Analisa Masalah PTM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NO 1.



PRIORITAS MASALAH Deteksi



dini



PENYEBAB MASALAH



ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH



1. Kurangnya kesadaran



1. Menggerakkan bidan desa dan kader 1. Melakukan screening deteksi dini



kanker payudara



masyarakat tentang



untuk



dan



kanker



pentingnya melakukan



mensosialisasikan posbindu PTM dengan



pada



screening pemeriksaan



sasaran perempuan usia produktif 30-50 2. Menyusun



perempuan usia



kesehatan (reproduksi)



tahun atau perempuan yang memiliki



30-50 tahun atau



2. Ketakutan masyarakat



serviks



lebih



pro



aktif



dalam



PEMECAHAN MASALAH TERPILIH



riwayat seksual aktif



pemeriksaan



sosialisasi



riwayat seksual



iva/papsmear



kegiatan PKK, catin, posyandu balita,



reproduksi,



kunjungan rumah (PISPK)



iva/papsmear



target



program



dengan



kesehatan reproduksi saat



masih



3. Kurangnya informasi



rendah



tentang kesehatan



3. Sosialisasi pemeriksaan iva/papsmear



reproduksi



4. Memberikan



13,6%



dari 80%



kesehatan



3. Mengikuti kegiatan antar program



memiliki



dengan capaian



materi



reproduksi



untuk melakukan



sangat



antar



kegiatan posbindu PTM



perempuan yang



aktif



2. Kerjasama



kanker payudara dan serviks saat



informasi



jadwal



pemeriksaan papsmear, iva di puskesmas



(catin, posyandu balita, catin) untuk sosialisasi



4. Koordinasi



materi



kesehatan pemeriksaan



dengan



progammer



(.............) untuk jadwal pemeriksaan iva/papsmear



=



17% 2



Pelayanan



1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang Kesehatan pentingnya melakukan Usia Produktif screening pemeriksaan masih sangat kesehatan rendah dengan 2. Kurangnya minat



1. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan ttg Posbindu PTM di masyarakat dan pemangku kepentingan. 2. Melakukan kerja sama lintas program dan bidan desa. 3. Melakukan pendampingan pengukuran



1. Menyusun jadwal sosialisasi kepada masyarakat



dan



pemangku



kepentingan 2. Memberikan binaan dan evaluasi kepada bidan desa dan kader dalam



KET



capaian 23,2% dari



target



100%



3.



Deteksi



Dini



Faktor Risiko PTM usia ≥ 15 tahun



masih



masyarakat mengikuti posbindu, 3. Kecenderungan masyarakat mengikuti posbindu hanya untuk pemeriksaan lab sederhana 4. Tidak semua masyarakat yang mengikuti posbindu ptm dilakukan cek GDA, AU, COLES 5. Anggaran pemakaian stik terbatas 6. Kader posbindu kurang aktif 7. Petugas : Kurangnya kerja sama antar program untuk menjangkau sasaran, kurang mempromosikan kegiatan sekrening kesehatan untuk warga, terbatasnya tenaga untuk entry data 1.kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit tidak menular (dm,ht) 2. kurangnya pengetahuan



dan pemeriksaan di Posbindu PTM 4. Melakukan pembinaan kader tentang pelaksanaan posbindu ptm dan enrty penulisan pelaporan pelaksanaanaan 5. Pengajuan anggaran untuk pembelian stik gda, au, choles untuk menarik minat masyarakat



melakukan kegiatan posbindu PTM 3. Merancang



pengajuan



anggaran



untuk pembelian stik gda, au, choles 4. Melakukan pemeriksaan pada anak usia



sekolah



menjangkau



SMA



sasaran



untuk



(koordinasi



dengan PJ UKS)



1. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan ttg bahaya dan faktor risiko penyakit tidak menular pada masyarakat dan pemangku kepentingan. 2. Melakukan kerja sama lintas program



1. Menyusun jadwal sosialisasi kepada masyarakat



dan



pemangku



kepentingan 2. Koordinasi dengan pj lansia untuk



sangat rendah masyarakat tentang faktor dengan capaian risiko penyakit tidak menular (dm,ht) 19,5% dari 3.Kurangnya kepedulian target 80% = masyarakat terhadap kesehatan sehingga mereka 24,375% baru memeriksakan kesehatan bila sdh ada gejala sakit 4. Petugas : Kurangnya kerja sama antar program/jaringan dan jejaring untuk menjaring sasaran, terbatasnya tenaga untuk entry data



(Lansia) dan bidan desa.



data fr ptm



4



Sekolah



yang 1. Kurangnya waktu jadwal kunjungan ke sekolah ada di wilayah 2. Lambatnya feedback dari Puskesmas atau sekolah



1. Koordinasi dg PJ perawatan, progammer 1. Koordinasi dg PJ perawatan dan



Puskesmas



2. Memberikan



melaksanakan KTR



masih yaitu



23,5%



dari 65%



progammer



BIAS) untuk kegiatan survey KTR



(pelaksanaan BIAN, BIAS) untuk



undangan



tertulis



untuk



sekolah mengenai deklarasi KTR



rendah, target



UKS, dan bidan desa (pelaksanaan BIAN,



UKS,



bidan



desa



kegiatan survey KTR 2. Memberikan undangan tertulis untuk



3. Memberikan contoh pedoman SK KTR



sekolah mengenai deklarasi KTR 3. Memberikan contoh pedoman SK KTR



=



36,15%



5



Puskesmas dan



.



jejaringnya /faskes



-



diwilayahnya melayani Upaya Berhenti



-



Merokok (UBM)



-



Kurangnya koordinasi FKTP di wilayah kerja puskesmas brondong Belum adanya integrasi antara pelayanan ubm di sekolah dengan puskesmas atau Fasyankes di wilayah kerja puskesmas Tidak tersedianya alat pengukur karbonmonoksida Kurangnya pelatihan



1. pembuatan



surat



tertulis



kepada 1. pembuatan



surat



tertulis



kepada



fasyankes untuk pembuatan sk ubm dan



fasyankes untuk pembuatan sk ubm



ktr



dan ktr



2. Koordinasi lintas program (UKP) 3. Pengajuan



pembinaan



petugas



2. Koordinasi pertemuan dengan pj dalam



pelayanan UBM 4. Koordinasi



dengan



FKTP (poskesdes dan pustu) 3. Pengajuan pembinaan petugas dalam



sekolah



untuk



pembinaan anak perokok 5. Pengajuan pengadaan alat pengukur kadar



pelayanan UBM 4. Koordinasi dengan sekolah untuk pembinaan anak perokok



tercapai 42,9% dari target 50% = 85,8%



-



petugas dalam pelayanan poli UBM Kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok keterbatasan waktu petugas



monoksida



BAB III