Analisis Semiotika Poster Film Horor Dan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS SEMIOTIKA POSTER FILM HOROR “DANUR : I CAN SEE GHOSTS” 2017 A. Tenri Rumpi Gading 1886140023 Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Makassar Email : [email protected]



Abstrak



Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi saat ini, menyebabkan semakin berkembang dan meningkatnya kekereatifitasan manusia dalam penyampaikan informasi kepada seseorang atau khalayak umum, salah satunya adalah penggunaan media komunikasi berupa poster yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Poster merupakan media komunikasi berbasis offline yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, Poster banyak digunakan sebagai media iklan, promosi, pengumuman, dan/atau pemberitahuan dalam target yang luas. Artikel ini membahas tentang analisis poster film horror sebagai salah satu genre film yang cukup digemari. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan beberapa teori, yaitu teori tentang tanda yang dikeluarkan oleh Saussure (1974), dan juga menggunakan teori Verbal dan Aspek Visual yang dikemukakan oleh Dyer (1986) yang digunakan untuk menganalisis tandatanda poster verbal dan visual dalam jurnal ini. Artikel ini membahas tanda tanda verbal yang ditemukan dalam poster yang terdiri dari: judul, produsen film, tanggal dirilisnya film, situs internet serta Logo . Adapun tanda-tanda visual yang dianalisis dalam bentuk: gambar, warna, posisi, dan latar belakang dari poster tersebut. Tanda-tanda verbal dan visual didalam jurnal ini menunjukkan jenis film yang dianalisis, yaitu film horror yang menceritakan seorang gadis yang memiliki kemampuan dapat melihat makhluk dari dunia lain serta berteman dengan makhluk dari dunia lain tersebut. Melalui penelitian ini, diketahui bagaimana poster film menyampaikan informasi yang ingin mereka sampaikan melalui tanda-tanda semiotika yang mereka gunakan dalam poster yang penulis analisis. Abstract Along with the development of the times and technology today, causing increasingly growing and increasing human sensitivity in conveying information to someone or the general public, one of which is the use of communication media in the form of posters that are familiar to us. Poster is an offline-based communication media that we often encounter in our daily lives. Posters are widely used as a medium for advertising, promotions, announcements, and / or notifications in a broad target. This article discusses the analysis of horror movie posters as a genre of film that is quite popular. The method used is a qualitative descriptive approach with several theories, namely the theory of signs issued by Saussure (1974), and also uses Verbal theory and Visual Aspects proposed by Dyer (1986) used to analyze verbal and visual poster signs in this journal. This article discusses verbal signs found in posters consisting of: title, film producer, date of release of the film, internet site and logo. The visual signs are analyzed in the form: image, color, position, and background of the poster. Verbal and visual signs in this journal indicate the type of film being analyzed, which is a horror film that tells a girl who has the ability to see creatures from another world and make friends with creatures from other worlds. Through this research, it is known how film posters convey the information they want to convey through the semiotic signs that they use in the posters the author analyzes. Keywords:semiotika, poster film, horror, danur : I can see ghosts, verbal, visual



1. PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi saat ini, menyebabkan semakin berkembang dan meningkatnya kekereatifitasan manusia dalam penyampaikan informasi kepada seseorang atau khalayak umum, salah satunya adalah penggunaan media komunikasi berupa poster yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Poster merupakan media komunikasi berbasis offline yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, Poster banyak digunakan sebagai media iklan, promosi, pengumuman, dan/atau pemberitahuan dalam target yang luas, selain itu Poster merupakan media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar maupun kombinasi antar keduanya yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak ramai. Kustandi dan Sujipto (2011:50) menyebutkan bahwa poster merupakan media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan singkat, padat, dan impresif, karena ukurannya yang relatif besar. Diungkapkan oleh Hasnun (2006: 253) bahwa poster merupakan gambar atau tulisan di atas kertas atau kain yang dipasang di tempat umum berisi pemberitahuan. Hasnun menambahkan, isi dan tujuan poster beragam. Ada poster yang berisi imbauan kepada masyarakat tentang suatu kegiatan. Ada juga poster yang berisi larangan menghindari perbuatan tertentu. Misalnya poster tentang bahaya narkoba, baik melalui kata-kata atau gambar. Ada juga poster yang berisi ajakan agar masyarakat mau membeli barang tertentu atau menghindari acara tertentu. Sementara itu menurut Sudjana dan Rivai (2005:51) poster adalah kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud menangkap perhatian orang yang lewat etapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya. Berdasarkan dari beberapa pengertian poster tersebut dapat kita tarik kesimpulan, bahwa poster merupakan media komunikasi visual yang di gunakan untuk menarik perhatian orang dan menanamkan gagasan yang berarti dibenak



