ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN KATETER - Copy-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN KATETER DI RUANG LAVENDER ATAS



Oleh: Alfiyah Nur Azijah NIM. 210104008



PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO TAHUN 2021



ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN KATETER URINE Nama : Alfiyah Nur Azijah NIM : 210104008



Tanggal : 08 November 2021 Ruang : Lavender Atas



1. Identitas klien Nama



: Tn.M



Umur



: 67 Tahun



Tanggal masuk



: 29 November 20



2. Diagnosa medis



: SNH, HT



3. Tindakan keperawatan Pemasangan Kateter Urin 4. Diagnosa keperawatan Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan disfungsi neurologis 5. Indikasi tindakan keperawatan Data yang di dapat : Klien mengatakan kadang mengompol dan merasa penuh di bagian perut bawah. Indikasinya : membantu gangguan eliminasi yang dialami oleh pasien 6. Rasionalisai tindakan keperawatan : Rasional : Suatu tindakan pemasangan selang melalui uretra ke dalam kandung kemih yang bertujuan untuk mengosongkan kandung kemih agar pasien merasa nyaman, membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi, dan mencegah timbulnya gangguan pada system urinarius



7. Anatomi fisiologi dari organ yang dilakukan tindakan keperawatan : 2



a. Anatomi system saluran kemih



b. Fisiologi saluran kemih 3



1) Ginjal berfungsi sebagai organ ekskresi yang utama dari tubuh. Fungsi utama ginjal mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstrasel dalam batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini dikontrol oleh filtrasi glomerulus, reabsorpsi dan sekresi tubulus. 2) Darah dialirkan ke dalam setiap ginjal melalui arteri renalis dan keluar dari dalam ginjal melalui vena renalis. Arteri renalis berasal dari aorta abdominalis dan vena renalis membawa darah kembali ke dalam vena kava inferior.Aliran darah yang melalui ginjal jumlahnya 25% dari curah jantung. 3) Urin terbentuk di nefron. Proses pembentukan urin dimulai ketika



darah mengalir lewat glomerulus. Ketika darah berjalan melewati sruktur ini, filtrasi terjadi. Air, elektrolit dan molekul kecil akan dibiarkan lewat, sementara molekul besar (protein, sel darah merah dan putih, trombosit) akan tetap tertahan dalam aliran darah.



8. Alat dan bahan yang digunakan : a. Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis dan kasa (jika diperlukan) klem. b. Kom tertutup berisi kapas sublimat c. Kateter sesuai ukuran d. Sarung tangan biasa e. Sarung tangan steril f. Cairan antiseptic b Spuit 10 cc atau 20 cc berisi aquadest/NaCl steril a. KY jelly b. Urine bag c. Plaster d. Gunting verban e. Selimut mandi f. Tirai/sampiran g. Perlak dan pengalas h. Bengkok/nierbekken 2 buah i. Tempat specimen (jika perlu) j. Duk bolong 4



9. Prinsip-prinsip tindakan a. Teknik steril Rasional : untuk menghindari terjadinya infeksi nosokomial b. Pastikan balin fiksasi sudah berada pada kandung kemih. Rasional : untuk menghindari atau mencegah terjadinya rupture uretra. c. Jangan memaksakan masuknya kateter jka ada tahanan saat akan memasukkannya. Rasional : untuk menghindari terjadinya truma atau kerusakan pada uretra 10. Prosedur tindakan keperawatan No 1



2



3



Prinsip-Prinsip Tindakan Tahap Pra Interaksi  Melakukan verifikasi data sebelumnya  bila ada 



Mencuci tangan







Menempatkan alat didekat pasien dengan  benar



Rasional Memastikan kembali identitas pasien dan tindakan yang akan dilakukan untuk menghindari kesalahan Meminimalkan transmini patogen Memudahkan dalam melakukan tindakan







Tahap Orientasi  Mengucapkan salam memperkenalkan diri



dan











Menjelaskan tujuan prosedur tindakan pada pasien/keluarga











Menanyakan kesiapan pasien







Tahap Kerja  Menjaga privasi / memasang sampiran



Mengaplikasikan perilaku islami dan membina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik Memberikan pemahaman tentang tindakan yang akan dilakukan



Memastikan kesedian pasien 







Mengatur posisi pasien supinasi dan melepaskan pakaian bawah.











