Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN



Initial Klien



:



An. W



Diagnosa Medis



:



Susp. AML DD ALL + Down Syndrome Baby



No. RM



:



1-37-22-XX



1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Pemberian terapi Nebulisasi (Ventolin) 2. Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi jalan napas (mukus dalam jumlah berlebih) ditandai dengan ibu pasien mengatakan “anak saya batuk berdahak”. Anak tampak pucat, tampak batuk berdahak, auskultasi paru (ronchi (+)), dan TTV : Temp : 37o C, Pulse : 96 x/menit, Resp : 26 x/menit. 3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional : Nebulisasi merupakan tindakan keperawatan dengan prinsip bersih karena bukanlah tidakan invasif. Prinsip-prinsip pelaksanaan nebulisasi, seperti menyiapkan alatalat dan bahan (mesin nebulizer, masker, dan obat), anak diposisikan fowler/duduk. Suara nafas, denyut nadi, status respirasi, dan saturasi oksigen diukur sebelum dan sesudah tindakan. Perawat langsung menyiapkan alat-alat untuk nebulisasi seperti alat nebulizer, masker oksigen disambungkan dengan selang pada mesin nebuliser, obat yang dimasukkan (Ventolin) .Sakelar dalam mesin nebulizer dihubungkan dengan sumber listrik. An. W diposisikan fowler, obat Ventolin kemudian dimasukkan dalam tabung di dalam nebulizer. Memasang masker oksigen pada anak, kemudian menekan tombol on. Maka uap obat akan mengalir dari mesin nebulizer ke masker oksigen dan akhirnya akan dihirup oleh anak. Setelah obat habis, nebulizer dimatikan dan anak kembali memakai kanul oksigen. Ketika hendak melakukan nebulisasi, perawat mencuci tangan terlebih dahulu. Wadah dalam nebulizer sebaiknya dibersihkan setelah dipakai, yaitu dengan membuang sisa obatnya, dibersihkan dengan air panas dan sabun setelah dipakai, dibersihkan dengan disinfektan setiap 24 jam bila penggunaan setiap hari. Perawat juga hanya mengkaji frekuensi nafas, dan suara napas sebelum dan sesudah tindakan.



1



4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya : a. Pengendapan aerosol di dalam saluran pernapasan b. Mual c. Muntah d. Tremor e. Bronkospasme f. Takikardi 5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan : Tujuan dilakukan nebulisasi adalah mengencerkan sekret, dan melegakan saluran napas. Terapi nebulisasi dapat diberikan langsung pada tempat/sasaran aksinya (seperti paru) oleh karena itu dosis yang diberikan rendah, dosis yg rendah dapat menurunkan absorpsi sistemik dan efek samping sistemik, pengiriman obat melalui alat nebulizer ke paru sangat cepat, sehingga aksinya lebih cepat dari pada rute lainnya seperti subkutan atau oral, udara yang dihirup melalui alat nebulizer telah lembab, yang dapat membantu mengeluarkan sekresi bronkus. 6. Hasil yang didapat dan maknanya : Hasil yang didapat dari tindakan pemberian terapi nebulisasi (Ventolin) pada anak adalah mampu mengeluarkan sekret yang tertahan di jalan napas dan melancarkan pernapasan anak. 7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi) : Selain pemberian terapi nebulisasi (Ventolin) untuk mengatasi masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas pada anak, adapun tindakan mandiri keperawatan yaitu pemeriksaan suara napas pada anak, memberikan posisi fowler, dan melakukan postural drainase (clapping dan vibrating) pada anak. Untuk tindakan kolaborasinya adalah perawat berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat agen mukolitik (Ambroxol).



2