mereka dengan memadupadankan kombinasi visual berupa huruf, angka serta gambar yang bertujuan untuk mengajak khalayak untuk mengikuti informasi yang disampaikan. Dalam pembuatan sebuah poster terkadang dapat kita jumpai beberapa poster yang menampilkan elemen visual yang sulit kia pahami atau tidak sesuai dengan film yang ada di dalam poster tersebut, maka dari itu penulis tertarik dalam menganalisis makna yang disampaikan dalam sebuah poster film. Dalam artikel ini poster yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah poster film horror yang berjudul “DANUR : I CAN SEE GHOST’S” Analisis semiotika yang digunakan berfokus pada aspek verbal dan visual poster film “DANUR : I CAN SEE GHOST’S” Banyak tanda semiotik yang dapat dianalisis dan cukup menarik untuk dipahami. Melalui analisis poster ini, dapat menambahpemahaman tentang bagaimana elemen-elemen poster dapat menarik perhatian penonton secara efektif.



2. METODE Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori semiotika Saussure (1974), dan juga menggunakanteori Verbal dan Aspek Visual yang dikemukakan oleh Dyer (1986) yang digunakan untuk menganalisis tanda-tanda poster verbal dan visual. Ferdinand de Saussure merumuskan tanda sebagai kesatuan dari dua bidang yang tidak bisa dipisahkan - seperti halnya selembar kertas yaitu bidang penanda (signifier) atau bentuk dan bidang petanda (signified): konsep atau makna. (Tinarbuko, 2003) Peneliti juga melakukan pengumpulan data berupa jurnal, artikel, web ataupun buku dengan topic pembahasan yang sama kemudian menelaah dan mendeskripsikan makna verbal dan visual poster dalam artikel.



3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil



Gambar Poster film “DANUR I CAN SEE GHOST’S” (sumber : internet)



Film “DANUR I CAN SEE GHOST’S” memiliki banyak tanda semiotik yang dapat dianalisis dalam penelitian ini. Danur: I Can See Ghosts atau dikenal dengan 'Danur' merupakan film horor adaptasi novel karya Risa Saraswati. Risa Saraswati merupakan seorang wanita indigo yang menuliskan pengalaman nyatanya ke dalam sebuah novel berjudul 'Gerbang Dialog Danur'. Film berdurasi 78 menit ini disutradari oleh Awi Suryadi dan rilis di bioskop pada 30 Maret 2017. Di bawah naungan rumah produksi MD Pictures dan Pichouse Films. Pada analisis aspek verbal ini dapat terlihat dalam poster ini menampilkan informasi tentang film ini seperti waktu penayangan, judul film, tim pembuatan film dan banyak lagi. Dalam poster ini juga menampilkan gambar seorang wanita sedang berdiri dan di belakangnya terdapat penampakan beberapa makhluk gaib berupa 3 anak kecil dan seorang wanita dengan visualisasi yang transparan dan besar yang hampir memenuhi keseluruhan poster. Hal ini dapat menarik perhatian audiens untuk menonton film horror DANUR I CAN SEE GHOST’S. b. Pembahasan



