Analisis Hikayat Hang Tuah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Analisis Unsur-Unsur Intrinsik dalam Hikayat Hang Tuah



1. Tema Menurut para ahli, tema adalah: a) Tema adalah dasar sebuah cerita atau pandangan hidup yang membangun gagasan utama dalam suatu karya sastra. (Rusyana : 1988) b) Tema adalah sesuatu yang menjadi persoalan atau pikiran utama. (Esten : 1990) c) Tema cerita adalah central idea (ide utama) dan central purpose (tujuan utama) dalam sebuah cerita yang diterangkan dengan cara yang sederhana. (Staton : 1965) d) Tema adalah gagasan umum atau dasar cerita dari sebuah novel. (Nurgiyantoro : 2009) Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa tema adalah suatu ide atau gagasan yang digunakan dalam membentuk suatu karya yang utuh. Tema dari Hikayat Hang Tuah ialah Kerajaan. Tema ini didapat dengan menyimpulkan seluruh teks bacaan Hikayat hang Tuah. 2. Sudut Pandang Menururt para ahli, sudut pandang adalah: a) Sudut pandang adalah cara seorang pengarang menampilkan para tokoh/ pelaku dalam cerita yang disampaikan/ dipaparkan. (Aminudin : 1995) b) Sudut pandang disebut dengan pusat narasi yaitu penentu corak dan gaya cerita. (Heri Jauhari : 2013) c) Sudut pandang, atau pusat pengisahan atau point of view adalah posisi dan penobatan



diri seorang pengarang dalam ceritanya, atau dari mana seorang pengarang melihat peristiwa-peristiwa yang ada dalam sebuah cerita. (Atar Semi : 1988) d) Sudut pandang membedakan kepada pembaca, siapa yang menentukan struktur gramatikal narasi dan siapa yang menceritakan. (Montaqua dan Henshaw : 1966) Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang pengarang ialah suatu metode atau cara untuk menjelaskan tokoh/pelaku di dalam cerita. Terdapat 4 macam sudut pandang pengarang, yaitu:







Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama Dalam sudut pandang ini, penulis secara langsung melibatkan dirinya sebagai pelaku utama. Salah satu ciri khas sudut pandang ini ialah penggunaan kata aku atau saya dalam menyebut tokoh utamanya.







Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan Dalam sudut pandang ini, penulis masih melibatkan diri dalam sebuah cerita yang dibuatnya. Hanya saja, si penulis tak berperan sebagai tokoh utamanya. Melainkan, sebagai tokoh pendamping dari tokoh utama dari cerita yang dibuatnya. Contoh: Aku melihat semburat air mata di mata Devi. Apakah dia bersedih? Aku pun memberanikan diri untuk bertanya padanya. Dia pun menjawab pertanyaanku. Bukan lewat jawaban lisan, tapi lewat senyumnya yang ia paksakan.







Sudut pandang orang kettiga pengamat Dalam sudut pandang ini, penulis sama sekali tak terlibat dalam ceritanya. Penulis hanya berperan sebagai orang yang benar-benar menceritakan isi dari ceritanya. Dalam sudut pandang ini, si penulis mencoba mengisahkan kehidupan satu tokoh secara fokus tanpa menceritakan tokoh-tokoh lainnya. Penggunaan kata ia dan dia adalah ciri khas dari sudut pandang ini. Akan tetapi, si penulis cerita juga kadang lansung menyebutkan nama tokoh dalam penggambaran sudut pandang ini. Contoh: (a) Dia masih termenung di bangku taman itu. Dia masih tertusuk oleh ucapan lelaki itu. Sebegitu kecilkah aku di matamu? gerutunya di dalam hati. (b) Marrissa masih termenung di bangku taman itu. Dia masih tertusuk oleh ucapan lelaki itu. Sebegitu kecilkah aku di matamu? Gerutu perempuan berusia 20 tahun itu dalam hatinya.







Sudut pandang orang ketiga serba tahu Jenis sudut pandang ini sebetulnya hampir sama dengan jenis sudut pandang yang ketiga. Hanya saja, dalam sudut pandang ini, si penulis tidak hanya menceritakan satu tokoh saja, melainkan semua tokoh yang ada di dalam ceritanya. Contoh: Marrissa masih menangis tersedu di taman itu. Dia masih terpukul atas apa yang diucapkan Jordan kepadanya. Di sisi lain, Jordan yang mengucapkan hal itu juga menangis tersedu tatkala dia meninggalkan taman itu.



Sudut pandang yang digunakan dalam Hikayat Hang Tuah ialah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Hal ini dibuktikan dengan adanya penulisan nama tokoh untuk menyebut tokoh utamanya. Bukti lengkapnya adalah sebagai berikut: 1) Sebermula Merga Paksi....



3. Penokohan Menurut beberapa sumber :  Karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya. (Wikipedia)  Proses, cara, perbuatan menokohkan; penciptaan citra tokoh dalam karya sastra (KBBI)  penokohan ialah cara pengarang menampilkan tokoh-tokohnya, jenis-jenis tokoh, hubungan tokoh dengan unsur cerita yang lain, watak, tokoh-tokoh, dan bagaimana ia menggambarkan watak tokoh-tokoh itu, Menurut para ahli :  Sadikin (1999: 23) menjelaskan bahwa Setiap pengarang mempunyai cara tertentu dalam melukiskan watak pelaku. Dalam cerpen, pengarang dapat menggambarkan watak para tokohnya dengan menggunakan beberapa teknik perwatakan yaitu



teknik analitik dan teknik dramatik yaitu pelukisan watak para tokohnya melalui jalan cerita.  Esten (1984:27) mengemukakan bahwa penokohan yang baik adalah penokohan yang berhasil menggambarkan tokoh-tokoh tersebut yang mewakili tipe-tipe manusia yang dikehendaki tema dan amanat.  Menurut Nurgiyantoro (1995) penokohan merupakan pelukisan atau gambaran jelas mengenai seseorang yang dimunculkan dalam suatu cerita.