 D3 SMK 1 7 D3 1 8 D3 1 5 S1 –D3 5 16



24



15 16



Laundry Karu Pelaksana Dapur Gizi



SMK



17



Ahli Gizi Pelaksana Supir



SMK



1 8 3



18



Cleaning service



SMK



23



5



Cukup



10



Kurang



3



Cukup



23



Cukup



1 4 S1 SMK



BAB V PENUTUP



Demikian pola ketenagaan nakes dan non nakes RS Sentosa dalam menghadapi pandemi Covid 19



Dibuat Oleh



Diketahui Oleh



Suci Resti Fauziah



drg Margaretha Kurnia,MKM



Kasi SDM



Direktur



25



Waktu kerja tersedia = [ A – (B+C+D+E) x F



Keterangan : -



A = Hari kerja, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Sentosa dalam 1 minggu 6 hari kerja, maka dalam 1 (satu) tahun adalah 6 hari X 52 minggu adalah 312 hari



-



B = Cuti tahunan, sesuai ketentuan, setiap SDM memiliki hak cuti 12 hari kerja setiap tahun



-



C = Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit



untuk



mempertahankan



dan



meningkatkan



kompetensi



/



profesionalisme setiap kategori SDM memiliki hak untuk mengikuti pelatihan / kursus / seminar / lokakarya minimal 2 hari kerja untuk Staff, sedangkan untuk pelaksana minimal 1 hari kerja dalam setahun. -



D = Hari libur nasional, sesuai dengan ketentuan hari libur nasional yang dikeluarkan oleh pemerintah tahun 2021 adalah 17 hari kerja.



-



E = Ketidakhadiran kerja, sesuai data rata – rata ketidakhadiran kerja (kurun waktu 1 tahun) karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa pemberitahuan



-



F = Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah sakit Sentosa adalah dalam 1 hari adalah 7 jam (6 hari kerja / minggu) 42 Menyusun Standar Beban Kerja Tujuan penyusunan standar beban kerja agar diperoleh kuantitas kegiatan pokok yang dapat dikerjakan selama 1 tahun oleh masing – masing kategori SDM di tiap – tiap unit kerja yang sesuai dengan waktu kerja tersedia yang dimiliki. Adapun rumus perhitungan untuk memperoleh standar beban kerja masing – masing kategori SDM adalah sebagai berikut :



26 Standar Beban Kerja =



Waktu Kerja Tersedia



Rata – rata waktu yang dibutuhkan oleh tiap kategori SDM untuk menyelesaikan tiap



Keterangan : -



Rata – rata waktu kegiatan pokok dapat ditetapkan berdasarkan data sekunder atau referensi hasil penelitian pada tahap awal penetapan rata – rata waktu kegiatan pokok dapat diperoleh dengan melaksanakan pengamatan dan pencatatan waktu yang dibutuhkan masing – masing kategori SDM untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok sesuai dengan standar pelayanan dan SPO yang berlaku di Rumah Sakit.



-



Sebelum melaksanakan pengamatan dan pencatatan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan pokok terlebih dahulu pilih 1 – 2 orang dari masing – masing kategori SDM yang memiliki disiplin dan etos kerja yang baik serta ketaatan dalam melaksanakan standar pelayanan dan SPO.



-



Selanjutnya hasil pengamatan rata – rata waktu kegiatan pokok yang telah diperoleh dibahas guna mendapatkan tanggapan dan kesepakatan dari masing – masing kategori SDM 43 Menyusun Standar Kelonggaran Penyusunan standar kelonggaran bertujuan agar diperolehnya jumlah kebutuhan waktu untuk menyelesaikan faktor kelonggaran yang dimiliki oleh masing – masing kategori SDM. Faktor kelonggaran merupakan kegiatan yang menunjang kegiatan pokok dan kegiatan yang kurang terkait dengan kompetensi dan kewenangan yang dimiliki masing – masing kategori SDM.



27



Adapun rumus penghitungan standar kelonggaran oleh masing – masing kategori SDM adalah :



Jumlah rata – rata waktu per faktor kelonggaran Standar Kelonggaran



= Waktu kerja tersedia



Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun standar kelonggaran masing – masing kategori SDM adalah : a. Uraian tugas dan tanggung jawab b. Catatan kegiatan – kegiatan yang kurang sesuai atau kurang terkait dengan kegiatan pokok c. Faktor kelonggaran masing – masing kategori SDM pada tiap – tiap unit pelayanan d. Frekuensi tiap faktor kelonggaran dalam satuan hari / minggu / bulan e. Waktu rata – rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap faktor kelonggaran f. Waktu kerja tersedia yang telah ditetapkan 44 Penghitungan kebutuhan SDM per unit kerja Tujuannya adalah diperolehnya jumlah masing – masing kategori SDM yang dibutuhkan untuk mengerjakan seluruh beban kegiatan pada tiap unit kerja di Rumah Sakit Elizabeth selama kurun waktu 1 tahun. Data dan informasi yang dibutuhkan untuk penghitungan kebutuhan SDM masing – masing kategori SDM per unit kerja, utamanya adalah sebagai berikut : a. Waktu kerja tersedia b. Standar beban kerja masing – masing kategori SDM c. Standar kelonggaran masing – masing kategori SDM



28



d. Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu 1 (satu) tahun Perhitungan kebutuhan SDM pada setiap unit kerja dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan data kegiatan yang telah dilaksanakan di tiap unit kerja Rumah Sakit Elizabeth selama kurun waktu 1 tahun. Kuantitas kegiatan



dapat diperoleh dari laporan kegiatan Rumah



Sakit, laporan tahunan, atau buku registrasi. Apabila data kegiatan di Rumah Sakit Elizabeth belum tersedia data 1 tahun, kuantitas kegiatan pokok dapat diperoleh dengan metode ekstrapolasi, dimana data kegiatan yang belum diperoleh didapat berdasarkan angka rata – rata kegiatan pokok yang tersedia.



Kuantitas kegiatan pokok Kebutuhan SDM =



+ Standar kelonggaran Standar beban kerja



29



BAB III PERHITUNGAN TENAGA UNIT KERJA DAN KATEGORI SDM RUMAH SAKIT SENTOSA UNIT KERJA



KOMPETENSI /



TENAGA



T. IDEAL



T. IDEAL



T.IDEAL



PENDIDIKAN



EKSISTING



BOR 80%



BOR 50%



LONJAKAN COVID 19



1. Admission



Non. Nakes



2. SDM



Min SMA Non Nakes Min S1 Psi



3. IGD



/Hukum/Umum Min D3 Kep



4. RM



Min D3 RM



5. Radiologi 6. Lab 7. Farmasi 8. JKN 9. Laundry 10. CSSD 11. IT



30



12. SDM 13. Diklat 14. Poli 15. Humas 16. Pemasaran 17. ICU 18. Perina 19. NS 4 20. NS 5 21. NS 6 22. HD 23. Dapur 24. IPSRS 25. Security 26. OK 27. VK 28. On Loop



31



BAB IV PENUTUP Pendayagunaan



Tugas/Izin



belajar



merupakan



upaya



pembinaan,



penyempurnaan dan pengendalian manajemen agar Sumber Daya Manusia (SDM) dapat berjalan dengan terencana, sistematis, bertahap, komprehensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh karyawan dalam rangka menuju tata rumahsakit yang lebih baik. Maka dengan ini dibuat Panduan Tugas/Izin Belajar berdasarkan prosedur yang tetap dan terarah. Bogor, 03 Maret 2020 DIREKTUR



32



drg. Margaretha Kurnia, MKM



33