1) Analisis film “DANUR I CAN SEE GHOST’S” a) Identitas film Danur: I Can See Ghosts atau dikenal dengan 'Danur' merupakan film horor adaptasi novel karya Risa Saraswati. Risa Saraswati merupakan seorang wanita indigo yang menuliskan pengalaman nyatanya ke dalam sebuah novel berjudul 'Gerbang Dialog Danur'. Film berdurasi 78 menit ini disutradari oleh Awi Suryadi dan rilis di bioskop pada 30 Maret 2017. Di bawah naungan rumah produksi MD Pictures dan Pichouse Films, 'Danur' dibintangi oleh aktris muda Prilly Latuconsina. Skenario dan cerita dalam film 'Danur' ditulis oleh Lele Laila bersama Risa Saraswati dan Ferry Lesmana. Selama penayangannya di bioskop, 'Danur' telah berhasil mendapatkan lebih dari 2,7 juta penonton. Film ini juga mendapat penghargaan Rekor Muri atas raihan jumlah penonton terbanyak dalam waktu enam hari (News, 2020). b) Sinopsis Film Risa adalah seorang gadis indigo — dia memiliki kemampuan untuk melihat makhluk gaib. Sejak kecil, Risa menjalani hidup kesepian: ayahnya bekerja di luar negeri dan hanya berkunjung enam bulan sekali, sementara ibunya, Elly, bekerja sebagai seorang guru. Ketika Risa genap usia delapan tahun, dia berharap dikaruniai teman. Tak disangka, tiga bocah laki-laki sebayanya: Janshen, Peter, dan William hadir secara tiba-tiba. Anehnya, hanya Risa yang dapat melihat mereka. Mereka akhirnya mengungkapkan bahwa mereka adalah hantu orang Indo yang mati saat masa pendudukan Jepang di Hindia Belanda. Muak dengan keanehan yang dialami Risa, Elly memanggil Asep, seorang dukun yang juga memiliki indra indigo. Dia menjelaskan bahwa Risa dapat melihat makhluk gaib karena dia dapat mencium bau danur, atau mayat. Asep memperlihatkan wujud asli Janshen, Peter, dan William kepada Risa



untuk menakutinya sehingga dia lupa akan kemampuan melihat mereka.



berhasil, Risa, Janshen, Peter, dan William dapat menyelamatkan Riri.



Sembilan tahun kemudian, Risa kembali ke rumah masa kecilnya bersama dengan Elly dan adik perempuannya, Riri. Karena Elly akan dinas ke luar kota, Risa, Riri, dan sepupu mereka Andri ditugaskan untuk menemani nenek mereka di sana hingga pengasuhnya datang. Ketika Riri sedang bermain, dia menemukan sebuah sisir di pohon beringin yang ditanam dekat rumah. Pohon tersebut sebelumnya ditampilkan sebagai satu-satunya tempat yang ditakuti oleh Janshen, Peter, dan William, sehingga mereka mengingatkan Risa untuk tidak pernah ke sana. Malamnya, seorang wanita bernama Asih datang dan menyatakan bahwa dia adalah pengasuh yang dipanggil oleh ibu Andri. Namun, Risa merasakan ada hal yang tidak beres karena Asih langsung saja tertarik pada Riri. Risa menyimpulkan bahwa Asih adalah hantu ketika dia menyadari bahwa Andri tidak dapat melihatnya. Seiring berjalannya waktu, Asih memunculkan lebih banyak kejadian gaib hingga suatu malam, dia berhasil menculik Riri.



Keesokan harinya, Risa dan keluarganya sepakat untuk pindah rumah. Namun, Risa bersikeras bahwa dia tidak akan melupakan teman-teman gaibnya lagi. Setelah mereka pergi, seorang gadis mengambil sisir Asih yang telah ditancapkan ke pohon beringin, memunculkan kemungkinan bahwa arwah Asih akan gentayangan kembali (Wikipedia, 2020).