Memasang perlak pengalas dan selimut mandi







5



Menjaga agar pasien tetap merasa privasinya aman Untuk memungkinkan akses yang aman dan ke daerah genital Memastikan area yang dibuka tadi tidak terpajan terlalu lama, menjaga agar pasien merasa privasi terjaga dan



  



Mengurangi infeksi silang







Memakai sarung tangan bersih Membersihkan genetalia dengan cairan antiseptic dan kapas sublimat Menganti sarung tangan steril memasang duk steril Menyambungkan kateter dengan urin bag



memastikan urin tidak bocor ke seprai. Mengurangi infeksi silang Mengurangi infeksi silang











Memberi pelumas pada ujung kateter











Mengarahkan penis ke atas







Menampung drinase uris setelah kateter dimasukan. Pelumasan membantu untuk mencegah trauma uretra dan infeksi, serta meminimalkan ketidaknyamanan pasien. Memudahkan masuknya kateter.







Memberi aba-aba pada menyuruh nafas dalam



dan











Memasukan kateter berlahan-lahan sedalam 15-23 cm atau hingga urine keluar











Mengunci dengan mengisi balon dengan aquades sesuai ukuran dan menarik sedikit kateter keluar











Memfixasi kateter ke arah atas / bawah paha dan memastikan urin mengalir ke kantong urin.







  



pasien



6



Membuat pasien sipa dan tidak kaget saat dimasukan kateter. Mengurangi ketidaknyaman pasien dan memantau panjangnya kateter yang masuk hingga masuk kandung kemih. Menjaga agar kateter tidak lepas dan mencegah agar balon tidak terjebak dalam uretra. Inflasi yang tidak sengaja pada balon yang berada dalam uretra dapat menyebabkan trauma uretra Memposisikan kateter agar tidak tertarik saat pasien mobilisasi dan memastikan kateter berfungsi dengan



5







Melepas duk pengalas dan sarung tangan











Menganti selimut mandi dengan selimut klien







Tahap Terminasi  Merapikan pasien











Membereskan alat



















Mengucapkan hamdalah setelah tindakan selesai Melakukan evaluasi tindakan







Mendoakan pasien











Berpamintan dengan pasien











Mencuci tangan











Dokumentasi











baik. Mencegah dekontaminasi lingkungan Mencegah dekontaminasi lingkungan dan memberi kenyamanan kepada pasien. Mengembalikan pasien ke posisi semula Mengembalikan alat ketempatnya Mengaplikasikan perilaku islami Mengetahui respon psien setelah tindakan dilakukan Mengaplikasikan perilaku islami Menerapkan komunikasi terapeutik Meminimallkan transmisi patogen Mencatat hasil tindakan



11. Respon objektif dan Subjektif a. Respon Objektif -



Urin yang keluarg setelah pemasangan kateter yaitu 200 cc



-



Urin berwarna kuning tidak ada campuran darah.



-



Nadi 88x/menit, TD : 160/80 mmHg, R : 18x/menit



b. Respon Subjektif Pasien mengatakan walaupun tidak nyaman karena ada selang yang masuk tetapi perut bagian bawah terasa nyaman. 12. Analisa tingkat keberhasilan tindakan keperawatan : Pemasangan kateter pada umumnya bertujuan untuk mengosongkan kandung kemih yangdilakukan pada pasien-pasien dengan gangguan atau hambatan dalam memenuhi eliminasi. Pada pasien ini tindakan pemasangan kateter dilakukan karen adanya penurunan fungsi reflek kandung kemih dan imobilisasi dikarenakan adanya defisit neurologis. Selama proses pemasangan 7



kateter, hal penting yang harus dilakukan pada prosedur ini dipastikan telah dilaksankan dengan baik. Teknik steril selama prosedur dilakukan tetap terjaga agar tidak menimbulkan infeksi sekunder pada pasien, fiksasi balon tepat sehingga mencegah timbulnya cedera pada uretra, serta warna urin yang keluarg kuning dan tidak bercampur dengan darah. 13. Kekurangan tindakan keperawatan a. Refleksi selama fase pra interaksi : melakukan dengan baik b. Refleksi selama fase kerja : pemasangan perlak di bawah bokong tidak dilakukan dikarenakan tida ada stok perlak kecil. c. Refleksi selama fase terminasi : di jalani dengan baik d. Refleksi selama fase setelah interaksi : di jalani dengan baik - .



8