13 0 131 KB
Nama
: Ayu Rahman Syafitri, S.H.
NIP
: 199602212022042002
Gel./Angkatan/Kel.
: 3 / XXIV / 3
Unit Kerja
: Kantah Kabupaten Purworejo
ANALISIS ISU MANAJEMEN ASN DAN SMART ASN DI UNIT KERJA I.
Lingkup Isu Lingkup isu yang diambil pada analisis isu Manajemen ASN dan Smart ASN ini adalah di lingkungan unit kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo.
II.
Identifikasi Isu 1.
Masih adanya kendala dalam proses pengisian data kepegawaian pada web SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Pegawai)
III.
2.
Sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam pelayanan antrean di loket
3.
Belum optimalnya rasio ASN dan beban kerja
Deskripsi Isu 1.
Masih adanya kendala dalam proses pengisian data kepegawaian pada web SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Pegawai) a. Data & Fakta Sering terjadi down system pada web SIMPEG sehingga sulit diakses pada saat proses pengisian data oleh pegawai di satker Kurangnya kompetensi pegawai dalam mengelola data pada web SIMPEG Belum adanya buku panduan yang dicetak untuk petunjuk pengisian web SIMPEG. b. Dampak dan Para Pihak yang Terkena Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan Dampaknya jika isu tersebut tidak diselesaikan yaitu akan menyebabkan keterlambatan proses penyelesaian pengisian data-data kepegawaian pada web SIMPEG. Para pihak yang terkena dampak jika isu tersebut tidak diselesaikan yakni operator SIMPEG dan pegawai yang bersangkutan. c. Keterkaitan dengan Agenda 3 Manajemen ASN Operator pembaruan
SIMPEG yang
yang
terdapat
di
selalu web
adaptif SIMPEG
terhadap
pembaruan-
menunjukkan
mengerjakan tugas dengan cermat dan disiplin (kode etik ASN).
sikap
Smart ASN Penggunaan
web
SIMPEG
dalam
entitas
kepegawaian
pada
kementerian negara / lembaga meningkatkan digital culture dan digital skill di lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo. 2.
Sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam pelayanan antrean di loket a. Data & Fakta Antrean pelayanan pertanahan di loket masih menggunakan nomor antrean secara manual Belum adanya sarana mesin antrean loket layanan Belum adanya sistem antrean loket online untuk memudahkan pelayanan di loket b. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan Dampaknya jika isu tersebut tidak diselesaikan yaitu antrian pelayanan pertanahan menjadi kurang efektif dan efisien. Para pihak yang terkena dampak jika isu tersebut tidak diselesaikan yakni masyarakat yang seharusnya memperoleh kemudahan dalam memperoleh pelayanan. c. Keterkaitan dengan Agenda 3 Manajemen ASN Petugas memberikan
loket
yang
pelayanan
adaptif kepada
dan
kompeten
masyarakat
dalam
kegiatan
menunjukkan
sikap
mengerjakan tugas dengan cermat dan disiplin (kode etik ASN) serta melaksanakan prinsip ASN sebagai profesi yakni kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. Smart ASN Penggunaan sarana mesin antrean di loket dan system antrean loket online dalam pelayanan pertanahan meningkatkan digital ethics dan digital skill di lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Purworejo. 3.
Belum optimalnya rasio ASN dan beban kerja a. Data & Fakta Beberapa PNS sudah hampir memasuki usia pensiun di tahun 2022 Jumlah PNS yang baru tidak seimbang dengan jumlah PNS yang purna / pensiun
Jumlah PNS lebih sedikit daripada jumlah pegawai PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri) Beban kerja yang terus bertambah dan harus mencapai target Adanya kebijakan minus grow dimana penerimaan PNS baru harus lebih kecil atau sama dengan yang purna tugas. b. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan Dampaknya jika isu tersebut tidak diselesaikan yaitu kualitas dan kuantitas SDM ASN dalam pencapaian kinerja kurang optimal. Para pihak yang terkena dampak jika isu tersebut tidak diselesaikan yakni masyarakat sebagai penerima layanan dari kinerja ASN. c. Keterkaitan dengan Agenda 3 Manajemen ASN Menyelenggarakan rekrutmen CPNS untuk mengisi kebutuhan Jabatan Administrasi dan/atau Jabatan Fungsional dalam suatu Instansi Pemerintah merupakan pelaksanaan manajemen PNS yakni Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan serta Pengadaan PNS. IV.
Penetapan Isu Prioritas Untuk menemukan isu prioritas dari ketiga isu tersebut, penulis menggunakan metode USG dengan memberikan skor pada urgency, seriousness, dan growth dengan bobot skor 1 s/d 5, dengan hasil sebagai berikut: Teknik Analisis Isu USG
Kriteria USG
No
Isu
.
1.
Kendala dalam proses pengisian data kepegawaian pada web SIMPEG
Jumlah
Peringkat
Nilai
Kualitas
U
S
G
5
4
5
14
I
4
3
4
11
II
4
3
3
10
III
Sarana dan prasarana yang belum 2.
memadai dalam pelayanan antrean di loket
3.
