Analisa Penerapan TQM Pada PT Mustika Ratu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Analisa Penerapan TQM pada PT Mustika Ratu Pihak manajemen PT Mustika Ratu telah menerapkan prinsip TQM, yang pada dasarnya adalah untuk meningkatkan mutu produk agar para konsumen merasa puas dengan produk yang mereka beli. Berpatokan pada hal inilah, PT Mustika Ratu selalu berusaha untuk meningkatkan mutu produk, melakukan inovasi-inovasi, melakukan penelitian-penelitian tentang keinginan konsumen dan hal-hal lain yang turut mendukung terciptanya kepuasan pelanggan. PT Mustika Ratu menerapkan tiga prinsip dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan, yaitu: 1. Fokus utama ada pelanggan (customer focus) Konsumen merupakan pihak yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu produk yang dijual di pasar bebas. Dengan banyaknya produsen-produsen yang bergerak di bidang kosmetik dan jamu tradisional, maka konsumen memiliki banyak sekali pilihan dan sudah tentu pilihan konsumen jatuh kepada produk yang bermutu tinggi, harganya bersaing, kemasannya menarik, dan faktor-faktor pendukung lainnya. Dengan dasar itulah PT Mustika Ratu melakuan penelitian-penelitian terhadap keinginan konsumen dengan cara melalui kuesioner-kuesioner, konsultasi melalui beauty advisor (mempromosikan dan menjual produk), serta menilai keluhan-keluhan pelanggan yang masuk. Untuk meningkatkan pelayanan kepada para konsumen, maka perusahaan melaksanakan pelatihan khusus bagi para beauty advisor maupun beauty consultant yang diselengarakan setiap bulannya, yang berupa: - Kemampuan berkomunikasi dengan konsumen. - Cara menata rias dan perawatan wajah serta tubuh. - Bersikap ramah dan sopan dalam berpakaian dan melaysni pelanggan. Dalam pertemuan tersebut, mereka melaporkan hasil kerja mereka selama satu bulan, selain itu juga diberikan tambahan pengetahuan yang bermanfaat, serta dibahas mengenai kesulitan-kesulitan yang mereke temui dalam menghadapi para konsumen dan diberikan solusinya. Jadi PT Mustika Ratu telah melakanakan program-progam yang mndukung tercapainya kepuasan konsumen dengan tepat dan terus menerus. 2. Proses perbaikan dan peningkatan produksi (process improvement). Prinsip TQM yang berkaitan dengan proses produksi berorientasi pada pencegahan agar proses dapat berlangsung tanpa hambatan dapat menghasilkan produk sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka PT Mustika Ratu selalu melakukan perubahanperubahan maupun modifikasi-modifikasi yanga dianggap dapat mendukung peningkatan mutu produk. Manajemen PT Mustika Ratu menetapkan beberapoa syarat untuk mendukung hal tersebut diatas, yaitu: 1. Dokumentasikan hasil kegiatan 2. Meningkatkan pelatihan dan pendidikan kepada setiap karyawan. 3. Menetapkan suatu ukuran kinerja bagi perusahaan yang berfungsi untuk memonitor kinerja proses dan setiap karyawan harus mengerti hal ini dengan baik.



Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses tesebut, ada enam langkah yang diterapkan oleh PT Mustika Ratu, yaitu: 1. Mendefinisikan masalah Contoh: tingginya tingkat produk cacat dalam produksi. 2. Mendefinisikan dan mendokumentasikan proses. Untuk menentukan penyeab masalah tersebut, departemen produksi PT Mustika Ratu mengklasifikasikan beberapa faktor penyebabnya, yang dapat diketahui dari pertemuan antara plant manager dengan kepala departemen, yang saling memberikan informasi tentang maslah yang terjadi. Setelah dicari solusinya maka proses produksi dapat berjalan kembali. 3. Mengukur hasil kerja. Hasil outut perusahaan di evaluasi kembali apakah jumlah produk cacat sudah menurun atau belum. Kalau belum, maka proses awal diulang kembali. 4. Memahai latar belakang dari penyimpangan yang ada. Penyebab masalah yang timbul kemudian dipelajari aga masalah tersebut tidak terjadi lagi di kemudian hari. 5. Membuat ide-ide baru. Akan lebih baik lagi, dengan berawal dari permasalahan tersebut, dapat ditemukan inovasi baru yang dapat menurunkan tingginya tingkat produk cacat. 6. Menerapkan dan membuat pemecahan terhadap masalah yang timbul. Pemecahan masalah harus cepat ditemukan dan segera diterapkan dengan tujuan agar masalah tidak berlarut-larut dan dapat mengganggu kinerja perusahaan. 3. Keterlibatan seluruh karyawan dalam usaha untuk meningkatkan mutu produk (total involvement). Dalam menerapkan prinsip ini, pihak manajemen perusaaan menerapkan suatu komitmen bersama agar seluruh kayawan ikut merasa terlibat dalam kegiatann perusahaan. Para karyawan PT Mustika Ratu diberika kebebasan untuk mnerima suatu tantangan untuk mengerjakan sesuatu dengan baik, memecahkan masalah yang dihadapi, mengajukan usul serta memberikan saran-saran yang berguna bagi perusahaan. Dengan demikian, para karyawan mempunyai rasa percaya diri dan saling memiliki. Hal ini dapat dilihat pada departemen produksi dalam mengatasi masalah ketidaksesuaian mutu produk dengan melaksanakan Gugus Kendal Mutu (GKM). Analisa Keberhasilan Penerapan TQM PT Mustika Ratu Keberhasilan PT Mustika Ratu dalam penerapan TQM yang tidak terlepas dari ISO 9002 dapat dilihat sebagai berikut: 1. PT Mustika Ratu mengalami peningkatan terutama di dalam hal mutu produk, hal ini dapat dilihat pada meningkatnya tingkat kenaikan produksi dan menurunnya persentase produk cacat yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5. Produksi dan produksi cacat PT Mustika Ratu



Jenis Produk



1995 (sebelum TQM) Produksi (unit) Cacat



2007 (sesudah TQM) Produksi (unit) Cacat



Perawatan wajah Tata rias dasar Tata Rias dekoratif Perawatan tubuh Perawatan rambut Jamu Minuman segar



12,220,500 9,341,800 2,139,700 6,316,900 2,452,000 388,762,000 200,000 421,432,900



0,10 0.30 0.30 0.05 0.04 0.04 0.02



14,551,800 11,117,800 3,170,700 8,099,500 3,266,300 524,828,500 285,300 565,319,900



0,02 0,05 0,06 0,008 0,01 0,06 0,008



Untuk menghitung tingkat kenaikan total produksi setelah penerapan TQM dapat dilakukan dengan cara membagi peningkatan produksi (unit) dengan total produksi pada tahun 1995 (sebelum penerapan TQM) dan dikalikan dengan 100%. Hasilnya dapat dilhat dalam tabel berikut: Tabel 6. Peningkatan produksi setelah penerapan TQM



Jenis Produk Perawatan wajah Tata rias dasar Tata Rias dekoratif Perawatan tubuh Perawatan rambut Jamu Minuman segar



1995 (sebelum TQM) Produksi (unit) 12,220,500 9,341,800 2,139,700 6,316,900 2,452,000 388,762,000 200,000 421,432,900



2007 (sesudah TQM) Produksi (unit) 14,551,800 11,117,800 3,170,700 8,099,500 3,266,300 524,828,500 285,300 565,319,900



Peningkatan produksi (unit) (%) 2,331,300 19.08 1,776,000 19.01 1,031,000 48.18 1,782,600 28.22 814,300 33.21 136,066,500 35.00 85,300 42.65



Dari tabel diatas dapat dilihat bahwan tingkat kenaikan produksi PT Mustika Ratu mningkat dengan tajam mulai 19,01% sampai dengan 48,18% bahkan pada produk tata rias dekoratif, produksinya naik sebesar 48,18% dibandingkan dengan sebelum penerapan TQM. Keberhasilan ini merupakan suatu hal yang sangat baik. Sedangkan untuk menghitung tingkat penurunan produk cacat dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Penurunan produk cacat setelah penarapan TQM



Jenis Produk Perawatan wajah Tata rias dasar Tata Rias dekoratif Perawatan tubuh Perawatan rambut



1995 (sebelum TQM) Produksi (unit) 1,222,050 2,802,540 641,910 315,845 98,080



2007 (sesudah TQM) Produksi (unit) 291,036 555,890 190,242 64,796 32,663



Penurunan produk cacat (unit) (%) 931,014 76.18 2,246,650 80.16 451,668 70.36 251,049 79.48 65,417 66.70



