Analisis Lingkungan Internal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK Analisis Lingkungan Internal Dosen Pengampu : Dr. Indarto, SE,MSi



Disusun Oleh : Kelompok 12 1. 2. 3. 4.



Aji Sutrisno M Nur Taufiq Iqbal Tegar W Ainulutviah



( B.131.17.0019 ) ( B.131.17.0021 ) ( B.131.17.0047 ) ( B.131.17.0265 )



FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS SEMARANG TAHUN AJARAN 2020



Analisis Lingkungan Internal A. Pengertian Menurut David ( 2009, p176 ) semua organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan dalam berbagai bidang fungsional bisnis. Analisis lingkungan eksternal terhadap peluang dan ancaman tidak cukup untuk memberikan organisasi keuntungan kompetitif. Analisis lingkungan internal lebih mengarah pada analisis intern perusahaan dalam menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiaptiap divisi keuangan dan akuntansi, pemasaran, riset dan pengembangan, personalia serta operasional. Menurut Jauch dan Glueck (1997), lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan strategi mengkaji faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan yang berarti sehingga dapat mengelola peluang secara efektif dan menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan. Sedangkan menurut Pearce dan Robinson Jr, dalam Kotler (2005), analisis lingkungan internal adalah pengertian mengenai pencocokan kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal. Hasil dari analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan.Kekuatan atau keunggulan perusahaan itu meliputi keunggulan pemasaran, keunggulan sumberdaya manusia, keunggulan kuangan, keunggulan operasi dan keunggulan organisasi dan manajemen. Kekuatan dan kelemahan Pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa pasar, kualitas produk, keanekaragaman produk, merek produk, kemasan produk, model produk, ukuran produk, garansi produk, kualitas pelayanan, efektifitas penetapan harga, efektifitas distribusi, efektifitas promosi, kekuatan penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan geografis. Hal-hal yang terkait dengan Lingkungan Internal, yaitu: 1. Manusia a. Kompetensi : Memiliki karyawan atau guru yang memiliki kompetensi (kemampuan) yang ia miliki. Serta memenuhi syarat-syarat rekuitmen. b. Place man : orang yang berkompeten ditempatkan sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. Dengan syarat: Apabila memiliki karakteristik kepribadian yang congruent dengan kepribadian yang sesuai maka akan sesuai.



c. Promosi, kenaikan jabatan, orang yang berkompeten dan yakin memiliki kenaikan prestasi yang lebih baik. 2. Kebijakan a. Visi dan misi yang di bentuk akan membuat kita lebih tau apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dalam visi dan misi yang sudah kita bentuk. b. Aturan-aturan yang digunakan dalam menajalankan Visi dan Misi akan membuat kita lebih tau mana yang harus boleh dilakukan atau tudak boleh dilakukan untuk mencapai target yang mesti dicapai dalam pendidikan. 3. Kepemimpinan a. Kepemimpinan yang sentralistik / otoriter, gaya kepemimpinan yang apapun yang dilakukan karyawan tergantung dari keputusan pemimpin. b. Kepemimpinan yang lepas tangan, yang dimana pemimpin dalam suatu melaksanakan kegiatan pekerjaannya sebagai pemimpin menyerahkan semua pekerjaannya kepada karyawan atau bawahannya. Dengan melakukan fungsi manajemen, seperti controlling(pengawasan) agar bahawan merasa dalam melakukan suatu pekerjaan ada yang mengawasi dan mengontrolnya. Setelah itu melakukan suatu evaluasi dalam pekerjaan suatu karyawan. c. Kepemimpinan yang demokratis, dimana dalam kepemimpinan ini dalam mengambil suatu keputusan melibatkan bawahan atau karyawannya. Bawahan diberi kebebasan dalam mengeluarkan pendapat dan keputusan. d. Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, yang dimana dalam pelaksanaannya lebih menekankan dalam tugas yang harus dikerjakan. e. Kepemimpinan yang people oriented, seorang pemimpin yang selalu memperhatikan karyawannya serta selalu memberikan semangat kepada bawahannya. 4. System Reward Dalam suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh karywan atau bawahan diperlukan suatu penghargaan(reward) kepada bawahan, agar bawahan merasa bahwa mereka memang perlu di butuhkan dalam suatu pekerjaan tersebut. Dalam system reward mempunyai 2 sifat, yaitu: a. Materi : berupa tunjangan-tunjangan gaji, tunjangan transport, tunjangan anak dan istri,dll. b. Non Matreri: berupa pujian-pujian kepada bawahan. 5. Culture (budaya)



