Analisa Losses Pada Draft Akhir [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM LOSSES



ANALISA OIL LOSSES DRAFT AKHIR PADA SELURUH PKS DI PTPN II RONALDI R SIHALOHO 1702033 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN AGROBISNIS PERKEBUNAN MEDAN 2019



KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan laporan ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan dari para Asisten Laboratorium,untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Asisten Laboratorium yang membantu dalam pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaa laporan ini. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Medan,08 Januari 2020. Penulis Ronaldi R Sihaloho



DAFTAR ISI Daftar Isi..................................................................................................................i Kata Pengantar......................................................................................................ii BAB I Pendahuluan...............................................................................................1 1.1 Latar Belakang............................................................................1 1.2 Urgensi Praktikum.......................................................................2 1.3 Tujuan Praktikum........................................................................2 1.4 Manfaat Praktikum......................................................................2 1.4.1 Bagi Praktikan..............................................................................2 1.4.2 Bagi Perusahaan...........................................................................3 BAB II Tinjauan Pustaka.....................................................................................4 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5



Pengertian Losses.........................................................................4 Titik Losses di PKS.....................................................................5 Pembagian Losses........................................................................5 Losses Draft Akhir.......................................................................5 Metode Analisa........................................................................6,7



BAB III Metode Praktikum..................................................................................8 3.1 3.2



Tempat dan Waktu Praktikumn..................................................8 Rancangan Praktikum.................................................................8 3.2.1 Variabel Praktikan.......................................................................8 3.2.2 Sampel Praktikan........................................................................8 3.3 Alat dan Bahan...........................................................................8 3.3.1 Alat.............................................................................................8 3.3.2 Bahan..........................................................................................9 3.4 Prosedur Praktikum.....................................................................9 BAB IV Hasil dan Pembahasan..........................................................................10 4.1 Hasil..............................................................................................10,11 4.2 Pembahasan.......................................................................................12 BAB V Kesimpulan dan Saran...........................................................................13 5.1 Kesimpulan........................................................................................13 5.2 Saran..................................................................................................13 Daftar Pustaka......................................................................................................14



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak sawit adalah minyak nabati yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis guineensis, dan sedikit dari spesies Elaeis oleifera dan Attalea maripa. Minyak sawit secara alami berwarna merah karena kandungan alfa dan beta-karotenoid yang tinggi. Minyak sawit berbeda dengan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil) yang dihasilkan dari inti buah yang sama. Minyak kelapa sawit juga berbeda dengan minyak kelapa yang dihasilkan dari inti buah kelapa (Cocos nucifera). Perbedaan ada pada warna (minyak inti sawit tidak memiliki karotenoid sehingga tidak berwarna merah), dan kadar lemak jenuhnya. Minyak sawit mengandung 41% lemak jenuh, minyak inti sawit 81%, dan minyak kelapa 86%. Minyak sawit termasuk minyak yang memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi. Minyak sawit berwujud setengah padat pada temperatur ruangan dan memiliki



beberapa



jenis lemak



jenuh asam



laurat (0.1%), asam



miristat (1%), asam stearat (5%), dan asam palmitat (44%). Minyak sawit juga memiliki lemak tak jenuh dalam bentuk asam oleat (39%), asam linoleat (10%), dan asam alfa linoleat (0.3%). Seperti semua minyak nabati, minyak sawit tidak mengandung kolesterol meski konsumsi lemak jenuh diketahui



menyebabkan



peningkatan



kolesterol lipoprotein



densitas



rendah dan lipoprotein densitas tinggi akibat metabolisme asam lemak dalam tubuh. Minyak sawit juga GMO free, karena tidak ada kelapa sawit termodifikasi genetik (GMO) yang dibudidayakan untuk menghasilkan minyak sawit.



1.2 Urgensi Praktikum Penelitian mengenai pengendalian kehilangan produksi pada drap akhir sangat penting bagi mahasiswa jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan kampus STIPAP. Karena jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan hanya fokus pada dua komoditi yaitu sawit dan karet. Jadi, dengan mempelajari mengenai pengendalian losses ini, saya sebagai mahasiswa tekologi pengolahan hasil perkebunan sangat beruntung dikarenakan pada saat dunia kerja nanti saya sudah tidak kaku dengan apa yang ad di lapangan. Dan pada saat dunia kerja nanti saya sudah ahli dan dapat memberikan inovasi kepada pabrik kelapa sawit yang memperkerjakan saya.



1.3 Tujuan Praktikum  Praktikan dapat menentukan cara pengambilan sampel drap akhir  Praktikan dapat menentukan kehilangan minyak pada sampel drap akhir



1.4 Manfaat Praktikum 1.4.1 Bagi Praktikan Dari melakukan praktikum drap akhir ini. Kami sebagai mahasiswa dengan jurusan teknologi pengolahan hasil perkebunan khususnya bidang kelapa sawit. Kami sangat bersyukur dengan diadakannya kegiatan praktikum mengenai drap akhir ini. Dengan diadakannya kegiatan praktikum ini kami sebagai mahasiswa jurusan teknologi pengolahan hasil perkebunan sedikit lebih maju dari kampus lain. Dan juga praktikum ini menambah pengalaman kami, agar saat di dunia kerja kami tidak bersusah payah untuk belajar dari awal mengenai losses kelapa sawit pada drap akhir. Dan mampu memberikan inovasi kepada pabrik untuk meminmalisir losses yang terdapat di pabrik klapa sawit.