Jamu Minuman segar



15,550,480 4,000 20,634,905



3,148,971 2,282 4,285,880



12,401,509 1,718



79.75 42.94



Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa ada penurunan tingkat kecacatan produk yang tajam antara sebelum penerapan TQM dengan sesudah penerapan TQM. Kenaikan yang berkisar antara 42,94% sampai dengan 80,16%, sangat mengembirakan. Penurunan tingkat kecacatan produk disebabkan adanya penerapan elemen-elemen ISO 9002 dengan baik, peningkatan sumber daya manusia khususnya pada tenaga ahli dalam bidang kosmetik dan jamu tradisonal. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya jumlah produk yang baik, sehingga volume penjualan akan meningkat dan laba perusahaan juga ikut meningkat. 2. Melalui penerapan TQM, maka mutu prodk yang dihasilkan akan selalu terjaga pada suatu standar tertentu. Hal ini dapat dilihat pada pengawasan mutu yang baik dalam pengendalian mutu yang dilaksanakan secara berkala. Dengan adanya dokumentasi di setiap kegiatan perusahaan, maka dapat dilakukan pengawasan, dan jika terjadi kesalahan akan dengan cepat diatasi agar tidak menganggu proses produksi. 3. Pihak manajemen PT Mustika Ratu melihat bahwa dengan penerapan TQM ini, biaya produksi dapat ditekan. Hal ini terbukti dengan berkurangnya produk cacat, sehingga biaya pengerjaan ulang semakin berkurang. 4. Secara tidak langsung, amnfaat penerapan TQM ini adalah meningkatnya motivasi karyawan PT Mustika Ratu. Hal ini disebabkan karena para karyawan dilibatkan secara langsung dalam pengambilan keputusan untuk kemajuan perusahaan. Dengan terciptanya suasana kerja yang baik, maka kinerja peusahaan akan berjalan dengan baik pula. Selain itu juga, factor keberhasilan dari mustika ratu dilihat dari startegi yang diterapkannya adalah sebagai berikut: 1)



Strategi Promosi Strategi yang dapat dilakukan pihak manajemen PT. Mustika Ratu untuk memperbaiki strategi promosinya selama ini yang menggunakan endorser puteri Indonesia, diantaranya yaitu :



a)



Menjadikan Puteri Indonesia sebagai bintang iklan produk Mustika Ratu.



b)



Meningkatkan kegiatan promosi diluar ajang pemilihan Puteri Indonesia.



c)



PT. Mustika Ratu harus menginformasikan kepada masyarakat bahwa Puteri Indonesia adalah duta PT. Mustika Ratu.



d) Memanfaatkan secara maksimal citra yang positif dari Puteri Indonesia. e)



Perseroan juga menjalankan program promosi secara efektif dan terarah dengan lebih menekankan pada promosi the bottom line seperti demo kecantikan di counter-counter , consumer promotion melalui kunjungan ke sekolah-sekolah, dan lain sebagainya.



2)



Strategi Penjualan Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan penjualan ke depan, perusahaan senantiasa memperbaiki sistem pendistribusian barang agar penyebarannya dapat merata ke seluruh pelosok daerah baik melalui



cabang-cabang perseroan yang dibantu dengan depo-deponya maupun dari distributor-distributor yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia. Perseroan juga terus meningkatkan penetrasi pasar di mancanegara yang mengalami pertumbuhan penjualan cukup besar pada tahun 2005. 3)



Strategi Pelayanan Di pertengahan tahun 2005, perseroan membentuk consumer service center untuk mengaplikasikan konsep-konsep pemenuhan harapan pelanggan terhadap produk-produk perseroan. Dengan adanya consumer service center ini, perseroan diharapkan dapat berinteraksi dengan konsumen akhir , pelanggan maupun mitra usaha dan pada akhirnya dapat menciptakan hubungan yang harmonis diantara mereka.



4)



Strategi Pemasaran Perseroan terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam pasar domestik dan mancanegara dengan memproduksi dan memasarkan produk untuk segala jenis usia, jender maupun tingkat sosial masyarakat. Sebagai pelopor kecantikan, Perseroan senatiasa mengikuti trend tat arias yang menjadi dambaan seluruh wanita Indonesia dengan meluncurkan Trend Warna 2006 “Swarna Puspa Swarga” untuk seri Mustika Ratu dan “Uniquely You” untuk seri Mustika Puteri sebagai trend setter dalam tat arias remaja.