Value atau nilai-nilai yang perlu dipergunakan yang mampu menunujukan identitas organisasi. B. Analisis Internal (The Internal Assessment ) Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Dalam lingkup internal dianalisis kekuatan dan kelemahan dari: 1. Sumberdaya/ resources (input) Misal: s.d. alam, s.d. manusia, s.d. keuangan, s.d. sosial-budaya, dsb. 2. Strategi/kebijakan saat ini (proses) Kinerja (output) Misal: rencana pengembangan yg lalu dan saat ini, rencanarencana sektoral, rencanarencana kawasan/pewilayahan; proses pembuatan keputusan. 3. Kinerja ( Output ) Misal: hasil-hasil pembangunan s/d saat ini, perkembangan kota, dsb. Analisis ini lebih lancar bila memanfaatkan system informasi manajemen (SIM / MIS) Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang meliputi: 1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi. 2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan maupun amsyarakat. 3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup. 4.  Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa membedakan agama dan suku bangsa. 5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya. C. Teknik-teknik Analisis Lingkungan Teknik-teknik yg sering dipakai, antara lain: a. Curah-gagas (brainstorming) b. Metode Delphi



c. Dampak/ probabilitas d. Jaringan isu (issue network) e. Skenario (scenarios) f. Teknik Kartu/Bola Salju (“snow card”/“snowball”) g. Analisis Portofolio (portfolio analysis) 1. Teknik “KARTU SALJU” Teknik ini merup. pengembangan dari teknik curah gagas, dan dilakukan dgn langkah-langkah, sebagai berikut: a. Pilih seorang fasilitator b. Bentuk kelompok yg akan menggunakan teknik ini c. Persilahkan mereka duduk mengelilingi meja d. Fokuskan ke pertanyaan/masalah tunggal e. Tiap orang melakukan curah-gagas sendiri-sendiri dan menuliskan item-item di kertas kerjanya. f. Persilahkan tiap orang memilih lima item terbaik daan menuliskannya di tiap kartu (yg dapat terbaca oleh semua orang) g. Tempel kartu di papan tulis dgn mengelompokkan/ mengkatagorikan (katagori bisa diubah-ubah) h. Dgn melihat katagori, item baru dapat dituliskan lagi ke kartu-kartu dan kemudian ditempelkan s/d “jenuh” i. Diskusikan hasil daftar item per katagori tsb. j. Rekam hasil akhir. 2. Teknik “PORTOFOLIO” Dalam teknik ini dikaji tiap kekuatan-kelemahan unsur/hal dalam lingkungan internal dibandingkan dalam hal tingkat kompetisinya dengn “pesaing”nya di lingkungan eksternal. D. Pengembangan Profil Perusahaan Yang dimaksud dengan profil perusahaan adalah kompetensi dan kelemahan perusahaan yang sifatnya stratejik atau menentukan. Penentuan profil suatu perusahaan dilakukan dengan mengindentifikasikan dan kemudian menilai factorfaktor internal yang bersifat stratejik tersebut. Pada dasarnya ada 2 pendekatan yang dapat digunakan dalam mengidentifikasikan dan menilai factor-faktor internal, yaitu: 1. Pendekatan Fungsi



Pendekatan fungsi berupaya mengidentifikasikan dan menilai factor-faktor internal yang mencakup kemampuan perusahaan, keterbatasannya dan ciri-cirinya yang biasanya dikategorikan pada: a. Posisi pasar b. Keuangan dan akunting c. Produksi yang berarti aspek teknis yang operasional perusahaan d. Sumber daya manusia e. Struktur organisasi dan manajemen Posisi pasar. Suatu perusahaan didirikan dan dikelola untuk menghasilkan produk tertentu, baik berupa barang maupun jasa. Telah dimaklumi bahwa suatu perusahaan memutuskan menghasilkan