1.4.2 Bagi Perusahaan



 Kita sebagai praktikan dapat memberi tahukan kepada pihak laboratorium di pks tersebut berapa oil losses yang terjadi pada darp akhir.  Kita sebagai praktikan dapat membantu menganalisa oil losses pada drap akhir.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Losses Losses adalah kehilangan jumlah minyak yang seharusnya diperoleh dari hasil suatu proses namun minyak tersebut tidak dapat diperoleh atau hilang.. Oil Losses merupakan salah satu masalah yang menyebabkan CPO menjadi kurang baik, yaitu terjadinya kehilangan minyak karena proses yang begitu panjang dan menyebabkan disetiap proses berjalan ada oil losses yang terjadi. Dan juga Kehilangan minyak selama proses pengolahan TBS untuk menghasilkan CPO tidak dapat dihindari setiap pengolahan kelapa sawit. Hal ini disebabkan oleh alat yang tidak bekerja pada kondisi optimum karena kesalahan dalam pengoperasian unit-unit produksi. Peralatan Laboratorium Pabrik Kelapa Sawit sangat dibutuhkan untuk analisa losses di pabrik kelapa sawit. Mesin Pengolahan kelapa sawit hingga menjadi minyak yang siap dimanfaatkan tidaklah semudah yang kita pikirkan. Ada proses panjang yang harus dilalui sebuah pabrik atau perkebunan untuk mengubah kelapa sawit menjadi minyak. Biasanya selama proses pengolah dilakukan, risiko oil losses tidak dapat dihindari. Meski tidak dapat dihindari, namun oil losses dengan nilai yang besar akan membuat pabrik rugi. Karena itu laboratorium pabrik kelapa sawit harus melakukan analisis nilai oil losses yang tepat sehingga dapat mencegah kerugian lebih besar.



2.2 Titik losses di pabrik kelapa sawit Tempat pengambilan sampel untuk menghitung nilai losses di pabrik kelapa sawit ada di beberapa stasiun atau mesin, yaitu : 



Kondensat rebusan, minyak berada pada kondensat uap







Tanda kosong rebusan







Katekopen







Ampas press







Drat buangan







Sludge separator







Depericarper







LTDS







Destoner



2.3 Pembagian losses 



Losses wajar vs losses tidak wajar







Losses jinak vs losses liar







Losses ditolerir vs losses tidak ditolerir







Losses dapat diukur vs losses tidak dapat diukur.



2.4 Losses Draft Akhir



Minyak sawit yang telah diperoleh dari hasil pengepresan masih bercampur dengan kotoran yang terdiri atas lumpur, serat, serta air yang nantinya berpengaruh terhadap mutu Crude Palm Oil (CPO) yang dihasilkan. Agar 9 diperoleh mutu yang sesuai standart yang telah ditentukan maka di pabrik pengolahan kelapa sawit dilakukan lagi pemurnian minyak yaitu pada stasiun klarifikasi. Setelah melaui beberapa tahapan pada stasiun klarifikasi minyak yang telah murni terjadi pemisahan antara minyak dan kotoran atau yang lebih sering kita kenal dengan sebutan Draft akhir. Salah satu titik losses yang menjadi perhatian yaitu terdapat pada draft akhir. Draft akhir merupakan tempat penampungan sementara drained sludge dan menjadi titik terakhir dalam proses laju drained sludge sebelum masuk ke instalasi pengolahan air limbah. Standart losses minyak yang terikut pada aliran drained sludge pada draft akhir sebesar0,4 %. Kandungan minyak yang masih terdapat pada draft akhir menjadikan dasar pemikiran untuk memberikan suatu penanganan khusus pada kolam ini.



2.5 Metode Analisa Losses Draft Akhir Dalam melakukan analisa losses pada draft akhir menggunakan metode ekstraksi. Ekstaraksi yang digunakan dengan metode sokletasi.Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi.Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien. Isolasi semacam itu disebut sokletasi. Adapun prinsip sokletasi ini adalahPenyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari. Metode sokletasi



menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.Metoda sokletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi dan perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astir ( distilasi uap ), tidak dapat digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yang akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk pemisahan ini adalah sokletasiSokletasi digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan, sehingga uap yang timbul setelah dingin secara kontunyu akan membasahi sampel, secara teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut. Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada labu distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut tersebut dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut yang diinginkan.



BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Tempat dan Waktu Praktikum  Tempat Kegiatan praktikum dilaksanakan di laboratorium mutu TPHP, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan Medan.Berlokasi di Jalan William Iskandar,Komplek LPP Agro Nusantara-Medan. 