Asih kemudian menyerang nenek dan Andri hingga mereka tak sadarkan diri. Putus asa, Risa mengabarkan Elly lewat telepon, kemudian mengenang kembali kemampuannya untuk melihat Janshen, Peter, dan William dengan memainkan sajak anak Sunda yang dulu sering dia nyanyikan bersama mereka. Mereka menuntun Risa ke alam gaib, dimana Asih telah membawa Riri. Di saat yang bersamaan, Elly datang bersama Asep. Dengan menyentuh sisir Asih, Asep mengetahui latar belakang Asih sebagai seorang wanita yang bunuh diri setelah membunuh bayinya yang dia lahirkan dari hubungan zina. Arwah Asih lalu gentayangan dan menculik anak-anak untuk "mengganti" bayinya. Asep menyuruh Elly untuk menancapkan sisir Asih kembali ke pohon beringin, karena sisir tersebut melambangkan arwah Asih sendiri. Saat dia



2) Analisis poster film “DANUR I CAN SEE GHOST’S” Analisis difokuskan pada tanda-tanda verbal dan visual dan pesan-pesan tersirat oleh tanda-tanda pada iklan poster film. Analisis Verbal Berikut aspek verbal poster “DANUR I CAN SEE GHOST’S”



film



a) “PRILLY LATUCONSINA” Pesan : merupakan nama aktris pemeran utama yang memerankan tokoh Risa dalam film “DANUR I CAN SEE GHOST’S” b) “DANUR I CAN SEE GHOST’S”



Pesan : Judul film. Teks dengan huruf kapital, tebal dan jelas agar dapat menjadi fokus utama yang menandakan judul film yang akan ditayangkan. Selain itu ukuran dan warna huruf di buat berbeda agar menjadi pembeda antara judul film dan seri film. Menurut KBBI arti dari kata danur yaitu air yang keluar dari bangkai (mayat) yang sudah membusuk. c) “A FILM BY AWI SURYADI” Pesan : memberi tahu khalayak atau pemirsa bahwa yang menyurtradarai film “



DANUR I CAN SEE GHOST’S” adalah Awi Suryadi. d) “ BASED ON THE BEST – SELLING NOVEL “GERBANG DIALOG DANUR” BY RISA SARASVATI”



Pesan : memberi tahu bahwa film “ DANUR I CAN SEE GHOST’S” di adaptasi dari dengan penjualan terbaik yang diciptakan oleh Risa Sarasvati. e) “30 MARCH 2017”



Pesan : memberi tahu khalayak atau pemirsa tentang tanggal rilis film dan mulai tayang di bioskop. f) “PICHOUSE FILMS AN PICTURES COMPANY”



MD



Selain aspek verbal, berikut ini adalah analisis aspek visual poster film yang terdiri dari warna, bentuk, posisi dan latar belakang. a) WARNA Ada beberapa warna yang digunakan dalam poster film ini, seperti hitam, merah, dan putih. Berikut arti warna tersebut menurut (Monica & ChristinaLuzar, 2011) : 1. Merah Merah diasosiasikan dengan api, darah, sex. Postifnya yaitu semangat, cinta, darah, enerji, antusiasme, panas, kekuatan. Sementara, negatif yaitu agresif, kemarahan, perang, revolusi, kekejaman, ketidaksopanan. 2. Hitam Hitam diasosiasikan dengan malam dan kematian. Positifnya adalah kekuatan, kekuasaan, berat, kemewahan, elegan, formal, serius, bergengsi, kesunyian, misteri. 3. Putih Putih diasosiasikan dengan sinar dan kemurnian. Positifnya adalah sempurna, pernikahan, bersih, kebajikan, kejujuran, sinar, kelembutan, suci, sederhana. Negatifnya adalah rapuh,terisolasi. b) Bentuk



Pesan : memberi tahu orang-orang tentang distributor film. Logo yang dicantumkan dibiarkan berukuran kecil karena hal itu dianggap tidak secara khusus disajikan untuk penonton. g) “FB : DANUR MOVIE, TWITTER: DANURMOVIE, INTAGRAM:@DANURMOVIE, DANUR_MOVIE” Pesan : memberi tahu akun media social film “ DANUR I CAN SEE GHOST’S” kepada khalayak atau pemirsa. Analisis Visual