dan memasarkan produk tertentu karena



berbagai pertimbangan seperti : a. karena perusahan memiliki keunggulan kompetitif dan atau komparatif sehingga produk yang dihasilkan akan laku dijual di pasaran dengan harga yang kompetitif meskipun perusahaan pesaing sudah memproduksikan barang yang sejenis. Produk yang dihasilkan diperkirakan akan diminati oleh para pengguna karena diperhitungkan akan memuaskan sebagian kebutuhan mereka; b. Jika di pasaran barang yang sejenis telah beredar, produk perusahaan menjadi alternatif pilihan yang menarik bagi para pengguna. Berangkat dari ketiga pertimbangan tersebut terdapat berbagai langkah yang perlu diambil sebagai bagian dari keseluruhan aktivitas menciptakan profil perusahaan, yaitu: a. Setiap perusahaan pasti berupaya merebut persentase pasar yang makin tinggi karena jika hal itu tercapai, berarti perolehan keuntungan bagi perusahaan akan semakin besar pula. b. Sebenarnya tidak menjadi soal apakah perusahaan akan berkonsentrasi pada produk unggulan tertentu atau menempuh jalan diversifikasi. c. Untuk itu diperlukan informasi pasar dan oleh karenanya manajemen harus berupaya untuk menjamin bahwa dalam perusahaan terdapat kemampuan yang dapat diandalkan untuk mencari dan memperoleh informasi itu. d. Karena banyaknya perusahaan yang tidak memasarkan sendiri produknya melainkan menggunakan jalur distributor dan agen, identifikasi dan penilaian distributor dan agen tersebut perlu dilakukan, paling sedikit yang menyangkut



jumlahnya, keandalannya, wilayah operasionalnya dan sitem pengendalian yang digunakan oleh perusahaan, termasuk pengendalian jumlah barang yang terjual. e. Kondisi satuan kerja yang menangani masalah-masalah pemasaran dan penjualan dalam organisasi perlu diketahui dengan jelas. f. Perusahaan perlu menagmbil lankah dalam bidang promosi sedemikian rupa sehingga langkah tersebut disamping segera menarik perhatian, akan tetapi juga efisien dan efektif. g. Para pengambil keputusan strategic diharapkan mampu menentukan strategi yang menyangkut harga jual produk yang dihasilkan dan hendak dipasarkan. h. Profil perusahaan akan semakin positif di mata para pelanggannya apabila perusahaan dikenal mempunyai reputasi yang baik dalam hal pelayanan. i. Dalam dunia bisnis dikenal “loyalitas” pelanggan. Artunya ialah bahwa karena para klien sudah menyenangi produk tertentu dan menaruh kepercayaan yang besar terhadap produsennya maka para klien tesebut tetap “setia” membeli dan menggunakan produk perusahaan tersebut. j. Dengan mengenal kemungkinan terjadinya “pergeseran” dalam selera konsumen, strategi perusahaan seyogyanya mengandung prosedur yang operasional dalam hal peluncuran produk baru dan pemasarannya. faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses produksi yang efisien tersebut: a. Pentingnya pemeliharaan hubungan yang serasi antara perusahaan dengan pemasok, yang ada kalanya merupakan pihak yang berkepentingan yang berkuasa. b. Terjaminnya suplai bahan mentah dan bahan baku dari pemasok harus diikuti oleh suatu sistem logistik yang handal. c. Para manajer perusahaan ditantang untuk mampu menentukan lokasi fasilitas perusahaan dengan tepat. Dalam melakukan analisis tentang pola mana yang akan diberlakukan pada tingkat mana, berbagai prinsip dapat dijadikan pegangan, seperti: a. Prinsip



Sentralisasi



sepanjang



menyangkut



strategi



perusahaan



sebagai



keseluruhan b. Prinsip Desentralisasi untuk keputusan-keputusan yang bersifat tidak lanjut bagi keputusan stratejik c. Prinsip manajemen partisipatif d. Prinsip Pendelegasian wewenang.



e. Prinsip fungsionalisasi 2. Pendekatan analisis rincian operasional Salah satu sasaran prnting dari analisis rincian operasional ialah agar para pengambil keputusan stratejik dalam perusahaan semakin mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut. Di samping itu, melalui analisis rincian operasional, berakibat pada “nilai tambah” bagi perusahaan. Dalam melakukan rincian operasional, biasanya dua hal yang menjadi sorotan perhatian ialah pelaksanaan kegiatan-kegiatan pokok dan kegiatan-kegiatan penunjang, terutama yang sifatnya stratejik bagi perusahaan yang bersangkutan. Bagi suatu perusahan contoh yang sangat menonjol dari berbagai kegiatan pokok ialah kegiatan produksi karena seperti dimaklumi perusahaan diciptakan untuk menghasilkan suatu produk baik berupa barang maupun jasa yang: a. Dimaksud untuk memuaskan sebagai kebutuhan para pengguna b. Diminati oleh para pengguna atau calon pengguna karena berbagai pertimbangan seperti, loyalitas kepada produk tertentu,dll. c. Merupakan produk subsitusi dari produk yang telah beredar di pasaran yang memberikan manfaat yang sama d. Produk tersebut merupakan produk yang sedang trendy sehingga para pengguna merasa perlu memilikinya Produsen masih bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan kepada pelanggannya yang bentuknya dapat beraneka ragam seperti: a. Pemasangan produk tersebut ditempat pemakai b. Perbaikan apabila terjadi kerusakan c. Pelatihan bagi pengguna di tempat pemakai d. Penyediaan suku cadang e. Kemudahan membeli dengan sistem kredit apabila diinginkan oleh pelanggan Para perumus dan penentu strategi perusahaan kiranya perlu melakukan paling sedikit 3 hal, yaitu: a. Memahami sejarah perusahaan b. Pemahaman siklus kehidupan organisasi c. Orientasi masa depan Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal



perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki. Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang. Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi 1. Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman. 2. Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan. 3. Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen. 4. Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi 5. Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan dan pemeliharaan.  



Fungsi  penunjang  merupakan  aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi : 1. Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan. 2. Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem. 3. Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan. 4. Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.



Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti perusahaan



yang



mengandalkan



asset



atau



skill. Prahalad menggambarkan



kompetensi inti sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk inti dan rantainya adalah bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas atas pesaing, kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan. Langkah 1: Identifikasi faktor-faktor Strategik Intern Apa saja faktor-faktor strategik itu, dimana dan dari mana berasal, mana yang perlu dievaluasi secara teliti, karena merupakan kekuatan dan kelemahan dan sebagai landasan bagi strategi y.a.d. Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan potensial itu menurut Robinson (1997:238-230), mencakup: 1. Pemasaran 2. Keuangan dan Akunting 3. Produksi, Operasi dan Teknik 4. Personalia 5. Manajemen Mutu 6. Sistem Informasi 7. Organisasi dan Manajemen Umum 8. Layanan 9. Pengembangan Teknologi 10. Manajemen Sumberdaya Manusia 11. Logistik kedalam Langkah 2-3 : Evaluasi Faktor-faktor Strategik Intern 1. Membandingkan kinerja dengan masa lalu 2. Perubahan dalam tahap-tahap evolusi organisaisi/perusahaan 3. Perbandingan dengan pesaing 4. Perbandingan dengan fakgtor-faktor kunci sukses dalam industri Menganalisis dan Memilih Strategi (StrategyAnalysis and Choice) 1. ST strategi yaitu menggunakan kekuatan untuk mengatasi tantangan eksternal. 2. WT strategi merupakan taktik defensip yang langsung dimaksudkan untuk mengurangi kelemahan dan menghindari tantangan lingkungan.



Untuk menentukan dan memilih setrategi yang paling tepat perlu dilakukan analisis situasi sebagai beriktut:



Internal Situation Analisys Internal Factors STRENGHT 1. 2. 3. 4. Dst. WEAKNESS 1. 2. 3. 4. Dst.



Strategic



Weighte d



Rating



Weighted Score



Comments



Kesimpulan Dengan mengetahui beberapa analisis lingkungan umum perusahaan tersebut perusahaan dapat mengetahui bagaimana keadaan dilingkungan sekitar baik dari lingkungan internal dengan berbagai elemen yang telah disebutkan diatas maupun dari lingkungan eksternal perusahaan. Maka dari itu perusahaan bisa menentukan strategi apa yang harus dilakukan perusahaan guna menghadapi berbagai keadaan yang terjadi disekitar perusahaan, seperti mengelola peluang dan ancaman dengan menggunakan analisis lingkungan internal yang sesuai. Yang paling utama dari analisis lingkungan perusahaan tersebut bagaimana perusahaan bisa memberikan yang terbaik dan tidak membuat kebijakan yang bisa merugikan baik perusahaan maupun lingkungan sekitar.



DAFTAR PUSTAKA . Fred R. David, 2009, Manajemen Strategis. Salemba Empat Jakarta . J



auch, L.R dan Glueck, W.R. (1997), Manajemen Strategis dan Kebijakan  Perusahaan, Edisi IV, Erlangga, Jakarta. Jurnal. David, Fred R.  “Manajemen Strategis” edisi ke-12.  Jakarta : 2009. Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Irawan, Handi. 2002. 10 Prinsip. http://purnamaward.blogspot.com/2014/03/lingkungan-internal-dan-analisis.html https://manajemenstrategis.wordpress.com/2011/06/26/analisa-lingkungan-internal/