Belum optimalnya rasio ASN dan beban kerja
a.
Urgency Isu kendala dalam proses pengisian data kepegawaian pada web SIMPEG mendapatkan skor 5 karena paling tidak harus segera ditindaklanjuti untuk mengejar keterlambatan penyelesaian pengisian data pegawai di web SIMPEG.
Isu sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam pelayanan antrean di loket mendapatkan skor 4 karena untuk pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana tersebut membutuhkan kesiapan waktu yang cukup lama karena terkait dengan realisasi anggaran.
Isu belum optimalnya rasio ASN dan beban kerja mendapatkan skor 4 dikarenakan
dalam
penyusunan
dan
penetapan
kebutuhan
PNS
membutuhkan kurun waktu paling tidak 1 (satu) tahun. b.
Seriousness
Isu kendala dalam proses pengisian data kepegawaian pada web SIMPEG mendapatkan skor 4 karena dampaknya dirasakan langsung oleh pegawai di Kantah Kabupaten Purworejo.
Isu sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam pelayanan antrean di loket mendapatkan skor 3 karena dampaknya akan berpengaruh terhadap proses pelayanan pertanahan di loket.
Isu belum optimalnya rasio ASN dan beban kerja mendapatkan skor 3 karena dampak dari isu ini berkaitan dengan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik terkait tugas dan fungsi ASN.
c.
Growth
Isu kendala dalam proses pengisian data kepegawaian pada web SIMPEG mendapatkan skor 5 karena akan mengakibatkan data kepegawaian menjadi tidak lengkap dan tidak up-to-date.
Isu sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam pelayanan antrean di loket mendapatkan skor 4 karena terlaksananya manajemen pelayanan di loket menjadi kurang efektif dan efisien.
Isu belum optimalnya rasio ASN dan beban kerja mendapatkan skor 3 karena penyelesaian pekerjaan menjadi kurang optimal.
Berdasarkan analisis USG yang dilakukan, diperoleh hasil nilai tertinggi yaitu isu kendala dalam proses pengisian data kepegawaian pada web SIMPEG. Hal ini menunjukkan bahwa isu tersebut merupakan isu prioritas. V.
Penyebab Isu Teknik analisis isu dilakukan dengan pendekatan fishbone diagram. Fishbone diagram digunakan untuk memahami kendala dalam proses pengisian data kepegawaian pada web SIMPEG di Kantor Pertanahan Purworejo dengan memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait. Langkah-langkah fishbone diagram adalah sebagai berikut : a.
Menyepakati masalah Penyebab
Akibat Kendala dalam proses pengisian data kepegawaian pada web SIMPEG di Kantor Pertanahan Purworejo
b.
Mengidentifikasi kategori – kategori Penyebab
Akibat Kendala dalam proses pengisian data
Surrounding
System
kepegawaian pada web SIMPEG di Kantor Pertanahan Purworejo
Skill
c.
Supplier
Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara brainstorming Penyebab
Akibat
Kendala
System
Surrounding
dalam proses pengisian
Terjadinya down system web
KurangnyaKurangnya informasipemahaman
data kepegawaian pada web
SDM mendekati usia pensiun
Kurangnya kemampuan digital
Belum ada buku panduan
Skill
SIMPEG di Kantor Pertanahan Purworejo
Supplier d.
Menentukan penyebab akar masalah (sebab pokok) Penyebab
Akibat Kendala dalam proses
Surrounding
System Terjadinya down system web
KurangnyaKurangnya informasipemahaman
pengisian data kepegawaian pada web SIMPEG di
SDM mendekati usia pensiun
Kurangnya kemampuan digital
Skill
Belum ada buku panduan
Supplier
Kantor Pertanahan Purworejo
Berdasarkan fishbone diagram tersebut diketahui bahwa akar penyebab masalah (sebab pokok) kendala dalam proses pengisian data kepegawaian pada web SIMPEG di Kantor Pertanahan Purworejo adalah kurangnya informasi, terjadinya down system web, dan belum adanya buku panduan penggunaan web SIMPEG. VI.
Gagasan Kreatif Isu
Penyebab
Kendala dalam proses pengisian
data
kepegawaian
pada
web SIMPEG
Gagasan Kreatif
Kurangnya
Kegiatan
Pengguanan buku 1. Pemberian informasi
informasi
tentang panduan
(hard
tentang penggunaan
pengisian
data copy)
untuk
web SIMPEG
kepegawaian; terjadinya
menunjang down kemudahan
system web; dan pengisian belum buku
SIMPEG
data
adanya kepegawaian pada panduan web SIMPEG
berupa hard copy pengisian
2. Menyediakan jaringan
web
internet
yang
memadai
untuk
mencegah terjadinya down system web 3. Membuat
buku
panduan (hard copy) penggunaan
dan
pengisian
data
kepegawaian
pada
web SIMPEG