Waktu Praktikum dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2019 serta dilangsungkan selama kurang lebih 7 jam hingga hasil akhir didapat.



3.2 Rancangan praktikum 3.2.1 Variabel Praktikum  



Variabel bebas : Oil Losses di pabrik kelapa sawit Variabel terikat:Draft Akhir 3.2.2 Sampel Praktikum



Sampel draft akhir yang di analisa berasal dari seluruh PKS di PTPN II(PKS SAWIT SEBRANG,PKS SAWIT HULU,PKS KWALA SAWIT,PKS PAGAR MERBAU).



3.3 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat



      



Cawan Porselin Neraca Analitik Oven Desikator Kertas Thimble Stopwatch Soklet



3.3.2 Bahan  



Sampel Drap Akhir n – Heksan



3.4 Prosedure Praktikum 



Ditimbang sampel 20 gr kedalam cawan porselin yang telah diketahui beratnya







Kemudian sampel dimasukkan kedalam oven pada suhu 105 – 110 0C selama 1-2 jam







Dinginkan sampel pada desikator selama 30 menit kemudian ditimbang sampai berat konstan







Masukkan sampel ke kertas thimble dan tutup dengan kapas minyak







Timbang berat labu alas untuk mengetahui berat kosongnya







Masukkan 200 ml n-Heksan kedalam labu alas







Masukksan kertas thimble kedalam alat soklet dan ekstraksi selama 5-6 jam







Labu alas dilepas dari soklet dan dipanaskan didalam oven selama 1 jam untuk menghilangkan pelarut yang masih tertinggal pada minyak







Timbanglah sampel sampai berat konstan







Buatlah laporan praktikum



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Sampel



Berat Sampel



Berat Cawan Kosong



Berat cawan+sampel setelah oven



Berat bottom flask+residu



53,131gr



Berat bottom flask kosong 89,900gr



Pks sawit sebrang Pks sawit hulu Pks kwala sawit Pks pagar merbau



20,098gr 52,684gr



20,054gr 86,401gr



87,378gr



136,416gr



136,877gr



20,304gr



86,48gr



86,77gr



137,380gr



137,550gr



20,062gr 50,198gr



51,513gr



136,395gr



136,587gr



90,125gr



Perhitungan 



PKS Sawit Sebrang



% Oil Losses=(berat bottom flask + residu)-(berat bottom flask kosong) x 100% Berat sampel basah 90,125 – 89,900 x 100% 20,098



1,119 %







PKS Sawit Hulu



% Oil Losses=(berat bottom flask + residu)-(berat bottom flask kosong) x 100% Berat sampel basah = 136,877 – 136,416 x 100% 20,054 = 



2,29 %



PKS Kwala Sawit



% Oil Losses=(berat bottom flask + residu)-(berat bottom flask kosong) x 100% Berat sampel basah = 137,550 – 137,380 x 100% 20,304 =







0,83%



PKS Pagar Merbau



% Oil Losses=(berat bottom flask + residu)-(berat bottom flask kosong) x 100% Berat sampel basah



=



136,587 – 136,395 x 100% 20,062



= 0,95 %



4.2 Pembahasan Dari analisa oil losses drap akhir oil losses pks sawit sebrang yaitu 1,119 % ,pks sawit hulu 2,29% , pks kwala sawit 0,83% ,dan pks pagar merbau 0,95%. Sedangkan norma losses pada drap akhir ialah 0,4%.oleh karena itu dari ke empat sampel tersebut tidak ada yang memenuhi standart.losses tertinggi terjadi pada sampel pks sawit hulu sekitar 2,29% , sedangkan losses terendah pada pks kwala sawit sekitar 0,83%. Penyebab terjadinya losses ialah:    



Man (skill,attitude,performa) Machine (kehandalan alat,modifikasi) Method (rangkaian proses,cara kerja) Manajemen (POAC)



Dalam operasional pabrik kelapa sawit losses terbagi dalam 2 bagian:  



Secara wajar Secara tidak wajar



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Losses kehilangan yang tidak dapat dikembalikan lagi. 2. Dari analisa oil losses drap akhir oil losses pks sawit sebrang yaitu 1,119 % ,pks sawit hulu 2,29% , pks kwala sawit 0,83% ,dan pks pagar merbau 0,95%. 3. Dari ke empat sampel tersebut tidak ada yang memenuhi norma losses di draft akhir yaitu 0,4%. 4. Oil losses tertinggi terdapat pada sampel pks sawit hulu 5. Oil losses terendah terdapat pada sampel pks kwala sawit



5.2 Saran 1. Asisten praktikum perlu diperbanyak 2. Alat alat yang rusak harap segera diperbaiki 3. Diharapkan perkelompok harus lebih sedikit lagi jumlah praktikan nya agar lebih efektif.



DAFTAR PUSTAKA



Naibaho,ponten,2000.teknologi pengolahan kelapa sawit Sari,2013.penetapan kadar losses minyak pada crude palm oil.universitas sumatera utara.