Bentuk di poster film “DANUR I CAN SEE GHOST’S” terdiri dari dua bagian yaitu di sebalah kanan merupakan bagian tulisan sedangkan bagian kiri berupa ilustrasi. Ilustrasi dalam poster tersebut menampilkan sosok Risa yan merupakan aktris yang memerankan pemeran utama dalam film tersebut serta beberapa sosok lainnya yang berada di belakang Risa selain itu terdapat sosok seorang wanita misterius dan menyeramkan dalam ilustrasi poster tersebut. Tiga sosok anak kecil dalam poster film tersebut adalah hantu yang mati saat masa pendudukan Jepang di Hindia Belanda yang bernama Janshen, Peter, dan William Sedangkan sosok hantu wanita menyeramkan dalam film tersebut yaitu



Asih di kutip dari Wikipedia Asih adalah pengasuh yang dipanggil oleh ibu Andri. Namun, Risa merasakan ada hal yang tidak beres karena Asih langsung saja tertarik pada Riri. Risa menyimpulkan bahwa Asih adalah hantu ketika dia menyadari bahwa Andri tidak dapat melihatnya. Seiring berjalannya waktu, Asih memunculkan lebih banyak kejadian gaib hingga suatu malam, dia berhasil menculik Riri. (Wikipedia,2017). c) LATAR BELAKANG Latar dari objek film DANUR I CAN SEE GHOST’S ini hanya background berwarna hitam dengan sedikit efek cahaya di sekitarnya. Background ini menggambarkan kegelapan. Gelap identik dengan hal-hal yang menyeramkan. Background ini cukup mendukung objek ilustrasi dalam poster tersebut. Warna gelap adalah warna favorit yang selalu dimasukkan dalam poster horror karena kesan mistis, horor, menakutkan, dan mencekam telah dinaturalisasi bersama dengan warna ini. d) POSISI Posisi objek berada pada bagian kiri dan tulisan berada pada bagian kanan. Bertujuan agar pemirsa lebih mudah fokus pada informasi dan objek yang di sampaikan. Sosok Risa, Janshen, Peter, William, dan Asih sering muncul dalam adegan film tersebut mereka menjadi objek utama dalam poster filmnya. 4. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan poster yang berjudul “DANUR I CAN SEE GHOST’S” , ada dua aspek yang dirumuskan dalam poster ini yaitu aspek verbal dan visual. Aspek verbal merujuk pada tandatanda verbal, yaitu dibagi menjadi beberapa kategori, seperti: judul film, tanggal rilis film, distributor film. Sedangkan aspek visual merujuk pada aspek visual yang terdiri dari aspek warna, bentuk, latar belakang dan posisi.



Dalam pembuatan poster film penggunaan dan penempatan unsur-unsur verbal serta visual tidak boleh dilakukan secara sembarangan, karena jika penggunaan unsur-unsur tersebut tidak sesuai dengan filmnya maka informasi yang akan tersampaikan kepada pemirsa pun akan berbeda dan akan berdampak pada minat pemirsa untuk menonton film tersebut. Maka dari itu kita harus memperkahatikan unsur-unsur yang digunakan dan menyesuikan dengan filmnya. 5. DAFTAR RUJUKAN



Wikipedia. (2020, Mei 19). Danur I Can See Ghosts. Retrieved Mei 27, 2020, from Wikipedia:https://id.wikipedia.org/wiki/Da nur:_I_Can_See_Ghosts Juliantari, N. L. (2014). SEMIOTIC ANALYSIS OF “THE CONJURING” MOVIE POSTER ADVERTISEMENT. HUMANIS vol. 9 no. 3, 1-7. News, T. (2020, 01 03). Sinopsis Film Danur: I Can See Ghosts, Dibintangi Prilly Latuconsina, Tayang Malam Ini di Trans 7. Dikutip 05 30, 2020, dari Jatim.tribunnews.com: https://jatim.tribunnews.com/2020/01/03/si nopsis-film-danur-i-can-see-ghostsdibintangi-prilly-latuconsina-tayangmalam-ini-di-trans-7 Monica, & Lauzar, L. C. (2011). EFEK WARNA DALAM DUNIA DESAIN DAN PERIKLANAN. HUMANIORA Vol. 2 No. 2, 1084-1096. Tinarbuko, S. (2003). SEMIOTIKA ANALISIS TANDA PADA KARYA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL. NIRMANA Vol. 5, No. 1 , 31-47.