5)



Strategi SDM Perseroan secara aktif terus mengembangkan seluruh aspek yang berhubungan dengan sumber daya manusia. Perseroan melakukan inisiatif dengan mengadakan training yang bertujuan untuk meningkatakan motivasi dan kemampuan kerja karyawan. Selama tahun 2005 Perseroan telah mnegadakan training “The Power of Motivation and Personality”. Training yang dihadiri oleh 77 karyawan yang terdiri dari level Supervisor, Superintendent dan manajer tersebut bertujuan untuk memperbaiki karakter karyawan sehingga dapat berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja. Di samping itu, Perseroan juga mengadakan training “Kiat jitu mengoptimalkan Performa Karyawan dengan prinsip Empati”. Training yang khusus ditujukan bagi para manajer ini menginformasikan tentang kiat-kiat untuk meningkatkan performa karyawan dengan prinsip empati.



6)



Strategi Pasar Luar Negeri Dalam rangka memenuhi permintaan pasar luar negeri atas produk-produk perseroan. Pada tahun 2005 Perseroan telah membuka pasar ekspor baru untuk Negara China dan Pakistan. Sedangkan rencana pengembangan pasar ekspor ke depan meliputi beberapa Negara seperti Nigeria, Philipina, dan Thailand. Saat ini perseroan tengah giat melakukan strategi pemasaran khususnya di Negara Malaysia dengan meningkatkan penetrasi pasar di modern market dan menempatkan sales representative pada tiap-tiap distributor.



7)



Strategi Distribusi Dalam rangka mempercepat proses distribusi dan informasi kepada distributor dan retailer perseroan mengadakan kerjasama dengan PT. Indosat Tbk. Melalui kerjasama ini para retailer dan distributor dapat menikmati layanan menu M-Mustika Ratu melalui kartu Matrix. Menu tersebut memungkinkan para



retailer dan distributor melakukan pemesanan barang, mendapatkan berita terkini mengenai perseroan serta menyampaikan saran dan masukan dengan praktis melalui telepon seluler. 8) Strategi Produksi Dalam melakukan proses produksi perseroan telah menerapkan CPKB (Cara Produksi Kosmetika yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik) agar hasil produksinya bisa diterima pasar lokal maupun mancanegara. Perseroan berupaya selalu melakukan inovasi produk baik dengan diversifikasi produk, diversifikasi pasar, penggantian kemasan, ukuran dan label sejalan dengan kebutuhan pasar, gaya hidup dan trend. Pada tahun 2005 telah diluncurkan produk trend warna untuk Eye Shadow dan Lipstick seri Mustika Ratu dan Mustika Puteri.Selain itu, perseroan melakukan penggantian kemasan Body Care Mustika Ratu dan meluncurkan produk Body Milk seri Mustika Puteri, Roll On seri Bask dan Masker 7,5 gram seri Mustika Ratu guna mendukung pengembangan produk. Perseroan juga menambah investasi mesin label dan melakukan modernisasi proses jamu untuk pembuatan Tapel, Parem, Pilis serta system pengeringannya. Untuk meghadapi dinamika pasar yang penuh tantangan, perseroan mengambil langkah-langkah strategis yang tepat agar mampu memenuhi ataupun menyesuaikan diri dengan perubahan dan keinginan pasar, seperti membuat produk dengan biaya yang lebih rendah dan kemasan yang lebih ekonomis tanpa mengurangi manfaat dan kualitas, sehingga harganya menjadi lebih kompettitif. Dengan melakukan analisis SWOT perusahaan dapat dengan segera memberikan respon terhadap kebutuhan konsumen dan mempertahankan pangsa pasarnya dari pesaing. Dengan menggunakan metode SWOT pula, penelitian tersebut pada dasarnya memang untuk mengetahui penentuan strategi pemasaran yang relevan bagi PT. Mustika Ratu serta mengetahui persaingan usaha kosmetika dan perawatan tubuh lainnya. Hasil dari analisis strategi faktor internal dan eksternal diketahui bahwa posisi Mustika Ratu berada dalam posisi pertumbuhan, posisi dimana strategi tersebut merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri atau upaya diversifikasi, dengan tetap mengantisipasi tantangan dan ancaman pesaing yaitu semua perusahaan kosmetika dan perawatan tubuh baik pesaing besar, pesaing lama dan pendatang baru, serta tetap mengontrol kekuatan dan kelemahan internal serta terus melihat dan memanfaatkan peluang yang setiap saat muncul. 



Budaya Perusahaan



1. Mengutamakan peningkatan kepuasan pelanggan 2. Bekerja dengan budaya kekeluargaan dan keakraban 3. Menghargai integritas dan profesionalisme yang tinggi 4. Menunjang kerjasama dan gotong royong dalam mencapai tujuan bersama